Sebuah Refleksi dari Tan Malaka
Tan Malaka, seorang pemikir dan pejuang revolusioner Indonesia, pernah menyatakan bahwa "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda." Pernyataan ini mengandung makna yang dalam, menggugah kita untuk merenungkan tentang kekuatan dan peran penting yang dimiliki kaum muda dalam perubahan sosial, politik, dan budaya.
Idealisme dalam Perspektif Pemuda
Pemuda dikenal dengan semangatnya yang menggelora, keberanian untuk bermimpi besar, dan tekad untuk meraih apa yang mereka yakini. Masa muda adalah periode dalam kehidupan di mana seseorang memiliki energi, kreativitas, dan keberanian untuk mempertanyakan status quo dan memperjuangkan sesuatu yang lebih baik. Idealisme, dalam konteks ini, menjadi bahan bakar utama yang mendorong kaum muda untuk bergerak melawan ketidakadilan, mengejar impian, dan berupaya mewujudkan dunia yang lebih baik.
Idealisme: Sebuah Kemewahan?
Mengapa idealisme dianggap sebagai "kemewahan"? Tan Malaka melihat idealisme sebagai sesuatu yang tak ternilai, yang tidak bisa dibeli atau digantikan oleh materi. Pada saat yang sama, idealisme adalah sesuatu yang mudah terkikis seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup yang sering kali mengharuskan kompromi. Realitas hidup, tanggung jawab keluarga, pekerjaan, dan tekanan sosial sering kali membuat seseorang mengesampingkan idealisme yang dulu mereka pegang teguh. Karena itulah, idealisme adalah "kemewahan terakhir" yang dimiliki pemuda—sesuatu yang murni dan tak ternoda oleh kerasnya realitas dunia.
Tantangan bagi Pemuda
Meski idealisme adalah kekuatan besar, ia juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Dunia yang kita hadapi saat ini penuh dengan kompleksitas dan sering kali mengaburkan batas antara benar dan salah. Dalam lingkungan yang dipenuhi dengan pragmatisme dan kompromi, mempertahankan idealisme bisa menjadi tugas yang berat. Namun, inilah ujian sejati bagi kaum muda—untuk tetap teguh pada nilai-nilai yang mereka yakini meskipun dunia di sekeliling mereka terus berubah.
Idealisme sebagai Penggerak Perubahan
Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda dengan idealismenya sering kali menjadi penggerak utama dalam perubahan sosial dan politik. Revolusi, gerakan sosial, dan transformasi besar dalam sejarah hampir selalu dimulai oleh kaum muda yang berani memimpikan dunia yang lebih baik dan berani mengambil risiko untuk mewujudkannya. Idealisme yang mereka miliki menjadi panduan moral dan etika dalam perjuangan mereka.
Kesimpulan
Tan Malaka, dengan pandangannya yang tajam, mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan idealisme, terutama bagi kaum muda. Idealisme bukanlah sekadar impian atau harapan kosong; ia adalah kekuatan yang mampu menggerakkan perubahan dan menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi. Maka dari itu, pemuda harus melihat idealisme bukan sebagai beban, tetapi sebagai kemewahan yang harus dijaga dan dipupuk. Karena di tangan merekalah masa depan berada, dan dengan idealisme, mereka memiliki alat yang ampuh untuk membentuk dunia yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment