Thursday, February 29, 2024

Pemilih Muda (Jangan) Hanya Dilihat Sebagai Angka

Pemilih Muda adalah Massa yang Bisa Melegitimasi Si Penguasa

Pemilu adalah momentum penting bagi demokrasi, dan partisipasi pemilih muda memiliki dampak yang besar dalam menentukan arah masa depan suatu negara. Di Indonesia, Pemilu 2024 menjadi titik penting dalam perjalanan demokrasi, dan banyak pemilih muda telah menunjukkan dedikasi mereka untuk terlibat dalam proses politik. 

Dalam Pemilu 2024, generasi muda berusia usia 22-30 tahun akan mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta, dari total 204.807.222 orang yang punya hak pilih. Separuh dari mereka akan menjadi pemilih pemula, yang merupakan Gen Z dan milenial. 


Generasi milenial yang lahir pada periode (1981-1996) menjadi pemegang suara sebanyak 33%. Generasi X kelahiran (1965-1980) akan menjadi pemilih dengan jumlah suara terbesar kedua sebanyak 28%.

Sementara, Generasi Z yang terhitung lahir (1997-2012) akan memegang peranan dalam pemilihan sebanyak 23% suara. Generasi Baby Boomer kelahiran era (1946-1964) berperan 14% suara. Generasi Pre-Boomer yang lahir sebelum (1945) menjadi pemilih terkecil hanya 2%.


Ini menunjukkan bahwa Gen Z hingga Milenial menjadi penentu Next Presiden.

Itu artinya, suara kita, suara anak muda, bakal punya kekuatan super besar dalam menentukan masa depan negara Indonesia. Pemilih muda (generasi Z dan milenial) kerap kali menjadi fokus para pihak setiap pemilu menjelang. 

Keterlibatan generasi muda dalam pemilu bukan sekadar angka-angka partisipasi, melainkan sebuah sinyal perubahan yang berpotensi membawa angin segar dalam kancah politik nasional. 

Mayoritas anak muda memiliki ketertarikan terhadap dunia politik, mulai dari mengikuti perkembangan berita politik, berpartisipasi dalam pengawasan pemilihan, memberikan dukungan kepada kampanye partai atau politisi tertentu, berambisi menjadi bagian dari suatu partai politik, bahkan ada yang berkeinginan untuk mencalonkan diri sebagai legislator.

Dalam memilih calon presiden, anak muda cenderung menyuarakan kepentingan mereka dengan mempertimbangkan kinerja, rekam jejak, kejujuran, dan inovasi sebagai faktor utama. Selain itu bagi anak muda yang harus menjadi prioritas para calon presiden adalah penyediaan lapangan pekerjaan, diikuti oleh jaminan kesehatan dan kesejahteraan rakyat, serta peningkatan kesadaran ekonomi digital atau ekonomi kreatif.


Pemilu adalah inti dari demokrasi, di mana setiap suara memiliki potensi untuk membentuk arah masa depan sebuah negara. Namun, terlalu sering pemilih muda dilihat hanya sebagai angka dalam statistik atau sebagai massa yang bisa memberi legitimasi kepada si penguasa. Fakta bahwa pemilih muda sering diabaikan atau dipandang remeh oleh pihak-pihak berkuasa telah menjadi masalah yang meresahkan dalam proses politik. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana persepsi terhadap pemilih muda perlu berubah, mengakui bahwa mereka memiliki peran penting dalam mewujudkan demokrasi yang sejati.

Pemilih muda sering kali diidentifikasi hanya berdasarkan usia mereka, tanpa mempertimbangkan keberagaman pendapat, nilai, dan pengalaman hidup yang mereka miliki. Stereotip ini sering kali mengarah pada asumsi bahwa pemilih muda kurang peduli atau tidak mengerti tentang isu-isu politik, padahal banyak dari mereka memiliki pandangan yang matang dan beragam tentang masa depan negara mereka.

Pemilih muda sebenarnya adalah kekuatan perubahan yang kuat dalam politik. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap gagasan-gagasan baru, lebih berani dalam mengekspresikan pendapat mereka, dan lebih mungkin untuk memperjuangkan isu-isu yang dianggap penting oleh generasi mereka. Jika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat, pemilih muda memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah politik suatu negara.

Sikap meremehkan terhadap pemilih muda, yang sering kali dilihat hanya sebagai alat politik untuk memenangkan suara, harus ditentang. Pemilih muda bukanlah sekadar massa yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak berkuasa untuk memperoleh kekuasaan, tetapi individu yang memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik dan memiliki suara yang penting untuk didengar.

Untuk memastikan bahwa suara pemilih muda didengar dan dihargai, langkah-langkah perlu diambil untuk mendukung partisipasi aktif mereka dalam politik. Ini termasuk memberikan pendidikan politik yang lebih baik di sekolah-sekolah, memfasilitasi akses pemilih muda ke informasi yang objektif dan terpercaya, serta menciptakan ruang untuk dialog dan diskusi yang konstruktif antara pemilih muda dan pemimpin politik.

Penting bagi kita semua untuk mengakui nilai dan kontribusi pemilih muda dalam proses politik. Dengan mengubah persepsi terhadap pemilih muda dari sekadar angka menjadi agen perubahan yang berpotensi, kita dapat membangun masa depan demokrasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk memastikan bahwa setiap suara, termasuk suara pemilih muda, didengar dan dihargai dalam proses politik negara kita.



Sumber :
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-66531834
https://www.kompas.id/baca/opini/2023/03/22/pemilih-muda-penentu-masa-depan-pemilu-2024
https://opendata.jabarprov.go.id/id/artikel/pemilu-2024-gen-z-dan-milenial-sumbang-55-persen-suara-ini-fakta-lengkapnya
https://www.cnbcindonesia.com/research/20231204154618-128-494398/gen-z-milenial-wajib-bangga-anda-jadi-penentu-next-presiden
https://datanesia.id/pemilu-2024-berebut-suara-pemilih-muda/
https://goodstats.id/infographic/suara-pemilu-2024-didominasi-darah-muda-6UjWb

Saturday, February 24, 2024

Strategi Pemenangan Ahmad Dhani

Di gelaran caleg 5 tahun lalu, yaitu pada tahun 2019, Ahmad Dhani gagal menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Dalam Pemilu 2019 tersebut, di daerah Pemilihan Jawa Timur 1, partai Gerindra hanya mendapatkan jatah 1 kursi. Hal ini dikarenakan Ahmad Dhani hanya memperoleh 40.148 suara, sehingga harus puas di peringkat ketiga di partainya. Di dapil Jatim 1, caleg Gerindra dengan suara terbanyak diraih oleh Rahmat Muhajirin (86.274 suara), dan posisi kedua diraih caleg petahana, Bambang Haryo Soekarto (52.451 suara). 

Di Pemilu 2024 ini, Ahmad Dhani Prasetyo politisi Gerindra tersebut maju kembali dan sudah terdaftar sebagai calon legislatif (atau caleg) dengan daerah pemilihan (atau dapil Surabaya - Sidoarjo lagi.

Soal persiapan caleg, Personel Dewa 19 ini mengatakan tak perlu muluk-muluk.  Tur konser cukup membuatnya populer dan dikenal. Ahmad Dhani mengatakan bahwa dirinya masih akan tur hingga 2023, tapi bukan berarti tidak fokus pada politik, dalam hal ini persiapan nyaleg.


Ahmad Dhani, pentolan Dewa 19, hadir dalam Festival Soeroboyo Wani yang digelar The Luntas Indonesia, bekerja sama dengan Kayoon Heritage. Acara itu berlangsung pada 11 November 2023 di Kayoon Heritage, Jalan Embong Kemiri, SURABAYA. Dhani melakukan orasi budaya. Ia naik ke panggung ludruk, ditemani dua member Luntas: Robets Bayoned dan Ipul Bayoned. Sebagaimana Arek Suroboyo, cara bicara Dhani pun ceplas-ceplos. 

"Nek 'orasi' kan Bahasa Indonesia. Boso Suroboyone 'orasi' iku opo, rek (Kalau 'orasi' itu Bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Surabaya, 'orasi' itu terjemahannya apa, Red)?," tanyanya. 

"Nyocot (berbicara terus, Red), cak!," sahut Ipul. Dhani tertawa, kemudian mengiyakan. "Iyo, Nyocot, yo," jawabnya. Lalu ia mengatakan, "Saya bakal ada ratusan hari untuk Nyocot terus di Surabaya, di berbagai tempat," ungkapnya.

Ditambah, malam itu Dhani menyampaikan bahwa ia meresmikan Kayoon Heritage sebagai "Rumah Seni Ahmad Dhani". "Nanti tak pasang AC semua ruangan-ruangan ini," katanya. Dalam orasinya, ia menyebut bahwa dirinya bangga sebagai Arek Suroboyo.


Ahmad Dhani, musisi kawakan dari grup band Dewa 19 yang maju sebagai Caleg DPR RI Dapil 1 Jawa Timur Surabaya-Sidoardjo dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 berencana bentuk saksi diluar struktur bernama "Saksi Baladewa" untuk kawal pemungutan suara Pemilu 2024 di Surabaya.

Hal tersebut disampaikan oleh Dhani pasca mengikuti kegiatan tatap muka bersama relawan sekaligus fansnya yakni Baladewa saat berkunjung ke Surabaya, tepatnya di Kayoon Heritage, jl Embong Kemiri 19-21, Surabaya.

"Nanti saya rencananya akan merekrut minimal 8.000 orang untuk mewakili menjadi saksi di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), jadi nanti 1 TPS paling tidak ada 1 orang," terang Dhani, Rabu (17/01/2024).

Dhani juga menjelaskan bahwa dirinya sudah mulai mempersiapkan upaya perekrutan Saksi Baladewa dengan pembukatan akun Instagram @Saksibaladewa untuk nantinya bisa di ikuti oleh masyarakat, terutama relawan pendukungnya yang memang tertarik.


Bila nanti berhasil melenggang ke Senayan, Ahmad Dhani ingin masuk ke Komisi III. Ia mengaku bercita-cita turut membenahi penegakan hukum di Indonesia.

Ahmad Dhani, yang diusung oleh Gerindra, berhasil mencuri perhatian dengan meraih 44.449 suara hingga saat ini. Meski begitu, perlu dicatat bahwa data tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah seiring dengan penghitungan suara yang terus berlangsung. Data real count diambil pada Rabu (21/2/2024) pukul 00.00 WIB. 

Keesokan harinya jumlah suara berubah, Kader Partai Gerindra ini mendapatkan 49.303 suara dari real count KPU yang diperbarui pada Kamis (22/2) pukul 23.00 WIB atas 8.502 dari 13.733 TPS atau setara 61,91 persen dari total suara.

Ahmad Dhani bukan satu-satunya selebritas yang terdaftar dari Dapil Jawa Timur I, melainkan ada tiga orang lainnya. Mereka adalah artis Arzeti Bilbina Setyawan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), aktor Andre Hehanussa dari PDIP, serta chef Arnold Poernomo. Dari Empat caleg artis yang terdaftar di Dapil Jawa Timur 1, Ahmad Dhani masih paling unggul. Lalu, disusul oleh Arzeti yang memperoleh 22.534 suara, Andre Hehanussa mendapat perolehan 8.946 suara, dan ada Arnold Poernomo yang memperoleh 5.621.


Sumber :

https://regional.kompas.com/read/2019/05/10/15163231/raih-40148-suara-ahmad-dhani-dipastikan-tak-lolos-ke-senayan?page=all.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/23/210049778/tak-lagi-kritisi-pemerintah-ahmad-dhani-saya-petugas-partai.

https://kumparan.com/kumparannews/ahmad-dhani-nyaleg-lagi-di-2024-strategi-biar-menang-tur-konser-1yccxtHOWyb/full

https://harian.disway.id/read/756993/kampanye-di-surabaya-ahmad-dhani-bahas-penyebab-indonesia-kurang-bisa-maju/15

https://www.cnbcindonesia.com/research/20240220174812-128-516103/juara-dapil-neraka-ahmad-dhani-uya-grace-natalie-hidayat-nur-wahid

https://www.kompas.com/hype/read/2024/02/17/150147466/real-count-kpu-sementara-ahmad-dhani-masih-peringkat-3-di-dapil-jatim-1.

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20240223073448-234-1066262/real-count-suara-caleg-artis-di-jatim-ahmad-dhani-hingga-kris-dayanti/2

https://harian.disway.id/read/741815/beri-orasi-budaya-ahmad-dhani-kisahkan-egaliternya-arek-suroboyo

https://suarajatimpost.com/ahmad-dhani-bentuk-saksi-baladewa-kawal-pemungutan-suara-pemilu-2024-di-surabaya

https://www.beritasatu.com/network/suarajatimpost/89876/ahmad-dhani-bentuk-saksi-baladewa-kawal-pemungutan-suara-pemilu-2024-di-surabaya

Thursday, February 22, 2024

Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng di Pemilu 2024

Komedian Alfiansyah Bustami, alias Komeng baru-baru ini menggemparkan dunia politik Indonesia, dengan perolehan suara yang diraihnya pada Pileg 2024, Dewan Perwakilan Daerah (atau DPD) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat. 

Berdasarkan data real count resmi KPU pada Rabu, tanggal 21 Februari 2024, Komeng sebagai caleg non partai, berhasil mendapatkan 1.857.323 suara (atau setara 20,01 persen), tertinggi di Jawa Barat. Pelawak senior berdarah Betawi - Sunda ini masih memimpin perolehan suara sementara. 

Komeng tak tertandingi oleh calon senator lain. Jumlah suara sementara ini mengalahkan suara artis kawakan Jihan Fahira, dan politisi Aceng Hulik Munawar Fikri, mantan Bupati Garut.


Komeng menjadi primadona padahal dia mengaku tak melakukan kampanye. Bahkan, sebelum hari pencoblosan tiba, Komeng tidak pernah memasang baliho sebagai Caleg DPD RI 2024.

Komeng hanya menerapkan strategi yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. Dia sengaja mengambil pekerjaan yang berada di daerah Jawa Barat, agar masyarakat semakin mengenalnya. Komeng menekankan bahwa ia sama sekali tidak mengeluarkan modal untuk berkampanye. 

Bermodalkan mengisi acara-acara di Jawa Barat, Komeng berhasil menerapkan strategi kampanye terselubung, tanpa disadari masyarakat. Bukan mengeluarkan uang seperti biasanya saat berkampanye, komedian ini justru mendapatkan uang sebagai honor dari pekerjaannya.

Begitu pula di media sosial, Komeng tak melakukan usaha apa pun agar orang-orang mencoblosnya. Komeng sendiri sudah mempelajari aturan Pemilu, sehingga yakin tak melanggar aturan apa pun. Dia hanya bekerja seperti biasa, mengisi acara dengan melawak sebagai keahliannya.



Perpaduan foto nyentrik dan penggunaan nama panggung Komeng di surat suara, mampu menarik perhatian pemilih. Foto tersebut mampu mendongkrak suara Komeng, karena posenya di foto tersebut dianggap nyentrik oleh banyak pemilih.

Pose foto beberapa calon anggota DPD di surat suara, termasuk Komeng, memang lebih luwes dibandingkan foto calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024. KPU memperbolehkan para calon anggota DPD menampilkan foto dengan khas dan keunikan masing-masing calon.

Bahkan ada foto calon sambil menggunakan properti. Misalnya, ada yang mengenakan pakaian adat, memakai cowboy hat, caping dan topi pabrik hingga berfoto dengan wayang kulit. Meski demikian, tidak sedikit foto para calon ditampilkan dengan pose formal, layaknya pas foto pada umumnya.

Pose Komeng di foto tersebut merupakan representasi ekspresi Komeng yang sering muncul di layar kaca. Akibatnya tidak sulit mengenali dan mencari wajah Komeng di surat suara, apalagi dengan posisi foto di barisan paling atas.


Langkah pertama yang dilakukan agar pemilih memilihnya ketika hari pencoblosan, yaitu menjadikan nama panggung menjadi nama resmi agar bisa disematkan di surat suara.

Pada 2023, Komeng mengajukan permohonan pergantian nama resmi ke Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada awal Mei 2023, sebelum pendaftaran ke KPU, PN Cibinong mengabulkan permohonannya. Nama resminya berubah dari Alfiansyah Bustami menjadi Alfiansyah Komeng.

Menariknya Komeng tidak mengganti nama Alfiansyah Bustami sepenuhnya menjadi Komeng saja, seperti yang dilakukan pesohor Uya Kuya, dari nama resmi sebelumnya Surya Utama. Nama Komeng justru dijadikan nama kedua, setelah Alfiansyah. Artinya, nama Alfiansyah tetap dipertahankan. Strategi ini dilakukan agar Komeng bisa mendapat nomor urut kecil.

Nomor urut Komeng 10. Sementara jumlah calon anggota DPD RI dari Jawa Barat sebanyak 54 orang. Di sisi lain, penetapan nomor urut calon anggota DPD RI berdasarkan abjad. Karena itu, jika nama Alfiansyah Bustami diganti sepenuhnya menjadi Komeng, maka Komeng mendapat nomor urut 40. Perubahan ini bisa memengaruhi posisi barisan foto Komeng di surat suara.

Semakin besar nomor urut, maka posisi foto calon semakin berada di baris paling bawah surat suara. Agar posisi foto Komeng tetap di baris atas, maka nama Komeng dijadikan nama kedua setelah Alfiansyah.



Harus diakui, foto dan nama panggung Komeng berhasil membuat surat suara menjadi bermakna bagi para pemilih, dan bukan sekadar kertas pencoblosan. Pemaknaan itu muncul melalui komunikasi tidak langsung secara verbal dan non-verbal antara Komeng dengan para pemilih dengan media kertas suara.

Komeng meyakini strateginya ini lebih efektif dibandingkan memasang baliho dan spanduk di jalan-jalan. Selain menghabiskan banyak biaya, strategi kampanye tersebut dinilai tidak efektif saat ini.

Sebaliknya, Komeng justru memanfaatkan surat suara sebagai media visual kampanye, agar konstituen bisa langsung memilihnya. Strategi Komeng ini erat kaitannya dengan teori Komunikasi Multimodal. Komeng menggunakan multimodal text sebagai pesan untuk menarik perhatian pemilih.

Dalam teori Multimodal Communication, ada banyak tanda yang saling mendukung dalam menciptakan pemaknaan penerima pesan, dalam hal ini pemilih. Tanda-tanda ini diistilahkan sebagai semiotic modes dan dengan cara tertentu mode-mode tersebut disatukan untuk saling melengkapi.

Komeng menggunakan strategi ini agar pemilih mengenalinya secara cepat dan mencoblosnya. Dirinya meyakini popularitasnya masih ada dan sosoknya bisa langsung diingat para pemilih dengan menarik perhatian mereka melalui penggunaan mode-mode semiotik.

Ketika membuka surat suara, para pemilih langsung melihat foto dan nama Komeng di baris pertama.

Kemudian para pemilih memaknainya dengan mengkomparasikannya melalui pengalaman dan pengetahuan terhadap sosok Komeng. Hingga akhirnya, terjadi komunikasi tidak langsung (indirect communication) yang efektif antara Komeng dan para pemilih.

Adapun mode-mode yang dijadikan sebagai teks multimodal dalam strategi komunikasi Komeng, yaitu perubahan nama dan nomor urut yang menentukan posisi baris atas surat suara.

Lalu ada mode ekspresi wajah khas Komeng, tatapan mata, gestur tubuh nyeleneh, warna latar belakang foto dan warna pakaian, serta jenis foto close up yang memfokuskan gambar ekspresi Komeng.

Para pemilih menyatukan mode-mode itu, sehingga tertarik lalu memaknainya dan menghasilkan efek, yang tentu sesuai dengan harapan si pemberi pesan, yaitu coblos Komeng. Alhasil, suara Komeng melesat.

Mengacu pada konsep komunikasi tidak langsung Harrold Laswell, dijelaskan bahwa pesan efektif adalah pesan yang mampu dimaknai penerima pesan dan menciptakan efek sesuai keinginan pengirim pesan.

Efek yang dimaksud, tentu agar pemilih mencoblos fotonya. 



Komeng menyatakan bahwa sebagai calon anggota DPD RI 2024 nantinya ia perlu membawa konsep masyarakat, bukan hanya dari sisi komedian saja. Menurut Komeng, kesadaran pemerintah masih rendah untuk menggaungkan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia di manca negara. 

Ia berniat untuk mendalami isu tersebut ketika duduk di kursi DPD RI. Komeng menyatakan keinginannya murni mencalonkan diri dalam Pileg 2024 untuk membawa kebudayaan Indonesia lebih dikenal luas. Selain itu, ia juga menekankan bahwa masyarakat Indonesia perlu dilatih untuk belajar mencintai produk dalam negeri.

                    


Selain dari faktor foto pada kertas suara, faktor perilaku masyarakat Jawa Barat yang memiliki kecenderungan untuk memilih figure politik karena telah dikenal oleh masyarakat secara luas.  Disisi lain, majunya Komeng di kancah politik bukan tanpa sebab. Komeng mengungkapkan bahwa dirinya ingin memajukan berbagai kesenian khususnya di Jawa Barat.  

Kecintaannya terhadap kesenian telah dilakoninya ketika bergabung dalam grup lawak Diamor pada tahun 1989, yang beranggotakan Rudi Sipit, Mamo, dan Jarwo.

Strategi Komeng Menang Pemilu 2024 tanpa Kampanye

Begini Strategi Komeng Bisa Raih 1,8 Juta Suara Tanpa Kampanye dalam Pemilu 2024

Rabu, 21 Februari 2024 - 16:16

Komeng terus mendulang suara hingga tembus angka 1,8 juta dalam perhitungan suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar). Komeng menjadi primadona padahal dia mengaku tak melakukan kampanye.

Komeng hanya menerapkan strategi yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. Dia sengaja mengambil pekerjaan yang berada di daerah Jawa Barat agar masyarakat semakin mengenalnya. Tapi, Komeng menegaskan bahwa dirinya tak melakukan kampanye. Begitu pula di media sosial, Komeng tak melakukan usaha apa pun agar orang-orang mencoblosnya.

"Nggak (kampanye). Saya malah ambil job, tapi yang banyak di Jawa Barat," ujar Komeng, dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (21/2/2024).

Kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat, Komeng menegaskan bahwa dirinya tak melakukan kampanye. Tak ada ajakan untuk mencoblos dirinya ketika mengisi acara.

Ada Panwaslu, saya bilang 'saya nggak kampanye'. Saya cuma bilang 'mohon doa restu nih saya nyaleg'. Saya nggak nyuruh," tegasnya.

Komeng sendiri sudah mempelajari aturan Pemilu sehingga yakin tak melanggar aturan apa pun. Dia hanya bekerja seperti biasa, mengisi acara dengan melawak sebagai keahliannya.

Bukan mengeluarkan uang seperti biasanya saat berkampanye, komedian ini justru mendapatkan uang sebagai honor dari pekerjaannya.

"Jadi saya ambil job di beberapa tempat di dapil saya, dapat duit," pungkas Komeng.

https://www.rctiplus.com/news/detail/sindonews/4265627/begini-strategi-komeng-bisa-raih-1-8-juta-suara-tanpa-kampanye-dalam-pemilu-2024


Cerdas! Begini Strategi Komeng Lolos Jadi Anggota DPD RI 2024

21 Feb 24 | 16:10

Komedian Alfiansyah Bustami alias Komeng baru-baru ini menggemparkan dunia politik Indonesia dengan perolehan suara yang diraihnya pada Pileg 2024, Rabu (14/2/2024). Berdasarkan data real count resmi KPU pada Rabu (21/2/2024), Komeng sebagai caleg non partai, berhasil mendapatkan 1.857.323 suara (20,01 persen), tertinggi di Jawa Barat.

Suara Komeng tertinggi di wilayah Jawa Barat untuk pencalonan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.Dalam program Podcast Close The Door di YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (21/2/2024), Komeng menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kampanye secara terang-terangan selama masa pencalonan.

“Enggak, ngapain Pak. Saya mah malah nyari job, tapi yang saya ambil lebih banyak di Jawa Barat,” kata Komeng dalam Podcast Close The Door di YouTube Deddy Corbuzier, yang diunggah pada Rabu (21/2/2024).                                 

1. Komeng mengaku tidak keluar modal sedikitpun

Komeng menekankan bahwa ia sama sekali tidak mengeluarkan modal untuk berkampanye.Bermodalkan mengisi acara-acara di Jawa Barat, Komeng berhasil menerapkan strategi kampanye terselubung, tanpa disadari masyarakat. Bahkan, sebelum hari pencoblosan tiba, Komeng tidak pernah memasang baliho sebagai Caleg DPD RI 2024.                                 


2. Jawaban Komeng soal surat imajiner

Terkait surat dari Komeng kepada PSI yang sempat viral, Komeng menjelaskan bahwa surat tersebut itu imajiner atau tidak nyata. Surat tersebut bukanlah ditulis oleh dirinya, melainkan ada pihak lain yang menuliskan seolah-olah dari Komeng.                              

“Ini bukan saya, ini imajiner, berarti orang yang nulis, tapi biasanya harus izin, nah ini enggak izin. Ya udah gitu aja,” jawab Komeng saat ditanya oleh Deddy Corbuzier terkait tanggapannya atas surat imajiner yang ditujukan ke PSI atas nama dirinya.


3. Isu seni dan budaya jadi fokus 

Dalam video berdurasi 54 menit itu, Komeng menyatakan bahwa sebagai calon anggota DPD RI 2024 nantinya ia perlu membawa konsep masyarakat, bukan hanya dari sisi komedian saja. “Saya harus membawa konsep masyarakat, larinya tetep seni dan budaya,” tuturnya. Menurut Komeng, kesadaran pemerintah masih rendah untuk menggaungkan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia di manca negara. Ia berniat untuk mendalami isu tersebut ketika duduk di kursi DPD RI. “Harusnya pemerintah bisa menyadarkan warganya,” ucap Komeng.Komeng menyatakan keinginannya murni mencalonkan diri dalam Pileg 2024 untuk membawa kebudayaan Indonesia lebih dikenal luas. Selain itu, ia juga menekankan bahwa masyarakat Indonesia perlu dilatih untuk belajar mencintai produk dalam negeri.

                    

4. Respons Komeng soal korupsi

Ketika dimintai pendapat soal isu korupsi, Komeng menjelaskan bahwa ia beberapa kali menyangka anggota legislatif yang terlihat baik tidak akan korupsi. Namun, ternyata Komeng selalu salah menduga. Nyatanya, ia melihat banyak anggota DPRD hingga DPR yang masih bertindak korupsi atas anggaran tertentu. “Karena melakukan yang baik aja bisa salah,” jawab Komeng.

https://www.idntimes.com/news/indonesia/sherlina-purnamasari/cerdas-begini-strategi-komeng-lolos-jadi-anggota-dpd-ri-2024.


Begini Strategi Komeng Pikat Warga hingga Suaranya Tak Terbendung di Pemilu 2024

Rabu 21 Februari 2024 20:59 WIB

Alfiansyah Komeng hampir dipastikan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat periode 2024-2029. Pelawak senior berdarah Betawi-Sunda ini masih memimpin perolehan suara sementara. Komeng sudah mengantongi lebih 1,8 juta suara, tak terdandingi oleh calon senator lain.

Meski tak berkampanye secara khusus jelang Pemilu 2024, tapi Komeng tetap menjadi primadona bagi masyarakat.

Komeng hanya menerapkan strategi yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. Dia sengaja mengambil pekerjaan yang berada di daerah Jawa Barat agar masyarakat semakin mengenalnya.

Tapi Komeng menegaskan bahwa dirinya tak melakukan kampanye. Begitu pula di media sosial, Komeng tak melakukan usaha apapun agar orang-orang mencoblosnya.

"Gak (kampanye). Saya malah ambil job tapi yang banyak di Jawa Barat," ujar Komeng dalam Podcast Close The Door Corbuzier dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (21/2/2024).

Kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat, Komeng menegaskan bahwa dirinya tak melakukan kampanye. Tak ada ajakan untuk mencoblos dirinya ketika mengisi acara.

"Ada Panwaslu, saya bilang 'saya gak kampanye'. Saya cuma bilang mohon doa restu nih saya nyaleg' saya gak nyuruh," sambungnya.

Komeng sendiri sudah mempelajari aturan Pemilu sehingga dirinya yakin tak melanggar aturan apapun. Dia hanya bekerja seperti biasa, mengisi acara dengan melawak sebagai keahliannya.

Bukannya mengeluarkan uang seperti biasanya saat berkampanye, Komeng justru mendapatkan uang sebagai honor dari pekerjaannya.

"Jadi saya ambil job di beberapa tempat di Dapil saya, dapat duit," pungkasnya.

https://nasional.okezone.com/read/2024/02/21/337/2973596/begini-strategi-komeng-pikat-warga-hingga-suaranya-tak-terbendung-di-pemilu-2024


Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng 

Kompas.com - 18/02/2024, 06:00 WIB 

FOTO unik Alfiansyah Bustami alias Alfiansyah Komeng atau Komeng, di surat suara pemilihan anggota DPD RI 2024-2029, membawanya unggul perolehan suara di Jawa Barat.

Berdasarkan hitung cepat KPU per 17 Februari 2024, Komeng telah meraup 1.556.735 suara atau 12,4 persen.

Perpaduan foto nyentrik dan penggunaan nama panggung Komeng di surat suara, mampu menarik perhatian pemilih.

Jumlah suara alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tribuana, kampus yang dicabut izinnya oleh Kemendikbud Ristek Juni tahun lalu itu, sementara ini mengalahkan suara artis kawakan Jihan Fahira dan politisi Aceng Hulik Munawar Fikri, mantan Bupati Garut.

Banyak pihak meyakini, Komeng akan menduduki peringkat pertama dalam perolehan suara pemilihan anggota DPD perwakilan Jawa Barat. Jika tidak ada aral melintang, Komeng akan menjadi senator DPD RI tahun ini.

Pose foto beberapa calon anggota DPD di surat suara, termasuk Komeng, memang lebih luwes dibandingkan foto calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024. KPU memperbolehkan para calon anggota DPD menampilkan foto dengan khas dan keunikan masing-masing calon.

Bahkan ada foto calon sambil menggunakan properti. Misalnya, ada yang mengenakan pakaian adat, memakai cowboy hat, caping dan topi pabrik hingga berfoto dengan wayang kulit. Meski demikian, tidak sedikit foto para calon ditampilkan dengan pose formal, layaknya pas foto pada umumnya.

Berbeda halnya dengan surat suara pemilihan anggota DPR ataupun DPRD, yang tidak menampilkan foto para kontestan. Sehingga para calon hanya bisa mengoptimalkan simbol-simbol nomor urut, logo partai dan nama di surat suara.

Komeng menyadari keluwesan pada surat suara pemilihan anggota DPD. Karena itu, langkah pertama yang dilakukan agar pemilih memilihnya ketika hari pencoblosan, yaitu menjadikan nama panggung menjadi nama resmi agar bisa disematkan di surat suara.

Pada 2023, Komeng mengajukan permohonan pergantian nama resmi ke Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada awal Mei 2023, sebelum pendaftaran ke KPU, PN Cibinong mengabulkan permohonannya. Nama resminya berubah dari Alfiansyah Bustami menjadi Alfiansyah Komeng.

Menariknya Komeng tidak mengganti nama Alfiansyah Bustami sepenuhnya menjadi Komeng saja, seperti yang dilakukan pesohor Uya Kuya, dari nama resmi sebelumnya Surya Utama.

Nama Komeng justru dijadikan nama kedua, setelah Alfiansyah. Artinya, nama Alfiansyah tetap dipertahankan. Strategi ini dilakukan agar Komeng bisa mendapat nomor urut kecil.

Nomor urut Komeng 10. Sementara jumlah calon anggota DPD RI dari Jawa Barat sebanyak 54 orang. Di sisi lain, penetapan nomor urut calon anggota DPD RI berdasarkan abjad.

Karena itu, jika nama Alfiansyah Bustami diganti sepenuhnya menjadi Komeng, maka Komeng mendapat nomor urut 40. Perubahan ini bisa memengaruhi posisi barisan foto Komeng di surat suara.

Semakin besar nomor urut, maka posisi foto calon semakin berada di baris paling bawah surat suara. Agar posisi foto Komeng tetap di baris atas, maka nama Komeng dijadikan nama kedua setelah Alfiansyah.

Selain mengubah nama, Komeng juga mengubah fotonya saat berstatus Daftar Calon Tetap (DCT) DPD RI. Foto di DCT inilah yang dipakai untuk surat suara.

Tadinya foto Komeng ketika status Daftar Calon Sementara (DCS) DPD RI, tampak terlihat formal, seperti pose di pas foto.

Pergantian foto tersebut mampu mendongkrak suara Komeng, karena posenya di foto tersebut dianggap nyentrik oleh banyak pemilih.

Pose Komeng di foto tersebut merupakan representasi ekspresi Komeng yang sering muncul di layar kaca. Akibatnya tidak sulit mengenali dan mencari wajah Komeng di surat suara, apalagi dengan posisi foto di barisan paling atas.

Harus diakui, foto dan nama panggung Komeng berhasil membuat surat suara menjadi bermakna bagi para pemilih, dan bukan sekadar kertas pencoblosan.

Pemaknaan itu muncul melalui komunikasi tidak langsung secara verbal dan non-verbal antara Komeng dengan para pemilih dengan media kertas suara.

Komeng meyakini strateginya ini lebih efektif dibandingkan memasang baliho dan spanduk di jalan-jalan. Selain menghabiskan banyak biaya, strategi kampanye tersebut dinilai tidak efektif saat ini.

Sebaliknya, Komeng justru memanfaatkan surat suara sebagai media visual kampanye, agar konstituen bisa langsung memilihnya.

Strategi Komeng ini erat kaitannya dengan teori Komunikasi Multimodal. Komeng menggunakan multimodal text sebagai pesan untuk menarik perhatian pemilih.

Dalam teori Multimodal Communication, ada banyak tanda yang saling mendukung dalam menciptakan pemaknaan penerima pesan, dalam hal ini pemilih.

Tanda-tanda ini diistilahkan sebagai semiotic modes dan dengan cara tertentu mode-mode tersebut disatukan untuk saling melengkapi (Kress and van Leeuwen, 2001).

Komeng menggunakan strategi ini agar pemilih mengenalinya secara cepat dan mencoblosnya. Dirinya meyakini popularitasnya masih ada dan sosoknya bisa langsung diingat para pemilih dengan menarik perhatian mereka melalui penggunaan mode-mode semiotik.

Ketika membuka surat suara, para pemilih langsung melihat foto dan nama Komeng di baris pertama.

Kemudian para pemilih memaknainya dengan mengkomparasikannya melalui pengalaman dan pengetahuan terhadap sosok Komeng. Hingga akhirnya, terjadi komunikasi tidak langsung (indirect communication) yang efektif antara Komeng dan para pemilih.

Adapun mode-mode yang dijadikan sebagai teks multimodal dalam strategi komunikasi Komeng, yaitu perubahan nama dan nomor urut yang menentukan posisi baris atas surat suara.

Lalu ada mode ekspresi wajah khas Komeng, tatapan mata, gestur tubuh nyeleneh, warna latar belakang foto dan warna pakaian, serta jenis foto close up yang memfokuskan gambar ekspresi Komeng.

Para pemilih menyatukan mode-mode itu, sehingga tertarik lalu memaknainya dan menghasilkan efek, yang tentu sesuai dengan harapan si pemberi pesan, yaitu coblos Komeng. Alhasil, suara Komeng melesat.

Mengacu pada konsep komunikasi tidak langsung Harrold Laswell (dalam Deddy Mulyana, 2007), dijelaskan bahwa pesan efektif adalah pesan yang mampu dimaknai penerima pesan dan menciptakan efek sesuai keinginan pengirim pesan.

Efek yang dimaksud, tentu agar pemilih mencoblos fotonya. Komeng berhasil melakukannya, meskipun bukan lulusan atau ahli di bidang Komunikasi.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/18/06000051/membedah-strategi-komunikasi-multimodal-ala-komeng?page=all.


Intip Strategi Komeng agar Unggul Raih Suara di DPD Jawa Barat 

Komeng mengungkapkan bahwa dirinya ingin memajukan berbagai kesenian khususnya di Jawa Barat saat lolos menjadi anggota DPD. 

Senin, 19 Februari 2024 | 19:15 

Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengungkapkan strategi Alfiansyah Komeng atau Komeng dalam meraih suara terbanyak pada pertarungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jawa Barat.  

Diketahui, berdasarkan data dari laman resmi KPU pada 19 Februari 2024, Komeng berhasil meraih suara 11,84%. Angka tersebut menyalip Jihan Fahira yang memperoleh suara 4,58% dan Aanya Rina Casmayanti 5,34%. Mendominasinya angka komeng di DPD Jawa Barat berpotensi membawa dirinya untuk melenggang di Senayan.  

Ujang menjelaskan salah satu hal mendasar yang membawa Komeng meraup suara terbanyak adalah memberikan perbedaan foto pada kertas suara, sehingga para peserta pemilu akan memusatkan perhatiannya kepada Komeng.  

“Mas Komeng, saya melihat dia pendekatan yang unik. Ya, kan tadi dengan foto, ya, yang kalau ga salah yang menarik yang berbeda. Memiliki diferensiasi. Pembeda dengan yang lain. Ya, ini keunikannya disitu,” ujarnya dikutip dari Youtube, Senin (19/02/2024).  

Dirinya juga mengaitkan perilaku masyarakat Jawa Barat yang memiliki kecenderungan untuk memilih figure politik karena telah dikenal oleh masyarakat secara luas.  

“Ada keunikan tertentu dalam konteks memilih. Ya, makanya kalau orang Jawa Barat tuh gini, kalau udah seneng sama orang tertentu, ya sudah, ya di situ saja,” ungkapnya 

Disisi lain, majunya Komeng di kancah politik bukan tanpa sebab. Komeng mengungkapkan bahwa dirinya ingin memajukan berbagai kesenian khususnya di Jawa Barat.  

“Ingin mengembangkan kesenian di Jawa Barat pada khususnya, di Indonesia pada umumnya. Dengan komedi untuk memancing kebahagiaan,” kata Komeng.  

Kecintaannya terhadap kesenian telah dilakoninya ketika bergabung dalam grup lawak Diamor pada tahun 1989, yang beranggotakan Rudi Sipit, Mamo, dan Jarwo.  

Mengutip dari wikipedia, Komeng pernah membintangi serial komedi, seperti Kompor Diamor (1991), Akal-Akalan (1996), Otak-Otak Kuda (1996), dan Malioboro (1996).

https://kabar24.bisnis.com/read/20240219/15/1742208/intip-strategi-komeng-agar-unggul-raih-suara-di-dpd-jawa-barat.

Monday, February 19, 2024

Mengupas Strategi Unggul dalam Pilpres 2024

Hasil Quick Count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah dirilis. Hasilnya, pasangan nomor 02 Prabowo - Gibran unggul dengan angka cukup signifikan yaitu mencapai 58%. Sementara pasangan 01 Anies - Muhaimin mencapai 25% dan pasangan 03 Ganjar - Mahfud berada di kisaran 17%.

Hampir semua lembaga survei mempunyai angka yang mirip.


Seharusnya hal ini tidak mengkagetkan jika melihat angka-angka survey pilpres sebelum-sebelumnya.

Misalnya dari survei Indikator Politik Indonesia periode 23 November – 1 Desember 2023, Prabowo-Gibran berhasil unggul dari Ganjar-Mahfud MD maupun Anies-Muhaimin, dimana Prabowo-Gibran berhasil memperoleh total dukungan sebesar 45,8 persen. Diikuti Ganjar-Mahfud MD dengan 25,6 persen dan Anies-Muhaimin 22,8 persen.

Kemudian menurut hasil survei LSI, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berhasil meraih tingkat elektabilitas tertinggi dengan angka mencapai 47,0 persen. 


Sejumlah isu yang disebut antidemokrasi tidak terlalu berpengaruh dan bukan merupakan isu penting bagi banyak orang. Hal ini hanya dibicarakan dan menjadi kegelisahan kelompok kelas menengah berpendidikan yang kritis saja. 

Namun hal tersebut tidak dibicarakan oleh sebagian besar masyarakat ekonomi bawah dan kelompok berpendidikan menengah ke bawah. Itulah mengapa film dokumenter Dirty Vote tidak mampu menjegal perolehan suara Prabowo-Gibran. Film itu dibuat oleh beberapa pakar, yang seperti menghakimi dan menghukum.

Yang terjadi pada masa lalu biarlah menjadi bagian dari masa lalu. Dan banyak yang memilih bahwa hal tersebut adalah urusan masa lalu dan lebih memilih untuk melihat ke depan.

Bagi mereka bisa makan dan punya tempat tinggal layak adalah persoalan nyata yang mereka hadapi setiap hari. Hidup sehat, berkecukupan, tidak berkekurangan akan menarik perhatiannya. Isu kesejahteraan merupakan basis bagi kelompok warga saat memberikan pilihan politik. Oleh karena itu kebanyakan masyarakat cenderung menyukai kontestan pemilu yang mereka anggap bisa segera menawarkan solusi atas persoalan ekonomi sehari-hari mereka.

Mereka akan menjauhi program yang rumit termasuk program keadilan yang lebih abstrak bagi mereka.


Relawan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menerapkan strategi senyap untuk memenangkan pasangan tersebut, meski bergerak senyap, rapi, masif namun langsung ke akar rumput, yaitu dengan selalu menyampaikan program yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2.

Dengan langsung bergerak ke lapisan masyarakat hingga tingkat bawah untuk mendulang suara, tanpa lupa untuk tidak melakukan cabut oyot atau pedot oyot. Yang artinya adalah tidak lupa pada Jokowi, cinta sama Jokowi, dan rata-rata masyarakat senang Pak Jokowi karena terbukti.

Sehingga banyak orang yang lebih memilih pemimpin yang bisa meneruskan kebijakan Presiden Jokowi untuk memajukan Solo dan Indonesia.

Hal ini juga terbaca dari survey kepuasan terhadap Presiden.

Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan sebesar 78,5 persen responden menyatakan puas terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Mayoritas publik merasa puas, yakni sebesar 78,5 persen. Dari angka tersebut, sebesar 10,4 persen merasa sangat puas. Tingginya kepuasan publik dan terjaga tetap stabil menjadi bukti keberhasilan pembangunan dan kebijakan yang dilakukan Jokowi.

Hasil dari lembaga survey yang lain juga demikian.

Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi selama setengah tahun terakhir terjaga di atas 80 persen. Di antaranya sebanyak 10,0 persen bahkan menyatakan sangat puas soal kinerja Jokowi. Hal ini secara tidak langsung juga berarti pasangan capres - cawapres yang paling pro-keberlanjutan yang bakal dipilih oleh rakyat.

Hanya 17,1 persen yang merasa tidak puas, termasuk 0,8 persen yang menyatakan tidak puas sama sekali, dan sisanya 0,8 persen tidak tahu/tidak jawab. 

Ditarik dua tahun ke belakang, tingkat kepuasan terhadap Jokowi tidak pernah berada di bawah angka 75 persen. Bahkan sejak survei bulan Juni 2023, tingkat kepuasan stabil dan naik tipis pada kisaran 81-82 persen. 

Publik tentu akan lebih banyak memilih pemimpin berikutnya yang lebih kuat menjanjikan keberlanjutan. 

Jika kita lihat dari tiga kandidat capres-cawapres, maka hanya Prabowo-Gibran yang mengusung keberlanjutan. Prabowo-Gibran berkomitmen meneruskan kinerja pro rakyat yang sudah digagas Presiden Jokowi, misalnya penguatan di sektor kesehatan, seperti peningkatan di program BPJS Kesehatan.

Kemudian berkomitmen untuk mengakselerasi program hilirisasi dan industrialisasi yang saat ini sudah berjalan. Dan meningkatkan kesehatan dan menekan stunting dengan cara membagikan makan siang dan susu gratis kepada para pelajar di Tanah Air.


Secara de facto paslon ini didukung oleh presiden Joko Widodo (Jokowi), meski secara de jure alias legal formal, Jokowi selalu menyatakan netralitasnya dalam pelaksanaan kontestasi Pilpres 2024. Bayang-bayang Jokowi di paslon nomor 2 itu turut berpengaruh positif secara elektoral terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024.

Perolehan suara Prabowo-Gibran khususnya di provinsi yang menjadi lumbung suara, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak lepas dari peran Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi sangat populer di wilayah ini.

Pada akhirnya, siapa pun yang menang, mari kita jadikan kemenangan ini harus menjadi kemenangan seluruh rakyat Indonesia.


Sumber :

https://timesindonesia.co.id/politik/486633/update-quick-count-pilpres-2024-prabowogibran-capai-58

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c6p9l1y7xglo

https://www.antaranews.com/berita/3966198/relawan-prabowo-gibran-terapkan-strategi-senyap-untuk-menang-di-solo

https://www.bisnis.com/read/20231216/638/1724525/survei-indometer-potret-tingkat-kepuasan-publik-terhadap-jokowi.

https://www.antaranews.com/berita/3306659/survei-cpcs-kepuasan-publik-terhadap-jokowi-capai-785-persen

https://radarsolo.jawapos.com/nasional/843636733/narasi-keberlanjutan-sudah-klop-dengan-prabowo-gibran

https://m.bisnis.com/amp/read/20240215/15/1741101/jokowi-effect-di-balik-kemenangan-prabowo-gibran-di-pemilu-2024

https://matakita.co/2024/01/20/survei-lsi-januari-2024-prabowo-gibran-unggul-47-persen-disusul-anies-muhaimin-232-persen-dan-ganjar-mahfud-md-217-persen/

Saturday, February 17, 2024

Overloaded Information dan Infobesity

“Information overload is a symptom of our desire to not focus on what’s important. It is a choice”

Terlalu banyak orang ngomong di media sosial. Terlalu banyak opini. Opini-opini yang sama tidak hanya sekali dua kali ditemukan. Namun sangat banyak sekali. Hal ini akan dapat menyebabkan information overload dimana orang akan terpapar terlalu banyak informasi.

Selain disebut dengan information overload, fenomena ini juga disebut dengan infobesity, atau infoxication, yaitu fenomena di mana terlalu banyaknya informasi yang didapatkan. 

Infobesity akan rentan dialami oleh pemilih pemula dalam konteks jelang Pemilu 2024. Kelompok pemilih pemula adalah warga negara yang akan memberikan suaranya dalam pemilu untuk pertama kalinya, yang kisaran usianya antara 17-21 tahun.

Begitu pula dengan istilah infoxication, yaitu kondisi ketika seseorang terlalu banyak mendapatkan informasi sehingga sulit untuk mengelola dan memprosesnya dengan efektif. Dalam era digital ini, kita dapat mengakses informasi dari berbagai platform seperti internet, media sosial, dan aplikasi chatting. Namun, dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia, kita seringkali mengalami keterjebakan dalam memilih, memilah, dan mengelola informasi tersebut. Ini bisa mengganggu produktivitas, kesejahteraan mental, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Istilah lain yang memiliki konteks serupa adalah information explosion atau ledakan informasi, yakni situasi ketika berbagai macam informasi yang ditemukan baik dalam bentuk teks, audio, audio visual dan variasi lainnya membuat masyarakat menjadi kewalahan.

Bukannya malah terang benderang, orang tersebut malah akan merasa kebingungan atas banyaknya informasi yang ada. Salah satu akibat yang dirasakan adalah kesusahan dalam mengambil keputusan. Information overload ini pada akhirnya menggiring kita kepada dimensi kebingungan.

Efek kebingungan ini menjadikan seseorang bingung menentukan posisi mereka terhadap suatu isu, sulit untuk berpikir jernih. Akhirnya mereka memilih suatu keputusan dengan mengikuti opini mayoritas yang ada saja.

Information overload ini dapat memicu kecemasan, kewalahan dan tidak berdaya, serta kelelahan mental. Hal ini juga bisa berdampak pada isu kognitif seperti kesulitan membuat keputusan atau membuat keputusan yang terburu-buru dan buruk.

Digitalisasi konten yang menyebabkan timbulnya overload information, sehingga audiens pun jadi cepat bosan dan cepat beralih.

Manusia telah overload information yang menyebabkan terjadinya distraksi. 

Banjir informasi yang mengalir setiap hari melalui internet dan beragam situs, mesti dimonitor, disisir, diseleksi dan diolah agar diperoleh informasi yang memang perlu dikonsumsi dan sesuai kebutuhan publik. Untuk itu kita perlu menavigasi informasi dengan memberi tautan informasi yang relevan.

Kemudian yang berbahaya berikutnya adalah menjadikan orang menjadi orang fanatik. Yaitu sebuah perilaku dengan sikap antusiasme dan kesetiaan yang berlebihan atau kepedulian seseorang terhadap suatu objek, seseorang, ajaran, agama, atau politik.

Karena orang yang memiliki sifat fanatisme tidak memiliki pemikiran yang rasional, mereka juga memiliki pandangan yang sempit. Mereka cenderung menanggapi sesuatu dengan emosi, bukan dengan pemikiran yang berdasarkan fakta. Mereka menganggap kelompok mereka adalah yang paling benar.

Dampak buruk yang lain adalah menjadikan seseorang menjadi orang yang tidak produktif, orang tersebut akan semakin tenggelam dalam sifat malas dan diam di tempat tanpa melakukan kegiatan yang bermakna.


Sumber :

https://www.onmanorama.com/lifestyle/health/everyday-health-information-overload-iq-brain-freeze.html

https://kumparan.com/nudy-istifa/information-overload-fenomena-yang-dialami-para-pengguna-twitter-1wNDbiVbE2j/full

https://baktinews.bakti.or.id/artikel/apa-itu-information-overload-dan-kenapa-penting-dipahami-pekerja

https://career.sekolah.mu/2022/11/16/otak-juga-butuh-istirahat-ini-caranya/

https://samiajibintang.wordpress.com/2012/04/16/mungkinkah-membendung-banjir-informasi/

https://www.fullstopindonesia.com/post/item/241/4-Strategi-Konten-BANJIR-VIEWERS

https://www.umm.ac.id/en/arsip-koran/beritajatimcom/bangun-citra-diri-tanpa-flexing-ini-tips-dari-dosen-ilkom-umm-malang.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fanatisme

https://www.idntimes.com/life/inspiration/daysdesy/risiko-jika-terus-membiarkan-diri-untuk-gak-produktif-c1c2.

https://theconversation.com/hati-hati-infobesity-bagaimana-pemilih-pemula-rentan-terkena-obesitas-informasi-jelang-pemilu-2024-211870

https://www.batumenyan.desa.id/bahaya-infoxication-mengelola-informasi-di-era-digital/

Friday, February 16, 2024

Noisy Minority

Istilah Silent Majority dan Noisy Minority muncul dan viral seusai hasil quick count pemilu Presiden tahun 2024 keluar. Untuk istilah Silent Majority sudah kita bahas di video sebelumnya. Untuk pembahasan Silent Majority silahkan klik di kolom deskripsi.

Lalu, apa itu Noisy Minority?.

Yaitu fenomena mendominasinya narasi konservatif di ruang digital dikenal dengan noisy minority atau segelintir yang berisik, seolah suara mereka mewakili semua kalangan.

Di berbagai masyarakat di seluruh dunia, terdapat fenomena yang dikenal sebagai noisy minority. Istilah ini mengacu pada sekelompok kecil individu atau segmen tertentu dari populasi yang, meskipun berada dalam minoritas, sangat vokal dalam menyatakan pendapat, keyakinan, atau keluhan mereka. Konsep noisy minority memiliki implikasi yang signifikan di berbagai bidang, termasuk politik, gerakan sosial, dan bahkan dalam komunitas online. Memahami dinamika kelompok noisy minority yang bersuara ini penting untuk memahami dampak mereka pada proses pengambilan keputusan, percakapan publik, dan dinamika sosial secara keseluruhan.

Istilah tersebut sempat muncul saat ada kelompok kecil yang terus membuat kegaduhan di tengah pandemi COVID-19. Apa yang mereka lakukan hanya memperkeruh suasana di tengah lonjakan COVID-19. Golongan kecil inilah yang disebut sebagai the noisy minority. Yaitu, orang yang sedikit secara jumlah tapi bising suaranya dan dikasih mikrofon terus oleh media.

Biasanya kelompok noisy minority ini paling merasa tahu dengan COVID-19 meskipun mereka bukan pakar. Mereka merasa lebih paham dan bisa menangani sendiri pandemi COVID-19.


Demikian juga yang terjadi pada beberapa kelompok radikal, yaitu mereka yang sebenarnya adalah arus kecil, namun mereka menguasai media mainstream dan media sosial, itulah mengapa mereka juga disebut dengan noisy minority.

Kelompok ini meski minoritas namun sangat berisik; menyebarkan paham transnasional yang membahayakan NKRI. Sedikit, tapi seolah-olah menguasai ruang publik. 


Padahal sebagai muslim yang baik, kita mempunyai tanggung jawab untuk selalu berbuat yang terbaik, berperan aktif, dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Seorang muslim harus mampu memberi rasa aman bagi lingkungannya. Yang menciptakan corak keberagamaan yang inklusif dan merangkul semua inilah, paradigma madani, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Lalu mengapa, mereka yang hanya kelompok kecil, namun bersuara nyaring?.

Karena mereka berteriak di ruang sunyi, seperti kita saat di malam yang hening dan sepi, lalu tiba-tiba ada seseseorang yang berteriak, maka akan jelas terdengar seperti petir. Hal ini juga berlaku pada bully membully, dimana mem-bully juga merupakan contoh dari noisy minority, yaitu kelompok kecil yang menguasai dan mendominasi ruang informasi.


Sepanjang sejarah dan dalam masyarakat kontemporer, banyak contoh yang menggambarkan keberadaan dan dampak kelompok noisy minority adalah sebagai berikut:.

Gerakan Aktivis, seperti kelompok yang mengadvokasi hak LGBTQ+.

Kelompok Ekstremis, kelompok politik atau agama radikal yang memiliki pandangan dan tindakan ekstremnya.

Komunitas Online, melalui forum online dan platform media sosial yang dapat membentuk narasi, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memengaruhi keputusan besar.


Sebagai kesimpulan, kelompok noisy minority memainkan peran yang signifikan dalam membentuk percakapan publik, memengaruhi proses pengambilan keputusan, dan mendorong perubahan sosial. Meskipun dampak mereka mungkin tidak selalu sejalan dengan preferensi mayoritas, keberadaan mereka menyoroti kompleksitas demokrasi dan pentingnya dialog inklusif dalam menavigasi beragam pandangan dalam masyarakat. Memahami dinamika kelompok noisy minority penting untuk memperkuat demokrasi yang lebih terinformasi dan partisipatif yang menghormati hak dan suara semua individu, terlepas dari kekuatan numerik mereka.


Sumber :

https://kumparan.com/kumparannews/emil-dardak-soroti-noisy-minority-saat-pandemi-bukan-ahli-tapi-bikin-bising-1w9rRkW5n4u/full

https://islamindonesia.id/berita/saatnya-silent-majority-bertransformasi-menjadi-noisy-majority.htm

https://tirto.id/dua-partai-yang-terasosiasi-lawan-ahok-tidak-di-pihak-saya-cqca

https://redaksiindonesia.com/read/silent-majority-minority-simple-html

https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/tag/noisy-minority/

https://radarbanyuwangi.jawapos.com/opini/75917073/bahaya-rayapan-noisy-minority-di-udara

Thursday, February 15, 2024

Silent Majority

Tiba-tiba viral di media sosial istilah Silent Majority. Hal ini muncul setelah quick count sementara dari Pilpres 2024 dirilis oleh berbagai lembaga survei. Keseluruhannya menampilkan hasil quick count dengan keunggulan presentase suara dari paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Angka angka hasil hitung cepat ini kemudian memunculkan istilah Silent Majority atau pemilih yang selama ini bersikap diam dan memberikan pembuktian saat pemungutan suara. Istilah silent majority sedang banyak digunakan orang-orang terkait dinamika politik dan pemilihan umum di Indonesia.

Lalu, siapa Silent Majority yang sekarang ini dibicarakan?. 

Mereka adalah yang menyimak namun jarang komentar, mereka yang jarang ribut-ribut di medsos.

Berbeda dengan noisy minority, yang senantiasa ramai di medsos, dimana noisy minority ini bukan ukuran realita yang sama di lapangan. Bulian dan ejekan di medsos tidak pernah dijawab oleh mereka, namun mereka cukup bekerja terukur di lapangan.

Juga yang berbeda dengan ini adalah kelompok vocal minority. Mereka sangat senang menunjukkan eksistensi dan kekuatan mereka dengan turun ke jalan melalui pengerahan massa yang cukup banyak. Tindakan mereka kadang sangat bertentangan dengan nilai-nilai universal dan cenderung ekstrem.

Kemudian, apa arti Silent Majority?

Silent majority adalah istilah dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya mayoritas yang diam. 

The silent majority adalah sebagai kelompok orang terbesar, mereka tidak mengungkapkan pendapat mereka di depan umum dan mereka adalah orang-orang yang tidak bergabung dalam demonstrasi menentang apa pun, juga bukan milik budaya tandingan ataupun dari oposisi. Dan merekapun tidak berpartisipasi dalam wacana publik.  

Secara sederhana, silent majority adalah kelompok besar orang-orang yang tidak mengungkapkan pendapat mereka di depan umum atau melakukan protes layaknya oposisi di parlemen, demonstrasi jalanan hingga diskusi publik. 

Istilah silent majority pertama kali digunakan secara politis oleh Warren Harding dalam kampanyenya pada tahun 1919 silam.

Pada tahun 1960-an, istilah silent majority kembali mendapatkan perhatian dari Nixon sebagai cara untuk menggalangkan semangat para pemilih yang mungkin belum memilih karena merasa tidak puas terhadap pemilu.

Dalam pidatonya pada tahun 1969, Nixon memakai istilah tersebut untuk menarik sejumlah pemilih yang mendukungnya, meskipun hal itu tidak terjamin dalam jajak pendapat atau kaum intelektual politik dan sosial internasional.

Pada tanggal 3 November 1969, dalam pidatonya, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon dalam sebuah pidato televisi , dimana ia berkata, "Dan sehingga malam ini—untukmu, mayoritas bisu besar dari rekan-rekan Amerika saya—Aku mendorong dukunganmu."

Dalam pemakaian ini, istilah tersebut merujuk kepada orang-orang Amerika yang tak ikut serta dalam unjuk rasa menentang Perang Vietnam pada masa itu, yang tak ikut serta dalam kontra-budaya, dan yang tak ikut serta dalam pertemuan publik. Nixon, bersama dengan beberapa orang lainnya, memandang kelompok Amerika Tengah sebagai orang-orang yang dibayangi dalam media oleh minoritas yang lebih vokal.

Fenomena silent majority dianggap sulit diprediksi melalui jajak pendapat atau survei elektabilitas menjelang pemilu sebab sifatnya yang sengaja untuk diam atau tidak menunjukkan sama sekali. Kelompok silent majority ini cenderung memilih untuk menjaga rapat pendapat mereka dan mungkin tidak mengungkapkan dukungan secara terbuka karena berbagai alasan tertentu.

Fenomena Silent Majority juga makin membesar karena politik kontemporer yang dilakukan oleh paslon 02 dengan selebgram dan influencer mampu menggerakkan anak muda dalam menikmati politik itu seolah-olah bagian dari hal yang entertain.

Kelompok Silent Majority hampir semua tempat di mana mereka lebih memilih untuk melihat dari kejauhan atas berbagai permasalahan yang ada disekitar mereka, biasanya berhubungan dengan permasalahan politik. Diam ini bukanlah sebuah sikap apatis, tetapi sebuah sikap menanti sambil berupaya melihat lebih jelas dan menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan eksistensi. Mereka mungkin tidak pernah berhubungan satu dengan yang lain, tetapi pada dasarnya mereka memiliki dasar pemikiran dan sudut pandang yang sama. Kelompok ini adalah orang-orang dengan pemikiran yang demokrat, rasional, humanis, terbuka dan luas, serta mencintai kehidupan yang damai dan tentram.

Karena itu jangan membanding-bandingkan massa yang aktif yang datang dalam kampanye akbar jika ingin memprediksi menang dan kalah. Mereka adalah pemilih yang diam, YANG TIDAK BEROPINI, tersembunyi, sangat jarang diberitakan, yang jumlahnya justru mayoritas.

Mereka tidak aktif bermain media sosial. Akun facebook, instagram apalagi twitter tidak menggapai mereka. Jika menonton TV, bukan TV berita yang mereka lihat. Mereka lebih memilih acara hiburan: sinetron atau dangdut, atau komedi.


Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Silent_majority

https://id.wikipedia.org/wiki/Mayoritas_bisu

https://sultra.tribunnews.com/2024/02/15/viral-silent-majority-di-medsos-sosok-tak-koar-koar-punya-pilihan-saat-pemilu-mampu-dongkrak-suara?page=all.

https://fisip.ub.ac.id/en/fenomena-silent-majority-menangkan-paslon-di-quick-count-ini-kata-akademisi-fisip-ub/

https://www.satuharapan.com/read-detail/read/silent-majority</a>

https://kumparan.com/anwar-saragih/silent-majority-pilkada-kota-medan-1tsAGLmf4IM

https://www.kompasiana.com/idena/5cda02083ba7f76c9f421f63/akankah-the-silent-majority-berbicara

https://makassar.terkini.id/the-silent-majority-dan-kunci-kemenangan-jokowi-2019/

Monday, February 12, 2024

Pemilu Kenapa Rabu?

Pemilu Indonesia digelar pada 14 Februari 2024 yang menjadikan tahun 2024 menjadi tahun politik bagi Indonesia. Pemilu tersebut untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPD RI.

Sedangkan untuk pemilu serentak nasional dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota, dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024, juga pada hari Rabu.

Tidak hanya di Indonesia yang menggelar pesta demokrasi di tahun 2024, ada beberapa negara yang juga akan menggelar pesta demokrasi tersebut.

Setidaknya ada 57 negara, termasuk anggota Uni Eropa, akan menggelar pemilu tahun 2024, yang menjadikan akan ada sekitar 49% populasi di dunia. Negara mana saja yang akan menggelar pemilu?. 

Pertama, Amerika Serikat dimana pemilu akan digelar pada 5 November 2024 untuk memilih calon presiden, calon senat, dan calon DPR. Pemilu Amerika Serikat selalu diadakan di hari Selasa, setelah Senin pertama bulan November. Alasan hari pemilihan ditetapkan sebagai hari Selasa setelah Senin pertama adalah untuk mencegah hari tersebut jatuh pada tanggal 1 November.

Kedua, Taiwan yang menggelar pemilu pada tanggal 13 Januari 2024, artinya digelar pada hari Sabtu.

Ketiga, Bangladesh menggelar pemilu pada tanggal 7 Januari 2024, artinya diadakan pada hari Minggu.

Keempat, Australia mengadakan pemilu terakhir pada hari Sabtu, tanggal 21 Mei 2022.

Kelima, Inggris menetapkan pemilu lalu pada hari Kamis, 7 Mei 2015.

Kembali ke Indonesia, mengapa penentuan Rabu sebagai hari pemungutan suara merupakan pilihan paling memungkinkan di antara hari-hari lain. Sebab, Rabu berada di tengah-tengah minggu sehingga kemungkinan orang untuk memperpanjang libur atau cuti lebih sedikit.


Pemilu selalu digelar pada hari Rabu ini sudah mulai sejak 2009, sehingga partisipasi pemilih tinggi. Diambil tengah minggu, agar tidak terlalu mepet dengan weekend. Tujuannya agar partisipasi pemilih tinggi. Karena banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya jika pemungutan suara pemilu diselenggaran pada akhir pekan. Warga akan memilih liburan.

Sementara itu, jika pemungutan suara dilakukan pada Senin atau Jumat, bakal banyak orang yang memutuskan liburan panjang. Demikian juga kalau dilakukan hari Selasa atau Kamis. Mereka banyak yang mengambil hari kejepit nasional.

Adapun Pemilu 2009 digelar pada 8 Juli yang jatuh pada Rabu.  Demikian pula dengan Pemilu 2014 yang digelar pada 9 April dan Pemilu 2019 yang digelar pada 17 April.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/research/20240101125324-128-501768/dunia-panas-50-negara-serentak-gelar-pemilu-di-2024-ri-as

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7034875/mengapa-pemilu-amerika-serikat-selalu-di-hari-selasa-ini-alasannya

https://news.detik.com/bbc-world/d-2886606/serba-serbi-pemilu-di-inggris-2015

https://academiamu.com/2022/05/21/pemilu-australia-hari-ini-sifatnya-wajib-bukan-sekedar-hak/

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39588/dpr-pemerintah-dan-penyelenggara-sepakati-pemilu-serentak-14-februari-2024/0/berita

https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/02/10/mengapa-pemilu-selalu-hari-rabu

https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/01/31/15024551/kpu-ungkap-alasan-pemilu-selalu-digelar-hari-rabu

Related Posts