Pernah merantau?
Ternyata banyak manfaatnya. Apa saja? Anda akan menjadi seseorang yang berani mengambil risiko dan tantangan, sekaligus menjadi seseorang yang mandiri dan bertanggungjawab. Selain itu, menjadi seseorang yang mudah beradaptasi dan lebih toleran. Tambahan lagi, semakin mencintai daerah asal sembari menghargai adat dan kebiasaan dari daerah-daerah lain.
Biasanya begitu.
Di seminar kemarin di Korea, saya juga mengupas soal merantau. Jauh-jauh hari Imam Syafii telah menyerukan itu, “Pergilah dari rumahmu demi lima faedah, yaitu menghilangkan kejenuhan, mencari bekal hidup, mencari ilmu, mencari teman, dan belajar tatakrama.”
Bukan sekedar menganjurkan, Imam Syafii juga melakukan. Terlahir di Palestina, kemudian ia hijrah ke Madinah, Irak, dan Mesir.” Alhamdulillah, saya dan keluarga pernah menziarahi makamnya dua kali di Mesir.
Menyikapi merantau, Imam Syafii pernah menuliskan seuntai perumpamaan yang indah, “Air akan bening dan layak minum, jika ia mengalir. Singa akan beroleh mangsa, jika ia meninggalkan sarangnya. Anak panah akan beroleh sasaran, jika ia meninggalkan busurnya. Nah, manusia akan beroleh derajat mulia, jika ia meninggalkan tempat aslinya dan mendapatkan tempat barunya. Bagaikan emas yang terangkat dari tempat asalnya.”
Ingatlah, rezeki itu perlu dijemput.
- Kadang rezeki orang di negeri kita.
- Kadang rezeki kita di negeri orang.
Saya pribadi, terlahir di Pekanbaru, kemudian merantau ke Malaysia, lalu balik ke Batam, dan sekarang menetap di BSD, dekat Jakarta. Ibu saya, Sumatera. Ayah saya, Jawa. Istri saya, Kalimantan. Jadi, anak saya disebut orang mana? Yang jelas, orang baik-baik, hehehe.
Pesan dari Sang Pencipta, manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Pesan kebaikan ini teramat sulit untuk dilaksanakan sekiranya tidak ada yang merantau. Tulisan ini boleh di-share.
Gimana dengan rezeki? Insya Allah akan lebih baik. Sesiapa yang berhijrah dan niatnya lurus, maka ia akan dianugerahi rezeki yang luas, bahkan bisa memiliki properti. Soal ini, ada dalilnya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Monday, July 16, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Terjebak di Zona Nyaman Zona nyaman sering kali terlihat seperti tempat paling aman di dunia. Kita sudah mengenal ritmenya, sudah terbiasa d...
-
Responding to coronavirus: The minimum viable nerve center March 16, 2020 | Article By Mihir Mysore and Ophelia Usher Amid the coronavirus p...
-
Tahun ajaran baru sudah tiba nih. Yang duduk di kelas 9 bakal masuk SMA, dan anak SMA bakal masuk universitas. Bagi siswa SMP bakal berganti...
-
10 Tips Esensial untuk Orang Tua dalam Membesarkan Anak yang Sukses dan Percaya Diri. Membesarkan anak yang tangguh dan percaya diri merupak...
-
Dari Ide Sederhana Menjadi Raksasa Air Minum Nasional Ketika berbicara tentang air minum dalam kemasan di Indonesia, nama Aqua hampir selal...
No comments:
Post a Comment