Saturday, August 29, 2015

Matrik Motivasi

4 Jenis Motivasi yang Harus Kamu Sadari dan Kendalikan!

Tanpa kita sadari, setiap ucapan, tindakan, bahkan lintasan pikiran sekalipun selalu didasari oleh sebuah motivasi. Motivasi ini dapat kita artikan secara “serampangan” sebagai “kehendak”, walaupun sebenarnya motivasi atau dorongan diri jauh lebih kompeleks dari sekedar kehendak atau keinginan.

Motivasi inilah yang menjadi motor bagi roda diri kita sehingga kita dapat terus bergerak dan hidup berkelanjutan.

Menurut saya, penting sekali bagi kita untuk mengenal sebuah dorongan atau motivasi yang terjadi dalam diri kita sebelum kita mengaktualkannya dalam sebuah tindakan nyata. Karena, walaupun motivasi masih bersifat potensial (belum aktual) namun pengaruhnya akan begitu signifikan dalam menentukan kualitas aksi kita. Atau kasarnya: hasil dari perbuatan yang kita lakukan akan sangat dipengaruhi oleh motivasi yang melatarbelakangi aktivitas kita. Baik-buruk, gagal-berhasil, sangat dan sangat ditentukan oleh motivasi apa yang ada di belakangnya.

Untuk membantu kita mengenali motivasi yang timbul dalam diri kita, saya menemukan sebuah matrik yang cukup bagus dan lumayan representatif dalam menggambarkan dan mengkategorisasi berbagai jenis motivasi yang terjadi di dalam diri. Matrik ini secara garis besar melihat motivasi dari dua sisi: pertama, dari mana motivasi berasal (dalam diri/intristik) atau (luar diri/ekstrinsik), dan kedua dari arah atau tujuannya (positif dan negatif).

Asal dan tujuan dari motivasi ini selalu tertaut dan berkelindan satu sama lain sehingga pada gilirannya akan sangat menentukan kualitas perbuatan atau aktivitas nyata kita.

Untuk memudahkan pembacaan, sang pembuat matrik membubuhkan sebuah ilustrasi yang mengisahkan bagaimana suasana kebatinan dan motivasi yang terjadi dalam diri seorang karyawan yang akan mengerjakan laporannya.

“Derajat” motivasi tertinggi tentu berada pada karyawan yang memang ingin membuat laporannya. Motivasinya berasal dari dalam dirinya sendiri (intrinsik) dan menuju sesuatu yang positif. Dalam literasi agama hal ini disebut dengan ikhlas. Budaya menyebutnya dengan suka rela atau tanpa pamrih. Karyawan seperti ini akan senantiasa bekerja dengan penuh suka cita dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Yang ke dua tetap bagus walaupun dorongannya berasal dari luar dirinya (ekstrinsik). Karyawan tersebut, walau kurang ikhlas, tetap berlaku positif dengan mengerjakan laporannya. Mengejar bonus adalah motivasi dirinya. Walaupun hal ini masih OK namun tetap mengandung potensi destruktif karena bisa saja sumber motivasinya (mendapatkan bonus) tidak terwujud karena sesuatu hal. Ini tentu akan membuat dirinya merasa kecewa dan besar kemungkinan di masa yang akan datang, motivasinya menjadi negatif.

Motivasi ke tiga lebih jelek dibandingkan dengan yang ke dua. Ia mengerjakan laporannya, yang sebetulnya adalah kewajiban dan bukti integritas dirinya sebagai karyawan, dengan beban yang berat dan rasa ketakutan yang tak sehat. Niscaya, hasil laporannya pun akan jauh dibandingkan dengan karyawan yang ikhlas. Biasanya tipikal karyawan seperti ini akan mengerjakan tugas-tugasnya secara asal hanya agar gugur kewajiban. Tak ada rasa memiliki dan kehendak prestasi. Satu-satunya yang ia pikirkan hanya satu: punishment dari perusahaan (pemecatan).

Yang paling parah adalah motivasi yang melatarbelakangi karyawan ke empat. Secara intrinstik ia tak ada dorongan untuk membuat laporan. Dan motivasi ekstrinsik seperti bonus ataupun pemecatan tak terlalu membuat ia menjadi terdorong. Ini adalah tipikal karyawan pembakang yang nyata. Jika ia terus bertahan, maka selama itu pulalah ia akan merasa tersiksa, sama sekali tak mampu menikmati pekerjaannya.

Setelah mengetahui ke empat jenis motivasi ini, marilah kita kenali motivasi kita yang timbul dalam diri sebelum melakukan pekerjaan atau perbuatan. Jika dirasa bahwa motivasi kita tidak baik, maka seyogyanya jika kita tata dahulu motivasi dalam diri kita agar menjadi lebih baik dan terarah (intrinsik dan positif). Setelah kita perbaiki “apa yang ada di dalam” maka barulah kita mulai “lakukan ke luar”.


Sumber :
http://tipskarir.com/matrik-motivasi-4-jenis-motivasi-yang-harus-kamu-sadari-dan-kendalikan/

No comments:

Post a Comment

Related Posts