Beberapa waktu yang lalu saya pernah dimintakan pendapat oleh salah seorang pemilik bisnis mengenai banyak hasil survey yang mengatakan bahwa lebih dari 90% Bisnis tidak bisa survive dalam lima tahun pertama. Hasil survey tersebut memang banyak yag mempublikasikannya, walaupun saya juga tidak yakin lembaga mana yang benar-benar melakukan survey tersebut, dan bagaimana metode penelitiannya.
Dalam hal ini si pemilik bisnis tadi mengatakan bahwa sepertinya angka tersebut terlalu berlebihan, bahwa sebetulnya bisnis bisa saja tetap berjalan, namun yang membedakan, adalah apakah bisnis tersebut bisa berkembang atau tidak.
Diskusi tersebut saya kira cukup menarik, karena si Pemilik bisnis, yang kebetulan berbisnis barang-barang kelontongan Rumah tangga dan sudah berjalan sekitar 4 tahun merasa bahwa yang banyak orang katakan bahwa berbisnis dan berwirausaha itu sulit namun nyatanya bagi dia tidak terlalu sulit, dan dia berargumen terbukti bisnisnya masih baik-baik saja, dari semenjak buka sampai dengan saat ini masih cukup bisa menghasilkan profit, bahkan cenderung cukup berkembang. terbukti dari luas Tokonya yang saat ini bisa hampir dua kali lipat dari luas sebelumnya.
Pemilik Bisnis ini memang cukup beruntung, kenapa? karena Tokonya berada di wilayah perumahan yang baru berkembang dan ketika pertama kali Tokonya di buka wilayah trsebut masih sepi dan relatif belum ada pesaing, dengan kapital yang cukup mumpuni di kelasnya, sangat mudah baginya untuk bisa bertahan di bisnisnya sampai saat ini.
Kali ini kita tidak akan membahas banyak hal mengenai bisnis si Juragan Kelontong tadi, tapi saya lebih tertarik untuk sharing kepada Anda mengenai hasil riset di awal tulisan saya tadi, kenapa ada orang yang bisa survive dan tidak dalam bisnisnya.
Lepas dari benar atau tidaknya hasil riset tadi, ada hal yang lebih penting yang sebetulnya para pemilik bisnis wajib untuk ketahui. Yaitu perbedaan antara Memiliki bisnis dan Membangun bisnis. Banyak orang menjadi tidak survive bisnisnya dikarenakan fokusnya hanya memiliki bisnis bukan membangun bisnis. Banyak orang ,merasa dirinya sedang membangun bisnis, tetapi justru sebetulnya mereka masih dalam kondisi memiliki bisnis. Kedua hal tersebut benar-benar hal yang berbeda.
Bagi Anda para pemilik bisnis yang mau lebih “ngeh” bahwa dirinya sedang membangun bisnis atau baru memiliki bisnis, mari jawab dan ikuti Kuis singkat berikut:, Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan pasti dan kurang dari 3 detik/ pertanyaan setelah Anda membaca pertanyaan tersebut.
1. Berapa jumlah pelanggan yg datang pada Anda selama sebulan?
2. Berapa pelanggan yang datang dan terjadi penjualan dalam satu bulan?
3.Berapa persisnya rata-rata nett profit Anda tiap bulan?
4. Berapa besar nilai Aset bisnis Anda di akhir bulan/akhir tahun lalu ?
5. Berapa Profit yang ingin Anda capai tahun depan?
6. Berapa jumlah karyawan yang akan anda miiki tahun depan?
Yup… sebagian dari Anda mungkin bisa menjawab dengan gamblang pertanyaan-pertanyaan diatas dalam waktu kurang dari 3 detik. Namun demikian saya yakin tidak sedikit dari Anda pula yang tidak bisa menjawabnya dengan cepat dan tepat.
Untuk Anda yang bisa menjawab dengan tepat dan cepat, saya bisa Asumsikan bahwa Anda bisa jadi sudah on track dalam membangun bisnis, namun bagi Anda yang mungkin masih kesulitan menjawab, Saya yakinkan bahwa Anda masih di tahap memiliki bisnis.
Memiliki bisnis sebetulnya hal yang mudah, kadang-kadang dengan modal kenekatan saja Anda sudah bisa berbisnis, untuk dapat memiliki bisnis bisa sangat sederhana, jika Anda ada modal, berapapun modal anda, atau misalnya Anda berhasil meyakinkan Investor maka Anda bisa langsung memulai untuk memilki bisnis,
Hal yang sangat berbeda dengan definisi membangun bisnis. Dalam membangun bisnis banyak sekali faktor-faktor yang harus di “Improve” dari level memiliki bisnis. banyak hal-hal yang harus dengan kesadaran Anda anda sadari secara mendasar bahwa membangun Bisnis dengan memiliki bisnis jelas-jelas kedua hal yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya berikut saya ulas hal-hal apa yang sangat penting untuk di ketahui dalam membangun bisnis Anda.
1. Faktor Pengukuran
Jika Anda tidak tahu ukurannya mana mungkin Anda bisa memperbesarnya. Ini Hal utama dan sangat dominan,Bisnis bukan sekedar beli kemudian jual, hutang kemudian bayar, dsb. Namun lebih jauh dari itu Anda harus punya patokan-patokan dan indikator-indikator bisnis Anda, jika Anda tidak tahu ukurannya bagaimana anda akan memperbesarnya. so.. Anda harus benar-benar tahu berapa penjualan saya bulan ini, berapa nett profit atau Gross Profit saya, berapa junlah pelanggan saya, berapa jumlah pelanggan saya yang tidak kembali, dsb
So.. sekali lagi Anda harus tau dan menyadari ukuran-ukuran dalam bisnis Anda.
2. Faktor Tujuan
Membangun Bisnis adalah sebuah Proses perjalanan. tidak ada sesuatu hal pun yang instant, dan mudah dicapai, apalagi dalam hal bisnis, jika Anda sudah tau dan memiliki pengukuran-pengukuran dalam bisnis Anda, maka hal selanjutnya adalah menetapkan tujuan bisnis Anda, bahasa kerennya adalah Business Plan…, yaitu rencana-rencana pencapaian apa yang akan anda capai dalam bisnis Anda.
Tujuan pencapaian-pencapaian ini pun harus ada ukurannya, contoh, Omset mau naik jadi berapa, Nett Profit saya mau naik berapa, jumlah pelanggan say mau naik berapa, bahkan yang lebih dalam lagi, berapa Cashfow Forecast saya nanti, tingkat AR days saya harus berapa, dsb.
Bagaikan sebuah mobil, saat ini Anda sudah tau berapa bensin saya saat ini, kecepatan kendaraan saya dan kemana serta lewat mana saya akan menuju.
3. Menyadari dan fokus kepada Faktor-faktor yang bisa dikontrol
Setelah Anda tahu faktor-faktor ukuran Anda dalam bisnis dan tahu ukuran-ukuran berapa yang ingin Anda capai, maka saatnya Anda berfikir “How” to Achievenya. Percayalah ini yang menjadikan lebih seru.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dalam bisnis selalu ada 2 hal yang mempengaruhi setiap effort kita. Yaitu hal-hal yang bisa di kontrol dan hal-hal yang tidak bisa di kontrol. Hal-hal yang bisa dikontrol contohnya adalah strategi penjualan kita, team Sales, produk kita, promo, kebijakan harga,service pengiriman, dll, sementara hal yang tidak bisa kita kontrol adalah contohnya Pesaing yang tiba-tiba banting harga, rate dolar yang naik, kondisi ekonomi yang menurun, Supply barang yang tergangu dari supplier, dll
Nah… jika Anda ingin membangun bisnis, Anda harus terus-menerus betul betul fokus terhadap hal-hal yang bisa di kontrol…, tujuannya adalah agar Anda selalu berfikir jalan keluar bukan alasan dalam setiap menghadapi tantangan.
4. Selalu berfikir Logis
Setelah memahami ukuran-ukuran dalam bisnis, punya tujuan pencapaian yang ingin di capai, membuat planingnya, serta berfokus pada yang bisa di kontrol, orang yang ingin membangun bisnis harus dapat memelihara pemikiran Logisnya, hal ini juga menjadi penting. karena dengan cara seperti ini kita bisa mengawal rencana-rencana yang sudah dilakukan dengan baik.
salah satu contoh yang banyak ditemui adalah ketika di akhir bulan banyak Para supplier menawarkan barang dengan iming-iming diskon yang besar atau paket yang menarik lainnya, hal ini biasanya karena Si Supplier “butuh Omset” untuk closing penjualannya, Jika Anda adalah orang yang sedang mambangun bisnis maka Anda akan pikirkan baik-baik, tidak terbawa emosi maupun pengaruh dari supplier dalam memutuskan
5. Punya Gairah/Passion di Bisnis
Gairah/ Passion memiliki peranan besar dalam keberhasilan membangun bisnis, tidak ada seorangpun yang berhasil membangun bisnis tanpa memiliki passion terhadap bisnisnya sendiri. ketika Anda memiliki passion dalam bisnis Anda maka anda akan terus berkomitmen dalam melaksanakan rencana-rencana Anda. dan inilah yang juga merupakan ciri bahwa Adna tengah membangun Bisnis.
Demikian sedikit sharing dari saya mengenai memiliki Bisnis dan membangun bisnis…, mari lihat di Bisnis Anda masing-masing saat ini, dan cari tahu apakah Anda saat ini tengah on track dalam membangun bisnis, atau Anda masih mengira Anda sedang membangun bisnis sementara sesungguhnya Anda baru hanya memiliki bisnis.
Sumber :
http://synergycoachindonesia.com/?p=262
No comments:
Post a Comment