Saturday, December 10, 2022

Saham Meta Anjlok, Bagaimana Nasib Facebook?

Meta Platforms Inc. melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11.000 karyawan pada tanggal 9 November 2022, atau setara 13% dari total karyawan Meta di seluruh dunia.

Saat ini Meta masih memiliki lebih dari 75.000 pekerja di seluruh dunia. Perusahaan memiliki 71.970 pekerja pada akhir 2021, dan kurang dari 59.000 pada akhir 2020. Meta telah hanyut ke tanah kelebihan - terlalu banyak orang, terlalu banyak ide, terlalu sedikit urgensi.

Mark Zuckerberg memaparkan alasan yaitu akibat salah strategi di awal pandemi. Zuck mengaku salah dalam menganalisis kondisi dan situasi pasar di awal pandemi. Dalam proyeksinya, pandemi akan menjadi titik balik akselerasi peralihan aktivitas dari offline ke online, dan menciptakan kebiasaan baru setelah pandemi secara permanen. 

Dimana konsep metaverse, Zuck menjelaskan bahwa metaverse adalah dunia virtual baru, di mana orang-orang bisa bermain game, bekerja, dan melakukan aktivitas apapun secara virtual di internet. 

Sehingga Meta berinvestasi besar-besaran untuk fitur dan produk yang dianggap mendukung proyeksi itu sejak awal pandemi. Tapi kenyataannya justru berbanding terbalik. Saat kasus Covid-19 mulai mereda, aktivitas offline perlahan kembali pulih. 

Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah daripada yang saya harapkan.

Belum lagi, tekanan ekonomi makro global yang saat ini belum stabil menambah seret laju bisnis Meta. Pada laporan keuangan kuartal-III 2022, pendapatan Meta turun sekitar 4,5 persen menjadi 27,21 miliar dollar AS (Rp 430,1 triliun). Laba bersih Meta juga anjlok dari 9.194 miliar dollar AS (Rp 142,7 triliun) menurun menjadi 4.395 miliar dollar AS (sekitar Rp 68,2 triliun). 

Hal ini mengakibatkan harga saham Meta di bursa saham Amerika Serikat anjlok tak terkira. Pada perdagangan kemarin (27/10), dalam sehari saja, harganya anjlok hampir 25% ke level US$97,94 per unit, atau terendah sejak 2016. Bila di total sejak awal tahun, kejatuhan harga Meta bahkan lebih dari 70%.

Berdasarkan perhitungan Bloomberg Billionaires Index, pundi pundi kekayaan Zuckerberg raib lebih dari US$100 miliar atau setara lebih dari Rp1.500 triliun hanya dalam 13 bulan. Ini akibat harga saham Meta yang merosot dari titik puncaknya, sekitar US$380 per unit pada September 2021.

Total kekayaan Zuckerberg sekarang tersisa US$38,1 miliar. Terjerembab dari titik puncak kekayaannya US$142 miliar di September 2021, atau menandai kehilangan kekayaan paling besar yang pernah ada dari daftar orang kaya di Bloomberg Billionaires Index.

Dengan kerugian dalam unit metaverse-nya, Meta menghadapi persaingan ketat dari TikTok untuk mendapatkan pundi-pundi dolar, serta mundurnya pengiklan di perusahaan itu di tengah kekhawatiran tentang resesi yang akan datang. 

Menambah kesengsaraan iklannya, jejaring sosial itu masih belum pulih dari perubahan privasi yang dibuat oleh Apple, tahun lalu, yang mempersulit perusahaan teknologi untuk melacak pengguna di seluruh aplikasi, yang telah memotong pendapatan iklannya.

Perubahan aturan privasi apple juga diduga turut berengaruh. Tahun lalu, Apple memperkenalkan aturan privasi terbaru App Tracking Transparency (ATT). Ini membuat pengguna iPhone punya pilihan untuk memberikan kemampuan pemantauan aktivitas online pada aplikasi seperti Facebook.

Ini membuat rugi aplikasi seperti Facebook pada iklan bertarget perusahaan. Prusahaan juga mengkritik kebijakan itu. Bahkan Meta memprediksi kebijakan itu akan merugikan perusahaan hingga US$10 miliar (Rp 143,8 triliun.

Belum lagi, pangsa iklan online diambil Google sebagai dampak perubahan aturan Apple.


Sumber :

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/11/17050097/5-fakta-phk-massal-induk-facebook-dari-salah-strategi-hingga-pesangon-karyawan?page=all

https://www.kompas.tv/article/346998/masalah-besar-yang-menghantam-meta-sehingga-phk-11-000-staf-bos-facebook-zuckerberg-mengaku-salah?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/market/20221028074138-17-383151/kiamat-bos-facebook-saham-anjlok-70-harta-rp1500-t-raib

https://mediaindonesia.com/ekonomi/533197/saham-meta-anjlok-25-kekayaan-mark-zuckerberg-turun-drastis

https://www.cnbcindonesia.com/market/20220205153846-17-313119/saham-meta-nyungsep-facebook-memasuki-fase-kritis

No comments:

Post a Comment

Related Posts