Monday, August 19, 2019

Mentor adalah Sumber Ilmu

Kalau Anda ingin pergi ke suatu destinasi dan Anda belum pernah sampai di destinasi tersebut, ada baiknya Anda didampingi oleh tour guide atau sejenisnya. Dengan adanya tour guide, resmi atau tidak resmi, kemungkinan besar Anda bisa mencapai destinasi itu dalam waktu yang lebih cepat.

Bukan itu saja, Anda pun akan diberitahu spot-spot terbaik (terindah) di destinasi tersebut. Misalnya pekan lalu, ketika saya berada di Cameron Highland bersama partner-partner, kami dijamu dan dipandu oleh pengusaha hebat Coach Nick bersama tim. Alhamdulillah, perjalanan yang sangat menyenangkan dan sangat berkesan.

Dalam bisnis, ini juga terjadi. Namanya mentor. Dia adalah sumber ilmu.

Masih soal mentor. Di seminar-seminar sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja punya mentor. Ini beneran. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril.

Boleh dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita, karena dia lebih dahulu mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara untuk mencapainya. Hm, apakah ini penting? Bukan saja penting, tapi sangat penting!

Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajarkan. Sebaliknya, ada orang yang bisa mengajarkan, namun belum pernah mencapai. Ini dua hal yang berbeda. Dan kedua-duanya perlu. Kalau cuma salah satu, yah kurang optimal proses mentoring-nya.

Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor, yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya, malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.

Pada akhirnya, belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Dengan menerapkan ilmu dari seorang mentor yang ahli dan bijak, mudah-mudahan nasib kita akan lebih baik. Ya, lebih baik.

Sekian dari saya, Ippho Santosa.

No comments:

Post a Comment

Related Posts