Saturday, January 11, 2014
Konsultan Manajemen SDM
Pekerjaan sebagai konsultan manajemen saya kira merupakan salah satu pilihan profesi yang cukup menarik untuk dilakoni. Dulu saya memilih pekerjaan sebagai konsultan manajemen SDM, lantaran merasa inilah bidang dimana terjadi kombinasi yang elegan antara dunia praktek dengan dunia keilmuan.
Dunia konsultan manajemen memang berjalan diatas dua wilayah itu : pada satu sisi tetap harus tekun dengan dunia keilmuan (supaya advis-nya kredibel dan tidak asbun), namun pada sisi lain juga tetap punya pijakan yang kuat dengan dunia praktek (biar ilmunya membumi dan praktikal).
Tak pelak, kombinasi dua dunia tersebut memberikan ruang yang optimal bagi para konsultan manajemen untuk terus tumbuh – baik secara intelektual ataupun profesional.
Pada sisi lain, dunia konsultan manajemen juga menarik lantaran kita jadi punya kesempatan untuk bekerja dengan beragam klien dari beragam industri. Sebagai konsultan manajemen (khususnya dalam bidang manajemen kinerja), selama ini misalnya saya telah terlibat di beragam industri, mulai dari industri televisi, perbankan, telekomunikasi, rumah sakit hingga industri manufakturing. Bagi saya variasi semacam ini mungkin bisa menawarkan ragam pengalaman yang dinamis dan kaya warna.
Pertayaannya kemudian, kecakapan semacam apa yang kira-kira dibutuhkan untuk menjadi seorang konsultan manajemen yang handal? Disini barangkali kita mesti menengok pada beragam bekal kecakapan.
Bekal pertama yang mungkin kudu dipenuhi agar menjadi konsultan manajemen yang bagus adalah pendidikan yang memadai. Disini sebaiknya konsultan manajemen mendapatkan pendidikan minimal S2 dalam bidang yang relevan. Misal dalam bidang teknologi industri, IT, manajemen pemasaran atau HR management. Akan lebih bagus jika sebelum sekolah S-2, ia telah pernah bekerja sebagai praktisi selama 2 – 4 tahun; sehingga punya sense yang cukup bagus tentang dunia kerja/dunia praktek manajemen.
Kecakapan berikutnya yang juga harus dicermati tentu saja adalah analytical thinking skills yang ditopang dengan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam (dalam bidangnya). Pekerjaan sebagai konsultan manajemen acapkali membawa kita pada proses pengembangan sistem yang cukup kompleks dengan beragam varian-nya. Sering juga muncul beragam masalah/isu/pertanyaan yang tidak terduga muncul ditengah proses konsultasi. Tanpa bekal kecakapan untuk membentangkan analisa yang jernih, logis dan aplicable, seorang konsultan manajemen mungkin tak akan bisa menawarkan solusi yang optimal.
Kesungguhan untuk terus belajar menimba ilmu dari beragam sumber (misal dengan membaca buku-buku yang relevan) dan jam terbang pengalaman yang panjang, akan sangat membantu seorang konsultan manajemen dalam meningkatkan kecakapan teknis yang diperlukan.
Kecakapan lain yang amat dibutuhkan bagi konsultan manajemen adalah ini : public speaking skills. Dalam proses konsultasi, acapkali kita harus memberikan workshop atau mempresentasikan hasil pekerjaan kita di depan klien. Tanpa ketrampilan public speaking yang bagus (maksudnya sistematis, mudah dipahami, enak didengar, tanpa melupakan sense of humor), tentu saja kita tidak akan bisa menyampaikan pesan kita dengan baik.
Kecakapan public speaking ini mungkin mesti juga disertai dengan ketrampilan komunikasi yang bagus. Pekerjaan sebagai konsultan amat membutuhkan interaksi dan komunikasi yang intens dengan klien. Kecakapan untuk melakukan komunikasi yang efektif dan dalam melakukan active listening (ini penting sebab darinya akan muncul dialog yang konstruktif) akan membuat kita bisa hadir sebagai seorang konsultan manajemen yang kredibel.
Di tanah air sendiri, kini telah hadir sejumlah lembaga konsultan manajemen lokal yang tangguh, seperti PQM, GML Performance Consulting (yang minggu depan akan mendatangkan Dave Ulrich, pakar HR management kelas dunia), Experd (kepunyaan Eileen Rachman), atau juga Markplus (dan mungkin termasuk juga PT. Manajemen Kinerja Utama). Lembaga konsultan asing yang mempunyai kantor di Indonesia juga banyak seperti Ernst and Young, McKinsey, Dunamis (wakil dari Stephen Covey Consulting), Hay Indonesia, dan DDI Indonesia (wakil dari DDI International).
Kita bisa menjalankan kiprah sebagai konsultan manajemen di sejumlah lembaga diatas atau lainnya. Kelak ketika sudah cukup pengalaman, kita kemudian bisa juga membangun sendiri perusahaan dalam bidang konsultasi manajemen.
Sumber :
http://strategimanajemen.net
Labels:
Konsultan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Meski sering dianggap serupa, pengadaan ( procurement ) dan pembelian ( purchasing ) adalah dua proses yang berbeda dalam manajemen rantai p...
-
Membentuk masyarakat yang sadar terhadap perubahan iklim, berarti akan memahami pentingnya menjaga wilayah laut dan pesisir. Hal itu akan te...
-
Bagi mahasiswa tingkat akhir, pasti kalian sangat akrab dengan kata magang. Ya, magang memang merupakan salah satu syarat wajib untuk men...
-
Dewasa ini masih banyak orang yang meyakini astrologi zodiak sebagai alasan yang mempengaruhi dalam membuat pertimbangan maupun keputusan...
-
Istilah Generasi X, Y dan Z digunakan untuk merujuk kepada kelompok generasi dalam kumpulan umur tertentu. Don Tapscott dalam bukunya Gro...
No comments:
Post a Comment