Marah, jelas ini tidak baik. "Jangan marah, bagimu surga," ini pesan Nabi Muhammad. Namun sesekali marah tetap diperlukan. Bukankah Nabi Muhammad pernah marah? Bukankah orang-orang hebat pernah marah?
Yang penting, jelas penyebabnya dan tidak berlarut-larut. "Tunjukkan kemarahan Anda pada masalah, bukan pada orang," petuah William Ward.
Nah, setelah itu, iringi dengan action yang mensolusikan.
Saat kezaliman dibiarkan, saat agama dilecehkan, dan saat keluarga dipermalukan, sepertinya kita perlu marah.
Ya, perlu. Tentunya dengan tetap rasional dan proporsional.
Menurut Charles Duhigg, marah membuat kita bicara lebih jujur sekaligus mampu bernegosiasi. Selain itu, marah juga memicu motivasi dan lebih melegakan.
Menurut situs Heathway, marah bisa bermanfaat untuk melindungi diri dan mendorong perilaku baru. Yang diharapkan adalah perilaku baru yang mengarah pada solusi.
Begitulah, tak selamanya marah itu jelek. Ada manfaatnya juga. Mudah-mudahan tulisan ini menginspirasi.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Semoga berkah berlimpah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Emil Dardak: Kisah Sukses Politisi Muda - Menginspirasi dan Menantang dalam Meniti Karier Politik Dunia politik sering kali dianggap sebagai...
-
Teknik Motivasi Douglas McGregor: Teori X, Y, dan Z Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh ...
-
Aplikasi Canva Bikin Wanita Cantik Ini Berharta Rp 35 Triliun Aplikasi Canva sukses besar dan semakin populer di masa pandemi Corona. P...
-
Dalam pilpres setiap isu yang mengemuka sebelum hari pemilihan berpotensi menjadi game changer. Game changer dalam kontestasi politik meruju...
-
Bukan Jeff Bezos, Ini Dia 10 Orang Terkaya Dunia Sepanjang Masa Belum lama ini Forbes mengeluarkan daftar nama miliarder 2019, dan Jeff Bezo...
No comments:
Post a Comment