Sunday, December 28, 2014

Tips Sukses dari Li Ka-Shing


Majalah Forbes kembali merilis orang-orang terkaya sejagat. Satu-satunya orang Asia yang masuk dalam jajaran sepuluh besar orang terkaya di dunia adalah Li Ka-shing. Kekayaan Li tercatat Forbes sebesar 25,5 miliar dollar AS. Pria yang berumur 83 tahun ini adalah Chairman Hutchison Whampoa Limited.

Menurut catatan Forbes, Li bertempat tinggal di Hongkong. Ia merupakan orang terkaya nomor sembilan di dunia. Bahkan, ia juga terdaftar sebagai orang yang paling berpengaruh ke-44 di dunia.

Untuk diketahui saja, Li tidak menyelesaikan pendidikannya. Alasan dia keluar dari sekolah ketika berumur 12 tahun adalah untuk membantu keluarganya. Sepuluh tahun kemudian, Li pun memulai bisnisnya sendiri dengan membuat mainan. Ia pun terkenal sebagai pribadi yang dermawan. Ia punya yayasan yang hingga kini telah mendonasikan uang sebesar 1,6 miliar dollar AS. Kebanyakan donasinya itu untuk sektor pendidikan dan penelitian kesehatan.

Berikut adalah tips yang diberikan oleh Li Ka-Shing untuk menjadi orang sukses

1.Berhematlah Soal Belanja Pakaian
Jangan Belanjakan Uang Terlalu Banyak Untuk Pakaian. “Tekanlah pengeluaranmu untuk belanja pakaian. Kamu bisa beli semua yang kamu mau saat kamu sudah kaya nanti. Lebih baik gunakan uangmu untuk membeli kado bagi orang-orang terdekat. Jelaskan kepada mereka impian, cita-cita dan apa yang sedang kamu kerjakan untuk mencapainya. Buat mereka paham kenapa kamu sangat berhemat”

2. Setahun Pertama Belum Juga Naik Gaji?
Harus Merasa Malu Jika Dalam Setahun Gajimu Tidak Naik. “Kalau kamu sudah berjuang selama 1 tahun dan belum juga naik gaji, itu tandanya kamu tidak berkembang sebagai individu. Pergilah ke supermarket terdekat, beli tahu yang terkeras yang bisa kamu temukan. Pukul kepalamu dengan tahu itu. Kamu pantas mendapatkannya”

3. Jangan Cepat Puas
Jika Gajimu Naik Hanya 15% Kamu Harus Cari Pekerjaan Tambahan. “Saat gajimu naik tapi masih sekitar 15%, itu artinya kamu harus mencari pekerjaan tambahan. Cobalah berjualan. Menjadi pedagang memang menantang, tapi kamu akan banyak belajar soal apa yang bisa diterima pasar dan apa yang tidak. Kamu juga akan bertemu orang-orang yang akan berpengaruh bagi karirmu kelak. Hampir semua pengusaha sukses adalah pedagang yang baik”

4. Perbuatan Baik dan Kekayaan
Berbuat Baik Kepada Orang Lain Waktu Miskin, Ketika Kita Kaya Orang Pun Akan Berbuat Yang Sama. “Jika merasa dirimu miskin, belanjakan uangmu untuk orang lain. Saat kamu sudah kaya, barulah belanjakan uang untuk dirimu sendiri. Kebanyakan orang justru melakukan yang sebaliknya.”

5. Kamu Harus Keluar dan Rela Dimanfaatkan Saat Masih Miskin
Biarkanlah Dirimu Dimanfaatkan Ketika Miskin, Karena Itu Tak Akan Terjadi Lagi Ketika Kamu Kaya. “Ketika dirimu masih miskin, keluarlah lebih banyak dan jangan sering di rumah. Saat sudah kaya, kurangilah intensitas keluar dan habiskan lebih banyak waktu di rumah. Ini adalah seni kehidupan yang sering dilupakan orang”

6. Pemurahlah Saat Miskin, Jangan Menghamburkan Uang Saat Kaya
Kamu Harus Loyal Pada Orang Lain, Jangan Foya-foya. “Saat kamu masih miskin, belanjakanlah uang agar orang lain bisa melihat. Saat sudah kaya, jangan biarkan orang lain melihat kamu sebagai pribadi yang suka berfoya-foya. Dengan melakukan ini hidupmu akan mencapai titik keseimbangan”

7. Kamu gak Perlu Takut Miskin.
Tidak Ada Yang Salah Dengan Menjadi Muda Dan Miskin. “Yang harus kamu tahu adalah bagaimana berinvestasi untuk meningkatkan kemampuanmu. Kamu harus memahami apa yang paling penting di hidupmu, di bagian mana kamu harus menginvestasikan waktu dan tenaga lebih banyak.”

8. Semua Bisa Direncanakan
Hidup Bisa Didesain, Karir Bisa Direncanakan, Mulailah Tentukan Langkahmu Dari Sekarang. “Hal-hal baik yang terjadi dalam hidup bisa direncanakan. Kebahagiaan bisa diatur. Kamu harus turun tangan untuk mengaturnya mulai dari sekarang”


Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com
http://www.hipwee.com

Li Ka-Shing : Bagi Penghasilanmu Jadi 5 Bagian


Li Ka-Shing, pengusaha terkenal dari Hongkong membagikan caranya untuk menjadi kaya dalam waktu singkat. Orang yang juga dikenal sebagai orang terkaya di Asia ini memiliki cara unik yang bisa kita tiru jika mau berkembang pesat sebagai seseorang yang sukses.

Disini kamu bisa tahu bagaimana Li Ka-Shing mengalokasikan pendapatan dan bertingkah laku sebelum, selama dan setelah ia menjadi orang sukses.

Menurut Li, apapun yang terjadi dan tidak peduli berapa pun penghasilanmu — kamu harus membaginya menjadi 5 bagian. Dengan begitu kamu dapat mengatur pengeluaranmu dengan baik.

Dana 1: Biaya Hidup
Gunakan Sebagian Pengahasilanmu Untuk Hidup Sehari-hari. “Pilih makanan yang murah. Untuk sarapan kamu cuma perlu susu dan telur. Makan siang bisa kamu isi dengan menu sederhana dan buah. Memasaklah sendiri untuk makan malam. Menunya cukup dua jenis sayur dan segelas susu sebelum tidur. Selama badanmu masih muda, kamu tidak akan bermasalah dengan pola makan seperti ini”.

Dana 2: Menjamu Teman / Biaya sosial
Sisihkan Penghasilanmu Untuk Biaya Sosial. “Perluas pergaulanmu. Ini akan membuat kamu jadi pribadi yang berkembang. Gunakan uang ini untuk biaya telepon dan mentraktir teman. Ingat, teman yang kamu jamu haruslah yang lebih dari kamu. Dia harus punya semangat yang lebih darimu, lebih kaya dari kamu atau punya pengaruh dalam perkembangan karirmu. Dalam setahun, kamu akan punya banyak teman. Dan dikenal sebagai orang yang baik dan pemurah”

4. Dana 3: Dana Belajar / Biaya belajar
Pisahkan Penghasilanmu Untuk Beli Buku dan Ikut Pelatihan. “Karena kamu belum punya banyak uang, kamu harus fokus ke belajar. Sisihkan uang untuk beli buku setiap bulan. Resapi dan pelajari apa yang diajarkan di buku itu. Setelah selesai membaca, tuliskan lagi isi bukunya sesuai dengan pemahamanmu. Jangan ragu-ragu juga untuk mengikuti pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuanmu”

Dana 4:  Uang Untuk Wisata
 Gunakan Sebagian Penghasilanmu Untuk Berlibur. “Pergilah berwisata minimal sekali setahun. Tinggal saja di hotel yang murah agar mengemat biaya. Gunakan kesempatan ini untuk mengisi ulang energimu agar kamu tetap bersemangat dalam bekerja”

Dana 5: Dana Investasi
Manfaatkan Penghasilanmu Untuk Berinvestasi. “Belajarlah untuk berinvestasi. Masukkan uang ke bank sebagai modal awal. Cara termudah adalah datang ke penjual grosir, lalu cari barang yang bisa kamu jual lagi. Saat kamu sudah bisa menghasilkan uang dari bisnis kecil-kecilan ini, kamu akan bersemangat untuk belajar bisnis lebih banyak lagi”

Sumber :
http://www.hipwee.com

Thursday, December 25, 2014

Online Shop dengan Omzet Rp 4,8 Miliar

Online Fashion Ini Hasilkan Rp 4,8 Miliar Dalam 10 Bulan, Simak Triknya


Semua yang saya miliki saat ini diperoleh dari halaman Facebook saya.

Andradee Makejev, berhasil raup 480 ribu dolar Australia (AUD) atau Rp4,8 miliar hanya dalam 10 bulan, melalui bisnis fashion miliknya, St Frock.

Media sosial telah mengubah definisi dan laku bisnis. Bisnis bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Tak sedikit yang gagal, dan banyak pula yang berhasil dalam waktu relatif singkat.

Sandradee Makejev, merupakan salah satunya. Warga negara Australia itu berhasil meraup 480.000 dolar Australia atau Rp4,8 miliar (kurs Rp10.000/AUD) hanya dalam 10 bulan, melalui bisnis fashion miliknya, St Frock. Angka tersebut, saat ini merupakan omset minimal toko online-nya itu.

"Semua yang saya miliki saat ini diperoleh dari halaman Facebook saya. Jujur, Facebook merupakan satu-satunya tempat saya mengiklan," kata Makejev, seperti dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, baru-baru ini.

Saat berita ini ditulis, St Frock memiliki hampir 235.000 likes pada Facebook page-nya. Para subscriber inilah yang digunakan Makejev untuk mempromosikan produk baru, berkomunikasi dengan pelanggan, membangun loyalitas merek dan, terutama, mendorong penjualan.

Tahun lalu, akunnya hanya mendapatkan 50.000 jempol (likes). Tapi, ketika Makejev memutuskan untuk menulis posting reguler dan meluangkan lebih banyak waktu dan usaha ke dalam akun Facebook-nya,  ia melihat lonjakan besar dalam angka penjualan.

"Penjualan kami terus meningkat, satu bulan mendapat AUD40 ribu, bulan depannya lagi AUD80 ribu dan bulan berikutnya AUD160 ribu," katanya.

Angka itu terus melonjak. Hingga pada Natal setahun silam, Makejev mampu membukukan omzet hingga AUD500 ribu. "Saya tidak punya waktu untuk makan siang, bahkan untuk pergi ke toilet," ujar Makejev menggambarkan kesibukannya kala itu.

Trik Bisnis

Sebelum menuai sukses melalui toko online, Makejev memulai bisnisnya dari toko fisik. Dia mendirikan toko fashion di Parymont, Sydney pada tahun 2010. Baru di tahun berikutnya, Makejev memutuskan untuk memasarkan produk melalui toko online, khususnya Facebook.

Hanya dalam waktu satu tahun, komposisi penjualan St Frock berubah. Dari semula hampir mayoritas penjualan berasal dari toko fisik, kini mulai berubah. Saat ini, Makejev memperkirakan, 90 persen penjualan disumbang oleh toko online dan sisanya dari toko Pyrmont.

Makejev sedikit membuka rahasia trik sukses dalam mendongkrak penjualan melalui Facebook. Makejev, yang kini mempekerjakan 20 karyawan ini, mengaku selalu fokus pada profil Facebook.

"Bagi St Frock, Facebook tak ubahnya seperti saluran berita. Itu pada dasarnya merupakan sebuah cara untuk dapat bebas berbicara dengan pelanggan kami," kata Makejev.

Sementara ada keberhasilan, tak sedikit pula yang belum bisa mengoptimalkan jejaring sosial sebagai alat bisnis.

Howard Frederick, misalnya. Salah satu pemilik Mamor Chocolates & High Tea Szalon ini mengaku telah mencoba setiap jalan di media sosial tanpa hasil.

"Kami telah melakukan segalanya: optimasi mesin pencari (SEO), Google Adwords, blog, newsletter email, Facebook, Twiter, direktori, trackback, backlink. Tapi, bisnis tetap stagnan," kata Frederick mengeluh.

Frederick berencana untuk bertahan dengan pemasaran melalui media sosial. Tetapi, menurutnya, situs yang cocok untuk bisnisnya adalah situs review dan direktori.

Tips Pemasaran Digital

Sebuah bahaya besar bagi pengiklan pemula di media sosial, yang meremehkan waktu dan usaha yang dikhususkan untuk jenis pemasaran ini, kata Sandra O'Neill, pendiri Marketing Division Australia.

"Anda harus benar-benar berkomitmen untuk itu, dan melakukannya dengan benar, atau Anda tidak akan melakukannya sama sekali," katanya.

Pemasaran dengan media sosial, kata dia, benar-benar berbeda dengan perilaku berjejaring sosial secara pribadi. Cara paling mudah untuk usaha kecil agar optimal di sosial media adalah dengan mempekerjakan orang lain, kata O'Neill.

"Anda harus memiliki beberapa jam sehari untuk berkonsentrasi pada media sosial. Jika Anda tidak bisa, Anda harus mempekerjakan orang lain," katanya.

Direktur Facebook yang membidangi usaha kecil, Andy Hwang memiliki tips-tips pemasaran melalui media sosial, berikut ini.

1. Jadilah otentik. Bagikan apa yang membuat Anda benar-benar bersemangat, dan pelanggan Anda akan senang juga. Tetap setia pada bisnis Anda, cerita dan nilai-nilai Anda. Jangan mencoba menjadi orang lain. Kejujuran dan otentitas merupakan aturan di Facebook.

2. Kenali audiens Anda. Ketika Anda posting update dan foto, pikirkan apakah itu menarik dan inspiratif bagi pelanggan? Cobalah dengan berbagai tulisan untuk mendapatkan pola terbaik.

3. Respons cepat. Ketika orang mengomentari posting Anda, tunjukkan bahwa bisnis Anda memperhatikannya dan Anda peduli pada pelanggan.

4. Konsisten. Semakin sering Anda posting, semakin banyak kesempatan yang Anda miliki untuk terhubung dengan orang-orang dan membangun kepercayaan.

5. Replikasi. Pola atau jenis posting yang menghasilkan sukses, dapat Anda ulangi lagi (tapi bukan repost). Usahakan posting menarik Anda, singkat dan padat, maksimal sekitar 90 karakter.


Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id

Memompa Energi Bisnis


Menjalankan bisnis memerlukan ledakan energi positif. Salah satu cara untuk memastikan Anda memiliki itu, Anda harus berada di sekeliling orang-orang yang bisa memompa semangat.

Nah, kali ini kita coba sajikan tips untuk memompa semangat, agar Anda selalu tampil di puncak performa. Ide kreatif bisnis selalu muncul dari orang yang menjalankan tips ini. Tips berikut disarikan dari laman Forbes.

Kenali potensi
Jika tidak tahu faktor terpenting bagi Anda, mustahil bisa mengidentifikasi proyek-proyek bisnis yang menggairahkan. Luangkan waktu untuk bermeditasi dan menggunakan kesadaran untuk berhubungan dengan apa yang benar-benar Anda senangi.
Meditasi tidak hanya akan memberikan memori yang lebih baik, tetapi Anda akan menjadi lebih sadar dan kreatif. Mengerjakan hal-hal yang Anda sukai dengan penuh gairah, akan memunculkan energi yang tak terbayangkan dalam hidup Anda.

Penasaran dan terus belajar
Memiliki pengetahuan yang kompleks atau mendalam, jelas lebih baik. Terus pelajari hal-hal baru atau yang Anda senangi. Cara terbaik untuk belajar adalah dengan memelihara rasa penasaran. Menjadikan rasa penasaran sebagai bahan bakar untuk belajar merupakan energi untuk memompa semangat menggali informasi.

Konektivitas
Jika Anda terus mengurung diri seperti beruang, Anda akan kehilangan energi positif dari sebuah hubungan. Ingat, berkomunikasi dengan media sosial, tidak sama dengan tatap muka. Layar smartphone tidak bisa memancarkan atom energi orang lain yang dapat memantik gairah Anda.

Piknik
Pernah dengar cibiran, "Kurang piknik tuh orang..."? Luangkan waktu untuk meninggalkan rutinitas Anda. Dalam 3-5 bulan, ambillah jeda waktu untuk ke luar kota. Piknik dapat "me-reset" diri Anda sehingga Anda memiliki perspektif baru untuk memecahkan masalah.

Makanan sehat
Cari tahu apa jenis makanan yang membuat Anda merasa lebih baik. Anda butuh bahan bakar yang tepat untuk menghasilkan energi internal yang positif.
Makan sehat juga membantu Anda berpikir lebih baik dan tidak mudah mengantuk, karena tubuh hanya perlu sedikit waktu untuk mencerna makanan. Makan 3-5 porsi kecil setiap hari, akan menjaga tingkat energi dan meningkatkan metabolisme Anda.

Tetap semangat
Hentikan kebiasaan menghabiskan 18 jam dalam sehari di belakang laptop. Jika ingin mengembangkan perusahaan, Anda harus berolahraga. Ingat, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Tidur 7 jam
Biarkan diri Anda tidur dalam waktu yang cukup untuk melepaskan energi yang tidak diperlukan tubuh Anda. Matikan ponsel Anda dan sumber cahaya lainnya, setidaknya satu jam sebelum tidur.

Selalu bersyukur
Catatlah tiga sampai lima hal yang patut Anda syukuri setiap hari. Selalu ubah daftar syukur itu tiap hari. Dengan bersyukur, Anda akan memanfaatkan sumber energi yang memberdayakan Anda.


Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id

Wednesday, December 24, 2014

Passion


Passion adalah sesuatu yang membuatmu punya hasrat untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang tanpa paksaan senang kamu lakukan, sesuatu yang menyita waktumu, uangmu, dan tenagamu tapi tidak meninggalkan rasa sesal, justru membuatmu bahagia. Katanya itu passion, Semacam bahan bakar untuk 'berbuat' sesuatu.

I do love what i do. That's the point, dan untuk meninggalkannya, selalu ada rasa berat di hati. Selalu ada rasa lagi dan ingin lagi.

Passion adalah sesuatu yang kita tidak pernah bosan untuk melakukannya.
Passion adalah dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu.
Passion adalah sesuatu yang dikerjakan dengan ikhlas, tanpa paksaan.
Passion adalah panggilan jiwa.
Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi.
Passion adalah ketika kita melakukan sesuatu yang kita sukai tanpa merasa capek.

Apa ciri-ciri sesuatu adalah passion-mu?
1. Kita sangat suka melakukannya
2. Kita ingin selalu melakukannya, terlibat di dalamnya, sesering mungkin
3. Ketika melakukannya kita merasa jadi lebih berarti
4. Kita selalu ingin mengeksplor, mendalaminya, sesulit apa pun rintangan yang kita hadapi

Banyak dari kita terkadang bukan takut untuk bermimpi, tapi justru takut mempertahankan impian besar yang telah kita miliki. Alasannyapun cukup klasik, permasalahan ekonomi, keterbatasan usia, atau bahkan kita terlalu berfokus pada hambatan yang kita hadapi untuk mencapai impian kita itu.

Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mempertahankan sebuah impian, diantaranya:

1. Tanyakan pada diri kita, 
“apakah untuk mencapai impian itu, kita rela bekerja mati-matian, tapi tidak sedikitpun merasa terpaksa melakukannya?”. Bila jawabannya tidak, maka temukan kegiatan yang membuat kita senang melakukannya walaupun tanpa imbalan dan bukan karena diperintah oleh siapapun. Bayangkan betapa senangnya Thomas Alfa Edison melakukan percobaan sebanyak 999 kali l, sampai akhirnya, dipercobaan yang ke 1000 dia berhasil menemukan apa yang ia cari. Begitu juga Kolonel Sanders yang dengan suka cita menawarkan resep ayam gorengnya ke 1000 restaurant walaupun selalu ditolak. Bila kita menemukan apa yang kita cintai, maka kita tidak akan pernah mengenal rasa lelah.

2. Jadilah ahli dalam apa yang kita cintai. 
Tidak peduli sebesar apapun impian atau kecintaan yang telah kita temukan, tanpa keahlian, mustahil kita bisa meraih impian kita. Kita harus ingat bahwa Seorang Jetlee lebih takut pada musuh yang menguasai satu tehnik tendangan tapi melatihnya sampai 1000 kali, dibandingkan dengan musuh yang memiliki 1000 tehnik tendangan. Berlatihlah terus menerus agar menjadi yang paling ahli dalam kecintaan kita, tanpa mengenal lelah.

3. Tentukan arti dari kesuksesan kita. 
Untuk apa kita sukses, untuk siapa kita mendedikasikan kesuksesan kita, dan mengapa kita harus sukses.

4. Biarkan sebanyak mungkin orang tahu tentang keahlian kita. 
Banyak media yang bisa kita gunakan, terlebih di jaman modern ini, tidak ada yang tidak bisa dilakukan dengan internet.


Dan inilah 5 cara untuk dilakukan yang bisa dimulai hari ini :

1.Pelan-Pelan
Mungkin hal ini terdengar pesimis tapi ternyata melakukan secara bertahap dan pelan-pekan justru akan membuat banyak keinginan muncul. Mungkin ada beberapa petunjuk di sekeliling yang dapat memberi tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Karena ketika sedang sibuk maka hal tersebut akan susah ditemukan.Momen ini bisa menjadi cara untuk sebentar mengosongkan pikiran dan bisa menjadi lebih peka terhadap apa yang di inginkan. Bisa juga melakukan teknik meditasi agar bisa membantu memfokuskan diri terhadap keinginan yang akan dicapai.

2.Jadilah Detektif, Selidiki Hidup
Ketika sudah memulai dengan perlahan dan menikmati waktu untuk diri sendiri kemudian harus gimana?Nah,cobalah ambil ingat-ingat beberapa hal yang bisa membuat hidup menjadi lebih menyenangkan.Aktivitas apa saja yang membuat energi besar?apakah menulis?berbicara dengan banyak orang?bekerja dalam sebuah projek desain?Senang bersama anak-anak? Dalam seminggu buatlah jurnal dan tulis serta rekam bagaimana perasaanmu ketika sedang menjalani aktivitas hari demi hari. Kalau bisa jangan sampai melewatkan satu aktivitas pun karena usaha ini yang bisa mendekatkanmu dengan apa yang di inginkan dan jadi petunjuk. Cara lainnya yaitu melakukan latihan dengan berjalan di toko buku dan melihat dimana kamu berhenti. Apakah berhenti tepat di bagian buku memasak?motivasi?olahraga?Temukan topik yang membuatmu tertarik dan dalami subjek tersebut.

3.Berkompromi Untuk Mengeksplor
Setelah mulai mengerti kegiata apa yang menjadi perhatian lebih banyak dan membuat bersemangat maka terus lakukan dan jauhi beberapa orang yang bisa mematahkan semangatmu.Ketika sudah meyakinkan diri maka gali lebih dalam apa yang bisa membuat semakin bersemangat. Semakin sering melakukan maka akan semakin terlihat dan semakin mudah mengerti passion yang diinginkan.

4.Temui Banyak Orang
Selama prosesberjalan maka yakini untuk terus berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama.Cobalah bertanya kepada mereka adakah perubahan yang terjadi hari demi hari terhadap diri dan masukan yang bisa membangun semangat lebih besar.

5.Tetapkan Untuk Terbuka dan Fleksibel
Terakhir ketika sudah tahu dan mengikuti apa yang menjadi ketertarikan, terkadang akan ada kesulitan yang tidak pernah terpikirkan. Jadi sangat penting untuk bersikap terbuka dan fleksibel terhadapa semua kemungkinan yang ada.Memang kadang kita tidak akan pernah tahu bahwa sesuatu yang senang dikerjakan dapat membuatmu jauh lebih baik namun harus yakin bahwa keinginan tersebut bisa membawamu ketempat yang diinginkan.

Cara termudah untuk menemukan passion adalah mencoba memberikan pertanyaan kepada diri kita sendiri. Cobalah tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut dan jangan lupa untuk dituliskan dalam selembar kertas:

1. Apa Jenis Pekerjaan yang Membuat Anda Enjoy?
Jika kemudian Anda bertanya, "apa definisi dari enjoy?", maka silakan Think Less, Feel More. Rasakan, kegiatan positif mana yang membuat Anda enjoy melakukannya? Sebagai contoh, Kak Arry senang sekali dengan menulis dan menulis. Enjoy sekali rasanya membuat tulisan-tulisan baru walaupun hanya sekedar terlintas. Itu dia, carilah pekerjaan apa yang membuat Anda enjoy, nyaman, dan betah mengerjakannya lama-lama. Pertimbangkan itu sebagai salah satu passion Anda.

2. What do You Love to Do?
Pekerjaan apa yang sering Anda lakukan dan Anda sangat mencintai pekerjaan itu? Mencintai pekerjaan berarti senang melakukannya secara terus menerus dan tidak mau kehilangan pekerjaan itu. Tiger Woods misalnya, cinta dengan bermain golf. Kak Arry cinta dengan yang namanya public speaking (akhirnya jadi trainer). Ciri seseorang yang mencintai pekerjaannya adalah merasa 'aneh' jika tidak bersentuhan langsung dengan pekerjaannya itu. Pertimbangkan pekerjaan yang Anda cintai ini sebagai passion Anda.

3. Di mana Letak Kepekaan Anda?
Orang yang memiliki passion tertentu di suatu bidang tertentu biasanya memiliki kepekaan tersendiri terhadap suatu kekurangan dan kelebihan di bidang tersebut. Misalkan Anda sangat peka sekali terhadap penilaian gaya berbusana seseorang, mungkin passion Anda adalah menjadi desainer? Atau mungkin Anda mampu menyadari dengan cepat di mana letak kerusakan komputer Anda? Bisa jadi, Anda bisa menjadi seorang ahli komputer karena di situlah letak passion Anda

4. Apa yang Menyebabkan Kreativitas dan Inovasi Anda Muncul?
Ini juga perlu dipikirkan. Hal apa yang paling sering membuat  kreativitas dan inovasi Anda muncul pada suatu hal tertentu? Bisa jadi di situlah passion Anda. Mungkin selama ini Anda tidak menyadari bahwa di benak Anda sudah banyak ide-ide berseliweran sedemikian banyaknya. Misalkan selama ini Anda sering sekali memunculkan kreativitas tentang bagaimana cara berhitung cepat matematika, dan memang mungkin di situlah passion Anda berasal.

5. Hal Apa yang Menurut Anda Lebih Mudah Dikerjakan?
Ini adalah hal paling umum yang sering saya temukan ketika kuliah dan sekolah dulu. Ada teman yang mudah mengerjakan suatu mata kuliah tertentu namun ada juga yang kesulitan dalam mengerjakan mata kuliah lainnya. Begitu pula dengan diri kita. Ada yang kita merasa lebih mudah dikerjakan (padahal menurut orang sulit) dan ada juga yang menurut kita sulit (padahal menurut orang lain mudah). Cobalah merenung sebentar, tuliskan jawabannya di kertas. Siapa tahu itulah passion Anda.

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah sebagai pengarah untuk menemukan di mana passion Anda. Andalah yang lebih mengetahui kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri. Agar tidak ada yang terlupa dan terlewat, ada baiknya memang Anda menuliskannya di secarik kertas dan memilih mana passion yang paling pas untuk


Passion harus digali. “Passion itu lentera hati, panggilan jiwa,”

“Passion is the energy that comes from you and bringing more of you into what you do”.

"Great Result Comes from Great Work, Great Work Comes from doing What You Love"



Sumber :
http://adreamer.blogspot.com
http://blog.sittakarina.com
http://yugoartono.com
http://www.andradonatta.com
http://www.tabloidnova.com
http://www.tempo.co
http://coretan-rahmawan.blogspot.com

Cara agar Tetap Sehat di Tempat Kerja

4 Cara yang Harus Selalu dilakukan Setiap Karyawan agar Tetap Sehat di Tempat Kerja


Kesehatan adalah aset yang sangat berharga bagi setiap karyawan dalam melakukan aktivitas kerjanya mulai dari pagi hingga sore dan akhirnya pulang selamat ke rumah masing masing.

Dibawah ini adalah 4 cara yang harus selalu dilakukan setiap karyawan agar tetap sehat di tempat kerja:

1. Minum selalu minimum 8 sampai 10 gelas air putih per hari.
Dawn Jackson, Ahli Diet dari the American Dietetic Association berkata bahwa “Minum air putih atau memakan buah buahan yang banyak mengandung air akan mencegah terjadinya dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh saat bekerja. Atur secara berkala untuk minum misalnya pada 3 waktu, setelah makan siang, jam 3 sore dan jam 5 sore. Kebanyakan dehidrasi terjadi pada jam 3 sore. “

2. Jaga jarak mata dengan monitor komputer dengan jarak setara dengan lengan Anda.
University of California at Davis menyatakan bahwa mata yang terlalu dekat dengan komputer akan menyebabkan Mata Lelah yang berakibat pada sakit kepala, sulit fokus, dan meningkatkan sensitifitas pada cahaya

3. Your keyboard, mouse, and phone can harbor thousands of germs that are just waiting to make you sick.
Bersihkan keyboard, mouse, dan telepon dari kuman penyebab penyakit. Berdasarkan Penelitian dari Science Daily, American Society for Microbiology melaporkan bahwa: “Virus dapat bertahan selama berjam jam pada permukaan yang keras, jika virus semacam virus penyebab diare menempel pada telepon, maka penularannya akan lebih mudah.“ National Consumers League, USA Merekomendasikan penggunaan disinfektan yang aman sebagai cara efektif untuk membersihkan virus.

4. Ambil liburan secara berkala dan nikmati dengan maksimum.
Jonathan Kramer, Psikolog Klinis dan Presiden dari Business Psychology Consulting berkata: "Mengambil liburan secara berkala sangat penting seperti mengisi ulang kembali batere hidup Anda. Liburan dapat mengurangi stress dan mengistirahatkan pikiran dari kesibukan kerja terutama saat pikiran stress menghadapi masalah di kantor”.

Sumber :
SafetySign.co.id

Friday, December 12, 2014

Penampilan Seorang Pemimpin Lebih Penting daripada Tingkat Kecerdasannya


Busana yang rapi, aroma tubuh nan wangi, dan kulit yang sehat, menurut sebuah penelitian, merupakan kualifikasi pemimpin idaman banyak orang. Pasalnya, saat memilih seorang pemimpin, hal yang kali pertama diperhatikan orang adalah penampilan, bukan isi kepalanya. Informasi ini dipublikasikan dalam Frontiers in Human Neuroscience.

Brian Spisak dan rekan-rekannya dari VU University, Amsterdam, mempelajari preferensi implisit masyarakat mengenai sifat seorang pemimpin, mulai dari faktor kesehatan, kecerdasan, dan daya tarik. Lalu, mereka juga menggali informasi mengenai keinginan masyarakat terhadap penampilan seorang pemimpin.

Fokus para peneliti pada studi ini lebih kepada mempelajari ciri-ciri wajah. Sebab, secara ilmiah, wajah seseorang bisa merefleksikan sifat dan karakter diri masing-masing.

Studi yang melibatkan 148 wanita dan pria ini meminta para responden untuk memilih dua foto, pria sehat dan pria pintar, yang dianggap sesuai dan mampu menjadi seorang CEO. Ternyata, 69 persen responden memilih foto pria dengan penampilan diri yang terlihat sehat. Lalu, foto pria yang terlihat pintar tidak begitu diminati.

Namun, ketika tugas yang diemban pemimpin ini nantinya lebih mengurus langsung persoalan negoisasi, isu diplomatik, dan kejelian dalam mengatur perjanjian, ternyata foto pria yang terlihat lebih pintar dianggap tepat untuk pekerjaan tersebut.

"Studi ini jelas memperlihatkan bahwa pemimpin yang aspiratif dan memiliki banyak pendukung adalah mereka yang memiliki penampilan yang sehat. Inilah alasan mengapa banyak politikus dan pemimpin eksekutif rela menghabiskan uang serta waktu untuk mendapatkan penampilan diri terbaik," terang Spisak, penulis dan Asisten Profesor The Department of Management and Organization of VU University Amsterdam.

Lebih lanjut, Spisak mengatakan, jika Anda mengincar posisi puncak sebagai pemimpin, maka Anda harus menaruh perhatian lebih pada penampilan Anda. Memang benar, isi kepala juga diperlukan mengingat rincian pekerjaan Anda yang membutuhkan kecerdasan. Namun, tak berarti Anda mengenyampingkan kekuatan dari citra diri yang dahsyat dengan berpenampilan terbaik.


Sumber :
SCIENCEDAILY
http://female.kompas.com

Friday, December 5, 2014

Korelasi Olahraga dengan Performa Kerja

Studi Membuktikan, Olahraga Bisa Buat Performa Kerja Melesat


Olahraga memang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menurunkan tekanan darah, menyehatkan jantung, dan bentuk tubuh pun menjadi lebih menarik. Selain itu, ada beberapa manfaat menarik lainnya.

Para ilmuwan meneliti bahwa olahraga memberikan manfaat secara kognitif yang dapat mempengaruhi kinerja Anda di kantor.

Penelitian mengindikasikan bahwa kekuatan mental berkaitan langsung dengan fisik yang berimplikasi pada performa kerja. Tidak hanya itu, kemampuan kognitif Anda pun dapat meningkat dengan berolahraga secara teratur.

"Olahraga terbukti bermanfaat dalam performa Anda di kantor, seperti meningkatkan konsentrasi, mempertajam ingatan, mempercepat proses belajar, meningkatkan stamina mental, memperkaya kreativitas, dan mengurangi stres," kata psikolog sosial Ron Friedman PhD.

Di samping itu, Friedman menjelaskan, olahraga juga dapat meningkatkan mood  bekerja, ini tentunya sangat penting bagi performa Anda di kantor. Selain itu, ada juga studi yang menemukan bahwa jika Anda melakukan olahraga kecil selama jam kerja, bisa membuat konsentrasi dan fokus kian tajam sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat serta tepat.

Leeds Metropolitan University meneliti pengaruh latihan pada hari kerja di kalangan karyawan di perkantoran yang memiliki akses ke gym. Pada hari-hari di mana karyawan pergi ke gym, ternyata performa kerja mereka membaik dan meningkat.

"Mereka menjadi lebih produktif, mampu mengelola waktu secara efektif, dan berinteraksi lebih luwes dengan rekan kerja. Saat jam pulang kantor, mereka pulang ke rumah dengan penuh kepuasan," jelas Friedman.

Salah satu cara sederhana berolahraga di sela-sela hari kerja yang padat menurut Friedman adalah terlebih dahulu mengidentifikasi jenis aktivitas yang paling nyaman menurut Anda. Jika Anda senang tenis, berenang, menari atau bahkan menabuh drum, lakukanlah aktivitas itu secara teratur.


Sumber :
Psychology Today
http://female.kompas.com

Saturday, November 8, 2014

5 Tips Sukses Untuk First Time Manager


Congratulations, saat Anda sudah menjajaki level yang lebih tinggi dalam pekerjaan Anda. Kini Anda dipercaya memanage sebuah tim dan mengelola agar team work dalam divisi Anda makin produktif.

Banyak orang yang berada pada posisi ini belum benar-benar memahami bagaimana menjalankan posisi yang mereka miliki. Namun jangan khawatir, practice makes perfect. Sering melakukan sesuatu di lapangan akan membuat Anda memahami lebih dalam tentang apa dan bagaimana Anda menjalankan job desc Anda.

Gunakan beberapa jurus rahasia ini untuk membantu meningkatkan kinerja Anda dan anak buah. Take a look.


Set Visi Misi Anda ke Depan

Dalam masa ini, Anda harus menyadari bahwa Anda perlu punya goal. Goal perusahaan dan anak buah Anda akan menjadi bagian dari goal yang Anda miliki.

Memiliki goal dan tujuan akan membuat Anda lebih terarah dan selalu memikirkan cara untuk bisa mencapai ke sana. Bicarakan visi misi dan strategi ini dengan tim Anda.

Jangan menutup diri dengan ide dan kritik dari tim Anda sendiri karena sesungguhnya sistem kerja Anda masih berhubungan satu sama lain. Keep friendly situation agar tim Anda nyaman dan solid.


Latihan Dan Belajar

Selain terlatih karena pengalaman, jangan lupa untuk mengembangkan skill Anda maupun tim. Cari latihan training atau mentoring karena program seperti ini juga diperlukan.

Bila Anda tak sempat melakukan ini, Anda bisa mengundang seorang pimpinan yang Anda kagumi atau cukup berpengaruh di kantor untuk minum kopi atau konsultasi. Anda bisa belajar langsung pada ahlinya.

Bicarakan beberapa hal seperti trik mengatasi problem antara karyawan, karakteristik tim, mengajak tim mengikuti instruksi Anda dan sebagainya. Temui lebih dari 2 leader, dan Anda akan belajar banyak hal.


Kembangkan Strategi Manajemen Anda

Memiliki strategi sendiri tidak cukup, Anda perlu mengenali karakter tim Anda untuk menyesuaikan gaya manajemen yang diperlukan. Misalnya memahami bahwa ada beberapa karyawan yang memang tidak cepat mengerti maksud dari instruksi kerja. Maka karyawan seperti ini memang perlu arahan langsung dari Anda.

Membuat kesepakatan dan batasan dalam bentuk tata tertib internal juga diperlukan. Dan jangan lupa, situasi kerja bisa berkembang dari satu masa ke masa yang lain, sehingga peraturan itu sifatnya perlu lebih fleksibel.


Sukses Sebagai Tim

Meski Anda memegang kendali akan tim yang Anda miliki, hubungan ini tidak hanya atasan dan bawahan belaka. Kesuksesan yang diraih semestinya adalah kesuksesan bersama.

Kalau Anda sukses sendiri karena kinerja Anda, berarti Anda tidak bekerja dengan tim Anda. Maka ada yang janggal dengan kondisi divisi Anda. Jangan lelah berbagi ilmu dan informasi tim Anda sendiri.

Kalau tim Anda bekerja dengan baik, maka Anda sudah menjalankan tugas dengan baik. Artinya Anda dan tim punya pemahaman dan visi misi yang sama. bukan timpang di sisi tim atau di sisi Anda saja.


Percaya Diri

Nah, sekarang yang perlu Anda lakukan adalah percaya diri. Kegagalan bukan hal yang akan menjatuhkan Anda, namun mengkatrol Anda dan tim untuk lebih baik.

Kalau Anda tak percaya diri, maka tim juga tak akan yakin dengan Anda. Make them smile, by smile first. Buat mereka percaya diri dengan menjadi pemimpin yang optimis di depan.

Saat Anda bisa merangkul tim kerja Anda, maka akan lebih mudah bagi Anda membawa visi dan misi ke jalan kesuksesan. Selanjutnya selamat bekerja dan semoga sukses!

5 Lompatan Agar Sukses

5 Lompatan yang Membuat Kita Lebih Cepat Sukses


Ingin cepat sukses dalam berkarier atau berkarya? Jika iya, Anda harus melakukan lompatan-lompatan yang jarang dilakukan oleh orang lain. Kita semua pasti punya keinginan untuk memaksimalkan potensi agar bisa lebih cepat sukses dan berhasil. Hanya saja terkadang kita masih bingung hal apa saja atau lompatan-lompatan apa saja yang perlu kita lakukan agar bisa lebih cepat meraih kesuksesan.

Orang sukses itu biasanya melakukan beberapa hal yang jarang diketahui orang. Dan hal-hal inilah yang merupakan lompatan-lompatan yang bisa kita adaptasi supaya bisa lebih cepat meraih kesuksesan.

Bersosialisasi
Bersosialisasi di sini bukan hanya bersosialisasi dalam urusan bisnis dan pekerjaan saja. Tapi bersosialisasi yang benar-benar atas dasar pertemanan atau kesamaan minat akan sesuatu. Mencari kenalan baru bisa sangat membantu kita untuk meraih jalan kesuksesan kita jadi terasa lebih mudah. Selain itu, peluang bisnis baru bisa lebih banyak bermunculan saat kita memperluas lingkaran sosial kita.

Melakukan Proyek-Proyek Pekerjaan Baru
Di samping melakukan pekerjaan utama, orang-orang yang masih meluangkan waktu untuk melakukan proyek-proyek baru akan lebih mudah mencapai tangga kesuksesan. Tentu saja ini bukan hal yang mudah. Kita harus tetap fokus dan memiliki komitmen untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baru tersebut.

Berani Menghadapi Setiap Tantangan yang Ada
Tantangan dan tugas pekerjaan memang bisa terlihat sangat mengintimidasi kita. Tapi kita lah yang memegang dan mengontrol hidup kita. Jika kita sudah mundur duluan ketika sebuah tantangan baru datang, jalan untuk menuju kesuksesan bisa terasa semakin sulit. Tantangan baru biasanya hadir dengan dibarengi oleh banyak hal-hal baru dan penting yang bisa kita pelajari.

“Success is most often achieved by those who don't know that failure is inevitable.” ― Coco Chanel, Believing in Ourselves: The Wisdom of Women 

Membuat Inkubator Ide dan Gagasan
Orang-orang sukses tahu kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi sebuah ide atau konsep. Sebuah ide bisa saja dicuri orang lain. Dan orang yang sukses akan membuat inkubator idenya sendiri. Ide-ide itu kemudian dibuat konsepnya yang matang, barulah dijalankan.

Melakukan Investasi
Melakukan investasi akan membuat kita lebih cepat sukses. Entah itu investasi di bidang properti, saham, atau yang lainnya. Tapi ciri orang sukses yang berinvestasi adalah mereka tidak serta merta menyombongkan diri sedang melakukan investasi. Mereka seringkali akan melakukannya secara diam-diam dan tetap fokus untuk membuat investasinya berhasil.

Membangun karier memang butuh proses dan perjuangan sendiri. Berani melakukan lompatan-lompatan yang jarang dilakukan orang lain memang berisiko. Tapi untuk bisa berhasil sukses lebih cepat, kita memang harus berani menantang nyali kita untuk melakukan hal-hal luar biasa. Are you ready to dare yourself?

Sumber :
http://www.vemale.com

Trik Jitu Agar Lolos Interview Kerja


Anda mungkin pernah menjumpai orang yang selalu beruntung saat seleksi dan interview pekerjaan. Pertanyaan-pertanyaan pun timbul, apa yang menyebabkannya selalu mudah mendapat pekerjaan? Apakah hanya faktor keberuntungan?

Meskipun terlihat mudah bagi mereka, sebenarnya untuk dapat lolos seleksi dan interview kerja membutuhkan kerja keras dan persiapan. Berikut beberapa rahasia yang dapat Anda terapkan bila ingin sukses seperti mereka, seperti dilansir lifehack.org.

Mencari tahu tentang perusahaan
Agar lancar saat interview, pastikan Anda telah mengetahui segala informasi mengenai perusahaan incaran Anda. Anda dapat melakukan pencarian melalui internet atau orang yang bekerja di perusahaan yang sama. Dengan demikian Anda akan tahu bagaimana perusahaan bekerja dan apa yang mereka butuhkan dari Anda.

Persiapan itu penting
Jangan remehkan persiapan sebelum menjalani sesi wawancara. Persiapkan apa yang harus Anda bawa, baju yang harus Anda kenakan, arah ke lokasi wawancara. Dengan persiapan ini Anda dapat beristirahat dengan tenang dan menjalani wawancara juga dengan tenang.

Attitude itu penting
Jaga penampilan Anda. Bagaimana Anda berpakaian, bermake-up, dan juga bersikap dapat mencerminkan diri Anda. Pastikan Anda memilih busana dan make up yang profesional. Dan jangan lupa untuk selalu tampil percaya diri.

Ceritakan masa lalu dengan cara yang manis
Hindari kata-kata negatif seperti mengeluh atau rasa kecewa pada perusahaan sebelumnya. Hindari juga menjelekkan orang atau perusahaan lain. Jika Anda mengalami masalah dengan perusahaan sebelumnya, katakan dengan positif, tidak perlu menceritakan bagaimana Anda keluar dari perusahaan lama, Anda bisa mengatakan hal-hal positif seperti ingin tantangan baru atau sangat tertarik dengan perusahaan mereka sehingga keluar dari pekerjaan yang lama.


Sumber :
http://www.vemale.com

5 Tips Kreatif untuk Para Penulis


Apakah Anda menjadikan penulis sebagai profesi tetap Anda? Atau mungkin Anda masih berencana untuk membangun karier sebagai seorang penulis? Kegiatan menulis, bisa menjadi sebuah mimpi buruk yang menghantui kita dengan berbagai macam cara. Wah, apakah menulis itu kegiatan yang 'menyeramkan'?

“There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed.” ― Ernest Hemingway 

Ada sejumlah tips yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kreativitas Anda sebagai penulis. Dan di bawah ini ada lima tips kreatif yang bisa Anda ikuti jika Anda ingin membuat kegiatan menulis jadi terasa lebih menyenangkan. Atau mungkin Anda sedang mengalami kebosanan bekerja sebagai penulis?

Lima tips di bawah ini juga mungkin bisa membantu Anda.

Menulis di Bloknot (Notepad)
Jika selama ini Anda menggunakan buku tulis (notebook), cobalah beralih menggunakan bloknot (notepad). Menulis di bloknot dengan halaman-halaman yang harus dibuka secara vertikal--bukan horizontal atau menyamping seperti buku tulis, bisa membantu Anda untuk menulis atau membuat draft lebih efektif. Kenapa? Karena penggunaan bloknot bisa mengurangi gangguan dari halaman sebelumnya karena halaman sebelumnya telah kita balik ke belakang.

Jangan Mengedit Saat Menulis
Saat membuat tulisan pertama atau draft tulisan pertama, jangan melakukan proses penyuntingan. Anda tulis dulu, selesaikan sampai tamat, baru nanti diedit. Mengedit bersamaan ketika menulis akan membuat Anda kehilangan banyak hal penting yang perlu dituliskan.

Mendengarkan Musik yang Sesuai dengan "Suasana" Tulisan Anda
Pilihlah musik yang memiliki suasana yang sama dengan tulisan yang Anda buat. Disarankan untuk mendengarkan musik tanpa lirik atau kata, agar Anda tidak merasa terganggu. Tapi itu semua kembali pada Anda sendiri, tergantung kemampuan Anda untuk fokus atau membagi perhatian Anda ketika menulis sambil mendengarkan musik. Mendengarkan musik bisa membantu Anda untuk menyesuaikan suasana hati Anda ketika menyelesaikan sebuah tulisan.

Berhentilah Berjanji
"Oke, nanti aku akan menulis." "Nanti malam sebelum tidur aku baru akan menulis." "Besok saja aku menulis, ya, besok saja sekalian." Ladies, berhentilah untuk sekadar berjanji untuk menulis. Lakukan saja. Tulis saja apa yang ada di pikiran Anda saat ini. Untuk Anda yang bekerja sebagai penulis yang selalu dibayangi tenggat waktu, Anda tak bisa terus-terusan memanjakan diri Anda untuk menunda-nunda.

Memakai Baju yang Paling Nyaman
Memakai baju yang tidak memberikan kenyamanan hanya akan membuat Anda semakin ogah-ogahan saat menulis. Pilih dan kenakan baju yang paling nyaman saat menulis.

“Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on.”― Louis L'Amour 

Menulis bisa menjadi sebuah aktivitas atau pekerjaan yang begitu personal. Cara menulis yang dilakukan orang lain bisa berbeda dari cara menulis orang yang lain.


Sumber :
http://www.vemale.com

Karir dengan Passion Make Up

4 Jenis Pekerjaan Menjanjikan Bagi Anda Yang Suka Makeup

Bekerja sesuai passion akan membuat kita serasa tidak sedang bekerja. Apalagi sebagai wanita, ada berbagai hobi dan rutinitas yang bisa dijadikan sumber mata pencaharian.

Salah satunya adalah kecantikan di bidang makeup. Beberapa orang dilahirkan dengan ketelatenan untuk menggunakan berbagai properti kecantikan meski mereka tidak melakukan studi dalam bidang tersebut. Nah, kalau Anda adalah penggemar makeup, ada beberapa jenis pekerjaan yang menjanjikan dan sesuai dengan passion Anda ini.

Makeup Profesional
Anda bisa menjadi makeup artist atau membuka jasa rias kecil-kecilan dengan skill Anda mengaplikasikan makeup. Pekerjaan ini bisa diraih lewat kursus maupun mendalami di sekolah kecantikan. Agar lebih mumpuni, pelajari jenis kualitas makeup dan teknik yang bisa diaplikasikan.

Beauty Blogger
Saat ini, menjadi seorang beauty blogger adalah salah satu hobi yang menghasilkan dan menyenangkan. Selain bisa sharing berbagai ide dan trik seru, Anda juga bisa mendapat berbagai benefit. Misalnya mendapat endorse dari brand tertentu, undangan untuk beauty event, dan bila nama Anda sudah akrab di telinga para pembaca, maka Anda bisa mengembangkan hobi ini menjadi bisnis seperti online shop.

Online Shop Kecantikan
Nah, Anda bisa mencoba merintis bisnis ini juga lho Ladies. Karena kebanyakan kosmetik akan dijual dengan harga lebih terjangkau. Bisnis ini cukup menjanjikan. Apalagi sekarang buka hanya kosmetik lokal, bahkan kosmetik import pun banyak diminati.

Beauty Consultant
Jeli melihat kosmetik? Manfaatkan bakat Anda untuk menjadi konsultan kecantikan bagi banyak wanita. Apalagi saat ada produk baru. Anjurkan untuk menggunakan kosmetik yang aman dan terjamin. Beberapa wanita juga masih bingung akan fungsi suatu kosmetik, jadi pekerjaan ini cukup menarik untuk dikerjakan secara personal maupun dalam sistem perusahaan.


Sumber :
http://www.vemale.com

Tips Sukses Karir

Kalau Mau Sukses Berkarier, Hindari 10 Kesalahan Ini!

Ingin sampai di puncak tangga karier? Perlu usaha dong! Dan satu lagi yang penting: tetap melakukan segala sesuatunya dengan penuh perhitungan dan pertimbangan. Dunia karier bisa sangat berbeda dari apa yang selama ini kita bayangkan. Ada hal-hal baru dan juga tantangan-tantangan yang tak kalah beratnya.

“Happiness does not come from a job. It comes from knowing what you truly value, and behaving in a way that’s consistent with those beliefs.”― Mike Rowe 

Ada 10 kesalahan dalam berkarier yang perlu kita hindari jika ingin sukses. Untuk lebih jelasnya, simak uraiannya di bawah ini.

Hanya Bersosialisasi dengan Orang-Orang di Dalam Kantor
Temukan peluang baru dengan memperluas jejaring pertemanan. Jika hanya bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di dalam kantor, kita bisa kehilangan banyak kesempatan baru di luar sana.

Terlalu Memikirkan Gaji
Kepuasan dalam bekerja itu penting. Dan itu tak bisa diukur hanya berdasarkan pada gaji atau upah yang didapat. Peluang untuk belajar hal-hal baru bisa lebih berharga dibandingkan gaji yang didapatkan.

Takut Gagal
Lakukan sesuatu, beranilah untuk gagal, lalu belajarlah dari kegagalan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Bill Gates, “Success is a lousy teacher. It seduces smart people into thinking they can’t lose.”

Membeli Properti di Awal Karier
Jika Anda belum benar-benar mantap dengan jalur karier yang Anda pilih, sebaiknya jangan terburu-buru membeli properti di awal perjalanan karier Anda.

Menghindari Tantangan
Jangan takut untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja. Bisa jadi dengan menerima tantangan tersebut, Anda bisa semakin mengenali kelebihan dan kelemahan diri Anda.

Mengabaikan Masukan
Banyak sekali pebisnis yang membuat keputusan yang salah ketika merilis produk atau bisnis barunya karena mengabaikan masukan dari para pelanggannya. Tak memperhatikan kebutuhan pelanggan juga menjadi salah satu penyebab gagalnya seseorang yang ingin berkarier sebagai pebisnis atau wirausahawan.

Terlalu Fokus pada Kesuksesan Sendiri
Penelitian yang dilakukan oleh James Citrin dan Richard Smith menunjukkan bahwa para wirausahawan sukses itu justru empat kali lipat lebih banyak membantu rekannya dibandingkan wirausahawan yang tidak sukses. Ternyata ketika kita membantu rekan kita dan tak hanya fokus pada kesuksesan sendiri, kita pada dasarnya sedang membangun ikatan silaturahim yang nantinya pasti akan berguna suatu saat nanti.

Menghindari Kerja Keras
Selain disiplin diri dan kepercayaan diri, faktor apa yang menentukan kesuksesan seseorang? Jawabannya adalah kerja keras.

“The price of success is hard work, dedication to the job at hand, and the determination that whether we win or lose, we have applied the best of ourselves to the task at hand.” —Vince Lombardi

Takut Melakukan Perubahan
Mungkin lingkungan kerja Anda terlalu ketat dan Anda merasa tak bisa mencapai puncak tangga karier. Tapi jika Anda ingin berhasil, lakukan perubahan. Jangan terkalahkan oleh rasa rendah diri atau hanya karena alasan bosan.

Mengesampingkan Kecerdasan Emosi
Mengatur tim dan memimpin perusahaan akan sangat sulit jika tak memiliki kecerdasan emosi yang baik. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kesuksesan seseorang itu tergantung pada 25 persen kemampuan dan kecerdasan sementara sisanya dipengaruhi oleh keterampilan dan empati orang tersebut--yang merupakan inti dari kecerdasan emosi.


Sumber:
http://www.vemale.com

Agar Bahagia di Tempat Kerja Meski Tidak Suka

5 Langkah Agar Bahagia di Tempat Kerja Meski Tak Menyukai Pekerjaannya


Hal-hal yang terjadi di dunia kerja atau tempat kerja seringkali tak sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Ladies, apakah saat ini Anda merasa kurang bahagia di tempat kerja Anda karena tidak menyukai pekerjaan yang Anda harus lakukan? Pada saat tertentu, kita pasti pernah berada dalam posisi dilema, antara harus mempertahankan pekerjaan yang kita miliki dengan risiko tak bahagia atau melepaskan pekerjaan yang dimiliki saat ini dengan risiko siap menganggur entah sampai kapan.

Menemukan kebahagiaan di tempat kerja meskipun kita tak menyukai pekerjaannya sangat mungkin untuk dilakukan. Caranya? Ikuti saja langkah-langkahnya di bawah ini.

Ambil Jeda Beberapa Saat Sebelum Memulai Pekerjaan
Sebelum mulai melakukan pekerjaan, ambil jeda waktu beberapa saat. Tenangkan pikiran Anda. Dengarkan suara-suara di sekitar Anda. Kenali emosi dan reaksi tubuh Anda. Pada dasarnya, kita bisa melatih diri kita sendiri untuk merasa lebih bahagia. Temukan arti dan makna dari pekerjaan yang Anda lakukan. Carilah manfaat besar yang sekiranya bisa Anda dapatkan dengan menyelesaikan pekerjaan Anda.

“Find a job you enjoy doing, and you will never have to work a day in your life.”― Mark Twain 

Buka Hati dan Pikiran
Kerja untuk hidup atau hidup untuk kerja? Atau mungkin Anda punya definisi lain tentang bekerja? Saatnya buka lagi hati dan pikiran Anda. Kenali lagi diri Anda, runtut kembali perjalanan karier Anda. Pasti ada sesuatu yang penting dari usaha dan pekerjaan yang Anda lakukan saat ini.

Temukan Tempat yang Paling Nyaman di Kantor
Saat Anda butuh menenangkan diri dan menjernihkan pikiran, temukan satu tempat yang paling nyaman di kantor Anda. Jadikan tempat itu sebagai oase yang akan membantu Anda untuk tetap bisa menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Ketika Anda stuck dengan pekerjaan yang Anda lakukan, Anda bisa 'mengasingkan' diri sejenak di tempat favorit Anda.

Temukan Komitmen dan Dedikasi dari Dalam Diri
Pekerjaan akan terasa semakin berat dan tak menyenangkan ketika Anda sudah kehilangan komitmen dan dedikasi diri. Coba ciptakan lagi komitmen dari dalam diri Anda. Bangun lagi semangat untuk terus melakukan yang terbaik ketika bekerja.

“I love my career. It is a career. A difficult one that takes many hours and total dedication to my craft. It is also what I was born to do--tell stories and entertain.”― Michelle M. Pillow 

Ciptakan Kebiasaan Positif yang Baru
Undang rasa bahagia itu dengan kebiasaan positif yang baru dan yang dilakukan setiap hari. Jika selama ini Anda sudah kehilangan semangat untuk bekerja karena membenci pekerjaan yang Anda lakukan, ciptakan satu saja kebiasaan positif yang baru. Misalnya saja dengan berangkat lebih pagi atau membuat bank ide yang akan menjadi wadah untuk menampung semua ide atau gagasan yang kita miliki setiap harinya.

Apabila rasa bahagia itu sudah benar-benar hilang, Anda bisa coba untuk mencari pekerjaan lain. Pekerjaan yang Anda yakini bisa memberikan makna untuk diri Anda. Tapi tentu saja dengan melakukan sejumlah pertimbangan matang.


Sumber :
http://www.vemale.com

Karir yang bukan Pekerja Kantoran


Bekerja tidak harus di kantor. Kita juga bisa memanfaatkan hobi dan kemampuan yang kita miliki untuk menghasilkan uang. Selain tidak perlu ke kantor, kita bahkan tidak dituntut dengan disiplin waktu. Yang dibutuhkan hanya, kita mampu memberikan yang terbaik.

Terutama bagi seorang wanita dan mereka yang sudah menikah. Pekerjaan seperti ini tidak menyita waktu sehingga Anda masih memiliki banyak waktu untuk mengurus rumah tangga. Nah Ladies, berikut ini jenis pekerjaan yang tidak nampak seperti orang kantoran, dilansir dari womanitely.com.

Chef
Memasak tidak hanya sekedar hobi. Dan memasak bukan hanya tuntutan bagi wanita. Bagi Anda yang jago dalam mengolah masakan, Anda bisa menjadikan peluang bisnis dengan kemampuan Anda ini. Toh, sudah banyak orang-orang yang sukses dalam bidang kulinari.

Designer
Begitu juga dengan para designer. Para insan kreatif ini terlihat santai, namun tangan mereka bisa menghasilkan karya yang sangat cantik. Dan tentu, hasil karya mereka memiliki nilai harga yang tinggi pula.

Penulis
Bagi Anda yang suka mengolah kata, hobi menulis juga bisa menjadi sumber uang lho. Menghabiskan waktu luang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Pekerjaan seperti ini tidak membuat otak Anda jenuh dengan hitungan atau laporan keuangan seperti kebanyakan profesi lainnya.

Personal shopper
Belakangan ini, online shop marak digemari karena memberikan kemudahan bagi orang yang tidak memiliki banyak waktu luang. Hal ini tentu menjadi peluang bisnis besar bagi Anda yang suka dengan dunia online. Seperti membuka online shop yang menyediakan item fashion.

Wedding planner
Bergabung dengan wedding planner atau wedding organizer tidak menuntut Anda untuk ke kantor atau bahkan harus menggunakan pakaian formal. Anda hanya membutuhkan ide kreatif untuk merencanakan sebuah konsep acara pernikahan yang meriah dan romantis.


Sumber :
http://www.vemale.com

Friday, October 10, 2014

Tips Kuliah Sambil Bekerja


Mendapatkan tambahan uang saku di saat-saat masih studi adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Keuntungan yang didapat tidak hanya finansial tetapi juga pengalaman. Namun juga perlu diingat jika memiliki pekerjaan sampingan di saat menjalankan studi juga memiliki resiko yang tinggi.

Salah satu akibatnya ialah tidak sedikit mahasiswa yang lebih tergiur dengan pendapatan kerja sampingan sehingga justru menjadikan kuliahnya sebagai pekerjaan sampingan. Karena studi telah menjadi nomor dua maka tidak sedikit pula yang justru tidak berhasil menyelesaikan studinya atau bahkan memutuskan untuk keluar. Sesuatu hal yang sungguh sangat disayangkan.

Berikut ini tips supaya pekerjaan sampingan tidak mengganggu studi.

1. Selalu fokus dengan tujuan awal

Doktrin pikiran kita jika kuliah adalah tujuan utama. Selama tujuan dipegang teguh maka tidak akan ada masalah yang signifikan yang timbul akibat pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan akan menjadi sebuah faktor yang mendorong motivasi untuk segera menyelesaikan studi lebih cepat.

2. Pengaturan waktu yang baik

Biasakan untuk memiliki pengaturan (time management) yang baik untuk mengatur kapan harus bekerja dan studi. Berikan proporsi yang seimbang antara bekerja dan belajar, akan lebih baik jika proporsi diberikan lebih banyak untuk belajar.

3. Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu

Pilihlah pekerjaan yang seirama dengan bidang ilmu karena pengalaman bekerja selama kuliah akan memberikan dampak yang positif di saat melamar pekerjaan kelak.

4. Selalu berinteraksi dengan lingkungan kampus

Jangan putuskan komunikasi dengan lingkungan kampus meskipun memiliki tambahan kesibukan pekerjaan tambahan di luar. Komunikasi dengan lingkungan kampus secara psikologis akan mampu menjadi alat untuk menyadarkan diri jika masih berstatus mahasiswa. Selalu update dengan perkembangan kampus supaya tidak menjadi korban akibat tertinggal informasi yang penting berkaitan dengan perkuliahan.


Sumber :
http://tipsdansolusi.com

Saturday, October 4, 2014

Korelasi IPK di Dunia Kerja

Pada Akhirnya, IPK Hanyalah Angka di Selembar Kertas?


Selain sebagai ukuran kinerja seorang mahasiswa di kampus, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kerap dianggap sebagai faktor penting saat melamar pekerjaan karena dapat menjadi ukuran kinerja seseorang ketika bekerja. Benarkah? Ternyata tidak juga. Tidak percaya? Berikut ini 6 alasan IPK tinggi bukan segalanya saat bekerja.

1. IPK tidak menjamin pekerjaan
Pandangan umum yang menyatakan bahwa rajin belajar dan IPK tinggi akan menjamin diraihnya pekerjaan impian nyatanya tidak selalu tepat. Tidak semua lulusan dengan IPK tinggi memperoleh pekerjaan seperti impiannya, justru terkadang mereka yang lulus dengan IPK pas-pasan­-lah yang meraih pekerjaan impian.

2. Memiliki IPK tinggi tidak menjamin keterampilan berkomunikasi interpersonal yang baik
IPK mungkin menjadi alasan kita mendapat panggilan wawancara, namun bukan pekerjaan. Saat wawancara, kemampuan komunikasi interpersonal-lah yang menjadi penentu. Sayangnya, IPK tidak berkorelasi positif dengan kemampuan komunikasi interpersonal seseorang.

3. IPK tidak menentukan seberapa pintar seseorang
Alasan IPK tinggi bukan segalanya saat bekerja adalah karena bukan kepintaran yang membuat kita mampu menjawab soal ujian (yang menjadi faktor penentu IPK), namun kemampuan mengingat pelajaranlah yang menjadi penentunya. Kenyataan pahitnya, kebanyakan dari kita melupakan 95% apa yang kita pelajari.

4. Mempertahankan IPK tinggi berarti mengorbankan waktu bersosialisasi
Setuju atau tidak, jika kita ingin mendapat IPK tinggi, maka kita perlu rajin belajar, apalagi menjelang ujian. Sayangnya, kondisi ini memaksa kita untuk mengurangi waktu berkumpul bersama teman-teman. Bukankah saat ini networking  lebih penting dibandingkan IPK kala melamar kerja.

5. Pengusaha tidak bertanya tentang IPK kita
Bos kita tidak peduli seberapa tinggi IPK kita, melainkan seberapa baik kita di tempat kerja. Tunjukkan padanya apa yang dapat kita kerjakan di atas meja, bukan berapa tinggi IPK yang kita peroleh saat kuliah.

6.  Faktor lain di luar IPK
Jangan mengabaikan IPK, tetapi ada banyak hal lain yang sama pentingnya dengan IPK. Jadi, pastikan kita tidak kehilangan mereka hanya karena kita ingin “angka yang baik pada selembar kertas” yang mungkin tidak akan peduli kepada kita setelah 10 tahun.


Sumber :
http://female.kompas.com

Sunday, September 28, 2014

Alasan Orang Tak Mengejar Passion


Passion  adalah sesuatu yang amat kita sukai dalam hidup, sehingga mengejar hal tersebut akan membuahkan kebahagiaan tersendiri bagi Anda. Apa pun makna passion  bagi Anda, setiap konsultan karier atau motivator pasti akan mendorong Anda untuk mengejarnya.

Sayangnya, banyak orang yang tidak mengejar passion -nya . Mereka seolah punya sejuta alasan untuk tidak mengejar passion  atau impiannya. Apa saja di antaranya? Mungkin Anda sudah tahu, tapi enggan menjawabnya. Inilah tujuh alasan orang tidak mengejar passion -nya :

Tidak tahu apa passion-nya 
Ternyata, masih banyak orang yang belum dapat menemukan passion -nya sendiri, apalagi menjalaninya. Mereka masih berusaha keras membayangkan, seperti apa pekerjaan impian yang diinginkan. Jika Anda juga mengalami hal ini, sekarang lah waktunya untuk mulai mengeksplorasi dunia Anda. Keluarlah dari zona nyaman, dan lakukan hal-hal baru.

Cara terbaik menemukan passion adalah mengenali hal apa yang bisa Anda lakukan dengan baik. Apakah Anda sangat baik bekerja ketika berhubungan dengan angka-angka? Atau Anda punya citarasa seni yang baik? Bisa jadi Anda memiliki kemampuan yang belum dimanfaatkan.

Sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan 
Inilah alasan paling umum yang dikemukakan orang. Sebenarnya Anda tahu apa yang Anda inginkan, tapi terlalu banyak yang harus Anda lakukan. Padahal, dengan mengatakan bahwa Anda terlalu sibuk, Anda sedang meyakinkan diri Anda bahwa tidak ada cara untuk menemukan sedikit waktu setiap hari untuk melakukan apa yang Anda inginkan.

Tak ada salahnya kok, tetap menjalani pekerjaan rutin sembari mengejar passion . Bahkan, itu situasi yang ideal. Banyak sekali orang yang tetap bekerja kantoran, tapi memiliki kegiatan sampingan yang merupakan passion -nya. Mereka juga kelelahan seperti Anda, tapi mereka rela meluangkan sedikit waktu untuk menjalankan apa yang paling suka mereka lakukan.

Tidak ingin mengorbankan waktu luang 
Sebaiknya, apa yang ingin Anda kejar adalah apa yang bisa Anda lakukan di waktu luang. Jika Anda tidak ingin menggunakan waktu senggang Anda untuk menjalani apa yang Anda cintai, mungkin Anda tidak seantusias yang Anda bayangkan dalam mencintai kegiatan tersebut. Memang kita tidak boleh terlalu lelah atau stres, namun waktu luang adalah waktu terbaik untuk mengejar impian Anda.

Justru, inilah cara untuk menguji apakah hal tersebut betul-betul passion  Anda. Jika ya, pasti Anda akan mengejarnya apa pun yang terjadi. Entah itu dengan lebih dulu mengambil kursus untuk memperdalam kemampuan Anda, atau mengambil waktu akhir pekan untuk menjalaninya.

Takut gagal 
Perlu Anda ketahui, tak ada orang yang langsung berhasil pada percobaan pertamanya. Dengan kegagalan kita justru akan belajar, beradaptasi, dan menjadi tangguh, sehingga bisa mencapai titik di mana kita bisa sukses. Jadikan kegagalan untuk memacu Anda untuk terus memperbaiki diri. Pikirkan pertanyaan "apa jadinya" sehingga Anda bisa melihat konsekuensinya untuk Anda. Misalnya, berapa banyak kerugian yang bisa Anda alami jika Anda gagal berbisnis fashion? Bagaimana jika Anda gagal masuk audisi kompetisi menyanyi? Dan sebaliknya, apa jadinya kalau ide yang sudah Anda miliki keburu dilakukan orang lain karena Anda tidak segera mewujudkannya?

Tidak tahu bagaimana memulainya 
Mungkin Anda tahu apa yang Anda inginkan, dan sadar bahwa itu akan memakan waktu dan tenaga. Yang perlu Anda lakukan adalah buat rincian tugas-tugas Anda menjadi tujuan-tujuan kecil, lalu buat setiap tujuan tersebut menjadi langkah dalam arah yang benar. Ketahui apa yang sedang Anda lakukan dalam setiap langkah, dan pastikan itu bisa diukur.

Ketika Anda bisa melihat apa yang telah Anda capai sedikit demi sedikit, pasti Anda akan lebih termotivasi untuk terus melangkah. Jika rutinitas adalah pegangan Anda, buatlah sebuah jadwal sehingga Anda selalu tahu kapan Anda harus menyediakan waktu untuk projek Anda. Disiplinkan diri bahwa Anda harus meluangkan waktu satu jam setiap hari untuk menjalaninya.

Tidak bisa melakukannya sendiri 
Pasti akan ada banyak hambatan untuk mengejar impian Anda. Entah itu karena Anda baru punya anak, atau baru ditinggalkan asisten rumah tangga. Jika semua itu memang menyita waktu Anda, tak ada salahnya meminta bantuan. Markell R. Steele, konsultan karier dari Futures in Motion mengatakan, jujurlah pada orang-orang terdekat Anda jika Anda memang butuh dukungan. Tanpa dukungan dari lingkungan terdekat Anda, pasti tingkat kesulitannya jadi berganda. Passion  adalah hal-hal yang membutuhkan perhatian Anda secara total. Kadang-kadang Anda bahkan butuh lebih dari sekadar dukungan.

Bicaralah pada keluarga dan teman-teman, atau mungkin rekan kerja terdekat Anda. Biarkan mereka tahu apa yang sedang Anda lakukan. Mereka mungkin akan menyemangati Anda, dan bersedia membantu semampu mereka.

Belum ingin mengejarnya sekarang 
Barangkali, inilah alasan terburuk mengapa Anda tidak segera mengejar passion  Anda. Anda terus menundanya, sampai akhirnya terlambat. Yakinkan diri Anda bahwa Anda punya waktu sekarang ini, dan akan melakukannya sekarang. Jika Anda tidak menggunakan waktu Anda sekarang, Anda akan kehilangan waktu tersebut. Impian Anda mungkin akan sulit dicapai, dan butuh waktu yang lama, namun Anda tak boleh menyerah hanya karena impian itu butuh waktu yang lama untuk dicapai.


Sumber :
http://www.tabloidnova.com

Thursday, September 18, 2014

5 Hal Sebelum Menjadi Entrepreneurship


Ada 5 hal yang perlu ditanyakan pada diri sendiri sebelum memulai perjalanan menjadi entrepreneurship. Lima pertanyaan ini harus ditanyakan oleh setiap entrepreneur kepada dirinya sendiri sebelum terjun ke dunia entrepreneurship:

1. Apakah Anda siap dengan tekanan sosial? 
Jika Anda memiliki teman dan keluarga yang bukan entrepreneur, mereka tidak akan benar-benar memahami apa yang ingin Anda capai dan tekanan akan menjadi lebih tinggi. Anda tidak lebihnya ibarat sebuah status di Facebook yang hanya diperhatikan selama sesaat. Jika Anda terlalu peduli tentang apa yang orang lain pikirkan, Anda akan menghabiskan waktu untuk membuktikan bahwa Anda sukses, alih-alih berfokus pada startup Anda. Nikmati hidup Anda. Saya sendiri telat melakukannya.

2. Apakah Anda single atau mempunyai pasangan yang sangat mendukung? 
Ketika dewasa, kita menghabiskan lebih banyak waktu kita dengan pasangan dibanding dengan teman atau keluarga. Melakukan bisnis Anda sendiri adalah hal yang sulit – lebih sulit daripada yang saya bayangkan. Pikiran Anda akan terus-menerus kacau dengan sejuta hal dan tidak ada orang lain, termasuk pacar Anda, yang memahaminya.

3. Apakah Anda memiliki uang yang cukup untuk bertahan setidaknya satu tahun? 
Jika ya, bagus. Kemudian kalikan jumlah itu setidaknya tiga kali lipat karena Anda akan kehabisan tabungan Anda lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Sepanjang jalan, akan ada banyak biaya tak terduga, biaya akuntan, biaya untuk urusan legal, iPhone atau PC yang rusak, dan sebagainya.

Bersiaplah untuk sebuah rumah kontrakan kecil, porsi makanan yang lebih sedikit, atau menghitung uang receh Anda, yang mungkin tidak pernah Anda pedulikan sebelumnya. Beberapa bulan sebelum Anda benar-benar kehabisan uang adalah masa yang sangat sulit, dan tekanan akan semakin berat hingga Anda tidak akan dapat tidur dengan nyenyak. Sukses akan datang dengan lambat, dan uang akan cepat habis. Anda harus cerdas untuk merencanakan semua hal dari hari pertama.

4. Apakah Anda siap hanya tidur beberapa jam per hari? 
Kutipan dari Lori Greiner berikut: Entrepreneur rela bekerja 80 jam per minggu untuk menghindari bekerja 40 jam per minggu. 

Semuanya dimulai dengan bangun di tengah malam. Jika kita bekerja terlalu banyak karena saya merasa tidak pernah cukup mengerjakan ide anda dan anda ingin berbuat lebih banyak lagi. Namun, semakin lama anda bekerja dan semakin larut anda tidur, anda semakin sulit tertidur dan semakin rendah kualitas tidur anda. Hasilnya, dua hingga tiga hari per minggu kinerja anda menjadi tidak produktif.

Jangan tertipu oleh berita investasi tentang founder startup yang menjadi miliarder. Ada cerita yang menyakitkan di balik itu semua, malam tanpa tidur, dan penolakan terus-menerus serta kegagalan. Perjalanan menuju kesuksesan sangatlah panjang, bahkan seringnya, terlalu panjang.

5. Bagaimana Anda mendefinisikan sukses? 
Setiap orang memiliki daftar prioritas yang berbeda dalam hidup. Bagi kebanyakan orang, uang adalah prioritas nomor satu dalam daftar mereka, sementara yang lain lebih mementingkan keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja. Akibatnya, setiap orang memiliki definisi sukses yang berbeda. Tergantung pada definisi sukses Anda, kesulitan perjalanan entrepreneurship Anda akan berbeda juga. Jika uang dan ketenaran adalah hal yang paling penting bagi Anda, perjalanan entrepreneurship Anda mungkin akan lebih sulit.

Ingat kata-kata bijak Ernest Hemingway: Memang baik untuk memiliki akhir dari sebuah perjalanan; tapi pada akhirnya, perjalanannya lah yang penting. 

Entrepreneur sukses tidak selalu orang-orang yang mendapat investasi jutaan dollar. Jangan lupa, mereka adalah satu dari sejuta. Bagaimanapun, ada ribuan pemimpi di luar sana yang berhasil menjalankan startup mereka secara bootstrapping atau hidup dengan baik secara mandiri, tapi bahkan mereka tidak diliput di berita teknologi. Tidak peduli seberapa kacau hidup Anda karena entrepreneurship atau sebera sulit nantinya, nikmati perjalanannya dan terus ikuti passion Anda.

Seperti kata Tony Gaskin: Jika Anda tidak membangun mimpi Anda, seseorang akan mempekerjakan Anda untuk membangun mimpi mereka. 


Sumber :
http://id.techinasia.com

Sunday, September 14, 2014

How Successful People Stay Calm

Dr. Travis Bradberry
Coauthor Emotional Intelligence 2.0 & President at TalentSmart

The ability to manage your emotions and remain calm under pressure has a direct link to your performance. TalentSmart has conducted research with more than a million people, and we’ve found that 90% of top performers are skilled at managing their emotions in times of stress in order to remain calm and in control.

If you follow our newsletter, you’ve read some startling research summaries that explore the havoc stress can wreak on one’s physical and mental health (such as the Yale study, which found that prolonged stress causes degeneration in the area of the brain responsible for self-control). The tricky thing about stress (and the anxiety that comes with it) is that it’s an absolutely necessary emotion. Our brains are wired such that it’s difficult to take action until we feel at least some level of this emotional state. In fact, performance peaks under the heightened activation that comes with moderate levels of stress. As long as the stress isn’t prolonged, it’s harmless.


Research from the University of California, Berkeley, reveals an upside to experiencing moderate levels of stress. But it also reinforces how important it is to keep stress under control. The study, led by post-doctoral fellow Elizabeth Kirby, found that the onset of stress entices the brain into growing new cells responsible for improved memory. However, this effect is only seen when stress is intermittent. As soon as the stress continues beyond a few moments into a prolonged state, it suppresses the brain’s ability to develop new cells.

“I think intermittent stressful events are probably what keeps the brain more alert, and you perform better when you are alert,” Kirby says. For animals, intermittent stress is the bulk of what they experience, in the form of physical threats in their immediate environment. Long ago, this was also the case for humans. As the human brain evolved and increased in complexity, we’ve developed the ability to worry and perseverate on events, which creates frequent experiences of prolonged stress.

Besides increasing your risk of heart disease, depression, and obesity, stress decreases your cognitive performance. Fortunately, though, unless a lion is chasing you, the bulk of your stress is subjective and under your control. Top performers have well-honed coping strategies that they employ under stressful circumstances. This lowers their stress levels regardless of what’s happening in their environment, ensuring that the stress they experience is intermittent and not prolonged.

While I’ve run across numerous effective strategies that successful people employ when faced with stress, what follows are ten of the best. Some of these strategies may seem obvious, but the real challenge lies in recognizing when you need to use them and having the wherewithal to actually do so in spite of your stress.

They Appreciate What They Have

Taking time to contemplate what you’re grateful for isn’t merely the “right” thing to do. It also improves your mood, because it reduces the stress hormone cortisol by 23%. Research conducted at the University of California, Davis found that people who worked daily to cultivate an attitude of gratitude experienced improved mood, energy, and physical well-being. It’s likely that lower levels of cortisol played a major role in this.

They Avoid Asking “What If?”

“What if?” statements throw fuel on the fire of stress and worry. Things can go in a million different directions, and the more time you spend worrying about the possibilities, the less time you’ll spend focusing on taking action that will calm you down and keep your stress under control. Calm people know that asking “what if? will only take them to a place they don’t want—or need—to go.

They Stay Positive

Positive thoughts help make stress intermittent by focusing your brain’s attention onto something that is completely stress-free. You have to give your wandering brain a little help by consciously selecting something positive to think about. Any positive thought will do to refocus your attention. When things are going well, and your mood is good, this is relatively easy. When things are going poorly, and your mind is flooded with negative thoughts, this can be a challenge. In these moments, think about your day and identify one positive thing that happened, no matter how small. If you can't think of something from the current day, reflect on the previous day or even the previous week. Or perhaps you’re looking forward to an exciting event that you can focus your attention on. The point here is that you must have something positive that you're ready to shift your attention to when your thoughts turn negative.

They Disconnect

Given the importance of keeping stress intermittent, it’s easy to see how taking regular time off the grid can help keep your stress under control. When you make yourself available to your work 24/7, you expose yourself to a constant barrage of stressors. Forcing yourself offline and even—gulp!—turning off your phone gives your body a break from a constant source of stress. Studies have shown that something as simple as an email break can lower stress levels.

Technology enables constant communication and the expectation that you should be available 24/7. It is extremely difficult to enjoy a stress-free moment outside of work when an email that will change your train of thought and get you thinking (read: stressing) about work can drop onto your phone at any moment. If detaching yourself from work-related communication on weekday evenings is too big a challenge, then how about the weekend? Choose blocks of time where you cut the cord and go offline. You’ll be amazed at how refreshing these breaks are and how they reduce stress by putting a mental recharge into your weekly schedule. If you’re worried about the negative repercussions of taking this step, first try doing it at times when you’re unlikely to be contacted—maybe Sunday morning. As you grow more comfortable with it, and as your coworkers begin to accept the time you spend offline, gradually expand the amount of time you spend away from technology.

They Limit Their Caffeine Intake

Drinking caffeine triggers the release of adrenaline. Adrenaline is the source of the “fight-or-flight” response, a survival mechanism that forces you to stand up and fight or run for the hills when faced with a threat. The fight-or-flight mechanism sidesteps rational thinking in favor of a faster response. This is great when a bear is chasing you, but not so great when you’re responding to a curt email. When caffeine puts your brain and body into this hyperaroused state of stress, your emotions overrun your behavior. The stress that caffeine creates is far from intermittent, as its long half-life ensures that it takes its sweet time working its way out of your body.

They Sleep

I’ve beaten this one to death over the years and can’t say enough about the importance of sleep to increasing your emotional intelligence and managing your stress levels. When you sleep, your brain literally recharges, shuffling through the day’s memories and storing or discarding them (which causes dreams), so that you wake up alert and clear-headed. Your self-control, attention, and memory are all reduced when you don’t get enough—or the right kind—of sleep. Sleep deprivation raises stress hormone levels on its own, even without a stressor present. Stressful projects often make you feel as if you have no time to sleep, but taking the time to get a decent night’s sleep is often the one thing keeping you from getting things under control.

They Squash Negative Self-Talk

A big step in managing stress involves stopping negative self-talk in its tracks. The more you ruminate on negative thoughts, the more power you give them. Most of our negative thoughts are just that—thoughts, not facts. When you find yourself believing the negative and pessimistic things, your inner voice says, “It's time to stop and write them down.” Literally stop what you're doing and write down what you're thinking. Once you've taken a moment to slow down the negative momentum of your thoughts, you will be more rational and clear-headed in evaluating their veracity.

You can bet that your statements aren’t true any time you use words like “never,” “worst,” “ever,” etc. If your statements still look like facts once they’re on paper, take them to a friend or colleague you trust and see if he or she agrees with you. Then the truth will surely come out. When it feels like something always or never happens, this is just your brain’s natural threat tendency inflating the perceived frequency or severity of an event. Identifying and labeling your thoughts as thoughts by separating them from the facts will help you escape the cycle of negativity and move toward a positive new outlook.

They Reframe Their Perspective

Stress and worry are fueled by our own skewed perception of events. It’s easy to think that unrealistic deadlines, unforgiving bosses, and out-of-control traffic are the reasons we’re so stressed all the time. You can’t control your circumstances, but you can control how you respond to them. So before you spend too much time dwelling on something, take a minute to put the situation in perspective. If you aren’t sure when you need to do this, try looking for clues that your anxiety may not be proportional to the stressor. If you’re thinking in broad, sweeping statements such as “Everything is going wrong” or “Nothing will work out,” then you need to reframe the situation. A great way to correct this unproductive thought pattern is to list the specific things that actually are going wrong or not working out. Most likely you will come up with just some things—not everything—and the scope of these stressors will look much more limited than it initially appeared.

They Breathe

The easiest way to make stress intermittent lies in something that you have to do everyday anyway: breathing. The practice of being in the moment with your breathing will begin to train your brain to focus solely on the task at hand and get the stress monkey off your back. When you’re feeling stressed, take a couple of minutes to focus on your breathing. Close the door, put away all other distractions, and just sit in a chair and breathe. The goal is to spend the entire time focused only on your breathing, which will prevent your mind from wandering. Think about how it feels to breathe in and out. This sounds simple, but it’s hard to do for more than a minute or two. It’s all right if you get sidetracked by another thought; this is sure to happen at the beginning, and you just need to bring your focus back to your breathing. If staying focused on your breathing proves to be a real struggle, try counting each breath in and out until you get to 20, and then start again from 1. Don’t worry if you lose count; you can always just start over.

This task may seem too easy or even a little silly, but you’ll be surprised by how calm you feel afterward and how much easier it is to let go of distracting thoughts that otherwise seem to have lodged permanently inside your brain.

They Use Their Support System

It’s tempting, yet entirely ineffective, to attempt tackling everything by yourself. To be calm and productive, you need to recognize your weaknesses and ask for help when you need it. This means tapping into your support system when a situation is challenging enough for you to feel overwhelmed. Everyone has someone at work and/or outside work who is on their team, rooting for them, and ready to help them get the best from a difficult situation. Identify these individuals in your life and make an effort to seek their insight and assistance when you need it. Something as simple as talking about your worries will provide an outlet for your anxiety and stress and supply you with a new perspective on the situation. Most of the time, other people can see a solution that you can’t because they are not as emotionally invested in the situation. Asking for help will mitigate your stress and strengthen your relationships with those you rely upon.

ABOUT THE AUTHOR:

Travis Bradberry, Ph.D.

Dr. Travis Bradberry is the award-winning co-author of the #1 bestselling book, Emotional Intelligence 2.0, and the cofounder of TalentSmart, the world's leading provider of emotional intelligence tests, emotional intelligence training, and emotional intelligence certification, serving more than 75% of Fortune 500 companies. His bestselling books have been translated into 25 languages and are available in more than 150 countries. Dr. Bradberry has written for, or been covered by, Newsweek, BusinessWeek, Fortune, Forbes, Fast Company, Inc., USA Today, The Wall Street Journal, The Washington Post, and The Harvard Business Review.


Source :
https://www.linkedin.com/pulse/

Friday, September 12, 2014

Menjadi Penulis sebagai Karier


Kerja jadi penulis sepertinya gampang ya, tinggal duduk lalu mengetik. Bikin tulisan lalu dapat uang--idealnya memang begitu. Kan cuma nulis aja, apa sih susahnya? Menulis memang sebuah keahlian yang bisa dimiliki setiap orang. Tapi untuk menghasilkan karya tulisan yang baik perlu usaha dan upaya khusus. Selain latihan menulis terus menerus setiap hari, ada sejumlah tips yang bisa Anda ikuti untuk bisa menulis lebih cepat sekaligus lebih baik.

Tak Perlu Menuntut Kesempurnaan di Awal Kalimat
Seperti yang dilansir oleh lifehack.org, kita bisa menulis kalimat pembuka kita di akhir tulisan. Maksudnya adalah Anda bisa baru membuat kalimat pembuka setelah Anda menyelesaikan, misalnya, satu paragraf. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan dalam menulis karena banyak orang yang gagal jadi penulis akibat rasa tertekan yang dirasakan ketika baru awal menulis.

“My advice is to finish the book, then scrap the first chapter all together and write it again without looking at the original.” — Dr. Kim Wilkins 

Ketika menulis, untuk sementara abaikan kesalahan tata bahasa atau penulisan kata. Anda bisa mengeditnya nanti ketika tulisan Anda sudah jadi satu tulisan yang utuh.

Lakukan Penelitian dan Observasi
Melakukan penelitian dan observasi memang butuh waktu khusus. Tapi ketika Anda selesai melakukan penelitian Anda untuk tulisan yang akan Anda buat, Anda akan memiliki amunisi yang cukup untuk menulis. Selain itu Anda tidak akan merasa tiba-tiba blank saat menulis.

Hindari Gangguan
Apa cara terbaik Anda untuk fokus? Apabila lini masa atau suara berisik selalu berhasil menghilangkan fokus dan konsentrasi Anda, cari tempat yang paling kondusif untuk Anda menulis.

Menulis itu bisa dibilang seperti bertapa atau mengasingkan diri. Hanya ada Anda dan kata-kata Anda, di situlah dunia Anda saat menulis. Dan untuk mendapatkan kondisi yang seperti ini, butuh strategi khusus.

Selalu Beri Kesempatan untuk Memperbaiki Draft
Yang penting adalah Anda perlu menulis secepatnya. Draft pertama tulisan tak harus selalu sempurna. Saat Anda sudah membuat draft utuh, coba lakukan beberapa pengecekan ulang lagi. Anda juga bisa minta bantuan orang lain untuk mengoreksi atau memberi masukan terhadap draft tulisan Anda.

“You can’t wait for inspiration. You have to go after it with a club.” ― Jack London 

Hindari Kalimat-Kalimat Klise
Pembaca akan mengingat tulisan seseorang jika ada sesuatu yang unik dan berbeda dari tulisan itu. Kalimat klise, standar, atau biasa hanya akan menghadirkan tulisan yang tak memikat hati.

Tapi bagaimana cara menghindari penulisan kalimat yang klise? Nah, salah satu cara yang paling efektif adalah menulis hal-hal kecil dan spesifik. Misalnya, untuk mengganti kalimat, "Hari ini dingin sekali," Anda bisa menggunakan, "Jari-jari tangan ini rasanya membeku padahal sudah memakai sarung tangan tebal."

Spesifik, itulah salah satu kunci untuk menghindari kalimat yang basi atau klise. Penggunaan asosiasi atau metafora juga bisa diterapkan di sini.

“Don’t tell me the moon is shining; show me the glint of light on broken glass.” – Anton Chekhov 

Oh iya, satu lagi cara untuk membantu Anda bisa menulis cepat yaitu dengan membuat batasan waktu. Anda bisa memanfaatkan jam beker atau alarm ponsel Anda untuk membuat batasan waktu, misalnya selama 20 menit ke depan Anda harus menulis 3 halaman penuh. Cara ini bisa memacu Anda untuk menulis secara cepat dan membuat tulisan utuh dalam sekali waktu.

Penulis adalah sebuah profesi yang menjanjikan asalkan Anda mau terus belajar dan berlatih. Jadi, masih tertarik untuk berkarier di dunia kepenulisan?


Sumber :
http://www.vemale.com

Trik Sukses dengan Kreativitas


Kreativitas itu bukan semata-mata bakat atau keturunan. Setiap orang bisa menjadi orang kreatif asalkan tak pernah berhenti untuk mengembangkan diri dan terus menggali ide serta inspirasi baru. Dilansir dari lifehack.org, ada sejumlah trik jitu yang bisa Anda ikuti untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dan pada akhirnya sukses dalam hidup Anda termasuk dalam bidang karier Anda.

“You can't use up creativity. The more you use, the more you have.” ― Maya Angelou 

Ambil Jeda Terlebih Dahulu
Sebuah studi di Radboud University, Nijmegen, mahasiswa PhD bernama Simone Ritter meminta murid-muridnya untuk memberikan ide tentang bagaimana caranya membuat antrian di kasir supermarket lebih efisien. Satu kelompok murid diminta untuk langsung bekerja untuk mencari ide. Sementara kelompok lainnya disuruh untuk melakukan aktivitas lain terlebih dahulu. Dan hasilnya ternyata kelompok yang bermain video game terlebih dahulu sebelum mulai mencari ide malah lebih kreatif dalam mengemukakan ide-idenya.

Dengan kata lain, memberikan waktu atau jeda terlebih dahulu sebelum menemukan solusi dalam sebuah permasalahan bisa mendatangkan ide-ide yang lebih kreatif dan brilian. Bahkan tertawa juga bisa merangsang munculnya ide-ide yang lebih unik dan kreatif. Hmm, sepertinya Anda bisa coba untuk melihat acara komedi terlebih dahulu sebelum mulai mencari ide atau gagasan untuk jalan keluar sebuah permasalahan.

Olahraga 
Banyak sekali penulis yang menyebutkan bahwa ide-ide akan bermunculan saat berolahraga. Salah satunya adalah Stephen King yang sangat percaya bahwa olahraga rutin setiap hari itu sangat penting. Jika Anda ingin lebih produktif dan kreatif, Anda bisa segera membuat jadwal untuk olahraga setiap hari.

Buat Ruang Kerja Sendiri
Kreativitas Anda bisa lebih tajam ketika Anda bekerja di tempat yang benar-benar secara khusus Anda persiapkan sesuai dengan preferensi dan kenyamanan Anda.

Membuat ruang kerja khusus bisa membantu Anda untuk tetap fokus. Selain itu, Anda bisa juga meletakkan beberapa benda yang akan selalu menjadi pemicu Anda untuk berkreativitas. Misalnya, jika Anda ingin menjadi penulis terkenal, Anda bisa meletakkan sejumlah buku-buku laris dan populer di meja kerja Anda.

Buat Tenggat Waktu (Deadline)
The New York Time menyebutkan bahwa membuat tenggat waktu bisa membantu Anda untuk terpacu mulai berkarya dan berkreasi. Kreativitas bisa muncul saat Anda memberi tekanan atau 'paksaan' dengan tenggat waktu yang Anda buat.

Jangan Abaikan Ide-Ide Konyol
Setiap kali ada ide baru yang muncul di kepala Anda, jangan lupa untuk selalu dicatat. Ide-ide yang mungkin terasa konyol, buruk, atau tak masuk akal pada akhirnya bisa saja jadi ide-ide jenius yang akan mendorong Anda untuk menciptakan maha karya terbaru Anda.

“Creativity is allowing yourself to make mistakes. Art is knowing which ones to keep.” ― Scott Adams 

Dalam dunia kreativitas, imajinasi tak memiliki batasan. Sebuah ide tunggal pun biasanya berasal dari sekumpulan ide yang tadinya abstrak dan jamak. Menjadi pribadi kreatif tak harus selalu membutuhkan kejeniusan. Semua yang Anda lakukan bisa jadi sesuatu yang kreatif asal dilakukan dengan sungguh-sungguh.


Sumber :
http://www.vemale.com

Related Posts