Sunday, July 14, 2024

Film Twister (2024) dan Hubungannya dengan Climate Change


Sinopsis Film Twister (2024) dan Hubungannya dengan Film Twister (1996) serta Perubahan Iklim

Film "Twister" (2024) adalah sekuel yang sangat dinantikan dari film legendaris "Twister" (1996). Kedua film ini mengisahkan para pemburu badai yang mempertaruhkan hidup mereka untuk mempelajari fenomena tornado, tetapi "Twister" (2024) memberikan sudut pandang yang lebih modern dengan menyoroti dampak perubahan iklim terhadap intensitas dan frekuensi badai tornado. Artikel ini akan memberikan sinopsis film "Twister" (2024), membandingkannya dengan film pendahulunya, dan mengeksplorasi bagaimana keduanya berhubungan dengan isu perubahan iklim.

Sinopsis Film Twister (2024)

"Twister" (2024) mengikuti kisah sekelompok ilmuwan dan pemburu badai yang dipimpin oleh Dr. Sarah Stevens, seorang ahli meteorologi yang berdedikasi. Sarah adalah putri dari Jo Harding, tokoh utama dalam film "Twister" (1996). Setelah kehilangan ibunya dalam salah satu badai tornado paling dahsyat dalam sejarah, Sarah bertekad untuk melanjutkan penelitian ibunya dan menemukan cara untuk memprediksi dan mengurangi dampak tornado.

Cerita dimulai dengan Sarah dan timnya yang mengembangkan teknologi baru untuk mempelajari tornado secara lebih mendalam. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk mengumpulkan data real-time dari dalam tornado, memberikan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang perilaku badai. Namun, penelitian mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk skeptisisme dari komunitas ilmiah dan ancaman dari tornado yang semakin sering dan kuat akibat perubahan iklim.

Konflik utama dalam film ini adalah perjuangan Sarah untuk mendapatkan dukungan dan pendanaan untuk penelitiannya, sambil menghadapi tornado yang semakin merusak. Film ini menampilkan adegan-adegan spektakuler dari badai tornado yang lebih besar dan lebih berbahaya, serta menyoroti pentingnya kerja tim dan keberanian dalam menghadapi kekuatan alam yang tidak terduga.

Hubungan dengan Film Twister (1996)

"Twister" (1996) adalah film klasik yang mengikuti petualangan Jo Harding (diperankan oleh Helen Hunt) dan timnya dalam mengejar tornado di Midwest Amerika Serikat. Film ini dikenal dengan efek spesialnya yang mengesankan pada masanya dan menjadi salah satu film bencana alam paling ikonik.

Sekuel "Twister" (2024) menghormati warisan film pertama dengan melanjutkan cerita dari sudut pandang generasi berikutnya. Dr. Sarah Stevens, putri Jo Harding, membawa warisan ibunya dengan semangat yang sama untuk memahami dan memprediksi tornado. Selain itu, film ini juga mengangkat teknologi yang lebih canggih dan pendekatan ilmiah yang lebih modern, mencerminkan perkembangan dalam meteorologi selama hampir tiga dekade terakhir.

Hubungan dengan Perubahan Iklim

Salah satu tema sentral dalam "Twister" (2024) adalah dampak perubahan iklim terhadap fenomena cuaca ekstrem. Perubahan iklim telah terbukti meningkatkan frekuensi dan intensitas badai di banyak bagian dunia. Tornado, sebagai salah satu fenomena cuaca paling ekstrem, juga dipengaruhi oleh perubahan iklim ini.

Film ini menyoroti bagaimana peningkatan suhu global dan perubahan pola cuaca mempengaruhi pembentukan tornado yang lebih kuat dan lebih sering terjadi. Dengan menampilkan tornado yang lebih besar dan lebih berbahaya, "Twister" (2024) membawa perhatian pada urgensi memahami dan mengatasi perubahan iklim untuk mengurangi dampak bencana alam.

Melalui teknologi canggih yang dikembangkan oleh tim Sarah, film ini juga menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membantu kita memprediksi dan memitigasi dampak cuaca ekstrem. Ini mencerminkan realitas bahwa penelitian dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Kesimpulan

"Twister" (2024) adalah sekuel yang tidak hanya menghormati film aslinya dari tahun 1996 tetapi juga membawa relevansi modern dengan menyoroti dampak perubahan iklim pada cuaca ekstrem. Dengan menggabungkan elemen-elemen klasik dari petualangan pemburu badai dengan teknologi dan pengetahuan ilmiah terkini, film ini memberikan pesan penting tentang perlunya memahami dan mengatasi perubahan iklim untuk melindungi planet kita dari bencana alam yang semakin parah.

Bagi para penggemar film bencana alam, "Twister" (2024) menawarkan aksi mendebarkan dan visual yang spektakuler, sementara bagi para pendukung lingkungan, film ini adalah pengingat akan pentingnya penelitian dan tindakan dalam menghadapi perubahan iklim. Dunia menanti petualangan Anda, sama seperti para pemburu badai ini yang berani mengejar badai demi masa depan yang lebih aman.


--


Tim ‘Twisters’ dalam Memasukkan Sains Akurat dan Perubahan Iklim ke dalam Film Terbaru: “Jika Kali Ini Kita Tidak Melakukannya dengan Benar, Ini Akan Menjadi Masalah Besar”

Sutradara Lee Isaac Chung bergabung dengan para ahli tornado di kehidupan nyata untuk berbincang di Hollywood Climate Summit.

Pada KTT Iklim Hollywood pada hari Rabu, sutradara Twisters Lee Isaac Chung, produser eksekutif Ashley Jay Sandberg dan aktor Brandon Perea bergabung dengan beberapa pakar tornado di kehidupan nyata untuk membahas bagaimana sains dan perubahan iklim dijalin ke dalam film mendatang.

Film baru ini merupakan pembaruan dari proyek tahun 1996 dengan nama yang sama, mengikuti para pemburu badai yang berjuang untuk hidup mereka saat beberapa tornado berkumpul di pusat kota Oklahoma. Penasihat teknis Kevin Kelleher, yang bekerja di National Severe Storms Laboratory, terlibat dalam film asli dan baru, dan mengakui bahwa dari sudut pandang ilmiah ada banyak ketidakakuratan dalam versi tahun 1996.

“Sekarang kita maju cepat ke 30 tahun dan semua orang punya ponsel. Mereka punya akses ke banyak data yang kami punya aksesnya, dan Anda punya radar, Anda punya segalanya. Dan jika Anda pernah ke Midwest atau tinggal di Midwest, Anda pasti tahu bahwa semua orang cukup waspada terhadap cuaca,” kata Kelleher dalam diskusi yang diadakan di Teater Samuel Goldwyn di Beverly Hills. “Jadi kalau kali ini kita tidak melakukannya dengan benar, itu akan menjadi masalah besar. Anda tidak ingin banyak orang yang mengetahui hal ini mulai mengatakan hal-hal negatif tentang [film tersebut]. Akan ada banyak perhatian terhadap hal ini dan saya sangat berharap kita bisa menyelesaikannya sebaik mungkin.”

Namun, dia mengakui bahwa ada sedikit hiasan Hollywood dalam alur cerita dan itu masuk ke dalam fiksi ilmiah pada titik tertentu, sementara juga memperingatkan akan adanya badai yang mengejar, “Sangat berbahaya untuk keluar dan melakukan hal-hal ini … jangan lakukan ini. .”

Badai ini sebagian besar berdampak pada bagian tenggara AS dan dapat menghancurkan kota-kota kecil, yang “tidak mendapat perhatian dibandingkan kota-kota besar yang terkena dampaknya, dan tidak memiliki sistem tanggap darurat,” lanjutnya. . “Saya tiba di kota-kota yang baru saja diratakan, dan orang-orang yang seharusnya melakukan penyelamatan juga sedang menggali reruntuhan. Saya berpikir, 'Bagaimana cara Anda mengatasinya?' Saya rasa ada cara yang bagus di sini, dengan hal-hal seperti ini, untuk memulai percakapan semacam itu dan menyadarkan fakta tersebut.”

Hollywood Climate Summit adalah konferensi lingkungan hidup tahunan yang dirancang untuk memperkuat kesadaran iklim di media dengan mendidik dan menghubungkan para profesional di bidang film, televisi, game, pemasaran dan periklanan, serta jurnalisme. Acara tahun ini berlangsung dari tanggal 25-28 Juni, dengan peserta termasuk Jane Fonda, Patty Jenkins, Shailene Woodley, Connie Britton dan Bill Nye.


Sumber :

https://www.hollywoodreporter.com/movies/movie-news/twisters-accurate-science-climate-change-updated-film-1235933640/

No comments:

Post a Comment

Related Posts