Tuesday, May 6, 2014

Konsep Kepemimpinan Claus Weidner CEO Mercedes-Benz Indonesia


Pada acara CEO Speaks yang digelar Binus Business School Rabu (2/10/2013) malam, President & CEO Mercedes-Benz Indonesia, Dr Claus Weidner secara khusus membagi pengalaman kepemimpinannya selama kurang lebih 40 tahun berkarir.

Sebagai salah satu merek mobil premium kelas dunia dari Daimler AG yang terkenal karena inovasi keamanan dan teknologi ramah lingkungan, Mercedes Benz terus melakukan inovasi untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor kelas atas. Bahkan, di Indonesia Mercedes Benz berhasil menguasai 50-60 persen pasar mobil mewah.

Weidner berkisah, sebelum menjabat CEO, dirinya memegang jabatan Chief Operating Officer (COO) di Mercedes Benz Hongkong. Menurut dia, faktor budaya kerja berperan penting dalam menghasilkan nilai-nilai yang berisi integritas, disiplin, tanggung jawab, serta semangat dalam membentuk sebuah subordinate yang solid.

"Budaya kerja dan integritas atau kesatuan para subordinat inilah yang menjadi kunci kesuksesan sebuah perusahaan," ujar Weidner.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selain nilai-nilai yang telah disebutkan itu, di era globalisasi ini seorang pemimpin juga harus membawahi konsep operasional perusahaan, seperti inovasi dan penggunaan teknologi. Selain itu, unsur lain penentu keberhasilan sebuah perusahaan adalah memaksimalkan jam terbang subordinat dan memanfaatkan produk-produk unggulan.

Weidner mengatakan, sebuah perusahaan berperforma tinggi harus membutuhkan kultur kerja yang juga memiliki high performance. Selain itu, perusahaan juga memerlukan kontribusi dan integritas, visi yang jelas, sangat mengenal orientasi pelanggan, peningkatan yang berkelanjutan, inovasi, dan keputusan berdasarkan implementasi budaya yang berlaku.

"Customer orientation juga menjadi perhatian utama Daimler dalam membangun budaya perusahaan. Intinya, kepuasan konsumen sekarang menjadi kunci sukses kami," kata Weidner.

Sejak 2012, sebanyak 275.000 orang secara global bekerja di Daimler yang tersebar di 8.000 lokasi penjualan di seluruh dunia. Di tahun itu pula, Daimler berhasil menjual sebanyak 1.452.000 unit mobil penumpang, baik Smart for 2 hingga S-Class.

Tak hanya itu. Perusahaan asal Jerman tersebut juga telah menjual 462.000 unit truk, dan 32.088 unit urban dan bus tour. Dengan angka penjualan itu, Daimler berhasil membukukan pendapatan sebesar EUR 11 miliar pada tahun lalu.

Kini, dengan 75 persen kendaraan Mercedes-Benz yang terjual di Indonesia berasal dari produksi dalam negeri, Weidner yakin, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di kawasan Asia Tenggara, selain Filiphina.

No comments:

Post a Comment

Related Posts