7 Tips Menjaga Work-Life Balance untuk Hidup Lebih Seimbang
Shabrina Alfari
Aug 6, 2018
Pekerjaan dan kehidupan pribadi tentunya adalah dua hal yang sama pentingnya. Sesibuk apa pun kita dalam bekerja, haruslah tetap memiliki waktu untuk kehidupan pribadi. Namun nyatanya, banyak di antara pekerja yang belum memiliki work-life balance. Apalagi jika Anda seorang pebisnis yang masih merintis sebuah usaha atau seorang freelancer yang dapat bekerja dari mana saja. Seringkali Anda tidak tahu bagaimana caranya memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Nah, mau tahu bagaimana cara yang tepat untuk mendapatkan work-life balance yang baik dan maksimal?
Yuk, simak 7 tipsnya berikut ini!
1. Kurangi sifat perfeksionis
Penyebab paling sering yang membuat tidak terjaganya work-life balance adalah sifat perfeksionis. Coba Anda renungkan sebenarnya seberapa perfeksionisnya Anda? Menjadi seseorang yang perfeksionis tentunya memiliki sisi baik, karena Anda akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pekerjaan. Namun, cobalah fokus untuk mengerjakan yang terbaik tanpa harus menjadi sempurna. Sedikit kesalahan atau kekurangan itu wajar. Banyak orang yang merasa hidupnya lebih tenang dan ringan setelah mengurangi sifat perfeksionis mereka, lho.
2. Jaga jarak dengan gadget
Sebelum era smartphone atau laptop, batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat terlihat dengan jelas. Namun pada zaman sekarang, lewat smartphone kita bisa berkirim email atau membahas pekerjaan lewat group chat kapan saja. Sedikit demi sedikit, pekerjaan akhirnya menyusup masuk ke kehidupan pribadi, jam tidur, bahkan hari libur. Jam kerja yang tidak menentu ini membuat work-life balance menjadi terganggu. Tidak hanya pekerjaan, terus-menerus melihat media sosial juga akan membuang waktu Anda dan membuat kualitas istirahat berkurang. Yuk, mulailah untuk meninggalkan gadget Anda untuk beberapa saat dan nikmati hidup di luar pekerjaan dan media sosial.
3. Berani untuk berkata tidak
Salah satu hal yang kadang sulit untuk dilakukan adalah berani untuk berkata tidak pada orang lain. Namun, untuk menjaga work-life balance, berkata tidak itu perlu, lho. Ingatlah bahwa prioritas utama adalah pekerjaan Anda terlebih dahulu, baru kemudian membantu orang lain jika memang masih sanggup. Bantulah orang lain jika pekerjaan Anda sendiri telah selesai dikerjakan dengan baik. Jangan sampai karena membantu orang lain, pekerjaan Anda menjadi berantakan dan malah menambah stres atau pikiran Anda.
4. Tinggalkan pekerjaan di tempat kerja
Ini dia hal paling penting yang harus Anda perhatikan, yaitu jangan membawa pekerjaan pulang ke rumah. Jika Anda tidak menyelesaikan pekerjaan di kantor, itu mungkin artinya alur kerja Anda tidak efisien. Sementara bila Anda merasa telah bekerja dengan efisien tetapi tetap tidak selesai juga, itu artinya beban pekerjaan Anda terlalu banyak. Usahakan untuk selalu memaksimalkan waktu Anda di kantor dan selesaikan semua urusan pekerjaan di tempat kerja. Jika tidak, Anda akan benar-benar merasa tidak punya waktu istirahat dan tidak memiliki work-life balance.
5. Jangan pernah menunda pekerjaan
Cara lain yang harus Anda lakukan untuk menjaga work-life balance adalah dengan belajar mengatur waktu dengan baik. Berhentilah menjadi seorang procrastinator yang sering menunda-nunda pekerjaan. Menjadi procrastinator akan membuat Anda sulit untuk menerapkan cara mengatur waktu yang efektif. Menyelesaikan tugas di waktu-waktu akhir akan memiliki banyak risiko dan menjadi penghalang untuk Anda menuju work-life balance. Sebisa mungkin selesaikan tugas Anda di awal waktu, ke depannya Anda pasti akan melihat hasil pekerjaan yang lebih sempurna dan Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan work-life balance.
6. Sadar pentingnya membatasi diri
Membatasi diri dapat Anda terapkan dalam banyak hal. Cara paling mudah adalah dengan membatasi jam kerja. Dengan perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis dan menjamurnya startup memunculkan sebuah budaya baru yaitu waktu kerja yang lebih fleksibel. Saat ini mulai banyak perusahaan yang membuat kebijakan jam kerja fleksibel atau sebenarnya mungkin tidak jelas. Namun, Anda tetap membutuhkan batasan. Contohnya, Anda memutuskan untuk bekerja mulai jam 9 pagi dan harus berhenti bekerja setelah jam 7 malam (kecuali ada sesuatu yang sangat mendesak).
7. Bekerja lebih pintar, bukan lebih keras
Jika Anda hanya berusaha untuk bekerja lebih keras, bisa jadi cara ini kurang tepat. Bekerja keras dan maksimal itu perlu, tetapi bekerja pintar lebih dibutuhkan. Anda dapat mulai dengan membuat prioritas, menggabungkan pekerjaan yang dapat dikerjakan bersamaan, atau mendelegasikan beberapa tugas pada orang lain. Dengan bekerja lebih pintar, work-life balance pasti akan semakin mudah Anda dapatkan.
Sumber :
https://blog.ruangguru.com/7-tips-menjaga-work-life-balance-untuk-hidup-lebih-seimbang
Saturday, September 21, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Teknik Motivasi Douglas McGregor: Teori X, Y, dan Z Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh ...
-
Apakah Business Model itu? Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsep ini, kita perlu memahami apa yang dimaksud Business Model. Menurut Al...
-
Gerhana matahari, fenomena alam yang spektakuler, telah menjadi sumber keajaiban dan kecemasan bagi manusia sepanjang sejarah. Di zaman kuno...
-
Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia: Sekitar 13 Gram. Mikroplastik, partikel plastik kecil yang berasal dari berbaga...
-
Hari Raya Idul Fitri, atau lebih dikenal sebagai Lebaran, adalah salah satu momen paling penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat ...
No comments:
Post a Comment