Tuesday, August 6, 2019

Ngumpulin Amal

Weekend yang lalu, saya seminar di tiga titik. Kedutaan Malaysia, Karawang, dan Bekasi. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Sebenarnya kalau mau santai, saya cukup duduk-duduk saja di rumah. Nggak harus seminar.

Toh soal rezeki sudah ada dari sumber-sumber yang lain, alhamdulillah. Tapi ini soal kebermanfaatan dan amal jariyah. Kata guru saya, manusia diukur dari manfaatnya, bukan dari harta-bendanya.

Bagi saya pribadi, mungkin lebih tepat disebut, ngumpulin amal. Apalagi mengingat umur saya sudah 40 tahun lebih.

Sekitar 80% seminar saya konsepnya non-profit. Dalam artian, saya tidak dibayar. Kalaupun ada tiket yang dijual, itu untuk menutupi biaya operasional panitia dan sewa tempat. Kalau ada lebihnya? Yah buat sedekah.

Nggak dapat uang, tapi saya tetap bersemangat.

Kenapa?

Begini. Jarang orang tahu, ketika Anda mengajarkan ilmu bisnis dan ilmu penafkahan pada seseorang, insya Allah Anda akan memetik sesuatu yang sangat berharga, namanya pahala berlapis. Kok bisa?

Karena dengan ilmu bisnis itu, dia mampu menafkahi keluarga, memberi gizi terbaik untuk keluarga, memilih sekolah terbaik untuk anak, memilih rumahsakit terbaik untuk orangtua, membiayai umrah sekeluarga, bahkan membantu sesama.

Segala kebaikan itu, Anda punya andil. Dengan kata lain, Anda-lah yang menjadi wasilah dan perantara-nya. Pahala berlapis tuh. Saran saya, "Sedikit atau banyak, ajarkan ilmu bisnis kepada orang-orang di sekitar kita."

Akhir bulan nanti, saya bersama Diaz Adriani insya Allah akan mengadakan seminar 'Muhammad Sebagai Pedagang' di Pejaten. Berbagai rahasia dan tips bisnis dari Nabi Muhammad, insya Allah kami sampaikan di sini.

Teman-teman mungkin beda profesi dengan saya. Nggak masalah. Tapi soal kebermanfaatan dan amal jariyah, saya pikir ini concern semua orang, apapun profesinya apapun posisinya. Mari sama-sama kita ikhtiarkan.

Siap?

No comments:

Post a Comment

Related Posts