Apa Bedanya Murid, Siswa dan Mahasiswa
Kata ‘murid’ berasal dari serapan bahasa Arab yakni araada, yuriidu, muriidan yang maknanya kurang lebih, memiliki keinginan, berkehendak dan mempunyai minat. Secara maknawi berarti seseorang yang memiliki keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu. Dari arti ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa keaktifan, inisiatif dan minat menjadi ruh dari kata ‘murid’.
Sedangkan kata siswa, patut diduga berasal dari bahasa Jawa. Kata ini ada jauh sebelum berdirinya Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara yang dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia. Siswa adalah orang yang menerima pengajaran dari guru. Dengan ilmu otak-atik gathuk, mengotak-atik kata untuk mencari kesesuaian. Siswa bisa berarti orang yang ingin wasis atau pintar. Sebetulnya juga bermakna bagus, hanya saja saya berpikir kata ‘murid’ lebih berenergi karena orang memiliki keinginan, minat, dan berusaha aktif.
Murid adalah peserta didik yang bersekolah di sekolah TK dan SD. Jadi anak TK dan anak SD berhak disebut murid TK dan murid SD.
Murid SD dan TK adalah peserta didik yang benar-benar mendapatkan bimbingan penuh dari seorang guru. Bisa juga dikatakan, murid TK dan SD masih disuapin oleh gurunya dalam hal menuntut ilmu. Guru masih menjadi primadona siswa, karena perannya yang sangat dibutuhkan.
Sedangkan Siswa adalah peserta didik yang bersekolah di jalur pendidikan SMP/SMA/SMK. Mereka berhak disebut siswa SMP/SMA/SMK.
Mahasiswa adalah peserta didik yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Ketika siswa SMA/SMk lulus tes masuk perguruan tinggi dan telah registrasi, maka mereka telah sah dipanggil dengan sebutan mahasiswa.
Sedangkan bagi seorang mahasiswa, pembelajaran yang diberikan lebih banyak kepada Pedagogi. Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran orang dewasa. Mahasiswa dianggap telah mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam menuntut ilmu. Dosen hanya tinggal mengarahkan saja, apa yang harus dipelajarinya.
Maha = tinggi. Siswa = pelajar. Jadi mahasiswa adalah pelajar yang berdedikasi tinggi dan mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam menuntut ilmu. Mahasiswa adalah bentuk metamorfosis dari siswa, dimana kita lebih dituntut untuk menjadi mandiri, tidak egois, dan kreatif.
Seorang mahasiswa biasanya sudah memiliki pemikiran untuk lima tahun ke depan, sedangkan seorang siswa biasanya hanya memiliki pemikiran untuk lima hari ke depan. Dengan kata lain, mahasiswa sudah memiliki tujuan hidup yang jelas, cara pandang yang luas, dan bijaksana.
Mahasiswa memiliki tanggung jawabyang besar; tidak hanya kepada orang tua dan keluarganya, tetapi juga kepada masyarakat.
Mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat, harus mampu terjun dalam masyarakat, dan memiliki keahlian. Selain itu mahasiswa juga harus dapat membawa aspirasi masyarakat sehingga bisa menjadi nilai plus bagi mahasiswa.
Seorang siswa biasanya hanya dituntut untuk “tahu”. Namun, seorang mahasiswa dituntut tidak hanya untuk tahu saja, tetapi juga bertindak; baik modal bersikap maupun logika dalam bertindak.
Mahasiswa adalah kelanjutan dari diri kita untuk berkembang. Tidak hanya dalam segi akademik, namun juga dalam kedewasaan diri kita, pola pikir kita, dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri menghadapi dunia yang terus berkembang.
Mahasiswa merupakan insan yang memiliki kebebasan dalam menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan akademik.
Mahasiswa adalah kesempatan untuk menetapkan jati diri kita sehingga kita menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan komunikatif dalam memecahkan persoalan kehidupan.
Sumber :
http://esqsmartplus.com
https://nontrianon.wordpress.com
No comments:
Post a Comment