Saturday, August 29, 2015

Percaya Diri saat Public Speaking

3 Cara Meningkatkan Percaya Diri Saat Public Speaking

Pengalaman saya dari awal tahun 2011 sampai dengan sekarang mengajar kelas Public Speaking di Tantowi Yahya Public Speaking Shcool. Rasanya hampir tidak pernah menemui peserta tanpa dihantui oleh ketakutan tampil di depan umum. Ketakutan yang muncul beragam bentuk. Apa saja hal yang ditakutkan peserta dan mengapa hal itu terjadi?

Sementara pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan tips kepada Anda, bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri Anda dalam konteks public speaking? Entah persentasi bisnis, rapat rutin mingguan, persentasi proposal skripsi, kata sambutan, dan hal lainnya.

Apa saja 3 cara ini?

Pertama, Perdalam ilmu pengetahuan public speaking Anda.

Maksudnya, perbanyak baca buku, artikel, majalah dan segala informasi tertulis tentang public speaking. Seperti catatan yang Anda baca saat ini. Bila perlu seat in kembali ke kelas workshop public speaking di tempat Anda ikut.

Sering-sering komunikasi dengan mentor / trainer public speaking. Tidak perlu sungkan dan ragu untuk bertanya kepada mereka. Baik saat Anda mau tampil, mendapat kendala teknis tatkala acara Anda berlangsung dan kesempatan lainnya.


Kedua, Tingkatkan keterampilan (skill Public Speaking) Anda.

Sampai hari ini saya masih teringat rekan mengajar di TYPSS mbak Feni Rose (Presenter). Dia mengingatkan kepada peserta, “Bapak ibu, di property itu ada hukum 3 L menentukan lahan dan bangunan tersebut cepat laku atau tidak. Yaitu, Lokasi, Lokasi dan Lokasi”. Mbak Feni berkata sambil memvisualkan dengan jari tangannya. Yang telujuk vertikal dan ibu jari horizontal.

Kemudian beliau melanjutkan, “Sama halnya dengan Public Speaking, skill Anda akan semakin terus melejit syaratnya 3 L juga. Apa itu? Latihan, latihan dan Latihan”. Sekarang sambil mendekatkan visual tanganya ke jidat sebagai asumsi agar masuk ke otak.

Nah, barangkali sekarang Anda bertanya-tanya di dalam diri Anda, “Bagaimana cara melatih keterampilan public speaking? Saya kan jarang mengajar mas? Saya sedikit kesempatan untuk tampil?”. Apakah seperti itu?

Ingat, public speaking adalah bagian khsusus dari ilmu komunikasi. Sebagaimana telah Anda ketahui, saya dan Anda setiap hari berkomunikasi. Entah dengan cara verbal maupun nonverbal.

Oleh karena itu, praktekkan ekspresi saat Anda berkomunikasi sehari-hari. Gunakan bahasa tubuh Anda menguatkan apa yang Anda sampaikan. Latih olah vokal Anda. Kapan perlu berbicara cepat, lambat, tinggi, rendah dan menjaga tempo Anda.


Terakhir, Perbanyak Jam Terbang Anda.

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Ya benar. Pengalaman tampil akan menjadi guru terbaik bagi Anda dan saya tatkala kita menyadari setiap kesempatan berbicara. Apalagi jika kita melakukan dengan kemampuan terbaik yang kita miliki pada tiap momen yang ada. Lalu mengevaluasi dan memperbaiki atau meningkatkan di kesempatan selanjutnya.

Namun hati-hati. Dia juga menjadi penganggu terhebat. Apabila saat berbicara di depan umum hanya sekedar bicara saja. Oleh sebab itu, ambil kesempatan. Gunakan peluang untuk meningkatkan keterampilan dan jam terbang Anda.

Lalu bagaimana kalau Anda sedikit memiliki kesempatan berbicara di depan umum? Bila demikian keadaannya, maka mulailah membuat kesempatan bicara itu datang. Caranya?

Cari tempat yang memadai, lalu undang orang datang untuk mendengarkan ide Anda. Inilah yang saya lakukan dulu saat masih kuliah. Saya melobi pihak kampus agar bisa memakai ruang kelas secara gratis selama 3 jam. Lalu saya tulis undangan seminar menggunakan aplikasi pada office. Saya print, saya foto kopi dan saya sebarkan sendiri. (He...he..he...).

Bisa juga, mulai sekarang Anda mencari tau informasi tentang komunitas sharing idea. Seperti kelas berbagi atau toasmaster. Atau kalau perlu, ajak teman-teman yang sama-sama ingin meningkatkan kompetensi public speaking seperti Anda.  Lalu buat forum sendiri.


Semoga bermanfaat.


Rahmadsyah Mind-Therapist
Trainer Public Speaking and Life Coach
rahmadnlp@gmail.com


Sumber :
Milis The Manager

No comments:

Post a Comment

Related Posts