Sunday, March 22, 2020

Tips Mudah Meningkatkan Imunitas Tubuh

Tips Mudah Meningkatkan Imunitas Tubuh Cegah Corona

Virus Corona sangat rentan menyerang sistem kekebalan tubuh yang lemah. Berikut Tagar berikan Tips meningkatkan imun tubuh.

Virus Corona atau Covid-19 sangat rentan menyerang sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sehingga, disarankan meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mudah dan sehat agar terhindar dari upaya penyebaran virus mematikan tersebut.

Berikut cara meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang virus Corona.


1. Pola Makan Teratur

Makan teratur dan tepat waktu mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini karena asupan vitamin mineral dalam makanan bisa membantu kondisi tubuh kembali pulih, dikala memiliki imunitas tubuh yang kurang baik.

Memilih bahan makanan yang dikonsumsi juga sangat penting dan pastikan mengandung antioksidan, vitamin A, C, E, serta nutrisi lainnya. Namun, tetap memperhatikan pola makan meski memiliki kegiatan yang padat.


2. Konsumsi Sayur dan Buah

Memperbanyak konsumsi sayur dan buah sangat membantu menjaga dan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Sebab, kandungan vitamin dan mineral di dalam sayuran serta buah memiliki khasiat melawan virus atau bakteri yang menyebabkan timbulnya penyakit.

Sebuah penelitian mengatakan orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah cenderung tidak mudah terserang penyakit. Jadi, usahakan konsumsi sayur setiap makan siang dan malam, serta buah untuk sarapan.


3. Rutin Konsumsi Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat sudah sejak lama dipercaya dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Nutrisi ini mampu menstimulasi sistem imun saat melawan sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh.

Sebuah penelitian menyebutkan suplemen vitamin C bisa meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi tubuh. Sehingga, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C secara rutin, seperti jeruk, jambu biji, stroberi, dan pepaya.


4. Penuhi Cairan Tubuh

Memenuhi cairan tubuh bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi air putih. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Air mampu membawa oksigen ke sel-sel dalam tubuh, sehingga sistem organ menjadi lancar. Bahkan, bisa membantu proses pembersihan racun-racun berbahaya yang ada dalam tubuh.

Jadi, konsumsilah air setidaknya delapan gelas per harinya agar cairan tubuh terpenuhi dan tidak mudah terserang penyakit berbahaya, seperti Corona atau Covid-19.


5. Olahraga Rutin

Selain menyehatkan, olahraga rutin dan teratur juga mampu melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Dengan melakukan aktivitas olahraga, tentu dapat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melancarkan peredaran darah.

Beragam jenis olahraga bisa dipilih untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Disarankan memilih yang mudah dan tidak terlalu berat, seperti jalan kaki, lari, dan lompat tali dengan waktu 30 menit.


6. Istirahat yang Cukup

Sebuah penelitian mengungkapkan kurang istirahat atau tidur sangat rentan terserang penyakit, lantaran sedikitnya antibodi yang dihasilkan. Namun untuk mencegahnya, istirahat atau tidur yang cukup agar sistem imunitas tubuh bisa meningkat dan tidak terganggu.

Kurang istirahat bisa membuat seseorang rentan mengalami stres hingga insomnia. Sebaiknya mencukupi kebutuhan waktu tidur sesuai dengan usia, idealnya untuk orang dewasa 7 sampai 8 jam setiap harinya.

7. Hindari stres

Menghindari stress menjadi kunci utama untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kondisi ini bila tak terkendali dapat  mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh.

Meluangkan waktu untuk bersantai serta melepas lelah sejenak bisa menjadi cara untuk menghindari stres. Misalnya, menonton film, mendengarkan musik, berendam di air hangat, hingga meditasi.


Sumber :
https://www.tagar.id/tips-mudah-meningkatkan-imunitas-tubuh-cegah-corona

Sunday, March 8, 2020

Fungsi Administrasi


Fungsi Administrasi Beserta Tujuan dan Penjelasannya Secara Umum

Fungsi administrasi – Administrasi adalah suatu usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Kegiatan administrasi memiliki fungsi penting dalam sebuah industri perkantoran atau pemerintahan.

Secara umum pengertian administrasi adalah usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk dalam kegiatan administrasi antara lain adalah kegiatan mencatat, menyurat, pembukuan ringan, mengetik, membuat agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan di berbagai bidang.

Unsur-unsur yang terkait dengan administrasi antara lain yakni organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan hubungan masyarakat. Kegiatan administasi pun diperlukan pada berbagai bidang, mulai dari industri, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan lain-lain.

Adapun tugas administrasi antara lain adalah membuat agenda perkantoran, menginput dan mengentry data, mengelola dokumen, menerima surat dan panggilan masuk, menyiapkan akomodasi kunjungan kerja, memesan persediaan alat tulis kantor, melakukan perekapan dan pengarsipan data, dan sebagainya.

Tentu kegiatan administrasi ini memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Selain tujuan umum guna memajukan kesuksesan sebuah perusahaan atau instansi, fungsi administrasi juga bisa dibagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan manfaat yang didapatkan.


Fungsi Administrasi

Apa saja fungsi dan tujuan administrasi? Terdapat 7 fungsi administrasi secara umum, yakni planning, organizing, coordinating, reporting, budgeting, staffing, dan directing. Berikut ini adalah beberapa fungsi administrasi beserta penjelasan lengkapnya.

1. Planning (Perencanaan)
Salah satu fungsi administrasi yang utama adalah fungsi perencanaan atau planning. Yang dimaksud fungsi perencanaan adalah kegiatan administrasi yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan perencanaan dalam sebuah perusahaan.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Berikutnya ada fungsi pengorganisasian atau organizing. Administrasi memerlukan pengorganisasian yang baik di berbagai bidang. Yang dimaksud pengorganisasian adalah kegiatan menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antar individu sehingga terwujud kesatuan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan atau instansi.

3. Coordinating (Pengkordinasian)
Fungsi administrasi selanjutnya adalah fungsi pengkordinasian atau coordinating. Fungsi ini dilakukan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan benar sehingga tidak ada kekacauan, kerusakan, atau kekosongan aktivitas dalam sebuah kesatuan usaha. Kordinasi antar divisi dan bagian juga sangat diperlukan agar saling sinkron.

4. Reporting (Pelaporan)
Fungsi pelaporan atau reporting adalah aktivitas pemantauan dan penyampain perkembangan hasil dan progress suatu kegiatan, wujudnya dengan membuat laporan baik lisan atau tertulis. Laporan ini akan diserahkan pada pihak terkait, biasanya dengan jabatan yang lebih tinggi, guna evaluasi kinerja ke depannya.

5. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Administrasi juga memiliki fungsi budgeting atau penyusunan anggaran. Hal ini meliputi kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran dalam organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya agar semua anggaran keuangan bisa dimanfaatkan secara optimal dan efisien.

6. Staffing (Penempatan)
Fungsi administrasi juga meliputi fungsi penempatan atau staffing. Yang dimaksud fungsi penempatan adalah kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja, yakni proses perekrutan, pelatihan dan pengembanga, serta pembagian tugas sesuai dengan keahlian masing-masing.

7. Directing (Pembimbingan)
Fungsi pembimbingan atau directing aktivitas berinteraksi dengan anggota organisasi dalam bentuk memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.


Sumber :
https://www.zonareferensi.com/fungsi-administrasi/

Administrasi Umum & Logistik

1.1 KONSEP DASAR ADMINISTRASI

Administrasi berasal dari kata Yunani "Ad" dan "ministrate" yang berarti pengabdian atau service atau pelayanan. Manusia ingin hidup bersama dengan membentuk suatu kelompok guna untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, hal  ini yang menjadi landasan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri.

Selain itu, kata administrasi diambil pula dari kata "administrate" yang merupakan bahasa belanda yang artinya lebih sempit dan terbatas pada sebuah aktivitas ke-tata usahaan, yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis, yang berfungsi mencatat hal-hal yang terjadi dalam organisasi sebagai bahan laporan bagi pimpinan, di dalamnya merupakan kegiatan tulis-menulis, mengirim, dan menyimpan keterangan dan dikaitkan pula dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas administrasi sebenarnya.

Administrasi dalam arti luas mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu :
1. Kelompok Manusia
2. Kerja Sama
3. Tujuan Tertentu

Administrasi sendiri dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yang saling melengkapi antara satu dan lainnya yaitu sebagai berikut :


1. Administrasi Sebagai Ilmu

Ilmu merupakan objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif, dan ada beberapa alasan yang melatar belakangi fungsi administrasi disebut sebagai ilmu dan sekarang dikenal menjadi disiplin ilmu pengetahuan yang mandiri. Sebagai disiplin ilmu artinya :
a. Memiliki objek material yaitu manusia sebagai sosok yang dibahas dalam pokok masalah tersebut.
b. Administrasi dapat diterima secara universal diseluruh dunia. Walaupun kemudian dilihat dari corak berpikir masih terdapat kutub yang masih bertolak belakang.
c. Memiliki sistematika yang khas artinya setiap sistem administrasi di setiap negara tidak sama dengan sistem adminsitrasi di negara lain.
d. Administrasi dapat dipelajari dan diajarkan.


2. Adminsitrasi Sebagai Pekerjaan

Selain sebagai ilmu, administrasi juga sebagai pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan pembagian kerja dalam berbagai macam karakteristik manusia yang berbed aantara satu dan lainnya. Pola administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian hasil tertentu dikerjakan dengan profesional sesuai dengan tuntutan kegiatan yang dilakukan.


1.2 RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

Menurut Rahmat dalam buku "Filsafat Administrasi" (2013:66), mengemukakan bahwa:
Secara umum ruang lingkup administrasi meliputi bidang kegiatan berikut :

1. Manajemen Administratif (Administrative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of administrative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat susuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2. Management Operatif (Operative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of operative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, dilaksanakan dengan tepat dan benar.


1.3 UNSUR-UNSUR ADMINSITRASI

Dalam prosesnya, administrasi memiliki unsur-unsur yang saling terikat antara satu sama lain meliputi sebagai berikut:
1. Organisasi
Yaitu wadah bagi segenap kegiatan usaha kerja sama.

2. Manajemen
Yaitu kegiatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan fasilitas kerja.
Hubungan ini meliputi:
a. Perencanaan
b. Pembuatan Keputusan
c. Pembimbingan
d. Pengorganisasian
e. Pengawasan (kontrol)
f. Penyempurnaan dan perbaikan tata struktur dan tata kerja

3. Komunikasi
Yaitu pencapaian berita dan pemindahan pikiran seseorang kepada yang lainnya dalam rangka terwujudnya kerjasama.

4. Kepegawaian
Yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai atau karyawan yang diperlukan.

5. Keuangan
Yaitu pengelolaan segi-segi pembiayaan dan pertanggung jawaban keuangan.

6. Perbekalan
yaitu perencanaan, pengadaan, pengaturan pemakaian barang-barang keperluan kerja.

7. Tata Usaha
Yaitu penghimpunan, pencatatan, pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan berbagai keterangan yang diperlukan.

8. Hubungan Masyarakat
Yaitu perwujudan hubungan yang baik dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap usaha kerja sama.


Sumber :
Siswandi, S.E., M.M. 2017.Administrasi Logistik & Gudang. Jakarta: Penerbit.
https://e5tudy.blogspot.com/2019/04/administrasi-umum-logistik.html

Thursday, March 5, 2020

The 4 Pillars of Education


Ada 4 pilar-pilar pendidikan universal yang dirumuskan oleh UNESCO (Geremeck, 1986) yaitu, belajar untuk mengetahui ( learning to know) , belajar untuk melakukan (learning to do) , belajar menjadi ( learning to be), belajar dengan berkerjasama ( learning to live together) merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap peserta didik.


A.   Learning to Know (belajar untuk menguasai)

Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi pada proses belajar. Dalam proses belajar, peserta didik bukan hanya menyadari apa yang harus di pelajari tetapi juga diharapkan menyadari bagaimana cara mempelajari apa yang seharusnya dipelajari. Kesadaran tersebut, memungkinkan proses belajar tidak terbatas di sekolah saja, akan tetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar secara berkesinambungan. Inilah hakekat dari semboyan "belajar sepanjang hayat".  Apabila hal ini dimiliki peserta didik, maka masyarakat belajar (learning society) sebagai salah satu tuntutan global saat ini akan terbentuk.

Oleh sebab itu belajar untuk mengetahui juga dapat bermakna belajar berpikir karena setiap individu akan terus belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kemauan dan kemampuan untuk berpikir. Learning to know, dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan  keseempatan untuk mempelajari secara mendalam pada sejumlkah kecil mata pelajaran. Pilar ini juga berarti  learning to learn (belajar untuk belajar), sehingga memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan pendidikan yang disediakan sepanjang hayat.

Tidak hanya memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik memperoleh pengetahuan tersebut. Pilar ini berpotensi besar untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan akademik yang tinggi. Secara implisit, learning to know bermakna belajar sepanjang hayat (Life long education). Asas belajar sepanjang hayat bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik didalam maupun diluar sekolah. Sehubungan dengan asas pendidikan seumur hidup berlangsung seumur hidup, maka peranan subjek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia.

Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar, maka kita mendorong supaya tiap pribadi sebagai subjek yang bertanggung jawab atas pedidikan diri sendiri menyadari, bahwa:
1) Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dalam kandungan hingga manusia meninggal.
2) Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu. Artinya tidak ada kata terlambat atau terlalu dini untuk belajar.
3) Belajar/ mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integral/ totalitas kehidupan (Burhannudin Salam, 1997:207).
                     
Menurut Isjoni (2008:47), guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa. Di tangan gurulah tunas-tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitasnya, sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini di masa yang akan datang.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kemampuan belajar bagi siswanya, dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar-mengajar. Guru bisa dikatakan unggul dan profesional bila mampu mengembangkan kompetensi individunya dan tidak banyak bergantung pada orang lain.

Konsep learning to know ini menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu berperan sebagai berikut:
a. Guru berperan sebagai sumber belajar
Peran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi pembelajaran. Dikatakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar-benar berperan sebagi sumber belajar bagi anak didiknya.

b. Guru  sebagai Fasilitator
Guru berperan memberikan pelayanan memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

c. Guru sebagai pengelola
Guru berperan menciptakan iklim blajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu:
a)      Sesuatu yang dipelajari siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri.
b)      Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-masing.
c)      Siswa akan belajar lebih banyak, apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
d)      Penguasaan secara penuh.
e)      Siswa yang diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar.

d.      Guru sebagai demonstrator
Guru berperan untuk menunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.

e.       Guru sebagai pembimbing
Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Perbedaan inilah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.

f.     Guru sebagai mediator
Guru selain dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang Media pendidikan juga arus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media dengan baik.

g.       Guru sebagai Evaluator
Yakni sebagai penilai hasil pembelajaran siswa. Dengan penilaian tersebut, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan/ keefektifan metode mengajar (Fakhruddin, 2010:49-61).

Kiat-kiat Agar Menjadi Guru Favorit menurut Fakhruddin (2010:97) yaitu:
a)      Sabar
b)      Bisa menjadi sahabat
c)      Konsisten dan komitmen dalam bersikap
d)      Bisa menjadi pendengar dan penengah
e)      Visioner dan misioner       
f)        Rendah hati
g)      Menyenangi kegiatan mengajar
h)      Memaknai mengajar sebagai pelayanan
i)        Bahasa cinta dan kasih sayang
j)         Menghargai proses


B.  Learning to do (belajar untuk menerapkan)

Learnning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan sesuatu aktivitas dengan tujuan akhir untuk menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan.  Kompetensi akan dapat dimiliki oleh pesrta didik apabila diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan apa yang harus dipelajarinya secara langsung.

Dengan demikian learning to do juga berarti proses pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung (learning by experience). Learning to do, untuk memperoleh  bukan hanya suatu keterampilan kerja tetapi juga lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam tim. Ini juga belajar berbuat dalam konteks pengalaman kaum muda dalam berbagai kegiatan sosial dan pekerjaan yang mungkin bersifat informal, sebagai akibat konteks lokal atau nasional, atau bersifat formal melibatkan kursus-kursus, program  bergantian antara belajar dan bekerja.

Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat/ mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Sasaran dari pilar kedua ini adalah kemampuan kerja generasi muda untuk mendukung dan memasuki ekonomi industry (Soedijarto, 2010). Dalam masyarakat industri tuntutan tidak lagi cukup dengan penguasaan keterampilan motorik yang kaku melainkan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti “controlling, monitoring, designing, organizing”.

Peserta didik diajarkan untuk melakukan sesuatu dalam situasi konkrit yang tidak hanya terbatas pada penguasaan ketrampilan yang mekanitis melainkan juga terampil dalam berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain, mengelola dan mengatasi suatu konflik. Melalui pilar kedua ini, dimungkinkan mampu mencetak generasi muda yang intelligent dalam bekerja dan mempunyai kemampuan untuk berinovasi.

Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar hendaknya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan ketrampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” dapat terealisasi. Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan minat adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Meskipun bakat dan minat anak dipengaruhi factor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan . Lingkungan disini dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Lingkungan social
Yang termasuk dalam lingkungan social siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.

2)      Lingkungan nonsosial
Factor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, dan keadaan cuaca. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa (Muhibbin Syah, 2004:138).

Sekolah juga berperan penting dalam menyadarkan peserta didik bahwa berbuat sesuatu begitu penting. Oleh karena itulah peserta didik mesti terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Tujuannya adalah agar peserta didik terbiasa bertanggung jawab, sehingga pada akhirnya, peserta didik terlatih untuk memecahkan masalah.


C. Learning to be (belajar melakukan sesuatu)

Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus. Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.

Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa keterampilan merupakan sarana untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan semata

Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha memfasilitasi peserta didik agar bealajar mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian utuh dan bertanggung jawab sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Dalam pengertian ini terkandung makna bahwa kesadaran diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yakni makhluk hidup yang memiliki tanggung jawab sebagai khalifah serta menyadari akan segala kekurangan dan kelemahannya. Learning to be, sehingga dapat mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak mandiri, membuat pertimbangan  dan rasa tanggung jawab pribadi yang semakin besar, ingatan, penalaran, rasa estetika, kemampuan fisik, dan keterampilan berkomunikasi.

Tiga pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang mampu mencari informasi dan/ menemukan ilmu pengetahuan, yang mampu melaksanakan tugas dalam memecahkan masalah, dan mampu bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleran terhadap perbedaan. Bila ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasa percaya diri pada masing-masing peserta didik.
Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat.

Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be) (Atika, 2010). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapain aktualisasi diri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendidikan menurut Djamal (2007:101) yaitu:
1)      Motivasi
Yaitu kondisi fisiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan/ kebutuhan.

2)      Sikap
Sikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai jenis tindakan pada situasi yang tepat.

3)      Minat
4)      Kebiasaan belajar
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai kolerasi positif dengan kebiasaan atau study habit. Kebiasan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.

5)      Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.

Dengan pilar ini , peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang berkepribadian mantap dan mandiri (Aezacan, 2011).


D.   Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama)

Learning to live together adalah belajar untuk bekerjasama melalui proses bekerjasama. Hal ini sangat diperlukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global dimana manusia baik secara individual maupun secara kelompok tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini termasuk juga pembentukan masyarakat demokratis yang memahami dan menyadari akan adanya perbedaan pandangan antar individu.

Learning to live together, learning to live with others , dengan jalan mengembangkan pengertian  akan orang lain dan apresiasi atas interdependensi—melaksanakan proyek-proyek bersama dan belajar memenej konflik—dalam semangat menghormati nilai-nilai kemajemukan, saling memahami dan perdamaian.

Dari keempat pilar pendidikan di atas terlihat bahwa pilar learning to live together, learning to live with others, dalam konteks kemajemukan merupakan suatu pilar yang  sangat penting. Pilar ini sekaligus juga menjadi pembenar pentingnya pendidikan multikultur yang berupaya untuk mengkondisikan supaya peserta didik mempunyai kemampuan untuk bersikap toleran terhadap orang lain, menghargai orang lain, menghormati orang lain dan sekaligus yang bersangkutan mempunyai tanggunga jawab terhadap dirinya serta orang lain.

Sehingga bila proses pembelajaran di sekolah diarahkan tidak hanya pada learning to know, lerning to do dan leraning to be, tetapi juga diarahkan ke learning to live together,  masalah kemajemukan akan dapat teratasi dengan melakukan manajemen konflik dan dengan demikian akan juga diikuti oleh tumbuhnya kebudayaan nasional yang tidak melupakan kebudayaan daerah, tumbuhnya bahasa nasuonal dengan tidak melupakan bahasa daerah, tumbuhnya  sistem politik nasional dengan tanpa mengabaikan sistem politik daerah, (pemerintahan daerah).

Kemajuan dunia dalam bidang IPTEK dan ekonomi yang mengubah dunia menjadi desa global ternyata tidak menghapus konflik antar manusia yang selalu mewarnai sejarah umat manusia. Di zaman yang semakin kompleks ini, berbagai konflik makin merebak seperti konflik nasionalis, ras dan konflik antar agama. Apapun penyebabnya, semua konflik itu didasari oleh ketidakmampuan beberapa individu atau kelompok untuk menerima suatu perbedaan. Pendidikan dituntut untuk tidak hanya membekali generasi muda untuk menguasai IPTEK dan kemampuan bekerja serta memecahkan masalah, melainkan kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang  berbeda dengan penuh toleransi, dan pengertian.

Dalam kaitan ini adalah tugas pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa hakekat manusia adalah beragam tetapi dalam keragaman tersebut terdapat persamaan. Itulah sebabnya Learning to live together menjadi pilar belajar yang penting untuk menanamkan jiwa perdamaian.


Sumber :
http://maul15.blogspot.com/2019/02/learning-to-know-learning-to-do.html
https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000109590?posInSet=12&queryId=f9897ad1-e31b-4acf-a2d8-e64997ad28ab

Sumber foto :
https://www.slideshare.net/statisense/the-4-pillars-of-education

Wednesday, March 4, 2020

Bimbel Online Vs Bimbel Offline

Beberapa tahun lalu bimbingan belajar bak jamur dimusim hujan. Hampir setiap daerah ada bimbel yang berdiri. Siswanya pun juga tak kalah dengan sekolah. Seiring dengan perubahan paradigma ujian nasional bimbel ini sedikit demi sedikit berguguran hingga pada akhirnya tutup. Pada saat nilai ujian nasional sudah bukan menjadi syarat kelulusan seolah bimbel menjadi kehilangan pamornya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi bimbel online juga banyak bermunculan dengan berbagai kemudahan dan fasilitasnya. Mulai dari gratis pendaftaran hingga bonus biaya bulanan yang menggiurkan. Bimbel online ini seolah menjadi revolusi dalam bidang bimbingan belajar karena perkembangan fitur dan membernya cukup cepat.

Dari kedua model bimbingan ini sebenarnya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada bimbel online siswa akan lebih mudah untuk mengakses materi, berlatih soal hingga berkonsultasi dengan tutor pendamping tanpa ada batasan waktu. Materi yang disajikan juga lebih menarik karena dalam bentuk gambar dan video yang memudahkan siswa untuk memahami materi.

Sedangkan kekurangan bimbel online adalah dari segi psikologi siswa kurang dapat berinteraksi dengan temannya karena mereka belajar secara mandiri. Dalam bimbel online bisa berhasil jika ada kemauan yang kuat sedangkan jika minat dan kemauan siswa rendah mereka akan cenderung meninggalkan aplikasi tersebut.

Pada bimbel offline memiliki kelebihan siswa dapat berinteraksi langsung dengan tutornya sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dapat dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa.

Para tutor biasanya membantu siswa yang memiliki perkembangan kognitif yang lambat dengan telaten sehingga hambatan-hambatan dan kesulitan dapat teratasi sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Siswa juga dapat berinteraksi dengan sesama siswa sehingga jiwa sosialnya bisa terbentuk.

Kelemahan bimbel offline adalah sisawa terpaku oleh waktu sehingga siswa hanya dapat belajar sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh bimbel. Kadang orantua juga harus repot karena harus antar jemput dari rumah ke tempat bimbel.

Untuk era saat ini yang penuh dengan kesibukan menjadikan bimbel offline kurang praktis. Harga yang ditawarkan pun juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan bimbel online.

Untuk memilih bimbel online atau bimbel offline perlu memperhatikan motivasi anak dalam mengikutinya. Jika anak termotivasi untuk mengikuti bimbel online secara mandiri maka biasa memilih bimbel online.

Tetapi jika anak mengalami masalah dalam belajar sebaiknya ditempatkan pada bimbel offline sehingga ia akan mendapatkan pembimbingan dari tutor sesuai dengan kemampuan anak. Jika terpaksa diikutkan bimbel online orangtua harus memantau perkembangan anak secara intensif.


Sumber :
https://www.kompasiana.com/donypurnomo/5c5e3fa5c112fe40e6643a67/bimbel-online-vs-bimbel-offline

6 Tips Belajar Maksimal Lewat Kursus Online

Mengikuti bimbingan belajar (bimbel) atau kursus konvensional macam pembelajaran di kelas memang sudah biasa. Namun berbeda rasanya kalau kamu mengikuti bimbel online. Kursus atau mengikuti bimbel online punya cara tersendiri agar maksimal.

Untuk mengetahui itu, kumparan bertanya pada siswa pengguna bimbel online yaitu Muhammad Erhan Hermawan dan Halimah Tusa’Diyah dari SMA 43 Jakarta. Mereka memberikan enam tips belajar maksimal lewat bimbel online.

1. Belajar ketika mood bagus

Mood bagus akan membuat otak kita lebih mudah mencerna materi yang disampaikan. Pasalnya, kondisi tersebut membuat kita dapat belajar dengan suasana hati senang.
“Kalau mood kita bagus otomatis otak kita nanti nangkepnya lebih mudah, percuma juga kalau kita belajar tapi nggak nangkep,” kata Erhan.

2. Belajar senyaman mungkin

Kamu bisa memilih tempat belajar di manapun kamu merasa nyaman. Kalau kamu nyaman belajar saat hendak tidur, saat subuh, atau habis salat, ya lakukanlah di saat-saat tersebut.

Erhan mengatakan, “Kalau emang pengen belajarnya di kasur sambil tiduran ya udah kenapa enggak, kalau (pakai) bimbel online kan bisa sambil lihat video.”

3. Belajar di manapun

Menurut Halimah kelebihan Bimbel online itu praktis. “Bisa kapan aja (belajarnya), terus bisa di mana aja,” kata dia.
Asalkan terdapat gawai yang terkoneksi internet, maka menonton video materi pembelajaran di kereta, taman, dan perpustakaan tak jadi masalah. Enaknya, belajar secara online ini juga tidak perlu repot-repot membawa buku yang tebal-tebal.

4. Perbanyak latihan

Selain menonton materi pembelajaran lewat video, latihan secara mandiri juga penting. Latihan itu bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal lain dengan tema serupa yang sudah diajarkan.
Dengan begitu kita dapat memahami pola soal yang dimaksud sehingga tidak akan gagap jika model soalnya diganti atau dimodifikasi.

5. Jangan belajar terus

Erhan memberi saran kepada para pembelajar bimbel online bahwa belajar secara terus-terusan juga tidak baik. Menurutnya belajar pun harus diberi jeda istirahat.
“Misalnya di rumah belajar online full, 1 jam, 2 jam, itu gak bagus juga. Musti kasih break misalnya 25 menit (belajar) nanti istirahat 5 menit. Nah, nanti istirahatnya jangan dipake main handphone atau apa, buat jalan-jalan ke luar, nikmati alam jadi sel otak kita lebih ke-refresh,” jelas siswa yang ingin masuk jurusan Teknik Fisika ITB tersebut.

6. Bisa diulang

Halimah mengungkap kalau salah satu kelebihan bimbel online adalah ia bisa diulang-ulang kalau tidak mengerti. Jadi jika perlu penjelasannya diulang supaya paham dan mantap.
“Penjelasannya bisa diulang-ulang. Jadi kalau belum paham, bisa diulang lagi penjelasan dari tutornya,” kata Halimah.


Sumber :
https://kumparan.com/millennial/6-tips-belajar-maksimal-lewat-kursus-online-1539413505486732398

Tips Memilih Bimbingan Belajar Untuk SMA

Sulit Menentukan Cara Belajar? Berikut Tips Memilih Bimbingan Belajar Untuk SMA

Hal yang paling krusial dan menjadi masalah pada masa SMA  adalah proses belajar. Pada masa ini siswa seringkali susah belajar. Oleh karena itu, banyak orang tua yang memilih untuk lebih intens memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dengan cara pemberian pelajaran tambahan di luar jam sekolah berupa bimbingan belajar. Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA sangat dibutuhkan.

Masa SMA menjadi sama yang paling berkesan bagi kebanyakan orang. Pada masa ini, kebanyakan siswa lebih memilih menghabiskan waktu bermain atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan semasa SD maupun SMP. Namun pada masa ini pula seorang siswa dapat menentukan sendiri arah pendidikan selanjutnya. Terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tips Memilih Bimbingan Belajar Yang Dapat Menumbuhkan Minat Belajar Kamu

1. Lokasi yang nyaman dan mengasyikkan
Salah satu alasan mengapa siswa SMA kebanyakan malas mengikuti bimbingan belajar, karena lokasi yang kurang berkenan bagi mereka. Pada masa-masa SMA, siswa sangat menyukai tempat yang asyik sehingga mereka betah berlama-lama mengikuti proses belajar mengajar. Biasanya lokasi bimbel akan mengikuti arus keramaian dan berada di lokasi yang sekiranya ramai dikunjungi.

Namun hal tersebut justru akan membuat siswanya mudah bosan karena di sekeliling lokasi bimbel hanya ada gedung atau bangunan yang itu-itu saja. Sebaiknya dalam memilih lokasi bimbingan  belajar, siswa hendak mempertimbangkan lokasi kenyamana ini. misalnya lokasi bimbel berada di dekat taman, dekat pusat kuliner, atau dekat dengan lokasi hiburan yang biasanya cepat menarik perhatian siswa SMA


2. Ketahui metode pembelajarannya

Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang perlu diperhitungkan selanjutnya adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh bimbingan belajar tersebut. Tidak seperti siswa SD yang tingkat ke ingin tahuan-nya terhadap sesuatu yang baru sangat tinggi, siswa SMA cenderung lebih bersikap tidak mau tahu serta acuh terhadap sesuatu sehingga dalam menumbuhkan minta belajarnya lebih sulit.

Untuk itu, sebuah bimbingan belajar harus menyesuaikan dengan kondisi psikologis siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar tersebut. Misalnya sebuah bimbingan belajar menggunakan metode pendektana selayaknya teman kepada siswanya. Dengan metode tersebut siswa akan lebih nyaman terutama ketika mengalami kesulitan dan bertanya. Metode ini perlu diperhatikan oleh orang tua siswa.


3. Ketahui latar belakang tenaga pengajar

Tentunya dalam memberikan materi pembelajaran terhadap siswa SMA tidaklah sama dengan siswa SMP ataupun SD. Biasanya, siswa SMA akan lebih nyaman belajar dengan seseorang yang lebih muda dan cerdas. Menurut hasil survei, siswa akan lebih sering bertanya dan merasa lebih rileks belajar dengan tenaga pengajar yang lebih muda dan merasa lebih gugup jika belajar dengan pengajar senior.

Selain itu, hal yang lebih perlu diperhatikan dari latar belakang tenaga pengajar adalah kualitas tenaga pengajar tersebut. tenaga pengajar yangcerdas akan mudah beradaptasi dengan siswanya terutama siswa SMA yang memiliki tingkat emosi yang tidak stabil. usahakan dalam memilih bimbingan belajar untuk siswa SMA, pastikan tenaga pengajarnya dapat membuat siswa senyaman mungkin belajar.


4. Beradaptasi dengan mencoba trial

Beberapa bimbingan belajar menyediakan trial bagi calon siswa yang hendak mengikuti bimbingan belajar. Trial ini berguna untuk mengukur tingkat kenyamanan siswa terhadap metode dan proses pembelajaran. Sangat disarankan bagi orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar untuk mengikuti trial ini. Bila siswa merasa cocok, maka tidak ada salahnya untuk meneruskan.

Namun bila siswa merasa kurang cocok, maka bis amencoba bimbingan belajar lainnya. biasanya trial akan dikenakan biaya per pertemuan saja. Hal ini juga untuk menghindari kerugian orang tua apabila langsung memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar dan ternyata anaknya merasa kurang cocok sedangkan orang tua telah membayar kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak.


5. Memilih bimbingan belajar yang fokus pada materi sekolah

Pada sebuah instansi bimbingan belajar, ada banyak materi yang ditawarkan mulai dari materi pelajaran umum hingga khusus seperti pelajaran jurusan yang ada di SMK. Dalam hal ini, siswa SMA juga tentunya memiliki program pendidikan yang terdiid dari IPA, IPS, dan Bahasa. Usahakan ketika hendak mencoba bimbingan belajar non-formal sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu fokus pembelajarannya di bagian apa.

Memang tidak ada salahnya mencoba pelajaran baru, namun untuk lebih intens lagi sebaiknya menanyakan pada pihak bimbingan belajar terkait fokus pelajaran yang akan di terima siswa. Jika memang cocok dengan program pendidikan yang diambil di sekolah maka tidak ada salahnya untuk mencoba. Sedangkan jika berbeda sebaiknya mencari yang lain agar tidak terkesan buang-buang waktu.


6. Menyesuaikan dengan budget

Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang terakhir adalah masalah budgeting. Seringkali alasan ini menjadi alasan yang paling sering digunakan untuk tidak mengikutsertakan siswa pada sebuah bimbingan belajar. Seperti yang kita ketahui bahwa, siswa SMA tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar terutama bila mereka hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang atau perguruan yang lebih tinggi.

Dengan meminimalisir budget selama mengikuti proses bimbingan belajar non formal, maka orang tua dapat menyimpan budget untuk biaya lain. Selama ini orang tua selalu berpikir bahwa semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin baik pula kualitas bimbingan belajar yang didapat. Namun sebenarnya hal tersebut sangatlah keliru, meski di beberapa kasus kualitas selalu diikuti biaya tinggi.


Sumber :
https://wirahadie.com/tips-memilih-bimbingan-belajar-untuk-sma/

7 Tips Belajar Efektif

7 Tips Belajar Efektif Jelang UN 2020

Sekarang, sudah tidak jarang kalau seorang pelajar mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) saat mereka ulangan. Padahal, untuk bisa dapat nilai bagus kuncinya hanya satu yakni belajar. Hal ini bisa dilihat ketika ada teman sekelas yang dapat nilai bagus tanpa mencontek.

Tentu, hasil bagus itu didapat bukan belajar dalam waktu yang lama. Sebab, percuma saja belajar lama tapi tidak ada yang diingat. Bener gak? Apalagi belajar dengan cara SKS alias sistem kebut semalam yang maksudnya baru mulai belajar saat besoknya ada ulangan.

Cara ini kurang efektif.

Yakni... Agar bisa dapat nilai bagus, kamu yang saat ini terutama siswa kelas VI SD, IX SMP dan XII SMA intensitas belajar harus ditambah. Sebab, Ujian Nasional ( UN) 2020 bakal segera diselenggarakan mulai bulan depan (bagi siswa SMA).

Dirangkum dari laman resmi SMP Saraswati 1 Denpasar, berikut 7 tips cara belajar yang efektif jelang UN 2020:

1. Buat suasana nyaman 
Pertama, kamu harus membuat suasana belajar itu nyaman. Agar belajar terasa nyaman, kamu bisa sambil mendengarkan musik, atau belajar di tempat-tempat yang nyaman lainnya. Misalnya di taman, di bawah pohon, di pinggir danau, atau diruangan ber-AC.

2. Rangkum pokok pembelajaran 
Ketika di kelas, kamu harus bisa mengambil intisari atau rangkuman dari pelajaran tersebut. Cara ini bisa membuat kemudahan untuk mengingat dan juga mudah untuk memahami inti dari pembelajaran tersebut.

3. Belajar bersama 
Jika kamu bosan belajar sendiri di rumah, kamu bisa belajar bersama teman-temanmu. Belajar bersama adalah cara yg paling efektif karena dalam suasana belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima pelajaran. Selain itu hal-hal yang belum di ketahui akan lebih mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Atau jika ada materi yang kurang dipahami bisa diselesaikan bersama dengan teman kelompok.

4. Gunakan metode mudah ingat 
Kamu bisa menggunakan cara yang unik atau menarik untuk mudah menghafal materi pelajaran. Misalnya saja kamu bisa gunakan metode memodifikasi menyerupai nama sesuatu. Metode ini digunakan bagi beberapa orang yang kesulitan dalam menghafal dengan cara menggunakan nama-nama yang hampir mirip untuk mengingat materi.

5. Belajar dengan praktik 
Ketika belajar, kamu bisa gunakan cara belajar dengan praktik. Ini akan membuat kamu tidak merasa bosan. Otomatif, belajar bisa terasa menyenangkan.

6. Belajar rutin 
Kalau bisa, kamu belajar yang rutin tapi jangan lama. Misalnya belajar pagi sekitar 15 menit sebelum mandi. Siangnya kamu belajar 20 menit sepulang sekolah. Sedangkan malam harinya, kamu bisa 1 jam belajar sesudah makan malam. Cara ini cukup efektif agar materi mudah kamu pahami.

7. Pahami bukan menghafal 
Agar belajar lebih efektif disarankan untuk "memahami" materi pembelajaran bukannya "menghafal". Kalau kamu paham, maka diharapkan bisa mengerjakan soal dengan baik.

Jadi, sudah saatnya kamu belajar. Sebaiknya mencicil pelajaran tersebut sedikit-sedikit karena otak juga memerlukan waktu untuk memproses informasi yang baru saja didapat. Selain itu belajar juga harus didasari atas keinginan sendiri dan juga harus menyukai pelajaran yang sedang dipelajari. Karena jika kamu tidak menyukai pelajaran yang sedang dipelajari, maka kamu akan merasa pelajaran tersebut sangat susah.


Sumber :
https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/04/10545511/7-tips-belajar-efektif-jelang-un-2020?page=all.

Cara Memilih Jurusan di SMA, IPA atau IPS?

Tahun ajaran baru sudah tiba nih. Yang duduk di kelas 9 bakal masuk SMA, dan anak SMA bakal masuk universitas. Bagi siswa SMP bakal berganti seragam, dari yang seragam putih biru bakal mengenakan seragam putih abu.

Masa SMA merupakan masa yang penuh dengan warna karena banyak orang yang mengatakan masa SMA adalah masa-masa paling indah, karena sebagian besar siswa bakal mengalamai masa pubertas, artinya kamu sudah mulai mengenal cinta, cie..cie….hmm

Ketika kamu sudah masuk di SMA kamu bakal dituntut untuk mengambil atau memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat kamu. Tapi, ada juga beberapa SMA yang melakukan tes psikologi khusus untuk mengetahui bakat dan minat kalian. Jadi, kalian bakal dimasukkan sesuai karakteristik yang kalian miliki. Tapi, ada juga sekolah yang memberikan kebebasan untuk siswanya memilih sesuai dengan hati nurani mereka.

Memilih jurusan merupakan perkara yang gampang-gampang susah. Banyak anak SMA yang memilih jurusan asal-asalan, sehingga mengakibatkan potensi yang dimilikinya tidak bisa maksimal. Jadi, memilih jurusan yang tepat adalah hal yang sangat penting banget agar potensi yang ada pada diri kalian bisa optimal dan kalian bisa lebih terarah dalam menentukan jurusan saat kuliah nanti.

Jika kamu bingung dalam menentukan jurusan di SMA, berikut ini kami bagikan tips cara memilih jurusan saat di SMA agar sesuai dengan bakat kalian.


Cara Memilih Jurusan SMA, IPA atau IPS?

Di SMA/MA pada umumnya terdapat empat jurusan yang dapat kita pilih, diantaranya :

1)  Jurusan IPA/MIA (Matematika dan Ilmu Alam)

Jurusan IPA disini adalah jurusan yang mempelajari atau mengungkap mengenai gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah agar siswa paham dan menguasai konsep alam. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya.

Mata pelajaran yang bakal dipelajari jika mengambil jurusan IPA: Biologi, Kimia, Matematika, Fisika. Dan jika di bangku kuliah akan lebih menjurus atau lebih spesifik lagi ilmu yang bakal kalian pelajari. Misalnya jika kalian mengambil jurusan Biologi di bangku kuliah, bakal mempelajari Botani, ilmu yang khusus membahas tentang tumbuhan, Fisiologi, khusus tentang organ bagian dalam pada makhluk hidup, dll.

Profesi yang akan kalian tuju nanti jika mengambil IPA adalah, bisa menjadi dokter, perawat, peniliti di bidang sains, laboran, apoteker, dll.


2)  Jurusan IPS/IIS (Ilmu-Ilmu Sosial)

IPS merupakan suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat, dan mempelajari tentang arkeologi, geografi, sejarah, akuntansi, ekonomi, dll.

Profesi yang bakal kalian tuju nanti jika selesai kuliah, bisa menjadi akuntan, bekerja di perbankan, ahli sejarah, arkeolog, dll.


3)  Jurusan IPB (Bahasa)
IPB merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu kebahasaan baik dari segi bentuk bahasa, unsur bahasa, dan sampai budaya terbentuknya sebuah bahasa.

Profesi yang bakal kalian tuju jika sudah selesai kuliah, seorang yang ahli bahasa, sastrawan, jika mengambil jurusan bahasa inggris bisa menjadi translater, guide, dll.


4)  Jurusan IAI/IPK (Ilmu Agama Islam)
Jurusan IPK adalah Jurusan khusus atau khas Madrasah Aliyah. Jurusan ini Fokus pada pembahasan berbagai ilmu keagamaan (islam), seperti Fikih, Al-quran daan Hadist, Akidah Akhlak, Ilmu Kalam dan ilmu-ilmu agama lainnya.

Profesi yang kalian tuju adalah, menjadi ustad atau ustazah, guru agama, dll.


Kali ini kita akan fokus pada jurusan IPA dan IPS. Karena dua jurusan ini sebagian besar selalu ada di semua SMA/MA, sedangkan untuk jurusan IPB (Bahasa) tidak selalu ada di SMA/MA, apalagi IPK/IAI yang hanya ada di MA.

Jurusan IPA dan IPS ini sering kali megundang perbedaan pendapat dan pandangan mengenai mana yang lebih baik diantara keduanya?

Sebelum  memilih salah satu diantara dua jurusan ini, ada baiknya kita cari tahu dulu karakteristik masing-masingnya.

Berikut adalah profil dari jurusan  IPA dan IPS :

a.  Profil Jurusan IPA/MIA

  • Mempelajari ilmu pasti, alam dan eksak.
  • Identik dengan metode ilmiah yang mengutamakan logika.
  • Jawaban atas pertanyaan soal adalah pasti dan tidak bisa diganggu gugat.
  • Perlu waktu dan suasana khusus (konsentrasi tinggi) untuk mempelajari IPA.
  • IPA terdiri dari empat aspek, yaitu Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
  • Contoh prodi (juruan) IPA (Saintek) di perguruan tinggi adalah Kedokteran, Farmasi, Teknik (Mesin, Sipil, Tambang dll), Keperawatan, Arsitektur, Agribisnis, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan lainnya.
  • Profesi di bidang IPA (Saintek) lebih banyak bekerja di dalam ruangan, seperti dokter, ahli mesin, dll.
  • Banyak siswa IPA, yang akhirnya memilih jurusan IPS ketika kuliah.


b.  Profil jurusan IPS/IIS

  • Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat
  • Pembelajarannya membutuhkan penalaran dan kekrtitisan dalam berpikir
  • Informasi kemasyarakatan terus berkembang setiap hari, sehingga harus rajin membaca
  • IPS terdiri dari beberapa aspek, seperti Sosiologi, sejarah, Geografi, Ekonomi dan Ilmu-ilmu sosial lainnya
  • Contoh prodi (juruan) IPS (Soshum) di perguruan tinggi adalah Politik, Ilmu Hukum, Ilmu Komunikasi, Sastra (indonesia, inggris, Prancis, Jepang dll), Bisnis dan Manajemen, Hubungan Internasional, Akuntansi, Disain grafis, Jurnalistik dan lainnya.
  • Profesi di bidang IPS (Soshum) misalnya seperti Diplomat, Pengacara, Jurnalis, Reporter, jaksa, Hakim, Politikus, Akuntan, Menejer, Sastrawan daan sebagainya.


Setelah mengetahui profil masing-masing jurusan, maka selanjutnya kamu harus mengetahui bakat dan minat kamu sendiri.


#Kenali Minat dan Bakat kamu!

Minat merupakan suatu hal yang dikerjakan akan terasa menyenangkan. Misalnya, kamu punya minat pada game dan terobsesi untuk menjadi gamer yang hebat. Karna kamu punya minat di game, kamu merasa waktu cepat berlalu saat bermain game. Jadi, cari tahu apa yang menjadi minat kamu dan lihat di jurusan mana yang cocok buat mengembangkan minat kamu itu.

Begitu juga dengan bakat, kamu bisa jadikan bakat kamu sebagai perhitungan dalam memilih jurusan tertentu. Pada intinya bakat adalah sesuatu yang menjadi keahlian kamu atau sesuatu yang menonjol dari diri kamu.

Misalnya, kalau kamu punya minat di eksak dan jago di hitungan, maka pilihlah IPA. Tapi, kalau kamu punya minat di hal-hal yang berbau sosial, seperti ekonomi dan politik, dan kamu juga hebat dalam berdebat, berorasi atau berbahasa, atau kamu kurang minat dalam menghitung dan menghapal rumus-rumus  maka jurusan IPS adalah jurusan yang lebih tepat sesuai minat kamu.


#Ketahui Rencana Kuliah dan Karir di Masa Depan

Setelah SMA, tentu selanjutnya kamu akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ke Perguruan Tinggi. Jika ingin sukses di bangku kuliah, maka kamu perlu mempersiapkannya sejak di dini saat duduk di bangku SMA. Jadi, jangan sampai pada saat kamu akan memilih jurusan di seleksi masuk Perguruan Tinggi, kamu baru sadar kalau kamu salah jurusan di SMA.

Rencana Kuliah akan sangat berhubungan dengan pilihan karir kamu di masa depan. Jadi, sebelum membuat rencana kuliah, kamu harus punya cita-cita tentang karir impian kamu di masa depan. Misalnya, kamu bercita-cita untuk menjadi seorang dokter, maka untuk mewujudkan itu kamu harus masuk jurusan Ilmu Kedokteran di Perguruan Tinggi.


#Diskusikan dengan Orang Tua

Sangat penting bagi kamu untuk mendiskusikannya dengan orang tua atau keluarga, Karena mereka juga punya pendapat tentang apa yang terbaik untuk anaknya. Diskusikan dengan orang tua kamu dengan baik-baik tentang pemilihan jurusan dan minta pendapatnya.

Jika ia tidak setuju dengan jurusan tertentu yang kamu sukai karena alasan ada jurusan lain yang lebih baik atau orang tua kamu ingin kamu masuk jurusan yang menjadi pilihannya, maka kamu harus pertimbangkan pendapatnya. Tapi, kalau kamu sama sekali gak berminat dengan jurusan pilihannya dan punya pilihan sendiri yang kamu minati, maka bicarakan baik-baik dengan orang tua kamu.


#Jangan Ikut-Ikutan Teman

Ada juga pelajar yang memilih suatu jurusan tertentu hanya karena teman dekatnya juga memilih jurusan yang sama, dengan alasan solidaritas dalam persahabatan. Sahabat setia bukan berarti kamu harus sama dalam memilih jurusan, kalau bakat dan minat kamu sama tentu bukan menjadi masalah. Pertemanan bukan berarti kamu harus selalu bareng sama dia.

Ikuti kata hati kamu! Jangan sampai kamu terjebak dalam jurusan yang tanpa kamu sadari sebenarnya kamu kurang nyaman belajar di sana. Kalau kamu pilih jurusan cuma karna ikut-ikutan, itu berarti kamu belum punya rencana yang matang buat masa depan kamu.


#Jangan Terpengaruh Mindset Negatif Tentang Suatu Jurusan

Banyak orang yang beranggapan bahwa anak IPS itu identik dengan anak nakal. Sedangkan anak IPA mayoritas anak yang rajin. Jangan sampai kamu menanamkan mindset negatif ini pada pikiran kamu, sehingga mempengaruhi emosi kamu dalam memilih jurusan dan akhirnya tidak sesuai dengan bakat kalian.

Tidak semuanya anggapan seperti itu benar. Karena banyak juga anak IPS yang rajin dan pintar dan justru sebaliknya anak IPA ada juga yang malas, meskipun sebagaian besar anak IPA tergolong rajin dan identik dengan anak pintar.


Sumber :
https://wirahadie.com/cara-memilih-jurusan-di-sma-ipa-atau-ips/

Tuesday, March 3, 2020

Memahami Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Sekolah

Apakah saat ini kamu sedang bingung menghadapi peminatan di sekolah? Ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Mana yang harus dipilih?

Penjurusan atau peminatan adalah cara yang dilakukan oleh sistem pendidikan di Indonesia untuk membantu siswa semakin fokus pada suatu bidang keilmuan. Hal ini bertujuan untuk membantu. Namun, tak jarang siswa yang malah kebingungan dalam menghadapi momen ini.

Salah satu cara untuk mengetahui bidang apa yang menjadi minatmu adalah dengan menelusuri riwayat nilai mata pelajaran yang telah lalu. Namun, itu pun tidak mutlak. Bagaimana jika nilai mata pelajaran IPA, IPS, dan bahasamu sama-sama baik? Bagaimana jika kamu suka IPS, tapi entah mengapa nilainya kurang memuaskan?

Di bawah ini akan dijelaskan apa saja yang akan kamu temui di ketiga bidang peminatan tersebut. Akhirnya, keputusan tetap ada di tanganmu.

Jurusan IPA

Di antara jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, jurusan IPA terkesan sebagai kelas bergengsi yang dipenuhi oleh siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya tepat. Melihat dari materi yang dipelajari, peminatan ini menekankan pada pemahaman ilmu pasti, siswa dituntut untuk mampu berpikir analitis.


Matematika

Matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Mata pelajaran ini adalah ilmu murni dan sudah diperkenalkan sejak Sekolah Dasar. Sangat terkenal dengan angka dan hitungan. Mereka yang tidak “alergi” dengan hitungan, seharusnya tidak masalah jika masuk jurusan IPA.


Sains

Sains merupakan ilmu pengetahuan yang muncul dan bersumber dari alam. Mata pelajaran yang masuk ke dalam rumpun sains adalah Fisika (mempelajari unsur dasar pembentuk alam, gaya, dan akibatnya), Kimia (mempelajari susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi), dan Biologi (mempelajari organisme hidup).


Jurusan IPS

Di antara  jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, jurusan IPS sangat terkenal dengan mata pelajaran yang penuh dengan teori dan hafalan. Hal itu tidak sepenuhnya tepat. Justru jika siswa bisa memahami materi dengan baik, mereka tidak perlu menghafal karena semuanya terpampang dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal-hal yang mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi juga dipelajari dalam mata pelajaran ini. Ada beberapa bab yang mengandung rumus dan hitungan di dalamnya.

Sosial

Di sini dipelajari berbagai aspek pada manusia dan lingkungan sosialnya. Beberapa mata pelajaran yang tercakup dalam ilmu sosial adalah Sosiologi (mempelajari perilaku sosial individu dan kelompok) dan Geografi (mempelajari permukaan bumi dan interaksi manusia dengan lingkungannya).


Jurusan Bahasa

Ini adalah peminatan ketiga yang menjadi pilihan dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Dalam peminatan ini, siswa ditekankan untuk mendalami sastra dan budaya yang terbentuk di dalam masyarakat. Tidak semua orang memiliki keterampilan di peminatan ini. Namun, prospek ke depannya cukup bagus, terlebih untuk perusahaan internasional.

Sastra

Lebih tepatnya sastra Indonesia. Siswa akan mempelajari berbagai karya sastra yang berada di Asia Tenggara, yang sejatinya berakar dari Bahasa Melayu.  Di sini kamu tidak hanya mengerti apa saja, tetapi juga memahami isi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Budaya

Siswa juga memiliki kesempatan mengenal berbagai budaya. Melalui pelajaran Antropologi, siswa mempelajari keanekaragaman manusia, termasuk budaya dan perilaku. Sehubungan dengan bahasa, siswa juga mempelajari Bahasa Asing. Kamu yang berniat untuk belajar tentang banyak hal di luar Indonesia, sepatutnya masuk peminatan ini.

Peminatan ini dibagi menjadi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa adalah semata-mata untuk memudahkan fokus belajar. Pada hakikatnya, semua ilmu saling terhubung dan saling melengkapi satu sama lain.


Sumber :
https://www.educenter.id/memahami-jurusan-ipa-ips-dan-bahasa-di-sekolah/

4 Gaya Belajar Anak dan Bagaimana Mengarahkannya

Gaya belajar anak berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih suka belajar lewat mendengarkan, ada yang justru lebih tertarik belajar dengan melihat gambar-gambar, ada yang semangat belajar jika bersentuhan langsung dengan objeknya, dan tidak sedikit pula yang memilih gaya belajar dengan selalu melibatkan fisiknya alias sambil bergerak ke sana kemari.

Tidak ada yang salah dengan gaya belajar anak. Masing-masing gaya belajar anak memiliki keunggulan dan kekurangan. Tugas Anda sebagai ibunya adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak Ibu.

Secara umum, ada 4 gaya gaya belajar anak, yakni visual, auditori, taktil, dan kinestetik. Seperti apa masing-masing gaya belajar anak tersebut? Dan si kecil termasuk tipe dengan gaya belajar anak seperti apa? Cari tahu lebih dalam tentang gaya belajar anak Ibu, yuk!


Gaya belajar anak auditori

Anak auditori cepat memahami dan mempelajari sesuatu hanya dengan mendengarkan. Gaya belajar anak ini cocok untuk mereka yang suka menghafal. Anak dengan gaya belajar anak auditori sangat mudah menyerap atau merekam apa yang mereka dengarkan, termasuk cerita, dan ia sangat mampu menjelaskannya kembali dengan bahasanya sendiri.

Ciri gaya belajar anak auditori:

  1. Mudah mengingat kata-kata dari cerita atau lagu yang didengarnya.
  2. Dapat mengikuti arahan dengan mudah.
  3. Mampu mengulangi frasa atau komentar yang didengarnya.
  4. Senang dibacakan apapun, termasuk buku cerita.
  5. Sangat senang mengkomunikasikan ide-idenya secara verbal.
  6. Sangat tertarik dengan kegiatan yang berbau diskusi atau debat.
  7. Menikmati pola pembelajaran dengan anekdot atau
  8. Menyukai seni musik.
  9. Tidak tertarik membaca buku, namun senang jika dibacakan.

Sangat mudah menyerap informasi verbal, meski kelihatannya ia tidak memperhatikan (anak dengan gaya belajar anak auditori terkadang tampak cuek saat ada yang berbicara, namun di luar dugaan ia mampu mengulangi informasi yang didengarnya).

Kelemahan gaya belajar anak auditori:

Sulit konsentrasi di tempat ramai. Anak dengan gaya belajar anak auditori membutuhkan tempat yang sangat tenang untuk dapat fokus belajar dan berkonsentrasi.
Bagaimana mengarahkannya?

Sering-seringlah berkomunikasi, karena anak dengan gaya belajar anak auditori sangat senang mendengarkan. Semakin sering Ibu mengajak anak dengan gaya belajar anak auditori berbicara atau berdiskusi, semakin banyak informasi yang direkamnya.

Sering-seringlah membacakan buku cerita atau bahkan dongeng karangan Ibu sendiri. Anak dengan gaya belajar anak auditori akan senang menceritakan kembali apa yang baru saja didengarnya.

Anak dengan gaya belajar anak auditori cenderung mudah menghafal lirik lagu. Karena itu, Ibu bisa memutarkan lagu-lagu anak setiap hari untuk mengajarinya hal-hal baru, misalnya lagu tentang warna, huruf, atau suara-suara hewan. Dengan begitu, diharapkan tiap hari anak dengan gaya belajar anak auditori akan mendapatkan pelajaran baru lewat lagu-lagu yang didengarnya.

Karena anak dengan gaya belajar anak auditori memerlukan tempat tenang untuk dapat fokus belajar, maka ketika ia berhadapan dengan keramaian saat belajar, Ibu dapat membantunya dengan memutarkan musik klasik yang lembut untuk mengimbangi suara-suara berisik di sekitarnya.


Gaya belajar anak visual

Anak dengan gaya belajar anak visual mudah menyerap informasi atau memahami sesuatu dengan melihat. Ia bisa memaksimalkan kemampuannya hanya dengan memperhatikan gambar-gambar atau apapun yang dilihatnya.

Anak yang memiliki gaya belajar anak visual akan semangat jika diberi kesempatan presentasi menggunakan gambar-gambar. Mereka juga antusias dengan diagram-diagram ataupun mind-mapping.

Gaya belajar anak seperti ini juga cocok untuk mereka yang mempelajari bahasa dengan menggunakan simbol, seperti bahasa Mandarin, Jepang, atau Arab.

Ciri gaya belajar anak visual:

  1. Mudah terpesona dengan gambar-gambar, ilustrasi, tayangan televisi, atau video.
  2. Mudah mengingat cara orang lain melakukan sesuatu.
  3. Sangat cepat mengenal bentuk, warna, dan huruf.



Kelemahan gaya belajar anak visual:
Harus tenang saat belajar

Bagaimana mengarahkannya?

Rangsang kemampuan si kecil yang memiliki gaya belajar anak visual dengan memberikannya buku-buku bergambar.

Putarkan tayangan televisi atau video-video edukasi, sehingga ia memperoleh topik-topik baru untuk dikembangkan dan dipelajari.

Tunjukkan lewat gerakan ketika mengajari anak dengan gaya belajar anak visual. Tujuannya, tentu saja supaya dia lebih mudah memahami.

Buat mural atau kolase saat mengajarinya belajar agar dia lebih tertarik.

Buat chart dengan foto-foto saat mengajarinya melaksanakan tugas-tugas rumah tangga harian, seperti membantu Ibu menyapu, mengelap meja, merapikan kasur, atau membereskan mainannya.


Gaya belajar anak taktil

Anak yang memiliki gaya belajar taktil memahami atau mempelajari sesuatu dengan menyentuh. Ia harus merasakan dan menyentuh sesuatu untuk memahami bagaimana cara kerja objek yang sedang dipelajarinya.

Ciri gaya belajar anak taktil:

  1. Menyukai objek yang memiliki tekstur dan ukuran menarik, dan senang bermain balok.
  2. Merasa perlu merasakan dan menyentuh langsung saat mempelajari sebuah objek, termasuk untuk memahami gagasan-gagasan abstrak. Misalnya, nih, untuk mengerti seberapa dingin sih "dingin sekali" itu, anak dengan gaya belajar anak taktil merasa perlu menyentuh es batu untuk bisa merasakannya.


Kelemahan gaya belajar anak taktil:
Kesulitan mengikuti arahan untuk tugas tugas yang kurang familiar.

Bagaimana mengarahkannya?

  1. Perkenalkan tugas-tugas atau benda-benda baru, kemudian biarkan si kecil dengan gaya belajar anak taktil ini mencobanya sendiri.
  2. Beri si kecil benda-benda yang bertekstur menarik dan cukup kokoh untuk menopangnya  berdiri hingga dipegang secara intensif.
  3. Berikan berbagai jenis puzzle dan table games.
  4. Ajari si kecil membuat bentuk atau menulis huruf dengan jarinya di atas pasir atau tepung. Bisa juga dengan mengajaknya membuat bentuk dari tanah liat.


Gaya belajar anak kinestetik

Gaya belajar anak kinestetik adalah gaya belajar anak yang melibatkan fisik maupun gerakan tubuh. Anak kinestetik cenderung tidak bisa diam. Ia senang belajar dengan melibatkan fisiknya, menggunakan tubuhnya saat mempelajari tempat-tempat maupun konsep baru. Anak dengan gaya belajar anak kinestetik biasanya sangat suka pelajaran olah tubuh, seperti menari, olahraga, drama, atau yang sejenisnya.

Ciri gaya belajar anak kinestetik:

  1. Senang bermain peran berdasarkan buku favoritnya, atau menirukan kisah dengan gerakan-gerakan.
  2. Menikmati bermain di playground
  3. Selalu antusias dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik.
  4. Menyukai olahraga.


Kelemahan gaya belajar anak kinestetik:

Karena anak dengan gaya belajar anak kinestetik sangat suka bergerak, maka ia akan kesulitan jika harus belajar di kelas. Ia tidak akan tahan duduk berlama-lama mendengarkan guru menerangkan di depan kelas. Ia akan bergerak ke sana kemari yang tentu saja akan menyulitkan dirinya berkonsentrasi di kelas.

Bagaimana mengarahkannya?

Saat membacakan kisah kepada si kecil dengan gaya belajar anak kinestetik, Ibu sebaiknya mengajaknya berpartisipasi dengan memintanya menirukan gerakan-gerakan seperti dalam kisah yang Ibu bacakan. Cara semacam ini akan membantunya lebih memahami dan mengingat kisah dari buku favoritnya.

Jika Ibu ingin memperkenalkan hal-hal baru atau memberi informasi baru pada anak dengan gaya belajar anak kinestetik, Ibu bisa mencoba menciptakan permainan-permainan gerakan. Misalnya, Ibu menggambar huruf dengan kapur di teras rumah. Kemudian mintalah si anak yang memiliki gaya belajar anak kinestetik ini untuk melompat ke huruf yang Ibu sebutkan.

Ajak si kecil bermain role-play.

Bersabarlah dengan anak kinestetik. Jangan emosi ketika si kecil tidak bisa duduk manis sebelum satu buku cerita yang Ibu bacakan habis.


Beberapa gaya belajar anak lainnya

Selain empat gaya belajar anak yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa gaya belajar anak lain, yakni gaya belajar anak inovatif, analitikal, common sense learners, dan dynamic learners. Gaya belajar anak tambahan ini dikembangkan oleh Bernice McCarthy (1980).

Seperti apa masing-masing gaya belajar anak yang dimaksud? Berikut rinciannya.

Gaya belajar anak inovatif
Anak dengan gaya belajar anak inovatif memiliki rasa keadilan sosial yang kuat dan sangat berharap apa yang dikerjakannya bermakna dan mencerminkan nilai-nilai mereka. Si pembelajar inovatif menikmati interaksi sosial dan senang bekerja sama dengan orang lain.

Gaya belajar anak analitikal
Pembelajar analitikal menyukai aktivitas belajar berdasarkan fakta-fakta dan selalu membutuhkan waktu cukup panjang untuk merefleksikan aktivitas belajar mereka. Anak dengan gaya belajar anak analitikal seperti ini juga ingin apa yang mereka kerjakan memberi manfaat bagi dunia.

Gaya belajar anak common sense learners
Anak dengan gaya belajar anak common sense learners sangat praktikal dan tertarik melakukan sesuatu dengan gerakan. Mereka menikmati aktivitas belajar yang memiliki aplikasi praktik. Pembelajar common sense ini rata-rata juga memiliki gaya belajar anak kinestetik.

Gaya belajar anak dynamic learners
Si dynamic learners menggunakan insting mereka dalam memandu apa yang mereka lakukan. Anak dengan gaya belajar anak dynamic learners ini juga mahir mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Pembelajar tipe ini secara alami penuh keingintahuan dan selalu berusaha mencari makna tersembunyi di balik sebuah konsep.


Memahami gaya belajar anak Anda
Nah, sekarang perhatikan anak Anda. Gaya belajar anak yang manakah yang dimiliki buah hati Anda? Jangan panik, ya Bu kalau si kecil ternyata kesulitan dalam mengeja atau tidak bisa diam saat belajar. Sebab setiap anak itu unik dan memiliki gaya belajar anak yang berbeda-beda.

Setiap anak belajar dengan cara yang tidak sama. Dan menurut pakar, mencari tahu gaya belajar anak Anda dapat membantunya meraih keberhasilan akademik.  Bagaimana caranya? Berikut tipsnya, step by step.

Kenali kekuatan anak
Menurut Mel Levine, M.D, co-founder All Kinds of Minds, sebuah institut nonprofit untuk studi perbedaan pembelajaran, orang tua sebaiknya membuka mata dan telinga lebar-lebar untuk mengetahui gaya belajar anak mana yang paling tepat.

"Beberapa anak senang menyentuh, sementara yang lain paling bisa belajar lewat bahasa dan jago membaca," tutur Levina, profesor pediatri di University of North Carolina Medical School. Ia melanjutkan, sebagian anak lebih bisa memahami sesuatu daripada menghafalnya. Levine juga menyarankan, orang tua mulai mengevaluasi gaya belajar anak pada usia 6 atau 7 tahun. Gaya belajar anak diharapkan sudah matang saat anak masuk sekolah menengah (SMP).

Memahami watak anak juga dapat membantu Ibu menentukan gaya belajar anak mana yang paling tepat untuk buah hati Ibu. Misalnya, apakah si kecil tipe petualang, tipe pemikir, tipe penemu, tipe filsuf, atau tipe pencipta seperti penyair?

"Anak berkepribadian petualang tentu harus bergerak untuk bisa belajar, sehingga duduk di bangku sepanjang hari tidak cocok baginya," ungkap Mariaemma Pelullo-Willis, MS, learning coach di Ventura, California. Kebalikannya, lanjut penulis Discover Your Child's Learning Style, anak dengan watak penemu akan selalu punya jutaan pertanyaan, seperti "Kok bisa begini?" atau "Kenapa kok begitu?"

Mainkan kekuatan anak
Setelah berhasil mengenali gaya belajar anak Anda, Anda dapat mulai membangun kekuatannya untuk mengimbangi kelemahan belajarnya. Tanpa label, tentu saja.

Misalnya, nih, anak Ibu  memiliki banyak masalah spasial (kesulitan menggambarkan sesuatu), namun luar biasa dalam bahasa Inggris. Mungkin Ibu bisa menyarankannya belajar matematika dengan menempatkan semuanya dengan kata-katanya sendiri. Atau saat ia belajar tentang segitiga sama sisi, Ibu bisa memintanya menceritakan seperti apa segitiga sama sisi itu. Intinya, jika anak memang memiliki kekuatan dalam merangkai kata-kata, ia bisa memahami matematika atau pelajaran lain lewat kata-kata pula.

Cara lain untuk meningkatkan potensi anak adalah dengan fokus pada bidang yang disukainya (areas of interest). Cobalah membantunya membangun skill akademik di area yang dikuasai anak Ibu. Orang tua benar-benar perlu menyokong ketertarikan dan anak, sehingga dia akan menjadi expert di bidang tertentu yang dikuasainya. Dengan begitu, anak akan lebih percaya diri dan Ibu makin memahami gaya belajar anak Ibu.

Perhatikan gaya belajar anak di sekolah
Mayoritas sekolah memang cenderung membuat anak duduk manis, mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas. Bagi anak dengan gaya  belajar anak auditori, tentu hal ini amat menyenangkan. Belajar dengan tenang di kelas sambil mendengarkan guru mengajar adalah hal yang disukai anak auditori.

Lalu bagaimana jika anak Ibu memiliki gaya belajar anak kinestetik? Tentu tidak mudah baginya untuk duduk manis sepanjang hari dan hanya bisa bergerak bebas saat jam istirahat atau pelajaran olahraga. Nah, jika Ibu menghadapi situasi seperti ini, tidak ada salahnya jika Ibu mencoba berkonsultasi dengan pihak sekolah atau guru kelas. Apakah sekolah mengakomodasi murid-murid dengan gaya belajar anak yang berbeda?

Bicarakan masalah gaya belajar anak Ibu dengan gurunya. Berdiskusilah dan carilah solusi untuk masalah tersebut. Namun, kabar baiknya, sekolah zaman now banyak yang sudah mengakomodasi berbagai gaya belajar anak sehingga anak nyaman belajar di sekolah. Tidak sedikit juga sekolah yang tidak melulu fokus ke hal-hal akademik, seperti sekolah alam yang sangat cocok untuk anak-anak dengan gaya belajar anak taktil maupun kinestetik.


Sumber :
https://www.ibupedia.com/artikel/balita/4-gaya-belajar-anak-dan-bagaimana-mengarahkannya

Visual, Auditori, Kinestetik

Yang Mana Gaya Belajar Kamu?

Memang benar adanya, bahwa setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sambil mendengar musik, ada juga yang lebih suka dengan suasana tenang. Ada yang menyukai belajar dari praktik, ada juga yang lebih menyukai belajar cukup dari baca buku saja. Dengan referensi belajar yang berbeda ini, maka dari itu setiap orang memiliki cara belajar efektif yang berbeda untuk satu sama lain.

Nah, maka dari itu supaya memudahkan proses belajar kita harus tahu dulu nih gaya belajar seperti apa yang sesuai dengan diri kita. Ini bakal ngebantu kita banget lho! Apalagi buat yang masih bingung cara belajar yang tepat.

Gaya belajar seperti apa aja sih yang bisa kita gunakan? Bobby De Potter, gaya belajar seseorang dibagi menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Yuk, kita pelajari lebih dalam! Keep reading :)


Gaya Belajar Visual 

Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya hehe.

Kalau memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe visual:
  1. Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar
  2. Lebih suka membaca daripada dibacakan
  3. Berbicara dengan tempo agak cepat
  4. Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
  5. Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
  6. Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
  7. Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
  8. Suka menggambar apa pun di kertas 

Cara belajar yang tepat untuk visual:
  1. Belajar dari gambar maupun video yang menarik
  2. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
  3. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
  4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
  5. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar

Gaya Belajar Auditori

Untuk yang memiliki gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Nah, makanya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat. Psst, kalau ada teman yang hobi untuk mengingatkan kelas untuk tenang bisa jadi teman kamu tipe auditori tuh!

Kalau memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe auditori:
  1. Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
  2. Senang mendengarkan
  3. Mudah terdistraksi dengan keramaian
  4. Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
  5. Pandai menirukan nada atau pun irama suara
  6. Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka
  7. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
  8. Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru 

Cara belajar yang tepat untuk auditori:
  1. Dengarkan musik yang disukai
  2. Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan kembali
  3. Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat
  4. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
  5. Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi

Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas nih hihi.


Kalau memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe kinestetik:
  1. Menyenangi belajar dengan metode praktik
  2. Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
  3. Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
  4. Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh
  5. Menghafal dengan cara berjalan atau melihat

Cara belajar yang tepat untuk kinestetik:
  1. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
  2. Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
  3. Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
  4. Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
  5. Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

Yaa, itulah perbedaan dari tiga gaya belajar menurut Bobby De Potter.


Sumber :
https://blog.ruangguru.com/tiga-gaya-belajar

Menjadi Siswa SMA yang Sukses

Cara Menjadi Siswa SMA yang Sukses

Untuk menjadi siswa SMA yang sukses, dibutuhkan kesabaran dan motivasi. Sayangnya, sering kali ada banyak hal yang bisa mengalihkan perhatian di usia remaja sehingga menyulitkanmu untuk meraih kesuksesan. Untuk menjadi siswa yang sukses, kamu harus belajar mengatakan “tidak” pada hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian tersebut dengan menggunakan jadwal. Kamu juga harus menjalani gaya hidup yang sehat, serta menyeimbangkan kehidupan akademik dengan kehidupan sosial dan kegiatan ekstrakurikuler yang kamu minati. Meskipun tahun-tahun sekolah terasa sulit dan melelahkan, kerja kerasmu pada akhirnya akan membuahkan hasil.

1
Manfaatkan buku agenda. Buku tersebut diberikan untukmu bukan tanpa alasan. Jangan hanya menulis pekerjaan rumah di buku agenda, tetapi juga pastikan kamu mencatat hal-hal lain yang perlu diingat (mis. perlombaan, latihan, sesi belajar, dan lain-lain). Untuk menjadi siswa SMA yang sukses, kamu harus memiliki kemampuan untuk menjalani semua aktivitas-aktivitasmu dengan baik dan teratur. Manfaatkan buku agenda untuk mengelola jadwal dan mengikuti rencana-rencana yang dibuat. Selain itu, manfaatkan juga buku agenda untuk menetapkan batasan waktu. Jika kamu meluangkan waktu selama lebih dari satu jam untuk mengerjakan tugas matematika, kamu tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas yang ada tepat waktu dan hanya akan menyulitkan diri sendiri. Berhentilah mengerjakan tugas matematika tersebut, sisihkan buku tugas matematikamu untuk sementara, dan kerjakan tugas rumah yang lain. Kerjakan kembali tugas matematikamu dan jika kamu belum memahami tugas/materi yang diberikan, jelaskan kondisimu kepada guru. Ada kemungkinan gurumu dengan senang hati mau membantumu dan tidak akan menahan atau mengurangi nilaimu. Pastikan kamu sudah menunjukkan usaha untuk mengerjakan tugas rumah tersebut.

2
Pastikan segala sesuatunya teratur dengan baik. Pastikan kamu memiliki semua keperluan yang dibutuhkan. Ada baiknya kamu membeli sebuah binder tiga ring yang dilengkapi dengan kantung/tas kecil, kertas binder, dan kertas pemisah untuk setiap mata pelajaran (atau satu folder untuk setiap mata pelajaran pilihan). Jika gurumu senang menerangkan materi, belilah buku catatan (baik yang dilengkapi dengan ring maupun buku catatan tebal). Gambar atau catat materi agar kamu bisa mengingatnya dengan mudah. Biasanya, lembaran kertas yang digunakan di buku catatan lebih kuat sehingga tidak mudah robek jika dibandingkan dengan lembaran kertas binder. Atur kertas secara berurutan untuk memudahkanmu nanti ketika belajar. Jika bindermu mulai penuh, pindahkan kertas-kertas lama ke binder yang lain untuk disimpan di rumah. Dengan begini, kamu tidak harus membawanya ke mana-mana, tetapi kertas-kertas tersebut tetap ada ketika kamu perlu mempelajarinya untuk menghadapi UTS atau UAS.

3
Ingatlah bahwa sekolah adalah hal yang “penting”. Kamu tidak harus menjadi sosok kutu buku yang mengunci diri di kamar setiap malam Minggu atau membaca buku-buku tebal di pojok ruangan agar kamu dianggap sebagai sosok yang memandang sekolah sebagai hal yang serius. Pada kenyataannya, sekolah adalah hal yang “penting”. Kamu perlu bersekolah agar bisa membuat resume pribadi yang baik. Selain itu, kamu pun perlu bersekolah agar bisa diterima di universitas yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang bisa menyokong kehidupanmu. Akan tetapi, meskipun kamu tidak ingin masuk universitas, sekolah tetap memberikan banyak manfaat, baik secara sosial maupun kecerdasan. Penting bagimu untuk tetap bersenang-senang dan mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler, tetapi ingatlah bahwa sekolah harus selalu menjadi prioritas pertamamu. Ini artinya, jangan menganggap remeh tugas rumah, ujian, dan kuis! Selain itu, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang kamu jalani pun dapat menjadi informasi yang tepat untuk membangun resume yang baik.

4
Ingatlah bahwa sekolah sama pentingnya dengan kehidupan sosial. Keseimbangan merupakan kuncinya. Kamu bisa menjadi sosok yang selalu mendapatkan nilai A di semua mata pelajaran, tetapi jika kamu tidak mencantumkan kegiatan ekstrakurikuler dalam resume yang akan dilampirkan dalam dokumen pendaftaran universitas, akan lebih sulit bagimu untuk diterima di universitas yang kamu inginkan. Selain itu, tidak adanya kegiatan lain yang diikuti bukanlah hal yang menarik. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap menyelesaikan dan mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik, tetapi jangan lupa untuk memberikan sedikit kebebasan pada diri untuk bergabung dengan beberapa kelompok ekstrakurikuler di tahun-tahun sekolah. Kamu tidak akan menyesalinya!

5
”Libatkan diri” dalam aktivitas sekolah. Kamu tidak harus mengenakan pakaian berwarna cerah atau menjadi anggota pemandu sorak untuk menunjukkan keterlibatanmu. Yang perlu kamu lakukan adalah menjalani dan mengetahui berbagai hal yang ada di sekolah. Sebagai contoh, cobalah cari tahu mengenai acara-acara terkini di sekolah atau siapa pemenang pertandingan basket hari Jumat kemarin, hadiri acara-acara sekolah seperti ajang tari atau pertunjukkan, menjalankan rencana OSIS, dan lain-lain. Mengikuti perkembangan peristiwa dan politik terbaru sama pentingnya dengan menunjukkan keaktifan di sekolah. Selain dapat mempererat hubungan dengan orang lain, hal ini juga dapat membangun kesatuan dalam badan eksekutif atau organisasi siswa yang kamu ikuti. Keterlibatanmu menunjukkan bahwa kamu peduli untuk mempelajari lingkugan sekitarmu, serta mendukung semua organisasi yang ada di sekolah.

6
Bergabunglah dengan tim olahraga. Ketika tugas mulai menumpuk, sering kali kamu lupa untuk tetap bugar. Oleh karena itu, bergabunglah dengan tim olahraga agar kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang jadwal berolahraga karena aktivitas dengan tim tentunya akan menjadi rutinitas harianmu. Jika kamu berencana untuk mengikuti pertandingan olahraga selama tiga musim, tentunya hal tersebut adalah hal yang baik. Cukup pastikan bahwa jadwal latihan yang kamu ikuti masih tetap masuk akal. Akan tetapi, jika kamu berencana ingin mengambil kelas persiapan khusus dan tampaknya akan memiliki banyak pekerjaan rumah, mungkin ada baiknya kamu tidak bergabung dengan timmu untuk mengikuti pertandingan olahraga. Tunjukkan usaha terbaik untuk tetap menjadi bintang olahraga dan bintang kelas. Dengan begini, kamu akan menjadi sosok yang mengagumkan. Kamu pun akan menjadi siswa yang sehat dan juga cerdas.

7
Tentukan apa hobimu dan carilah grup aktivitas yang sesuai dengan hobi tersebut. Hanya karena kamu bukanlah seorang atlet, tidak berarti bahwa kamu tidak memiliki aktivitas sama sekali setelah jam sekolah. Jika kamu menyukai seni, bergabunglah dengan klub seni. Jika kamu menyukai musik, bergabunglah dengan orkestra atau band sekolah. Cobalah bergabung dengan kelompok yang kamu minati dan pastikan kamu tetap bergabung untuk waktu yang cukup lama. Pengalaman seperti ini dapat menjadi hal yang menarik ketika dicantumkan dalam resume atau lembar pendaftaran universitas. Jika kamu tidak tertarik dengan klub-klub yang sudah ada, mintalah kepala sekolah untuk membuat klub baru. Ada kemungkinan kepala sekolah akan memberikan izin. Lagipula, kamu bisa memulai klub aktivitas baru di sekolah dengan cepat dan mudah.

8
Pikirkan tentang universitas. Setelah tahun kedua berlalu, mulailah berkunjung ke kampus-kampus. Kamu tidak harus memilih apa pun untuk saat ini, tetapi kunjungan seperti itu dapat membantumu menentukan universitas yang diinginkan (mis. apakah kamu menginginkan kampus besar atau kecil, lokasi yang ada di daerah perkotaan, pinggir kota, atau pedesaan, atau status perguruan tinggi negeri atau swasta, dan lain-lain). Cobalah untuk sering menemui konselor atau wali kelasmu. Ia dapat menulis surat rekomendasi untukmu. Ini artinya, semakin dekat ia mengenalmu, semakin baik surat yang akan kamu dapatkan. Ia juga dapat membantu merekomendasikan universitas dan mencari beasiswa.

9
Pikirkan mengenai nilai rata-rata SKHUN. Nilai ini sama pentingnya dengan skor kredit yang dimiliki oleh orang tuamu dari bank. Dengan skor kredit yang rendah, orang tuamu tidak bisa mendapatkan kartu kredit atau meminjam uang dari bank (nantinya, mungkin mereka akan kesulitan untuk membeli rumah, ponsel, dan lain-lain). Ini artinya, skor kredit orang tuamu adalah garis hidup mereka yang dapat membuka atau menutup kesempatan dalam hidup. Untukmu, nilai rata-rata SKHUN adalah garis hidupmu. Dengan nilai yang tinggi, ada banyak pilihan yang tersedia untukmu setelah lulus dari sekolah. Kamu mendapatkan banyak pilihan terkait universitas yang bisa kamu pilih. Sementara itu, nilai yang rendah dapat membatasi pilihan-pilihan tersebut. Memang selalu ada kesempatan untuk diterima di perguruan tinggi bagi siapa pun, tetapi berhasil diterima di universitas pilihan akan membuatmu merasa bangga ketika berjalan di depan panggung saat menerima ijazah!

10
Bertemanlah dengan siapa pun. Akan sangat merepotkan jika kamu terus memikirkan tentang kelompok-kelompok pertemanan, siapa yang berteman dengan siapa, siapa yang populer di kalangan teman-teman, dan lain-lain. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berteman dengan siapa pun. Tunjukkan kepercayaan diri dan jadilah diri sendiri. Biasakan diri untuk menyapa orang lain dan jangan takut untuk berbicara dengan teman sekelas yang baru. Semakin nyaman kamu dengan lebih banyak orang-orang yang berbeda, semakin besar kemungkinan orang lain akan menyukaimu. Selain itu, kamu pun akan semakin mudah untuk membiasakan diri dengan perbedaan dalam kehidupan di masa mendatang.

11
Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Perlu ditekankan bahwa kamu sudah memiliki banyak beban dan tanggung jawab sendiri daripada memikirkan hal-hal sepele seperti ini. Tahun-tahun SMA merupakan tahun-tahun kompetisi dengan dirimu sendiri. Setiap hari, kamu hanya perlu mencoba menjadi sosok yang lebih baik, dan bukan mengkhawatirkan tentang penampilan siswa di depanmu yang ternyata lebih baik. Kamu juga tidak perlu khawatir jika ada temanmu yang mendapatkan nilai yang lebih tinggi, memiliki kekasih yang lebih menarik, atau semacamnya. Sepuluh tahun kemudian, hal-hal seperti itu tidak ada artinya. Cobalah berfokus kepada “diri sendiri”. Berfokuslah kepada apa yang bisa “kamu” lakukan untuk memperbaiki diri. Yang terpenting lagi, lakukan dan jadilah sosok yang lebih baik!

12
Jangan menunda-nunda. Kebiasaan seperti ini mungkin merupakan “kutukan” nomor satu di kalangan siswa SMA. Hal ini memang sulit untuk dihindari dan sebenarnya, tidak masalah jika kamu sesekali menunda pekerjaan. Akan tetapi, menjelang ujian dan tugas esai, jangan menunda-nunda pekerjaan atau belajar. Pada akhirnya kamu hanya akan menyesal, terutama nanti ketika kamu sudah diterima di universitas dan harus menyelesaikan tumpukan tugas, termasuk tugas membaca (perlu diingat bahwa tugas membaca akan menjadi semacam “norma” di dunia perkuliahan). Oleh karena itu, biasakan diri untuk menyelesaikan tugas seawal mungkin dan mengerjakan hal-hal lain sesegera mungkin daripada menunggu hingga menit-menit terakhir. Buatlah rencana dan jadwal tugas rumah. Tempelkan jadwal di suatu tempat agar kamu bisa melihat dan tidak melupakannya. Jangan lupa cantumkan tenggat waktunya!

13
Jangan lewatkan sarapan dan makan siang. Hal ini memang terdengar konyol, tetapi kamu akan terkejut ketika mengetahui betapa banyaknya orang yang melewatkan sarapan pagi atau makan siang. Selain konyol, hal ini juga tidak baik untuk kesehatan dan tidak keren. Pertama, ingatlah bahwa sajian sarapan sangat menggugah selera (mis. wafel atau bubur ayam hangat). Jika kamu tidak memiliki waktu untuk menikmati sarapan di rumah, bawalah sarapanmu untuk dinikmati di perjalanan menuju sekolah atau belilah sarapan dari kantin sebelum kelas pertama dimulai. Penting bagimu untuk segera mendorong metabolisme tubuh agar dapat bekerja dengan baik sepanjang hari. Sementara itu, makan siang mencegah perut keroncongan di jam-jam pelajaran terakhir. Selain itu, perut yang terisi membuatmu dapat berkonsentrasi. Melewatkan jam makan hanya akan memperlambat metabolisme dan menaikkan berat badanmu, bukan menguranginya.

14
Jagalah kesehatan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jangan tergiur dengan jebakan camilan yang dijual di mesin penjual otomatis atau kantin. Kebanyakan makanan yang dijual di dalam mesin atau kantin merupakan makanan yang kurang sehat (atau bahkan kotor). Pilihlah keripik kedelai atau camilan gandum utuh jika kamu memang harus membeli makanan dari mesin seperti itu (atau dari warung/kantin). Kamu juga tidak boleh sampai tergoda dengan minuman vitamin (vitamin water). Minuman seperti itu banyak mengandung gula. Jika kamu adalah seorang atlet kompetisi dan akan membakar lebih dari 400 kilokalori, baru kamu bisa menikmati camilan penuh gula seperti permen kenyal atau semacamnya.
Di rumah, nikmati camilan agar perutmu tetap terisi setelah jam makan malam. Belilah buah-buahan, kacang-kacangan, dan keripik yang sehat. Konsumsi makanan rendah gizi sepanjang hari bukanlah hal yang menyehatkan. Selain itu, makanan seperti itu hanya akan memberikan energi “sementara” untuk mengerjakan tugas (kira-kira sekitar 10 lembar tugas yang mungkin harus kamu selesaikan dalam satu malam).

15
Tidurlah dengan cukup. Hal ini memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, tetapi ingatlah bahwa tidur memberikan banyak manfaat. Jika setiap siswa SMA tidur selama 8-9 jam sehari, mereka dapat menjadi sosok yang lebih ceria. Cobalah selesaikan tugas sesegera mungkin agar kamu bisa tidur lebih awal dan cukup. Selain lebih waspada di pagi hari, tidur yang cukup juga membantu memperbaiki kualitas kulit dan tubuh. Selain itu, kamu bisa lebih memperhatikan kelas (meskipun membosankan) dan, sebagai hasilnya, kamu bisa mendapatkan nilai yang baik di kelas tersebut. Tentu saja, hal seperti ini tidak selalu memungkinkan untuk diikuti, terutama di tahun-tahun awal SMA yang penuh beban. Jika kamu mengambil tiga kelas tambahan dan mengikuti klub atau tim olahraga, ada kemungkinan kamu akan tetap terbangun untuk mengerjakan tugas rumah hingga pukul 1 malam. Jika kondisi seperti ini terjadi, kamu tidak perlu mengikuti kegiatan klub atau tim olahraga di keesokan harinya dan manfaatkan waktu yang ada untuk tidur siang. Kamu tidak bisa menunjukkan performa yang baik bagi siapa pun dalam keadaan kurang tidur. Perlu diingat bahwa tidur siang adalah hal yang bermanfaat. Selain itu, kafeina juga membantumu untuk tetap berfokus kepada tugas/pelajaran. Akan tetapi, kafeina dapat memberikan efek samping, dan ketergantungan yang ditimbulkannya akan memengaruhimu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jika memang benar-benar diperlukan, cobalah konsumsi produk stimulan dalam dosis kecil/sedang (mis. ketika kamu harus menghadapi ujian penting).

16
Ingatlah bahwa satu-satunya tren yang harus kamu ikuti adalah dirimu sendiri. Akan tetapi, tidak berarti bahwa kamu bisa pergi ke sekolah mengenakan stoking di kepalamu atau semacamnya. Kamu tetapi harus memiliki gaya dan identitasmu sendiri agar kamu bisa menunjukkan “eksistensi”-mu di sekolah dengan cara yang tepat, dan tidak mengikuti anak-anak lain yang mengenakan sepatu yang sedang tren. Tunjukkan keaslian dirimu dan jangan takut untuk menjadi diri sendiri. Hal ini terkesan seperti sebuah klise, tetapi ini penting untuk diingat. Orang-orang akan mengingatmu dan ingin berteman denganmu jika kamu menjadi sosok yang menarik dan berbeda.

17
Cobalah pergi bersenang-senang di akhir pekan. Kamu sudah melewati 5 hari yang berat di sekolah, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk bersantai sejenak. Di akhir pekan, jika kamu memiliki teman untuk diajak pergi bersama, pergilah ke suatu tempat yang mengasyikkan dan bersenang-senanglah. Meskipun kamu tidak memiliki banyak teman, kamu bisa meluangkan akhir pekan dengan bersantai dan melakukan hal-hal yang kamu sukai. Lepaskan bebanmu dan penuhi energimu agar ketika hari Senin tiba, kamu sudah puas bersenang-senang dan siap untuk kembali berfokus kepada sekolah. Akan tetapi, ingatlah bahwa sekolah merupakan prioritas utama sehingga jangan terlalu larut untuk bersenang-senang jika kamu memiliki banyak tugas rumah di akhir pekan.

18
Jangan pernah menyerah. Sekali ini, meskipun terdengar klise, hal ini penting untuk diingat. Pada masa SMA, kamu mungkin melakukan hal bodoh atau mempermalukan diri sendiri, tetapi kamu akan mencoba bangkit, mencoba kembali, dan berteman dengan orang lain. Belajarlah untuk menertawakan diri sendiri ketika kamu melakukan kesalahan. Jangan menyiksa diri atau merasa marah jika sesekali kamu mendapatkan nilai C atau D (semoga saja tidak sampai mendapatkan F) pada ujian atau kuis. Beri tahu diri sendiri untuk belajar lebih keras dan berusaha untuk mendapatkan nilai A. Jika tim olahragamu kalah, beri tahu diri sendiri untuk berusaha lebih keras pada latihan berikutnya. Pelajaran seperti ini nantinya bisa kamu terapkan dalam kehidupan di luar sekolah dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang menarik. Dengan belajar dari kesalahan, kamu akan mendapatkan pelajaran yang berharga untuk jangka panjang. Ingatlah, tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini.


Sumber :
https://id.wikihow.com/Menjadi-Siswa-SMA-yang-Sukses

Related Posts