Friday, July 19, 2024

Fenomena Mbedhidhing di Pulau Jawa

Penyebab Suhu Dingin atau Bediding pada Malam dan Pagi Hari di Pulau Jawa

Pulau Jawa, yang biasanya dikenal dengan iklim tropisnya, belakangan ini mengalami fenomena suhu dingin atau bediding yang terasa pada malam dan pagi hari. Fenomena ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang penyebab utamanya. 

Suhu dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada beberapa waktu terakhir menjadi sorotan masyarakat. Suhu dingin tersebut terpantau dialami di wilayah Bandung, Yogyakarta hingga Jawa Timur. Suhu dingin adalah fenomena yang rutin terjadi setiap tahun, terlebih pada musim kemarau.

Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing.

Artikel ini akan menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan suhu dingin di Pulau Jawa saat ini dan bagaimana fenomena ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

1. Pengaruh Musim Kemarau

Salah satu penyebab utama suhu dingin di Pulau Jawa adalah masuknya musim kemarau. Pada musim kemarau, langit cenderung lebih cerah dan bersih dari awan, yang menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi lebih banyak dilepaskan ke atmosfer pada malam hari. Tanpa awan yang bertindak sebagai selimut alami, panas dari permukaan bumi dengan cepat menghilang, menyebabkan suhu turun drastis pada malam hari dan tetap rendah hingga pagi hari.

2. Angin Muson Timur

Angin muson timur juga berperan signifikan dalam menurunkan suhu di Pulau Jawa. Angin ini bertiup dari Australia yang sedang mengalami musim dingin menuju Asia Tenggara. Angin tersebut membawa udara yang lebih dingin dan kering ke wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa. Kombinasi antara angin dingin dan kurangnya kelembapan udara turut menurunkan suhu udara di malam dan pagi hari.

Angin Monsun Australia ini bertiup dari Australia menuju Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia. Sementara itu, Samudera Hindia juga memiliki suhu permukaan laut yang juga relatif rendah atau dingin.  Angin Monsun Australia diketahui bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga memengaruhi musim kemarau di Indonesia. 

Hal ini membuat sejumlah wilayah yang dilewati Angin Monsun Australia menjadi lebih dingin.


3. Posisi Matahari

Pada pertengahan tahun, posisi matahari berada di belahan bumi utara. Akibatnya, Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa menerima sinar matahari yang lebih condong dari arah utara. Ini menyebabkan intensitas pemanasan permukaan bumi pada siang hari lebih rendah dibandingkan ketika matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Akibatnya, suhu malam dan pagi hari menjadi lebih dingin.

4. Inversi Temperatur

Inversi temperatur adalah fenomena meteorologis di mana suhu udara meningkat seiring dengan ketinggian. Pada kondisi normal, suhu udara menurun dengan ketinggian. Namun, pada malam hari di musim kemarau, permukaan tanah yang cepat mendingin dapat menyebabkan lapisan udara di dekat permukaan menjadi lebih dingin dibandingkan lapisan udara di atasnya. Fenomena ini menyebabkan akumulasi udara dingin di dekat permukaan tanah, yang terasa sangat dingin pada malam dan pagi hari.

5. Efek Urban Heat Island yang Berkurang

Di daerah perkotaan, fenomena Urban Heat Island (UHI) menyebabkan suhu di kota-kota besar menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya karena aktivitas manusia dan struktur bangunan yang menyerap panas. Namun, selama malam hari pada musim kemarau, efek UHI berkurang karena penurunan aktivitas manusia dan pelepasan panas yang lebih cepat dari permukaan. Ini menyebabkan suhu di perkotaan juga terasa lebih dingin pada malam dan pagi hari.

Fenomena suhu dingin akan terus terjadi menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus 2024. Suhu dingin yang terjadi belakangan ini terjadi di wilayah bagian selatan khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. 

Bahkan diprediksi fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia ini, kemungkinan masih bisa terjadi hingga September 2024. Terdapat pula beberapa wilayah di Pulau Jawa yang akan merasakan suhu lebih dingin dibandingkan daerah lainnya.  

Wilayah tersebut seperti Pegunungan Bromo yang mencakup Bromo, Tengger, dan Semeru. Kemudian Pegunungan Sindoro-Sumbing yang mencakup Wonosobo dan Temanggung di Jawa Tengah serta wilayah Lembang-Bandung, Jawa Barat.


Dampak Suhu Dingin di Pulau Jawa

  1. Kesehatan: Suhu dingin yang tiba-tiba dapat mempengaruhi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti asma atau masalah pernapasan lainnya. Orang tua dan anak-anak juga lebih rentan terhadap perubahan suhu ekstrem.

  2. Pertanian: Suhu dingin dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa tanaman mungkin tidak tahan terhadap suhu rendah dan ini bisa mempengaruhi hasil panen.

  3. Aktivitas Harian: Masyarakat mungkin perlu menyesuaikan kebiasaan mereka, seperti mengenakan pakaian yang lebih hangat saat keluar rumah di pagi hari atau malam hari, serta mengatur jadwal kegiatan di luar ruangan.

Tips Menghadapi Suhu Dingin

  1. Menggunakan Pakaian Hangat: Kenakan pakaian berlapis, termasuk jaket, syal, dan topi untuk menjaga tubuh tetap hangat.
  2. Menjaga Kesehatan: Pastikan untuk tetap terhidrasi, makan makanan bergizi, dan mendapatkan istirahat yang cukup.
  3. Menghangatkan Ruangan: Gunakan selimut tambahan atau perangkat pemanas jika diperlukan untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
  4. Menyesuaikan Aktivitas: Pertimbangkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan selama suhu sangat dingin, terutama pada malam dan pagi hari.

Kesimpulan

Fenomena suhu dingin atau bediding pada malam dan pagi hari di Pulau Jawa disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk musim kemarau, angin muson timur, posisi matahari, inversi temperatur, dan berkurangnya efek Urban Heat Island. Meskipun fenomena ini bisa menyebabkan beberapa ketidaknyamanan dan dampak, ada berbagai cara untuk menyesuaikan diri dan tetap menjaga kesehatan serta kenyamanan. Dengan memahami penyebabnya, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan suhu ini.


Sumber :

https://www.kompas.tv/nasional/522491/bmkg-ungkap-penyebab-suhu-dingin-atau-bediding-pada-malam-dan-pagi-hari-sampai-kapan-terjadi

No comments:

Post a Comment

Related Posts