Wednesday, November 29, 2017

Employee Satisfaction

CUSTOMER SATISFACTION atau EMPLOYEE SATISFACTION ?

Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan barangkali merupakan pilihan mutlak yang kudu diambil ketika sebuah entitas bisnis hendak melestarikan kejayaannya.

Pertanyannya kemudian adalah : langkah strategis apa yang semestinya diambil agar mantra kepuasan pelanggan tak berhenti pada mantra belaka?

Dari sejumlah wacana, kita mungkin bisa menyebut beragam item : mulai dari pengembangan visi yang berfokus pada pelanggan; penumbuhan benih-benih inovasi buat menghasilkan high value added products hingga perintisan budaya service excellence, dan juga perampingan proses bisnis untuk mempercepat pelayanan.

Lalu, apakah beragam item ini cukup untuk mewujudkan impian tentang satisfied customers? Jawabannya barangkali tidak.

Sebab sepertinya ada satu item yang punya peran kritikal namun sialnya, selama ini acap luput dalam perbincangan mengenai pemenuhan kepuasan pelanggan.

Item itu berbunyi begini: untuk memuaskan pelanggan maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memuaskan karyawan. Dengan kata lain, you can not create satisfied customers without satisfied employees

Proposisi ini sejatinya didukung juga oleh serangkaian studi di berbagai belahan dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Dana Jones (1996) misalnya; menunjukkan adanya hubungan yang positif antara customer satisfaction (CS) dengan employee satisfaction (ES).

Artinya tingkat kepuasan karyawan Anda berbanding lurus dengan tingkat kepuasan pelanggan yang Anda miliki ¡ยช semakin puas karyawan Anda, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan pelanggan Anda, dan sebaliknya.

Temuan serupa juga dikenali dan dimanfaatkan oleh Sears Roebuck, sebuah perusahaan retail terkemuka dari USA.

Dari survei tahun yang dilakukan, mereka menemukan bahwa rating kepuasan karyawannya amat menentukan tinggi rendahnya rating kepuasan pelanggan mereka, dan pada ujungnya berpengaruh terhadap tingkat profit yang mereka peroleh. Karena itu, pihak top manajemen Sears kemudian meminta setiap store manager-nya untuk peduli dengan kepuasan karyawannya; sebab faktor ini ternyata amat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan juga tingkat profit yang diperoleh tiap outlet-nya.

Melihat fakta-fakta diatas, lalu apa yang mestinya dilakukan? Jawabannya barangkali jelas. Sejumlah inisiatif untuk memuaskan pelanggan yang selama ini telah diusung ramai-ramai perlu juga dibarengi dengan inisiatif untuk memuaskan karyawan.

Ibarat merenovasi rumah, Anda tak mungkin hanya merias dinding-dinding luarnya saja; namun juga musti menciptakan desain interior yang cantik untuk memuaskan para penghuninya.

Segenap promosi dan reklame tentang gambar pelanggan yang tersenyum puas hanya akan menjadi sebuah parodi manakala itu tak dibarengi dengan sebuah keseriusan untuk memberikan pelayanan yang sempurna kepada para ¡°pelanggan didalam¡± ¨C yakni barisan para karyawan.

Dalam konteks ini ada sejumlah inisiatif yang layak diusung untuk memuaskan para karyawan; semisal : membangun lingkungan kerja yang kondusif; menawarkan variasi tugas yang challenging; menciptakan career plan yang jelas atau juga menyodorkan paket remunerasi yang atraktif. Atau dengan kata lain : memberikan paket imbalan yang cetar membahana.

Terlalu pelit memberikan reward atau fasilitas yang bisa membuat karyawan happy mungkin akan terasa bagus dilihat dari sisi cost efficiency.

Namun dalam jangka panjang, efisiensi biaya ini justru bisa menimbulkan hidden cost yang amat masif : salah satunya pelayanan pelanggan menjadi buruk, dan membuat pelanggan lari. Ujungnya penjualan jeblok.

Karyawan yang tidak happy juga akan membuat laju inovasi menjadi termehek-mehek. Dan ini bisa membuat perusahaan terjungkal dalam persaingan yang amat disruptif.

Karyawan yang tidak puas juga akan membuat mereka mudah pindah kerja ke perusahaan lain, dan ini memunculkan biaya rekrutmen yang mahal dan melelahkan.

Itulah kenapa beberapa perusahaan kelas dunia tak segan mengerahkan segenap energinya untuk benar-benar memberikan layanan super istimewa bagi para karyawannya.

Harapannya, sejumlah inisiatif diatas akan dapat menciptakan barisan satisfied employees yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan senyum yang tulus bagi para pelanggannya. Dan bukan senyum yang dipaksakan lantaran ada rasa tidak puas yang mengganjal di benaknya.

Pendeknya, hanya barisan karyawan yang puas-lah yang benar-benar akan mampu membuat para pelanggan tersenyum dan bersorak riang.

Sunday, November 26, 2017

Kisah Sang Pegawai

Kisah Pegawai Bergaji Kecil di Jakarta yang Kini Berharta Rp 2,5 Triliun

Lo Kheng Hong (lahir di Jakarta, 20 Februari 1959) adalah seorang investor value Indonesia jenis individu, dia memiliki kekayaan sekitar Rp2,5 triliun yang ditempatkan pada saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Lo Keng Hong semasa kecil merasakan kehidupan yang susah. Rumahnya di Jakarta sempit, hanya selebar empat meter.

Bebas finansial. Nampaknya itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Lo Kheng Hong, investor saham yang kerap disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Kini 24 tahun sudah ia menjadi seorang investor saham, tak terpikir sedikitpun olehnya untuk berhenti menjadi investor saham. Kisah keberhasilannya sebagai investor saham itu, tentu bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain yang ingin berinvestasi di saham.

Menjadi investor saham itu begitu nikmat dan mengasyikkan. Seorang investor saham itu bisa kaya, meskipun dia tidur saja, karena dia punya perusahaan publik yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar.

Setiap hari, saya cukup duduk di taman di rumah saya dan melakukan 3 hal yang saya sebut sebagai RTI, yaitu reading, thinking, dan investing. Saya membaca 4 koran yang datang ke rumah saya setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Saya tidak perlu berjuang dengan kemacetan setiap hari.

Saya juga sudah merasakan tinggal di 5 benua. Saya gunakan sedikit uang yang saya dapatkan dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia. Setidaknya 2 kali dalam setahun saya bepergian ke luar negeri. Jika saya ingin berjalan-jalan atau merasakan tinggal di negara lain, misalnya di New York atau London, saya tinggal pergi ke sana dan tinggal beberapa lama di sana. Kadang saya tinggal di negara lain selama 2 minggu ¨C 1 bulan. Biasanya saya bepergian bersama istri dan anak-anak saya. Di sana kami tinggal di hotel saja, lalu jalan-jalan. Saya orang yang bebas, tidak punya bos dan tidak punya karyawan.

Menurut Kheng Hong ¨C demikian ia biasa disapa, ada 5 hal yang tidak dimilikinya, yaitu ia tidak punya kantor, tidak punya pelanggan sebagaimana para pebisnis atau marketing perusahaan, tidak punya karyawan, tidak punya bos, dan tidak punya utang satu rupiah pun. Semua properti miliknya pun ia beli secara tunai, dan bukan dengan kredit pemilikan rumah (KPR).

Saya hanya punya 1 supir, 2 pembantu dan 1 penjaga vila. Tapi saya tidak punya sekretaris. Saya mengkliping dan mem-filing sendiri artikel-artikel tentang pasar modal dari koran setiap hari. Semuanya saya simpan berdasarkan nama perusahaannya sesuai urutan alfabet dari A-Z. Saya juga menge-print keterbukaan informasi itu, lalu saya file berdasarkan nama perusahaannya.

Kheng Hong terlahir sebagai sulung dari 3 bersaudara di keluarga yang sederhana. Ia bahkan langsung bekerja selulus SMA dan baru melanjutkan kuliah ke jurusan Sastra Inggris di Universitas Nasional, Jakarta setelah bekerja.

Tahun 1979 saya mulai kuliah malam sambil tetap bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB). Saya ingat dulu uang pangkal saat masuk universitas itu hanya Rp 50 ribu, dan uang kuliahnya hanya Rp 10 ribu.

Tahun 1989 adalah saat saya mulai menjadi investor saham. Ketika itu usia saya sudah tidak muda lagi, 30 tahun, berbeda dengan Warren Buffett yang pertama kali membeli saham pada usia 11 tahun. Selama 11 tahun saya bekerja di OEB, namun jabatan saya tidak kunjung naik karena bank tersebut tidak melakukan ekspansi usaha. Karena jabatan saya hanya sebagai pegawai tata usaha, maka gajinya pun kecil. Dan, modal saya berinvestasi saham pun hanya dari gaji.

Namun, saya adalah orang yang selalu hidup hemat, uang yang saya punya saya belikan saham. Mungkin orang lain jika dapat uang akan dikonsumsi, atau ditaruh di deposito. Kebanyakan orang uangnya dikonsumsi, misalnya dibelikan mobil. Sementara, saya adalah orang yang paling anti membeli mobil, karena nilainya turun. Sampai sekarang saya masih pakai mobil yang sudah berusia 10 tahun.

Saya mengambil keputusan untuk berinvestasi di saham karena adanya potensi capital gain yang besar. Saat itu ada saham yang ketika IPO (initial public offering) harganya Rp 7.250, tidak lama kemudian menjadi Rp 35.000. Capital gain-nya hampir 400 persen. Tentu saja, itu membuat saya tetarik untuk ikut membeli saham. Di awal-awal berinvestasi saham, saya beli saham saat IPO, hanya sedikit, misalnya Rp 10 juta saja, hanya dapat beberapa lot. Dari sedikit lama-lama jadi banyak.

Saham yang pertama kali saya beli adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance saat IPO. Saya mengantre panjang di Gedung BDNI, Hayam Wuruk. Tetapi, waktu listing harganya turun, dan saya terpaksa menjualnya di harga lebih rendah dan mengalami kerugian. Namun, itu tidak membuat saya kapok. Saya lalu mempelajari investasi saham secara otodidak dengan membaca buku-buku tentang investasi Warren Buffett, karena dialah yang sudah terbukti mendapatkan uang terbanyak dari investasi saham. Ada 40 buku Warren Buffett yang saya miliki di rumah. Ada yang sudah saya baca 3 kali dan 4 kali. Saya ulang-ulang agar lebih mendalami isinya.

Di tahun 1990, saya pindah ke Bank Ekonomi di bagian pemasaran, dan setahun kemudian saya menjadi kepala cabang. Tahun 1996, setelah bekerja selama 17 tahun, saya akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja di bank dan berkonsentrasi penuh menjadi seorang investor saham. Saya berani melepaskan pekerjaan saya karena telah mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan, serta telah memiliki pengalaman berinvestasi di bursa saham selama 7 tahun.

Uang saya seluruhnya saya belikan saham karena saham memberikan keuntungan yang terbesar dibandingkan investasi yang lain. Saya belum pernah membeli obligasi karena obligasi memberikan return yang kecil. Saya juga tidak menaruh uang saya di reksadana, karena menaruh uang di reksadana artinya uang kita dikelola oleh orang lain. Bagaimana jika manajer investasinya tidak jujur dan tidak kompeten? Uang kita bisa habis semua. Contohnya sudah banyak.

Saya juga tidak pernah membeli emas, karena emas tidak produktif. Jika kita simpan emas 1 kg, maka 10 tahun lagi tetap 1 kg. Dan saya juga tidak membeli dolar. Orang yang menyimpan dolar umumnya mengharapkan hal yang buruk terjadi, krisis ekonomi, negara tidak stabil, agar rupiah melemah dan dia memperoleh keuntungan. Berbeda dengan orang yang membeli saham, ia akan selalu mengharapkan yang baik yang terjadi, seperti negara aman, ekonomi bertumbuh, dan daya beli meningkat agar harga sahamnya pun ikut meningkat.

Saya juga tidak menaruh uang dalam jumlah besar di rekening bank. Hanya secukupnya saja. Buat apa kita taruh uang di bank? Rugi, karena bunganya kecil. Orang yang menaruh uangnya di bank, misalnya di deposito, dengan bunga kecil, dan inflasi yang begitu besar, dia sebetulnya sedang membuat dirinya miskin secara pelan-pelan.

Padahal bursa efek Indonesia selama 11 tahun ini naik secara luar biasa. Sejak peristiwa bom di Bali tahun 2002, IHSG naik dari 330 menjadi 5251 pada Mei 2013. Ada saham yang naik hingga 10 ribu persen lebih. Pernah saya membeli saham perusahaan Petrokimia dengan harga Rp 200, dan pada tahun 2008 turun jadi Rp 60. Tetapi saya tidak jual, bahkan saya membeli lebih banyak di harga murah, akhirnya saham itu berbalik naik menjadi Rp 600 dan saya menjualnya.

Dalam salah satu event Investor Summit yang digelar oleh Bursa Efek Indonesia, Kheng Hong mengatakan, seorang investor saham itu harus seperti seorang atlet yang nafasnya panjang dan kuat bertanding untuk waktu yang lama. Dengan kata lain, seorang investor saham itu harus kuat dalam hal permodalan. Karena itulah uang untuk berinvestasi di saham tidak boleh uang yang berasal dari utang dan bukan uang keperluan sehari-hari. Kheng Hong juga dikabarkan sempat mengalami kerugian cukup besar hingga uangnya tinggal 15% saat terjadi krisis 1997-1998. Namun, ia tetap membeli saham dengan uang tersebut dan posisi yang rugi kemudian berbalik menjadi untung. Ia bahkan berhasil meningkatkan asetnya di saham hingga 150 ribu sejak 1998 sampai 2013.

Saya adalah seorang Value Investor. Pekerjaan saya setiap hari adalah mencari perusahaan yang ¡®salah harga¡¯ di bursa. Strategi investasi saya adalah membeli saham perusahaan yang bagus dan murah, kemudian saya simpan, menunggu dengan sabar, sampai suatu hari pasar sadar bahwa harga saham itu terlalu murah dan kembali naik ke harga wajarnya, dari sinilah saya mendapatkan keuntungan. Mungkin di atas 90% investor saham tidak tahu apa yang mereka beli. Mereka seperti membeli kucing dalam karung.

Untuk mengetahui perusahaan mana yang ¡¯salah harga¡¯ tersebut, salah satu caranya adalah dengan membandingkan berapa nilai pasar perusahaan itu dan berapa laba bersih perusahaan itu. Sebagai contoh, pada tahun 2005 saya membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia seharga Rp 250. Saya mendapatkan sekitar 6 juta saham MBAI atau sekitar 8,28 % dari total saham MBAI yang beredar di pasar. Jumlah saham MBAI yang beredar di 2006 mencapai 75 juta lembar. Jadi, nilai perusahaannya adalah Rp 250 dikali 75 juta lembar, yaitu Rp 18,75 miliar, padahal labanya Rp 106 miliar. Ada yang tahu tidak? Tidak ada. Jadi tidak ada yang beli. Setelah saya simpan selama 6 tahun, harganya naik menjadi Rp 31.500 dan saya menjualnya di 2011. Saya memperoleh untung 12.500%.

Saya juga pernah memiliki 850 juta lembar saham PT Panin Financial Tbk (berkode PNLF). Saya membelinya di harga Rp 100 dan 1,5 tahun kemudian saya menjualnya di harga Rp 260. Setelah itu, harganya masih naik lagi ke Rp 300.

Properti saya yang pertama, yaitu rumah yang saya tinggali di Green Garden pun merupakan hasil dari investasi saham. Saya membelinya pada Januari 1994, karena di akhir 1993 itu saya dapat uang dari bursa saham yang cukup untuk membeli rumah. Saat itu saya dapat untung dari penjualan saham PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS), perusahaan pelayaran. Di tahun 1993, saya beli saham RIGS di Rp 800. Tidak sampai setahun, harga saham itu langsung naik, dan saya jual di Rp 1.350. Dulu saham itu likuid. karena saat itu pasar modal memang sedang booming. Waktu itu saham saya hanya itu saja, karena uang saya saat itu tidak banyak. Jadi, biasanya saya beli saham hanya dari satu emiten saja.

Kini saya telah memiliki rumah tinggal, sebuah apartemen di Pantai Mutiara dan sebuah vila di Cisarua. Semuanya untuk saya tinggali, bukan untuk disewakan. Bagi saya, menjadi seorang investor saham itu sudah lebih dari cukup, tidak perlu menyewakan properti untuk mendapat income.

Sebuah artikel di salah satu majalah ekonomi nasional menyebutkan bahwa nilai pasar saham yang dimiliki Lo Kheng Hong kini mencapai Rp 2,5 triliun. Kheng Hong memang tidak meng-iya-kan saat kebenaran angka tersebut dikonfirmasikan kepadanya. Namun dalam salah satu artikel lainnya disebutkan pula bahwa saat tengah memberikan kuliah umum di Prasetya Mulya dan ada mahasiswa yang menanyakan berapa banyak kekayaanya, Kheng Hong menjawab dengan diplomatis bahwa dividen saham yang diterimanya di tahun 2011 telah mampu mencukupi kebutuhannya seumur hidup.

Selain itu, ketika diminta memperbandingkan besaran aset properti yang ia miliki dengan total asetnya, ia pun memperkirakan bahwa total persentase aset propertinya yang terdiri dari rumah tinggal, sebuah vila dan sebuah apartemen itu hanya sekitar 1 % dari total portofolio investasinya.

Sudah 20 Tahun ini saya tidak membeli saham saat IPO. Saya hanya membeli saham yang telah diperdagangkan di bursa. Saat ini, saya banyak membeli saham perusahaan tambang batubara, karena harganya sudah jatuh banyak sekali dan sangat murah. Saat ini saya memiliki saham dari sekitar 20 emiten, dan salah satunya adalah saham PT Petrosea Tbk yang saat ini kepemilikannya telah mencapai sekitar 9 %.

Saya tidak memiliki target investasi. Berinvestasi di bursa efek tidak bisa ditargetkan, karena kita tidak bisa tahu dengan pasti, apa yang akan terjadi di masa depan. Hari esok itu misteri. Nasehat saya bagi orang-orang yang baru mulai berinvestasi ialah jangan pernah membeli saham sebelum membaca annual report-nya, karena dengan membaca annual report kita bisa mengetahui bidang usahanya, labanya, keuangannya, pemiliknya, serta direktur dan komisarisnya, agar kita tahu apa yang kita beli dan tidak membeli kucing dalam karung.

Tuhan itu Maha Pengampun, tetapi bursa saham tidak kenal belas kasihan. Bursa Saham tidak pernah memberi ampun kepada orang yang tidak tahu apa yang ia beli.

Kini Kheng Hong terus berusaha membagikan ilmunya dalam rangka menumbuhkan kesadaran banyak orang untuk berinvestasi. Ia seringkalisharing dengan anak-anak, saudara, teman, dan juga para mahasiswa dengan memberi kuliah umum di berbagai universitas, serta kepada para profesional di berbagai perusahaan publik tentang manfaat berinvestasi di bursa saham. Saudara dan kedua anak Kheng Hong pun telah turut berinvestasi di saham. Anak bungsunya bahkan telah mulai membeli saham sejak masih berusia 9 tahun.

Cara Lo Kheng Hong Bermain Saham
Tiap hari mencermati berita tentang emiten dan tren pasar modal
Memburu saham yang ¡®salah harga¡¯ di pasar
Mencermati laporan tahunan perusahaan yang sahamnya akan dibeli
Tidak menetapkah target berapa lama saham harus dipegang
Rata-rata return investasi Lo Kheng Hong: 63% per tahun

Return yang pernah diraih dari beberapa saham :
Nama Perusahaan & Kode Saham
Harga Beli
Harga Jual
Jangka Waktu Investasi

Persentase Keuntungan
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI)
Rp 250
Rp 31500
6 tahun (2005-2011)
12500%

PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Rp 100
Rp 260
1,5 tahun
160%

PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS)
Rp 800
Rp 1350 < 1 tahun (1993) 68,75%

Aidil Akbar Madjid, Chairman IARFC (International Association of Registered Financial Consultants) Indonesia dan Founder Akbar¡¯s Fianancial Check Up (AFC) Financial mengatakan, sebenarnya setiap orang bisa menjadi seperti seorang Lo Kheng Hong jika mengikuti pola yang sama. Namun, jelas bahwa tidak semua orang memiliki disiplin seperti apa yang diterapkan Lo Kheng Hong tersebut. Dan untuk dapat hasil hingga triliunan tersebut, jelas dibutuhkan modal besar, kata Aidil.

Menurutnya, keuntungan besar dari saham itu memang mungkin didapatkan jika seorang investor masuk ke pasar dengan dana yang cukup besar ketika terjadi krisis di tahun 1997-1998 dan terus berinvestasi hingga sekarang. Di 1997-1998 IHSG turun sampai 700, dan sekarang sudah ke 4.300-an, ujarnya.

Secara umum, harga saham emiten besar yang sudah punya nama, memiliki fundamental yang baik dan terbilang bluechip memang disebut-sebut memiliki potensi kenaikan rata-rata 20-25 % per tahun. Namun kenyataannya, harga saham yang sudah mature itu kenaikannya tidak lagi terlalu banyak. Bahkan terkadang dalam 5 tahun harganya kembali lagi ke harga awal, ujarnya.

Diakui Aidil, berinvestasi saham memang sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang, dan sebaiknya investor memilih saham-saham yang memiliki potensi dan fundamental yang bagus. Namun, saham seperti ini biasanya namanya memang belum ¡¯terdengar¡¯ dan tidak termasuk kategori bluechip. Dan, itu berarti saham tersebut juga memiliki risiko yang lebih tinggi daripada saham-saham bluechip. Perlu diingat, berapa banyak perusahaan yang harga sahamnya bisa naik secara signifikan? Multibreeder itu hanya 1 dari sekian banyak perusahaan yang melantai di bursa. Intinya keuntungan sebesar itu bisa didapatkan, tapi tergantung tipe investornya, tergantung berapa modalnya, tergantung analisa fundamental dan teknikalnya dan juga tergantung keberuntungannya, ujarnya.

Dikutip dari sebuah sumber

Teruslah Bermain

JANGAN BERHENTI, TERUSLAH BERMAIN

Berharap ingin meningkatkan kemampuan putranya dalam bermain piano, seorang ibu mengajak putranya ke sebuah konser maestro piano ternama, Paderewski. Setelah mereka duduk, si ibu melihat seorang temannya di antara penonton dan bangkit dari tempat duduknya untuk menyapa temannya itu. Melihat kesempatan bagus untuk menyelidiki rasa penasarannya akan gedung konser itu, si anak juga berdiri dan mulai berjalan keluar menuju sebuah pintu bertanda, Dilarang Masuk.

Waktu lampu-lampu di dalam gedung mulai dipadamkan dan konser akan segera dimulai, si ibu kembali ke tempat duduknya dan mulai menyadari kalau putranya menghilang. Tiba-tiba, tirai panggung terbuka dan lampu sorot diarahkan ke panggung yang megah. Si ibu kaget bukan kepalang begitu melihat putra kecilnya tengah duduk di depan piano, dan dengan tenangnya memainkan musik Twinkle, Twinkle Little Star.

Pada saat itu, sang maestro mulai keluar panggung, dan cepat melangkah menuju piano lalu berbisik di telinga anak kecil itu. Jangan berhenti. Tetaplah bermain. Lalu, dengan mencondongkan badannya ke depan, Paderewski menjulurkan tangan kirinya dan mulai memainkan nada bass. Segera tangan kanannya terjulur ke sisi lain anak kecil itu dan menambahkan nada obbligato (nada-nada panjang yang mengiringi melodi). Bersama-sama, sang maestro dan pemain pemula itu mengubah situasi yang kacau-balau menjadi pengalaman kreatif yang memikat. Dan para penonton tampak terpesona.


Sobat yang luar biasa,

Apa pun situasi yang kita hadapi dalam hidup ini, betapa menyakitkan dan menyedihkan keadaan itu, Sang Maha Kuasa akan selalu menyertai dan berbisik dalam jiwa kita, Jangan berhenti, tetaplah bermain.


Di upload dari sebuah sumber

Thursday, November 23, 2017

A Leader is Like A Magician

HE HAS TO MAKE HIMSELF DISAPPEARED

One of the job of a leader is to create the successors for himself.
When his successors are ready, he has to disappear and move to his next role, Promotion, rotation, ...etc.

Lets look at these 3 steps:

0. LEARNING
First, he needs to learn (process, culture, way of working, networking ... etc) in his new role.

0. PERFORMING
Then he can perform and contribute at the maximum level for the organization.

0. DEVELOPING
Now, he has to develop his team members (to replace him) and develop himself (for his next role)


by Pambudi Sunarsihanto

Mental Block

MENTAL BLOCK

1.Merasa tidak mampu, atau tidak berdaya, sehingga tidak melakukan apa-apa, dan memilih untuk mengubur impiannya bahkan meskipun sebenarnya dia masih ingin meraihnya.

2.Merasa mampu, punya tekad untuk mengubah hidup, bekerja keras, melakukan berbagai strategi, namun anehnya tetap tidak berhasil. Selalu saja ada hambatan, dan sering terjadi saat apa yang dia inginkan sudah ada di depan mata, tetapi ada saja yang membuat dia gagal meraihnya. Saat kelelahan untuk meraihnya dia pun mengambil kesimpulan bahwa mungkin ini bukan jalan rejekinya, sehingga ada yang akhirnya menyerah dan meninggalkan impiannya meskipun dia masih tetap menginginkannya.

Mental block adalah keyakinan negatif (program pikiran negatif) yang bekerja pada level bawah sadar sehingga tanpa Anda sadari program ini menyabotase segala potensi yang dimiliki seseorang.

Adapaun hal yang dimaksud dengan mental block adalah hambatan secara mental / psikologis yang menyelubungi pikiran seseorang. Ia dapat muncul dari kekeliruan pikiran Anda terhadap kemampuan sebenarnya yang Anda miliki.

Mental blocking negatif dapat menghambat seseorang untuk meraih sukses misalnya, kekayaan, jabatan, karir, jodoh, prestasi olah raga dsb. Untuk itu Anda perlu dengan serius menemukan segala mental block dalam diri dan menghilangkannya dalam diri Anda. Kendala-kendala dalam diri tersebut sering kali men-sabotase atau menghancurkan keyakinan diri dan menggoyahkannya.       

by Sigit Setyawadi

Sunday, November 19, 2017

Fraud Karyawan di Perusahaan

Copas dari group HR Indo by Kang Syai

Ijin sharing di akhir pekan untuk rekans HR & Legal:

*FRAUD KARYAWAN  DI PERUSAHAAN*

Sebagai praktisi HR & Legal di Perusahaan tentunya kita sudah terbiasa menghadapi permasalahan pelanggaran aturan perusahaan terutama untuk kasus fraud yang dilakukan karyawan, bagi Perusahaan yang telah menjalankan proses GCG dengan benar biasanya sudah ada komite disiplin yang siap menerima menu rutin mulai dari membahas kronologi tindakan pelanggaran sampai dengan merekomendasikan bentuk hukuman layaknya pengadil bagi terdakwa.

Sudah biasa pula proses ¡°pengadilan¡± tersebut membutuhkan energy lebih sebab HRD sebagai pemegang fungsi produksi hukuman tindakan indisipliner harus memastikan hukuman yang diberikan telah sesuai dengan aturan dan menjadi penengah yang baik dari laporan audit internal yang diterima vis a vis info dari user dan/atau karyawan. Jangan sampai hukuman yang diberikan offset dan justru melanggar aturan itu sendiri sehingga berkembang menjadi ketidakpuasan bersama yang akhirnya berujung pada pengadilan hubungan industrial.

Pelanggaran yang biasanya alot dalam pembahasan adalah pelanggaran aturan perusahaan yang mengakibatkan kerugian perusahaan.

Adakalanya pelanggaran tersebut serta merta di vonis sebagai tindakan fraud dan layak diganjar hukuman paling berat dalam skala aturan di Perusahaan.

Sebelum bertindak lebih lanjut, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan fraud sebenarnya.


Definisi Fraud

Secara harafiah fraud didefInisikan sebagai kecurangan, namun pengertian ini telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas.

Black Law Dictionary Fraud menguraikan pengertian fraud mencakup segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat. Licik, tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang lain tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau properti.

Berdasarkan defenisi dari The Institute of Internal Auditor (IIA), yang dimaksud dengan fraud adalah An array of irregularities and illegal acts characterized by intentional deception: sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja.

Websters New World Dictionary mendefenisikan fraud sebagai suatu pembohongan atau penipuan (deception) yang dilakukan demi kepentingan pribadi, sementara International Standards of Auditing seksi 240 ¨C The Auditors Responsibility to Consider Fraud in an Audit of Financial Statement paragraph 6 mendefenisikan fraud sebagai ­tindakan yang disengaja oleh anggota manajemen perusahaan, pihak yang berperan dalam governanceperusahaan, karyawan, atau pihak ketiga yang melakukan pembohongan atau penipuan untuk memperoleh keuntungan  yang tidak adil atau illegal.

Motifnya sama, yaitu sama-sama memperkaaya diri sendiri/golongan dan modus operandinya sama, yaitu dengan melakukan cara-cara yang illegal.


Fraud dan Tindakan Pidana

Bahwa suatu perbuatan dianggap telah melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana, harus dipenuhi dua unsur, yaitu adanya unsur actus reus (physical element) dan unsur mens rea (mental element).

Unsur actus reus adalah esensi dari kejahatan itu sendiri atau perbuatan yang dilakukan, sedangkan unsur mens rea adalah sikap batin pelaku pada saat melakukan perbuatan (Zainal Abidin Farid, 1995:35).

Dalam ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu dikenal sebagai actus reus, sedangkan kondisi jiwa atau sikap kalbu dari pelaku perbuatan itu disebut mens rea.

Jadi actus reus adalah merupakan elemen luar (external element), sedangkan mens rea adalah unsur kesalahan (fault element) atau unsur mental (mental element).

Seseorang dapat dipidana tidak cukup hanya karena orang itu telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum.

Sehingga, meskipun perbuatannya memenuhi rumusan delik dalam peraturan perundang-undangan dan tidak dibenarkan (an objective breach of a penal provision) namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk penjatuhan pidana (Prof. Sudarto,S.H.).

Hal ini karena harus dilihat sikap batin (niat atau maksud tujuan) pelaku perbuatan pada saat melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum tersebut.

Di beberapa negara, perbuatan dan sikap batin seseorang dipersatukan dan menjadi syarat adanya suatu perbuatan pidana.


Tindakan Pidana di Perusahaan

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terdapat ketentuan Pasal 374, yang apabila dilihat dari kaca mata praksisnya tindakan pidana di perusahaan dapat berbentuk penggelapan dana kegiatan, mark-up nilai transaksi, pemalsuan tanda-tangan, pemalsuan surat keterangan dokter, penerimaan grativikasi, pembobolan sistem aturan lembaga, dll.

Kendati sudah diatur dalam undang-undang, tidak semua perusahaan memutuskan pada tahap awal untuk langsung menyerahkan kasus ini ke ranah hukum.

Kasus-kasus demikian biasanya diproses lebih dulu secara internal.
Proses penanganan kasus-kasus tersebut secara internal tentu harus dilakukan dengan penyidikan atas laporan yang diterima dan kemudian ditemukan beberapa bukti sebagai syarat atas adanya pelanggaran tersebut.

Selanjutnya, pihak yang berwenang di internal melakukan klarifikasi kepada pekerja termaksud dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Apabila dalam klarifikasi tersebut diketahui bahwa pekerja terbukti melakukan tindak pidana Pasal 374 KUHP tersebut, maka pihak berwenang di perusahaan meminta dibuatkan surat pernyataan dari pekerja terkait.

Surat Pernyataan yang telah ditandatangani oleh pekerja tersebut akan menjadi salah satu pembuktian tambahan agar dapat dilaporkan kepada pihak yang berwajib, yakni pengajuan laporan adanya tindak pidana ke kantor Kepolisian setempat.

Jerat pidana sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan terhadap penyalahgunaan wewenang yang dimiliki pekerja diatur sebagai pidana penjara selama 5 (lima) tahun, akan tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya ¡°pengampunan¡± atas kesalahan penggelapan karena adanya kewenangan dalam suatu hubungan kerja ini dengan pemberian sanksi yang lebih ringan di mana para pihak sepakat untuk tidak melanjutkan ini ke dalam ranah hukum, artinya sama-sama menyepakati untuk menyelesaikan masalah secara damai dengan ditandai oleh keinginan pekerja untuk melakukan penggantian kerugian perusahaan sebesar nilai kerugian yang terjadi. Selanjutnya pekerja yang melakukan penyalahgunaan wewenang tersebut biasanya mengajukan pengunduran diri.

Hal ini disinggung pengaturannya dalam UU No. 13 Tahun 2013, tepatnya pada Pasal 162 ayat (1,2,3,4), bahwa pengunduran diri yang dilakukan pekerja menjadi dasar penurunan atas sanksi pidana yang ada, karena dalam ayat (4) pasal ini disebutkan bahwa pengakhiran hubungan kerja dengan pengunduran diri oleh pekerja dilakukan tanpa adanya penetapan dari Lembaga PPHI.

Tentunya dengan adanya pengunduran diri ini tidak memberikan implikasi atas pembayaran pesangon kepada pekerja.


Wallahu ¡®alam.
Source: dari pak @Andie Setiyawan  dan berbagai sumber

Key Success Factors

College Ranking Not Among Millionaires’ Key Success Factors

By Thomas J. Stanley

Hasil penelitian dari Thomas J. Stanley, Ph.D, mengatakan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, IQ hanya di urutan ke-21, bersekolah di sekolah favorit di urutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik cuma faktor sukses di urutan ke-30.

In a Wall Street Journal article, Richard D. Kahlenberg mentioned that:

A significantly larger portion rated a variety of success factors as being very important, including:

being honest with all people  5.5X
being well disciplined  5.1X
loving my career/business  5.1X
working harder than most  4.8X
getting along with people  4.7X
having a very competitive spirit/personality  4.5X
having strong leadership qualities  4.3X

Sedangkan 10 faktor utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan adalah sebagai berikut :
1. Jujur
2. Disiplin
3. Gaul (Good interpersonal Skill)
4. Dukungan dari pasangan hidup
5. Bekerja lbh keras dari yg lain
6. Mencintai apa yg dikerjakan
7. Kepemimpinan yg baik & kuat (Good & Strong Leadership)
8. Semangat & berkepribadian kompetitif
9. Pengelolaan kehidupan yg baik (Good life management)
10. Kemampuan menjual gagasan & produk (Abilty to sell idea or product)


Sumber :
http://www.thomasjstanley.com/2012/12/college-ranking-not-among-millionaires-key-success-factors/

Saturday, November 18, 2017

You Will Find What You Look For

(Anda akan menemukan yang anda  cari)

Ada sebuah cerita yang beredar di sosmed dan beberapa messaging platform tentang seorang Ulama terkenal (sebut saja namanya Buya), yang pergi ke Amerika. Pulangnya beliau ditanya oleh seorang temannya.
"Pak, di Amerika ada pelacur nggak?"
"Nggak ada tuh"
"Ah masak. Saya ke Mekah aja , di sana ada Pelacur"
Dan sang Ulama menojawab,"Mungkin karena kita akan selalu menemukan apa yang kita cari"
Sambil menyindir mungkin bahwa temannya ke mana mana mencari pelacur. Tentu saja itu mungkin terkesan lucu tetapi tetap punya arti yang sangat "dalem".
By the way, humor memang salah satu tanda yang dimiliki oleh orang orang yang mempunyai kecerdasan tinggi.
Albert Einstein adalah orang yang sangat humoris padahal kita tahu betapa cerdasnya dia.
Ok... sekarang kita kembali kepada petuah bijak Ulama tersebut ..."Kamu akan menemukan apa yang kamu cari"

Ternyata kata kata itu sangat filosofis.

- Seorang teman saya terbelit hutang.
Ternyata karena dia yang mencari hutang. (Nggak ada yang memaksa atau mengancam dia untuk berhutang).
- Seorang teman saya sakit paru paru karena sudah lama menjadi perokok berat. (Nggak ada yang memaksa dia untuk merokok).

Kamu mencari hutang, kamu akan terbelit hutang.
Kamu mencari rokok, kamu akan dapat kanker paru paru.

Apakah petuah itu hanya berlaku untuk yang negatif saya? Ternyata tidak.
Ternyata juga berlaku untuk yang positif.

- Teman saya terobsesi untuk memiliki rumah sendiri. Dia bersumpah pada ibunya tidak akan pulang ke kampung halamannya sebelum dia mempunyai 2 kunci (kunci rumah dan kunci mobil).
Dia bekerja keras siang malam dan akhirnya berhasil memiliki rumah dan mobil.
- Anak saya ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri ... dia bekerja keras untuk itu ... belajar banyak dan akhirnya mendapatkan beasiswanya ....

You will find what you are looking for.
Kita akan menemukan apa yang kita cari.
Mau cari yang negatif (hutang, penyakit) kita akan menemukan yang negatif.
Mau cari yang positif (harta, kesuksesan, beasiswa), kita juga akan menemukan yang  positive.
The choice is yours.... easy kan?

Nah mumpung kita masih punya pilihan (entar kalau kita sudah mati, kita gak akan punya pilihan lagi), mari kita mencari yang positif: hidup yang bahagia, rumah tangga yang harmonis, anak anak yang sukses, karier (dan gaji) yang berkembang, promosi ... etc.
Karena... kalau kita mencari yang positif (dan kita bekerja keras) kita akan menemukan yang positif.
People will always find what they look for!

So go for it ...define something positive that you want to achieve, work hard for it and you will end up by finding it.

Terus bagaimana dong praktisnya untuk mencapai apa yang kita inginkan ....

Kita coba terapkan langkah langkah di bawah ini ...


1. Define Your Goals

Renungkan, pikirkan, tentukan apa yang ingin anda capai.
- karier
- kuliah
- financial
- .... etc
Jadikan itu obsesi yang ingin anda capai.


2. Define your Values

Jangan sampai "tujuan menghalalkan cara".
You define for yourself... what you want to achieve... but also ... HOW you will achieve them.
Tetapkan nilai nilai bagi anda sendiri. Jangan melanggar nilai nilai anda sendiri.
Nilai nilai itu akan membatasi antara apa yang boleh anda lakukan dengan anda yang tidak boleh anda lakukan.


3. Create the millestone

Bagi goal anda menjadi beberapa step. Dan di setiap step ciptakan millestone yang akan memudahkan anda mengukur apakah tahap itu sudah tercapai atau tidak, sehingga anda bisa memutuskan apakah anda sudah bisa move on to the next steps


4. Work Smart and Hard

I cannot emphasize enough. You have to work smart and hard to achieve your dream.
Jangan pernah terbuai dengan kata work smart not hard.
Yoi have to do both.
Anda harus bekerja keras secara cerdas untuk mencapai tujuan anda.


5. Surround yourself with positivity (environment, family, friends, hobbies)

Perjalanan mencapai tujuan anda sangat panjang. Ibaratnya mobil anda perlu bensin. Bensin dalam kehidupan anda adalah aura dan energy positive yang anda dapatkan dari teman teman anda, keluarga anda, lingkungan anda dan hobby anda.
Tapi ingat... be selective!
Harus benar benar memilih mereka yang memberikan energy positive. Jangan segan segan mengurangi frekwensi bertemu dengan teman teman atau bahkan keluarga yang memberikan energy negative kepada anda!


6. Measure and Reward yourself.

Secara periodic ukurlah pencapaian prestasi anda.
Dan berikanlah reward kepada anda sendiri atas pencapaian sukses anda (sekecil apapun itu).

Jadi ingat ... you will always find what you are looking for.

If you work hard... you will also find your own success..... dengan mencoba langkah langkah di bawah ini ...

1. Define Your Goals
2. Define your Values
3. Create the millestones
4. Work Smart and Hard
5. Surround yourself with positivity (environment, family, friends, hobbies)
6. Measure and Reward yourself.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Monday, November 6, 2017

10 Cara Kaya Muda

Siapa sih orang di dunia ini yang nggak kepengen kaya? Pasti semua orang pengen dong ya. Gak cuma bisa membuat kita hidup enak, tapi kekayaan juga bisa membuat seseorang lebih punya kesempatan untuk berbagi dan membantu orang lain.

Asal kamu tahu aja, gak cuma orang yang udah berumur loh yang bisa memperoleh kekayaan. Kamu gak perlu bekerja berpuluh-puluh tahun sebelum jadi orang kaya. Karena semuanya bisa kamu mulai dari sekarang. Apa aja sih yang harus kamu lakukan biar bisa kaya di usia muda?


1. Ciptakan Impian Soal Karir dan Pekerjaan Masa Depan

Kalau sampai sekarang kamu masih belum tahu pengen jadi kaya dengan cara macam apa, lebih baik segeralah tentukan pekerjaan dan karir impianmu. Punya impian yang jelas soal bagaimana kamu akan mencapai kekayaan akan membuatmu lebih semangat berusaha. Kalau perlu, tuliskan impian itu besar-besar dan tempelkan di tempat yang mudah kamu lihat.


2. Pilih Pendidikan yang Paling Sesuai Dengan Minat dan Bakatmu

Orang-orang sukses biasanya mendalami hal yang paling mereka sukai dalam hidup. Kamu akan mengalami kesuksesan yang sama, atau bahkan lebih — jika kamu menempuh pendidikan sesuai dengan minat dan bakatmu.

Hal ini akan menjadi bekal yang berharga dalam usahamu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan nantinya. Jika kamu nggak tahu apa yang ingin kamu tekuni dan punya semangat “kerja-apa-aja-boleh-asal-kaya-dan-banyak-duit” nih Hipwee kasih daftar pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia.


3. Sisihkan 25% dari total pendapatanmu setahun

Kalau kamu masih minta uang saku dari orang tua, berapa yang kamu dapat per-bulannya? 500 ribu? Berarti dalam setahun kamu harus bisa menyisihkan minimal Rp 1.500.000,00 . Kalau kamu udah punya gaji sendiri, caranya juga sama. Sisihkan 1/4 dari total gajimu.

Uang ini jangan diotak-atik, jangan tergoda untuk belanja atau traveling pakai uang simpanan ini. Tujuan utama dari menyisihkan seperempat uangmu adalah untuk investasi dan dana tak terduga.


4. Mulailah Berinvestasi Di Pasar Modal

Letakkan 25% dari pendapatan tahunan yang telah kamu sisihkan dalam skema investasi pasar modal. Caranya bisa bermacam-macam. Kamu bisa mencoba peruntungan dengan membeli valuta asing kemudian menukarkannya saat nilai tukar naik, investasi emas, ikut program deposito atau bisa juga lewat saham dan reksadana.

Menurut beberapa pendapat, investasi paling memungkinkan untuk anak muda yang baru punya penghasilan adalah investasi reksadana. Melalui skema investasi ini, kamu dapat membeli reksadana saham mulai dari Rp 100.000,00. Cukup ringan kan untuk kantong anak muda?

Investasi ini juga terbukti cukup aman jika dibandingkan dengan skema investasi lain. Sebab berbeda dengan investasi pada umumnya yang benar-benar mengandalkan spekulasi, dalam investasi reksadana kamu masih akan didampingi oleh seorang Manajer Investasi (MI) yang sudah berpengalaman. Jadi dialah yang akan mengatur kemana uangmu akan diinvestasikan.


5. Kalau kamu punya uang lebih, berinvestasilah di Bidang Properti

Investasi di bidang properti memang membutuhkan stabilitas dana dan modal awal yang besar. Namun keuntungan jangka panjangnya juga tidak main-main. Di tahun 2011 saja harga properti di Jakarta sudah naik sebesar 38%, sementara di Bali kenaikan harga properti mencapai 20%. Angka ini cukup fantastis, dua kali lipat diatas angka kenaikan harga properti di Dubai. (data, disini)

Jadi mulai sekarang, kalau kamu sudah punya penghasilan maka pertimbangkan untuk menyisihkan uangmu demi mencicil perumahan sederhana atau apartemen mini. Beberapa tahun lagi jika properti tersebut kamu jual atau kamu sewakan dijamin harganya akan meroket.


6. Mulailah ambil asuransi untuk proteksi diri

Sisihkan juga uangmu (diluar dari yang 25% per-tahun tadi, ya) untuk membeli asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Walau kamu sudah punya asuransi dari kantor atau masih ditanggung orang tua, tapi biasanya asuransi korporat tidak menanggung beberapa kasus khusus.

Dana kesehatan adalah dana tak terduga yang bisa membuat tabunganmu terkuras jika tidak kamu persiapkan dengan baik. Lebih baik sisihkan beberapa ratus ribu setiap bulannya untuk menghindari kerugian mendadak yang bisa menghampirimu tiba-tiba.


7. Coba Memulai Usaha Sendiri, Ambil Resiko

Amat jarang orang yang bisa jadi milyuner tapi seumur hidupya jadi karyawan. Biasanya mereka yang sangat sukses dalam bidang finansial berani mengambil resiko dengan berusaha memulai usaha sendiri.Gak perlu drastis meninggalkan pekerjaanmu sekarang kalau kamu belum sepenuhnya yakin.

Cobalah memulai usaha di bidang yang kamu minati secara paruh waktu dulu. Toh sekarang kemudahan teknologi sudah bisa membantumu. Kamu bisa menjalankan usahamu via online sehingga bisa kamu kerjakan di sela-sela kesibukan pekerjaan kantoranmu. Saat sudah benar-benar menghasilkan, barulah kamu bisa keluar dari pekerjaan rutinmu dan fokus ke bisnis yang ingin kamu rintis.


8. Gak usah gampang tergiur sama teknologi baru

Keborosan anak muda biasanya terletak di belanja gadget. Handphone dan tablet masih bisa dipakai, eeeh udah tergiur sama produk keluaran terbaru. Padahal ya bedanya gak jauh. Gak jarang beberapa orang bela-belain nyicil demi bisa dapat gadget keluaran terbaru. Tahan dirimu untuk menuruti hawa nafsu mengikuti kemajuan teknologi yang nggak akan ada ujungnya itu.

Daripada dipakai buat membuat dirimu kelihatan lebih keren didepan teman-teman, lebih baik uang itu kamu tabung atau kamu jadikan dana investasi. Alih-alih keluar uang, kamu justru bisa menghasilkan dana untuk masa depanmu. Walau sekarang pakai HP jadul, tapi kalau di rekening uang mengalir terus ya siapa yang nggak mau?


9. Jangan Takut Hidup Susah

Kalau pengen sukses dan kaya raya tanpa mau merintis dari nol, ya apa kabar? Gak ada kesuksesan yang dibangun dalam semalam. Kayak yang pernah Hipwee tulis di artikel tentang Wu Shihong, mantan cleaning service yang jadi manager IBM&Microsoft. Orang sesukses dia saja memulai karirnya dari bawah.

Jadi, jangan takut mulai bekerja dengan gaji rendah. Jangan takut tinggal di kos atau kontrakan sederhana selama beberapa waktu. Jangan takut gak punya mobil keren dan malah pakai angkutan umum demi bisa berinvestasi. Jangan takut terlihat kalah trendi dari lingkungan sekitarmu. Ingat, kamu sedang prihatin mencoba hidup sedikit susah demi kekayaan yang akan kamu nikmati di masa depan.


10. Kerja Keras, Kerja Pintar

Ini yang paling penting dari semuanya. Walau kamu sudah berinvestasi, sudah punya pendidikan OK, tapi tidak punya semangat juang maka ucapkan selamat tinggal pada kekayaan yang diharapkan. Ia tidak akan datang. Mumpung masih muda, maksimalkan waktumu untuk fokus kerja-kerja dan kerja.

Datanglah paling pagi ke kantor, kerjakan pekerjaanmu dengan semaksimal mungkin, manfaatkan teknologi dan sarana yang ada untuk membantu pekerjaanmu. Mulailah menjalankan bisnismu sendiri, perbanyak koneksi dan relasi di dunia profesional, plus jangan ragu untuk mulai belajar berinvestasi.


Sumber :
http://www.hipwee.com/sukses/ini-10-cara-biar-kamu-bisa-kaya-di-usia-muda/

Related Posts