Friday, August 28, 2015
Antara Ilmu, Akhlak dan Uang
Berapa tahun Anda belajar ilmu kimia dan ilmu fisika? Berapa jam Anda belajar ilmu uang?
Think!
Nggak semua orang ingin jadi ahli kimia dan ahli fisika, tapi nyatanya belajarnya sampai 6 tahun. Sementara, semuaaaaa orang ingin punya uang, tapi belajarnya jarang-jarang.
Aneh kan?
Banget.
Kalau memang ilmu kimia dan ilmu fisika itu penting, tentulah ilmu uang juga penting. Kalau nggak belajar, jangan heran kalau pada akhirnya kita keteteran soal uang... Yang ngakunya belajar ilmu uang, ternyata cuma belajar ngitung uang orang lain. Bagaimana uang tumbuh dan berkembang, tidak pernah dipelajari.
Ketika kita sudah berkeluarga, nyicil rumah bertahun-tahun, dan punya tagihan bertumpuk-tumpuk, barulah kita sadar akan pentingnya belajar ilmu uang, termasuklah di dalamnya ilmu bisnis, investasi, dan properti. Memang, segala yang berlebihan itu tidak baik. Kecuali amal dan uang, hehehe...
Catatlah, sepenting-pentingnya uang, lebih penting lagi ilmu dan akhlak di balik uang.
Kenapa?
Yah memang begitu. Ketika uang Anda lenyap, mestinya Anda bisa mencarinya kembali, karena Anda sudah tahu ilmunya. Right?
(Ditulis oleh saya, Ippho Santosa. Seluruh tulisan saya di grup WA ini, boleh disebar kepada yang lain. Dengan atau tanpa menyebut nama saya. Yang penting, manfaatnya menyebar.)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Agar Tahan Banting, Maka Harus Dibanting Setiap manusia mendambakan kesuksesan, keteguhan, dan ketahanan mental dalam menghadapi hidup. Kita...
-
Mencari pekerjaan tak selalu mudah. Meski sudah berusaha mencari dan melamar kerja, masih juga belum "berjodoh" dengan satu pun...
-
Pernahkah Anda merasa ada seseorang yang selalu merasa diri Anda istimewa? Orang itu bukan pasangan Anda, bukan atasan, bukan pula rekan ...
-
Ini Cara Ampuh Promosikan Dagangan Tanpa Endorse Influencer Pakar marketing Dewa Eka Prayoga alias Dewa Selling mengungkapkan pentingnya upa...
-
"MENGATUR UANG = MENGATUR DIRI" Banyak orang berkata mengatur uang itu susah. Banyak yang sempat berseloroh bahwa mereka sampai ...

No comments:
Post a Comment