Tuesday, July 7, 2015

Resume Curriculum Vitae

Tips Menulis Resume Tanpa Pengalaman Kerja


Umumnya untuk mencari kerja dengan sukses dibutuhkan sebuah resume yang tersusun dengan baik dan lengkap berisi ringkasan berbagai keterampilan serta pengalaman kerja sebelumnya. Tetapi, bagaimana jadinya apabila kamu belum pernah memiliki pengalaman kerja?

Nah, jangan berkecil hati dulu! Simak tips di bawah ini untuk menulis resume berkualitas tanpa pengalaman kerja.


Jual Keterampilanmu

Karena tidak ada perusahaan besar atau jabatan tinggi yang bisa kamu masukkan ke dalam resumemu, usaha terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menjual keterampilanmu dengan sebaik mungkin. Pikirkan keahlianmu serta tonjolkan kelebihanmu tersebut di dalam resume. Perusahaan akan menghargai keterampilan yang kamu miliki jika kamu dapat merepresentasikannya dengan baik dalam resume yang berkualitas.


Tunjukan Kepribadianmu

Resume yang berkualitas adalah identifikasi awal yang akan mengantarmu memasuki dunia kerja. Tonjolkan kepribadianmu dengan memaparkan aktivitas atau hobi yang berhubungan dengan posisi yang kamu incar. Kamu juga bisa memasukkan kegiatan-kegiatan organisasi yang pernah kamu ikuti untuk menambah poin plus. Satu hal yang harus diingat, tulislah aktivitas dan hobimu secara rapi dan profesional. Tetap ingat bahwa kamu sedang melamar pekerjaan, bukannya mengisi blog.


Jangan Ragu

Ketika menulis resume yang berkualitas, buatlah dengan singkat dan padat. Jangan memanjang-manjangkan isinya hanya karena kamu tidak percaya diri dengan kurangnya pengalaman kerjamu. Tulislah dengan sebaik mungkin dan jangan pernah berbohong dengan menambahkan detail yang sebenarnya tidak pernah kamu lakukan. Tetaplah percaya diri!


Ajukan Resume untuk Posisi Magang

Bila setelah sekian waktu kamu masih belum mendapat pekerjaan, jangan segan-segan menawarkan diri untuk bekerja magang, atau bahkan bekerja tanpa diberi upah. Pengalaman yang nantinya kamu dapatkan lebih berharga dari sejumlah uang lho, karena pengalaman tersebutlah yang akan kamu gunakan untuk memperkuat resumemu nantinya. Selain itu bila kamu bekerja dengan baik, mungkin saja perusahaan tersebut akan merekrutmu untuk bekerja secara permanen.

Jangan biarkan kurangnya pengalaman kerja membuatmu enggan dan tidak percaya diri melamar pekerjaan. Selalu ada pengalaman pertama untuk semua orang dan yakinlah kamu bisa menemukan pekerjaan, kemudian menulis resume yang lebih berkualitas nantinya. Apakah kamu pernah mendapat pekerjaan dengan resume yang masih “sepi”?


Sumber :
http://id.jobsdb.com/id-id/articles/tips-menulis-resume-tanpa-pengalaman-kerja?utm_campaign=single_article_candidate_june&utm_source=newsletter&utm_medium=newsletter&utm_content=link1&utm_term=%7bkeyword%7d

Karakter Karyawan Sukses

6 Karakter yang Menjadi Aset Terbesar

Sebuah penelitian di Washington, Amerika Serikat, mengalisa catatan 10.000 orang dan menyimpulkan 15 persen kesuksesan berkaitan dengan pelatihan teknis dan 85 persen adalah masalah kepribadian dan sikap. Sikap mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu dan menghadapinya.

Dua hal ini menjadi faktor penting dalam melihat kemampuan seseorang.
Komponen sikap terdiri dari kepercayaan, ide, dan konsep terhadap suatu obyek, kehidupan atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek kerja, serta kecenderungan untuk bertindak. Sikap Anda adalah kendaraan mencapai potensi diri sepenuhnya.

Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, tetapi dalam dunia kerja difokuskan pada beberapa jenis sikap yang terkait dengan pekerjaan. Sikap kerja berisi evaluasi positif atau negatif yang dimiliki seseorang tentang aspek-aspek lingkungan kerja.

Sikap bukanlah pembawaan sejak lahir. Sikap dapat berubah melalui pengalaman sehingga memungkinkan Anda berkembang. Berikut enam sikap yang menjadi aset terbesar Anda:

1. Tanggung jawab buat semua orang.
Tanggung jawab antara pekerja pria dan perempuan adalah sama. Semua tugas dan pekerjaan dituntut untuk dilakukan sebaik-baiknya.

2. Tidak takut bekerja keras.
Sebagai pekerja terutama pekerja baru tuntutan untuk berani bekerja keras adalah mutlak. Mereka harus siap diberi pekerjaan ekstra. Berinisiatiflah dalam bekerja agar menjadi pribadi yang selalu bermanfaat.

3. Selalu bersikap positif.
Sikap positif diperlukan terutama jika menemukan masalah dalam pekerjaan. Jangan langsung pasrah melainkan berusaha mencari berbagai jalan untuk mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Bisa jadi ini langkah untuk mencapai posisi yang lebih tinggi jadi selesaikan dengan hati yang jernih.

4. Bekerja sungguh-sungguh.
Jika Anda membenci pekerjaan yang sekarang, bukan berarti ini alasan untuk bolos kerja dan bermalas-malasan. Sikap yang buruk ini tidak baik dipelihara. Tetaplah berusaha memberikan yang terbaik. Ini bisa menjadi poin lebih ketika Anda mendapatkan pekerjaan di tempat lain karena Anda meninggalkan perusahaan sebelumnya dengan catatan baik.

5. Gerak cepat.
Lakukan perintah atau permintaan atasan dengan cepat dan jangan menunda. Dengan datang dan memberi jawaban secara langsung, atasan akan menganggap Anda bisa diandalkan.

6. Jangan malu bertanya.
Tanyalah kepada atasan atau siapa pun jika tidak mengerti apa yang dimaksud. Gengsi atau takut bertanya karena tak ingin dianggap tidak mampu malah akan menyesatkan Anda. (ACH)



Editor : wawa

Sumber :
http://female.kompas.com/read/2013/01/01/14411057/6.Karakter.yang.Menjadi.Aset.Terbesar?utm_source=female&utm_medium=bp&utm_campaign=related&

Anti Gugup saat Interview

Yuk, Usir Rasa Gugup Saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, tidak jarang perasaan gugup muncul. Namun sebaiknya Anda biasakan untuk menghindari hal tersebut. Sebab, sebuah riset terbaru di Kanada menemukan bahwa perusahaan tidak akan merekrut pegawai yang terlihat gugup saat menjalani proses wawancara kerja.

Dalam studi tersebut dijelaskan bahwa perusahaan tidak akan memilih kandidat pegawai yang menunjukkan tanda-tanda umum rasa gugup, seperti menggaruk kepala atau merapikan rambut berkali-kali. Sebaliknya, perusahaan akan memilih kandidat pegawai yang mampu berbicara dengan tenang dan teratur selama proses wawancara kerja.

Menurut Deborah Powell PhD, ketua penelitian tersebut, orang-orang yang berbicara lamban biasanya kerap kali kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pihak perusahaan. Akhirnya, mereka memberikan jawaban yang kurang rinci, rehat berbicara dalam waktu cukup panjang, dan sulit berbicara secara keseluruhan. Itu semua, kata Powell, juga merupakan tanda-tanda gugup.

Di samping itu, para peneliti juga melihat tanda-tanda secara keseluruhan yang diperlihatkan para pelamar kerja pada saat wawancara. Menurut mereka, sikap-sikap yang telah disebutkan sebelumnya dan kurangnya sikap hangat dan asertif lebih menunjukkan kegugupan ketimbang sikap lainnya.

Menurut para peneliti, sikap ini harus diminimalisir dan bahkan diusir dari dalam diri Anda. Sebab, pada akhirnya juga akan menutup keberhasilan Anda dalam memperoleh pekerjaan yang Anda idamkan tersebut. Lagipula, perusahaan mana yang ingin mempekerjakan seorang pegawai yang bersikap dingin dan pemalu?

"Sikap-sikap gugup juga merupakan tanda bahwa Anda tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi wawancara kerja," ujar Lea McLeod, seorang praktisi karier.

Nah, guna menghindari rasa gugup, ada baiknya Anda melakukan latihan sebelum wawancara kerja, seperti latihan berbicara dan menjawab pertanyaan. Di samping itu, jangan sungkan untuk menunjukkan semua potensi yang Anda miliki untuk meyakinkan perusahaan bahwa Anda adalah kandidat pegawai yang tepat.


Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Alvin Dwipayana
Sumber : menshealth


Sumber :
http://female.kompas.com/read/2015/05/18/110000120/Yuk.Usir.Rasa.Gugup.Saat.Wawancara.Kerja

Pemimpin yang Berkualitas

7 Cara Menjadi Pekerja Berkualitas Pemimpin, Anda Siap?

Perusahaan tidak mencari sembarang orang untuk menjadi karyawannya. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih karyawan yang tepat.
Tentu saja, demikian. Bagaimana juga perusahaan tentu hanya mau membawa kebaikan bagi usaha mereka.

Saat ini, dengan semakin ketatnya perburuan lapangan pekerjaan, dibutuhkan kualitas SDM yang benar-benar punya daya saing tinggi. Pastikan Anda memiliki nilai plus sebagai seorang karyawan.

Untuk mencapai itu, ada tujuh hal berikut yang bisa menjadikan Anda karyawan berkualitas pemimpin:


Passion dalam bekerja

Ya, kata passion memang terdengar klise, tetapi faktor ini yang membuat pekerjaan Anda begitu berarti. Penulis buku sekaligus Career Coach, Rene Suhardono, mengungkapkan bahwa passion sama dengan tujuan hidup. Semakin jelas apa yang ingin dilakukan, semakin jelas dan tegas pula cara Anda mewujudkannya.

Jika sudah menemukan passion, Anda tentu dapat melakukan pekerjaan lebih maksimal.


Penuh Ide Kreatif

Dalam melakoni pekerjaan, seorang karyawan harus terus menciptakan inovasi dan kreasi terbaru. Kedua hal tersebut akan membuat Anda menjadi pegawai yang menonjol.

Anda harus selalu bisa berpikir di luar jalur mainstream dan berani berkreasi melewati batas imajinasi. Tunjukan bahwa Anda selalu memperbarui diri dengan berita terhangat dan situasi dunia.

Anda tidak perlu takut kesulitan menjadi orang yang paling update. Zaman sekarang, Anda bisa melengkapi diri dengan gadget mutakhir yang mendukung pemakainya untuk terus tanggap informasi teranyar.


Berani hadapi tantangan

Dalam bekerja, Anda pasti akan dihadapkan pada banyak kesulitan. Bagaimana cara menghadapinya? Sifat cepat menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah adalah dua hal yang harus Anda jauhi.

Tunjukkan bahwa Anda berani mengambil risiko. Jika Anda bisa meyakinkan bahwa Anda tidak memiliki semangat yang besar dalam bekerja, tentu akan menjadi nilai yang baik.

Dalam melakoni pekerjaan, seorang karyawan harus terus menciptakan inovasi dan kreasi terbaru. Kedua hal tersebut akan membuat Anda menjadi pegawai yang menonjol.
Percaya Diri

Setiap manusia punya kekurangan dan hal ini pun akan dijadikan pertanyaan dalam setiap wawancara kerja. Hadapi semuanya dengan keyakinan pada diri Anda sendiri. Dengan selalu menjaga kepercayaan diri dalam situasi genting, keadaan apapun tidak akan terlihat mengancam Anda.


Bekerja Cerdas

Bekerja cerdas tidak perlu keras. Mulailah pekerjaan yang bisa Anda selesaikan dengan cepat. Hindari menunda pekerjaan hanya karena sulit.

Atur juga cara kerja Anda agar dapat melakukan pekerjaan yang bisa diselesaikan. Dengan begitu tidak ada waktu yang terbuang atau pekerjaan yang tertunda. Manfaatkan jam kerja yang Anda miliki agar menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.

Jangan takut untuk menjadi seorang yang multitasking. Catat selalu pekerjaan yang sedang Anda kerjakan. Sebagai penunjang tugas Anda, temukan alat bantu fungsional untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dan menolong Anda mendapatkan informasi tambahan tanpa membantu pekerjaan utama.


Fokus melihat ke depan

Pemimpin yang hebat selalu bekerja dengan fokus menatap ke depan. Jadikan kesalahan pada pekerjaan sebelumnya hanya sejarah sebagai pelajaran penting. Hal ini harus Anda terapkan untuk mencapai hasil yang baik. Anda lebih baik fokus pada kekuatan diri sendiri dan dalam proses pengerjaan tugas.


Komunikasi

Dalam bekerja, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting. Hal ini dibutuhkan baik untuk menangkap perkejaan yang diberikan atau menyampaikan hal yang Anda lakukan. Tanpa komunikasi yang baik, Anda tidak akan dihargai.

Selain itu, memiliki komunikasi yang baik juga dibutuhkan untuk berhubungan dengan rekan-rekan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan.


Sumber:
http://female.kompas.com/read/2015/05/21/124258520/7.Cara.Menjadi.Pekerja.Berkualitas.Pemimpin.Anda.Siap.

Aktivitas sambil Makan Siang

Tetap Produktif di Jam Makan Siang, Kenapa Tidak?

Sebagian orang menghabiskan waktu istirahat siang di kantor dengan menyantap makan siang bersama rekan-rekan kerja dan tidak menyentuh pekerjaannya sama sekali. Ternyata, ada baiknya apabila Anda tetap produktif selama istirahat di jam makan siang. Apa alasannya dan bagaimana caranya?

"Waktu istirahat ini adalah waktu ideal untuk lebih berkomitmen dalam mengembangkan karier Anda. Jika kita tidak menjadikan manajemen karier sebagai prioritas, maka tidak ada yang bisa. Jam istirahat makan siang dapat menjadi waktu dimana Anda bisa benar-benar fokus," ujar Vicki Salemi, seorang pakar pengembangan karier.

Berikut adalah lima cara yang dapat Anda lakukan agar tetap produktif untuk lebih memantapkan karier saat istirahat di jam makan siang.

1. Multitasking (tugas ganda)
"Pertimbangkan untuk multitasking pada jam makan siang, makan sambil menonton atau membaca materi pelatihan yang Anda butuhkan. Bisa dilakukan dengan menonton Youtube atau video pembicaraan tentang kepemimpinan, networking, atau topik yang berkaitan dengan karier Anda. Baca juga artikel atau buku," ujar Lindsey Pollak, pakar karier dan penulis buku Becoming the Boss: New Rules for the Next Generation of Leaders.

2. Perbarui profil digital 
Perlu diingat bahwa media sosial tidak hanya untuk keperluan bersosialisasi atau mengunggah foto kegiatan berlibur Anda. "Kapan terakhir kali Anda memperbarui profil media sosial Anda? Gunakan jam makan siang untuk melakukan pembaruan. Unggah contoh hasil kerja atau proyek yang baru saja Anda tangani," jelas Nicole Williams, pendiri WORKS.

3. Tetap belajar 
"Jadikan jam makan siang sebagai jam untuk belajar. Bila ada orang yang Anda kagumi di industri yang Anda tekuni, cek profile LinkedIn-nya, follow mereka di Twitter. Pelajari sejarah karier mereka, apa yang mereka baca, dan apa kesamaannya dengan Anda. Gunakan segala informasi yang Anda peroleh untuk bertemu dengan pihak perekrut pekerjaan dan berkomunikasilah," saran Pollak.

4. Perluas jejaring 
Menurut Salemi, banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk belajar. Jika perusahaan menyajikan seminar yang dilengkapi dengan sesi makan siang, jangan sungkan untuk menghadirnya. Berbicaralah dengan instruktur, kolega, dan rekan dari departemen lain. "Berbicaralah dengan tim dari departemen lain, bersikaplah ramah, dan ajukan pertanyaan. Anda bisa banyak belajar ketimbang tetap duduk di meja," terang Salemi.

5. Atur dan tulis ulang 
"Manfaatkan jam makan siang untuk mengelompokkan, mengatur, dan menulis ulang hal-hal yang harus Anda kerjakan. Ini adalah cara berguna untuk menghabiskan waktu istirahat makan siang. Anda akan lebih mudah meluangkan ruang mental yang dapat digunakan untuk pekerja. Tindakan sederhana itu dapat membantu Anda mengontrol waktu dan ruang pada pikiran Anda," ungkap Salemi.

Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Alvin Dwipayana
Sumber : Glamour


Sumber :
http://female.kompas.com/read/2015/06/24/100000620/Tetap.Produktif.di.Jam.Makan.Siang.Kenapa.Tidak.

Kegiatan Fresh Graduate Menunggu Pekerjaan

Lakukan Hal Ini Saat Menunggu Panggilan Kerja

Pasca-kelulusan seorang sarjana  atau seringkali disebut fresh graduate biasanya akan mencari pekerjaan yang menjadi impiannya. Namun demikian, mencari pekerjaan sebenarnya tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada begitu banyak kompetisi dan persaingan yang harus dihadapi. Memiliki nilai IPK yang tinggi dan relasi yang luas memang cukup membantu untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.

Namun dalam kenyataannya, rata-rata seorang fresh graduate memerlukan waktu kurang lebih tiga setengah bulan untuk mendapat sebuah pekerjaan. Dengan kata lain, dalam rentan waktu tersebut, para fresh graduate ini tidak melakukan apapun alias menganggur.

Hal tersebut dinyatakan oleh ahli karier dari Linkedin yang melakukan penelitian pada tahun 2014, lewat profil para pekerja di situs Linkedin. Fakta lainnya yang disebutkan, ternyata hanya ada 15 persen fresh graduate yang mulai bekerja tepat setelah masa kelulusannya. Dalam studi yang berjudul "Life of a Professional", Linkedin menyebutkan bahwa mencari kerja selama 20 tahun belakangan menjadi makin sulit.

Lantas apa yang baiknya dilakukan oleh para fresh graduate agar tak lama menghabiskan waktu dengan menggangur?

Menurut situs pencarian kerja Jobsdb, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya adalah ikut serta dalam kegiatan relawan atau melakukan perkerjaan paruh waktu. Kedua hal tersebut selain memberikan pengalaman kerja dalam bentuk nyata, juga dapat "mempercantik" CV seorang fresh graduate.

Selanjutnya adalah mengembangkan relasi. Lewat perkerjaan paruh waktu, menjadi relawan, mengikuti kegiatan seminar atau forum, seorang fresh graduate tak mustahil dapat mengembangkan relasinya menjadi semakin luas. Terakhir, cobalah membangun sebuah "brand" untuk diri sendiri.

Buatlah blog, website atau aktiflah di area media sosial dengan cara profesional. Hal ini dilakukan agar ketika nama fresh graduate dicari, maka akan muncul sebuah brand yang baik di mesin pencarian otomatis pada dunia maya.

Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Alvin Dwipayana
Sumber : Cosmopolitan UK


Sumber :
http://female.kompas.com/read/2015/06/27/130000520/Lakukan.Hal.Ini.Saat.Menunggu.Panggilan.Kerja

Related Posts