Wednesday, August 27, 2014

Belajar Keluar dari Comfort Zone


Oleh: Rhenald Kasali

BELUM lama ini Menteri BUMN Dahlan Iskan menitipkan sekitar 200 tentara berpangkat kolonel kepada saya. Rupanya, Menteri Dahlan sangat peduli terhadap orang-orang yang pernah berjasa mengawal negara itu.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang ketika itu dijabat Jenderal Moeldoko memberi tahu saya bahwa kolonel-kolonel tersebut adalah para perwira pilihan yang telah diseleksi. Di antaranya adalah mantan komandan area teruji, atase pertahanan, dan sebagian sudah ikut kursus di Lemhanas atau Sesko TNI. Jadi, dari segi kompetensi dan karakter, mereka merupakan orang-orang hebat. Seluruh kolonel itu tentu berharap naik pangkat menjadi jenderal. Bukankah tinggal selangkah lagi?

Namun, sejarah berubah. Angkatan Darat bukan lagi penguasa darat. Kalau dulu pada era Orde Baru mereka bisa dikaryakan di luar dinas militer untuk menjadi bupati, wali kota, atau duduk di Fraksi ABRI di DPR, kini tidak bisa lagi. Pada era demokrasi, semua posisi itu harus dipilih rakyat.

Kini tinggallah para kolonel yang merana. Karirnya tinggal di dunia militer. Jumlah jabatannya terbatas. Apa yang harus dilakukan?

KSAD Moeldoko dan Dahlan Iskan mengambil inisiatif. Kolonel-kolonel tersebut dilatih ulang, dipersiapkan menghadapi medan yang sama sekali baru. Bisa di BUMN, swasta, atau memulai usaha sendiri.

Galau

Hari pertama, ketika mereka mendapat arahan dari markas besarnya, saya melihat sikap kesatria yang luar biasa. Selain disiplin, muka mereka semua cerah dan tidak ada kata lain yang terucap selain siap.

Namun, esoknya, kegamangan mulai terungkap saat tahu bahwa mereka harus ganti kuadran, meninggalkan profesi tentara. Begini sebagian keluhan mereka.

’’Bapak tahu, kami ini 20 tahun tinggal di dalam panser?’’

Koleganya menimpali, ’’Kami ini 25 tahun membela negara! Sekarang di mana negara?’’

Instruktur saya menjawab, ’’Benar! Membela negara itu baik dan berjasa. Tapi, kini saatnya Anda membela diri sendiri. Sanggup?’’

Mereka mulai berpikir.

Yang ingin saya sampaikan sederhana saja. Betapa rumitnya bagi kita yang sudah bertahun-tahun melakukan sesuatu yang rutin dan ternyata harapan tidak sesuai dengan kenyataan untuk keluar. Keluar dari zona nyaman (comfort zone).

Saya tahu, kecepatan beradaptasi masing-masing perwira amat beragam. Bagi yang cepat, mereka segera mendekati para narasumber agar bisa bergabung sesuai dengan keahliannya. Namun, sampai hari terakhir, tidak sedikit yang masih gamang dan menunggu instruksi lebih jauh.

Hal berbeda saya temukan ketika menghadapi ratusan wanita karir. Kali ini saya diminta memberikan tip mengambil pensiun dini –yang saya ganti dengan istilah karir kedua. Mereka sangat antusias. Jauh lebih siap.

Itulah bedanya pilihan karena dipaksa dengan yang sukarela. Kelompok pertama pasti galau karena dipaksa ke luar. Pada kelompok kedua, justru muncul kesadaran kuat untuk keluar dari zona nyaman itu.

Pengalaman dari Babson

Ketika diminta memimpin Podomoro University, saya pun dikirim belajar ke Babson College di Amerika Serikat yang terkenal dengan pendidikan kewirausahaannya. Selama seminggu saya berkeliling kampus dan berdialog dengan profesor, peneliti, eksekutif, alumnus, donatur, serta para mahasiswa. Bagaimana cara Babson College melatih jiwa kewirausahaan?

Di sebuah kelas, seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan kesenian. Pilihannya beragam. Ada drama, menari, komedi, melukis, membuat patung, musik, menyanyi, dan sebagainya. Masing-masing kelompok diberi instruktur dan dalam tiga pekan ke depan harus tampil dalam sebuah festival. Hampir pasti, mahasiswa penyuka musik akan memilih musik. Mereka yang suka drama akan memilih seni drama dan seterusnya.

Apa yang dilakukan Babson College? Karena tujuannya adalah melatih keluar dari zona nyaman, mereka yang suka musik justru tidak boleh memilih musik. Begitu seterusnya.

Alhasil, seluruh mahasiswa protes. Mereka harus mencoba sesuatu yang baru dan harus tampil hanya dalam waktu tiga minggu. Bagaimana mungkin? Tapi, bukankah tujuan pendidikan adalah membangun manusia? Di antaranya, manusia yang berani keluar dari zona nyaman.

Menurut hemat saya, kita sangat abai melatih hal tersebut. Karena itu, setiap menghadapi perubahan, kita pun menjadi galak, marah, resistan, menolak, dan ampun, main ancam dan bolak-balik berteriak seperti orang gila.

JAWA POS, 23 Agustus 2014
Rhenald Kasali ;
Pendiri Rumah Perubahan
@Rhenald_Kasali

Tuesday, August 26, 2014

4 Posisi Kantor yang Mendukung Karir


Pernah merasa tidak betah ketika berada di kantor, ingin buru-buru istirahat dan makan siang ataupun segera absen pulang merupakan masalah yang klasik bagi para pekerja kantoran. Membuat lingkungan kantor agar terasa nyaman layaknya di rumah hampir seperti hal yang mustahil. Namun anda masih dapat mengubah hal tersebut kepada wilayah anda.

Sebagian kantor akan membatasi meja kerja anda dengan yang lainnya dengan cara kubikel. Kubikel ini seringkali membuat para penghuninya merasa terisolasi tanpa adanya privasi. Berikut beberapa tips sederhana dalam menjadikan kubikel anda terasa lebih nyaman serta mendukung agar karir anda lebih maju.

1. Posisi meja kerja 
Posisikan meja kerja anda sedemikian rupa sehingga anda dapat melihat keseluruhan kubikel walaupun tengah menghadap monitor. Pastikan juga anda dapat melihat ke arah pintu masuk pada kubikel anda. Hal ini dinamakan dengan power position. Apabila memindahkan meja kerja tidak memungkinkan, anda dapat menaruh cermin agar dapat memantulkan semua yang terjadi pada belakang meja anda. Hal ini dapat meminimalisir anda akan terlihat tengah mengerjakan suatu proyek unggulan anda oleh competitor ataupun rekan kerja anda apabila rekan kerja tiba-tiba masuk.

2. Meja kerja 
Meja kerja yang berantakan dapat menjadi salah satu pentunjuk bahwa tidak menyenangkan. Menurut beberapa pendapat, kekacauan yang terjadi pada meja kerja anda mengartikan ketidakmampuan anda untuk maju serta banyaknya sebuah keputusan yang tertunda. Apabila anda membiarkan meja kerja yang berantakan, maka tidak mengherankan jika karir yang anda jalani juga ikut terhambat. Meja kerja anda hanya di peruntukan berkas-berkas yang tengah anda kerjakan saja. Arsip yang lainnya dapat anda simpan di gudang pengarsipan. Jangan menumpukan semua arsip-arsip anda pada meja kerja anda yang sempit.

3. Kursi kerja 
Kursi kerja anda juga dapat mempersentasikan karir yang anda jalani. Pilihlah kursi kerja yang bersih dan juga nyaman bagi anda. Kursi kerja anda yang kotor juga dapat mempersentasikan sikap tidak peduli anda kepada kerir anda. Apabila kursi kerja anda sobek maka sesegera mungkin anda minta untuk diganti.

4. Kelelahan dan juga stress 
Kelelahan dan juga stress dapat terjadi karena anda terlalu lama menatap layar monitor. Anda dapat menatap menyimpat tanaman hijau di sekat monitor atau disekitar meja anda dengan jarak sekitar 90 cm. Hal ini dilakukan agar anda dapat mengoreksi energy elektromagnetik negative yang dikeluarkan oleh computer anda. Tanaman hijau ini akan menghubungkan diri anda dengan alam. Perhatikan posisi di atas agar karir anda di kantor menjadi sukses. Selain itu selesaikan pekerjaan anda dengan seluruh kemampuan anda. Agar tidak hanya posisi namun kemampuan anda pun ikut membuat diri anda menjadi karyawan yang sukses di kantor.

Sumber:
tipskarir
http://infobandung.co.id

Monday, August 11, 2014

Tips Kuliah Tahun Pertama

Transisi dari dunia SMA ke dunia kuliah


Bagaimana menyiasati transisi dari bangku SMA ke bangku kuliah. Tips-tips ini mungkin lebih tepat bagi mereka yang berkuliah jurusan science dan engineering, untuk jurusan lain mungkin ada penyesuaian.

Dosen tidak sama dengan guru di SMA
Guru di sekolah mendapat pendidikan dan pelatihan untuk mengajar. Sementara dosen menghabiskan waktu kuliahnya untuk belajar dan melakukan riset, selain itu mereka mendedikasikan hidupnya untuk mencari sesuatu yang baru. So, ada perbedaan mendasar antara guru di sekolah dan dosen di universitas.

Jangan berharap dosen memberikan semua detail ilmu, karena mereka memiliki waktu yang sedikit untuk mengajar dengan banyaknya ilmu yang harus dibagi.

Jangan mengeluh kalau bertemu dosen yang tidak pandai mengajar, karena mereka tidak dilatih untuk pandai mengajar. Kalau dapat dosen yang pandai mengajar, ya bersyukurlah.

Jangan heran juga kalau suatu ketika mereka jadi banyak bercerita tentang riset mereka yang mereka banggakan. Wajar kalau mereka bangga, karna sebagian besar hidup mereka didedikasikan untuk hal tersebut. So, try to get interesting on it.

Inisiatif dalam mencari informasi
Mahasiswa tentu lebih mandiri dari siswa SMA. Hal ini berkaitan dengan penyebaran informasi penting. Saya ingat ketika SMA, kalau ada pengumuman dari pihak sekolah, maka semua siswa akan mendapat surat pengumuman. Atau mendapat informasi lisan dari guru yang masuk ke kelas.

Well, in University it’s not gonna happen. Kita harus mencari informasi sendiri. Informasi yang paling penting adalah mengenai tanggal-tanggal penting seperti tanggal ujian, tanggal penyerahan tugas, kapan harus bayar uang kuliah dsb.

So, setidaknya sempatkan diri untuk mengunduh kalender akademik dan catat tanggal-tanggal pentingnya.

Selain tanggal penting, kita juga harus mudheng pada pengumuman laboratorium. Kapan kita melakukan praktikum, kapan tugas pendahuluan harus dikumpulkan serta kapan laporan harus dikumpulkan.

So, jangan malu untuk bertanya kepada kakak angkatan atau kepada teman. Karena sekali kita tertinggal informasi, kita akan rugi walaupun sebetulnya kita mampu untuk melaksanakan kewajiban. Misalnya, kalau ada mahasiswa yang lupa kapan ujian dilaksanakan lalu ujiannya dapat 0, itu bukan berarti mahasiswa tersebut kemampuannya 0, tapi karna tidak tahu kapan ujian dilaksanakan.

Jam kosong yang produktif
Jadwal kuliah tidak sama dengan jadwal pelajaran di sekolah. Jadwal kuliah bisa loncat-loncat, misalnya ada kuliah dari jam 7 hingga jam 9 pagi, lalu setelah nya kosong hingga ada kuliah lagi jam 3 sore. Jadwal seperti ini membuat kita lelah, apalagi bagi kita yang bertempat tinggal jauh dari kampus. Kalau yang nge-kost sih tinggal pulang aja.

Nah, Jam kosong seperti ini mesti dimanfaatkan. Apakah kita belajar dengan teman, baca-baca di perpustakaan atau bahkan untuk sekedar beristirahat (asal jangan ketiduran aja sampe kelewat kuliah selanjutnya).

Baca buku teks 
Saat SMA, kita dimanja dengan buku pelajaran berbahasa Indonesia. Selain itu, kita di-“paksa” untuk membaca buku tertentu. Sementara di bangku kuliah, kita diperhadapkan dengan buku teks berbahasa Inggris serta referensi yang banyak. Misalnya untuk Fisika Dasar saja, buku teks yang bisa dibaca mencapai 4-5 judul.

So, harus ada kemauan dari kita untuk membaca buku teks tersebut. Memang perlu penyesuaian di awal-awal, tapi lama-lama juga akan terbiasa.

Perhatikan silabus kuliah
Silabus kuliah adalah uraian dari dosen mengenai rencana perkuliahan. Hal ini terutama sub-bahasan apa saja yang nantinya akan masuk di ujian.

Nah, informasi ini sangat berharga untuk kita, karena tidak semua bahasan yang ada di buku teks akan dipelajari di kuliah tersebut. Tentunya hal ini akan membuat belajar kita menjadi lebih terarah.

Selain itu, silabus dapat menjadi acuan kita untuk bisa belajar duluan sebelum dosen menjelaskan sebuah sub-bahasan. Dengan cara ini, kita memiliki landasan ilmu terlebih dahulu sebelum mendapat pengajaran dari dosen.

Ketika konsep menjadi nomor satu
Lupakan cara pengerjaan soal di SMA. Di SMA kita cenderung untuk menghafal “Jika soalnya seperti A, maka kita ngerjainnya pakai cara B lalu pakai rumus C lalu masukan angkanya dan voila kita dapat jawabannya”.

In University, it is not rarely happen. Konsep menjadi nomor satu dan latihan soal adalah cara kita untuk menguji konsep, bukan menghafal cara dan rumus mana yang harus dipakai.

So, perbanyaklah memperlajari konsep lalu kemudian berlatih dengan soal-soal.

Lupakan sistem kebut semalam
Di SMA, masih mungkin untuk “besok ulangan lalu belajar malam ini”. Sukur-sukur kalau nilainya melebihi batas bawah, kalau tidak harus remedial. Bahkan ketika remedial pun masih belajar satu malam sebelumnya (karena soalnya cenderung akan dipermudah).

Well, kalau di perkuliahan, sistem seperti ini tidak dianjurkan. Untuk mendapat nilai akhir, kita harus melewati paling sedikit dua kali ujian (UTS dan UAS). Dan ketika dua ujian tersebut, cakupan bab nya pun lebih banyak ketimbang di SMA yang hanya satu ulangan = satu bab.

Maka, kita harus belajar dengan cara mencicil, usahakan setiap hari membaca ulang bahan kuliah di hari tersebut. Lalu rajin-rajinlah membaca ulang konsep serta latihan soal. Sistem belajar seperti ini akan sulit dilakukan kalau “sistem kebut semalam” (belum lagi ditambah stress besok akan ujian).

Hati-hati dalam memilih teman bergaul
Tips yang terakhir ini menjadi tips yang melibatkan orang lain. Hati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Bukan berarti sok jual mahal atau sombong, tapi kita boleh berteman dengan siapa saja, tapi tidak bergaul dengan siapa saja.

Contoh: kalau kita punya teman bergaul yang suka maen game sampe subuh dan nginep di tempat game online, maka kita cenderung akan demikian.

Contoh lainnya kalau kita punya teman bergaul yang suka bolos kuliah lalu nitip tanda tangan absen, lama-lama kita juga akan demikian. Kalau kita bergaul dengan mereka yang tidak menggunakan jam kosong dengan baik, ya lama-lama kita juga akan ikut-ikutan.

So, hati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Karena katanya sih, IP (indeks prestasi) kita adalah rata-rata dari IP lima teman terdekat kita. Jadi kalau kita bergaul dengan mereka yang IP nya 1,sekian dan 2,sekian, maka besar kemungkinan IP kita 1.5. Tapi kalau kita bergaul dengan mereka yang IP nya 3,sekian dan 4, ya itung sendiri aja dapet brapa tuh.

Mungkin yang terakhir ini agak berlebihan. Tapi ya demikian adanya (pengalaman lho ya). Contoh kecilnya adalah kalau kita hang out bareng dengan yang IP nya kecil, maka akan sangat jarang toh kita ngerjain tugas bareng mereka, belajar bareng mereka untuk nyiapin ujian, yang ada kita terjebak dengan pembicaraan yang hampa, datang ke tempat yang membuat kita jarang belajar dan sebagainya.

Tapi kalau kita gaul dengan yang IP nya gede, mungkin ketika makan siang pun, kita bisa sambil diskusi pelajaran bareng mereka.

It is a little thing, but it can make a huge difference in the end.


Sumber :
http://chrisphdlife.wordpress.com

Tips Sukses Kuliah


1.Yakinkan Diri
Mulai saat ini kuatkan keyakinan pada diri anda bahwa saat ini anda berada di kampus terfavorit dan berada pada jurusan yang paling unggul diantara jurusan-jurusan lainnya. Dan anda yakin akan sukses di kampus ini dengan segala perangkat pembelajaran dan instrumen pendukung lain yang ada di kampus ini.

2.Percaya Diri
Bangun tidur cari cermin katakan pada diri anda sendiri “Aku adalah aku bukanlah orang lain dan aku yakin bisa lebih unggul dari yang lain. Aku yakin akan kemampuanku sendiri dan aku yakin mampu berbuat yang terbaik dari yang lain”.

3.Cermati Sajian Mata Kuliah
Anda perhatikan KRS anda dan cermati sajian mata kuliah yang ada di sana. Eits..jangan lama-lama segera bergegas untuk cari buku yang sesuai dengan mata kuliah yang akan ditempuh semester ini. Nggak perlu nunggu kuliah mulai aktif, lebih cepat lebih baik. Kalo persediaan duit lagi mepet, belinya di loak aja. Meskipun bekas, yang penting isinya bisa dipahami dengan baik. Tapi kalo ada duit, bisa langsung ke toko buku terdekat aja he…he…kalo cari info di warnet bagaimana? boleh juga kok. Setelah mendapat bukunya atau info dari warnet, segera anda pelajari satu persatu nggak perlu sampe tamat semua. Yang penting anda tahu poin-poin penting yang anda baca. Sehingga anda selangkah lebih maju dari temen yang lain.

4.Komunikatif
Sadari bahwa anda kuliah di kampus ini tidak sendiri. Banyak teman sesama mahasiswa (adek/kakak/teman se angkatan) maupun dosen yang siap membantu anda menuju kesuksesan. Manfaatkan waktu luang, untuk bertanya tentang mata kuliah yang belum anda mengerti atau tugas yang diberikan. Jika kurang maksimal, anda bisa bikin janji dengan dosen untuk bertanya lebih jauh tentang apa yang ada belum pahami. Insyaallah dosen sangat senang dan bersemangat untuk membantu anda. Karena memang begitu tugasnya dosen he..he…atau anda bisa langsung ke perpustakaan. Di sana sangat banyak literatur yang dapat anda pelajari untuk membuka cakrawala wacana yang lebih luas.

5.Aktif
Yang di maksud aktif di sini adalah aktif di organisasi yang ada di kampus atau yang lebih dikenal dengan Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK) contoh: HMJ, BEM, LSO (Lembaga Semi Otonom), DMF dan MPM atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) selain sebagai wadah penyaluran minat dan bakat anda akan mendapat pengalaman tentang manajemen dan kepemimpinan dalam organisasi atau yang ada di setiap fakultas. Banyak hal yang akan kita dapatkan dengan aktif diberbagai kegiatan organisasi yang ada di kampus. Pengalaman bekerjasama dan bersosialisasi dengan orang lain dan ilmu lain yag tidak kita dapatkan di bangku kuliah. Selain mendapat bekal intelektual di bangku kuliah kita juga mempunyai kesempatan untuk aktualisasi diri dan menyalurkan minat dan bakat di organisasi. Sehingga ada memiliki bekal yang komplit untuk terjun di masyarakan sebagi “Agen of Change”.

6.Mulailah Menulis
Biasakan sejak dini untuk memperbanyak membaca dan menulis. Hal ini penting untuk mengasah imajenasi dan kreatifitas dalam menulis. Kok membaca dan menulis? Iya dunks, kalo nggak banyak baca apaan coba yang mau di tulis? betul nggak? Nggak usah terlalu muluk-muluk dulu. Tulislah dari hal yang sederhana, mungkin kegiatan sehari-hari, pengalaman lucu dan sedih, cerpen, opini singkat mengenai suatu peristiwa, rangkuman dari mata kuliah yang sedang ditempuh atau buat anda yang jago komputer, bikin aja tutorial sederhana tentang penggunaan software atau segala hal yang berkenaan dengan komputer. Pokoknya tulis aja yang pengen anda tulis. Puisi juga boleh. Kali aja ntar jadi pujangga cie…Trus nulisnya di mana? Mungkin kalo di komputer anda bisa bikin folder pribadi khusus buat karya yang telah anda buat. Kalo fasilitas on line anda bisa bikin blog dengan memilih blogspot.com ato wordpress.com untuk memuat tulisan anda di sana.

7.Tips IPK tinggi
a.Biasanya dalam sajian mata kuliah ada beberapa mata kuliah yang tidak disukai oleh sebagian besar mahasiswa. Kalau perlu anda survey terlebih dahulu ke kakak angkatan atau temen-temen yang lain. Nah ini kesempatan anda untuk memanfaatkan peluang. Maksimalkan diri anda untuk menekuni mata kuliah ini. Di saat temen-temen pada boring dengan mata kuliah ini anda justru harus semangat sehinga anda mendapat hasil dan nilai yang maksimal dan lebih tinggi dari yang lain.
b.Jangan lupakan mata kuliah yang pada umumnya disenangi oleh temen-temen anda. Anda harus bersaing dengan temen-temen yang juga serius menekuninya. Karena mata kuliah ini secara umum disenangi oleh temen-temen anda.
c.Berusaha untuk maksimal dalam mengerjakan tugas. Jangan hanya asal-asalan. Bukan jamannya “copy paste” anda dikaruniai otak dan potensi untuk berpikir mandiri jadi anda harus yakin bahwa anda bisa melakukannya sendiri. Cari referensi yang lebih lengkap dan akurat. Kalau perlu konsultasikan tugas anda terlebih dahalu kepada dosen. Jangan puas dengan text book yang ada, akan tetapi cari buku-buku lain yang dapat menunjang kelengkapan dan validitas tugas anda. Sehingga tugas anda benar-benar berbeda dengan yang lain. Selain lebih lengkap, akurat dan kreatif.

8.Bersyukur
Nah semua langkah sudah di lakukan sekarang tugas anda adalah bersyukur dan tawakkal dengan hasil apapun yang anda peroleh dari usaha keras anda. Baik buruknya nilai yang anda peroleh itu relatif dan tidak perlu anda risaukan. Yang penting anda sudah mengerahkan segala usaha dan potensi anda dengan baik. Proses yang baik itu lebih baik dari hasil yang baik. Karena untuk menjalani proses yang baik itu sulit dan perlu pengorbanan. Sedangkan hasil yang baik belum tentu diperoleh dari proses yang baik. Yang penting jangan pernah puas dengan nilai yang telah anda peroleh. Terus berusaha untuk meningkatkan lebih baik lagi.

Sumber :
http://saepudinonline.wordpress.com

Related Posts