Sunday, July 20, 2014
CEO Bergelar Sarjana Tak Sesuai Bidang Kerja
Idealnya, orang-orang bekerja sesuai dengan bidang studi mereka saat sekolah. Namun nyatanya, ada orang yang pekerjaannya justru sama sekali tidak berhubungan dengan bidang kuliah.
Tak hanya karyawan, para CEO pun, setidaknya di Amerika Serikat, ada yang bidang pekerjaannya sama sekali tidak bersentuhan dengan apa yang mereka pelajari di bangku kuliah. Para CEO ini tidak hanya lulusan S-2, bahkan ada yang tidak lulus kuliah alias bukan sarjana. Mereka kuliah di program studi yang nyeleneh, dan sekarang menjadi pemimpin perusahaan yang sukses.
Berikut sekelumit kisah beberapa CEO tersebut.
1. Ken Chenault
Ken merupakan CEO American Express dan lulusan program studi Sejarah dari Bowdoin College. Ia merupakan salah satu Afro-Amerika pertama pemimpin perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune 500, sejak menjadi CEO raksasa perbankan itu pada tahun 2001.
Awalnya, Ken bersekolah di Springfield College melalui beasiswa olahraga. Akan tetapi, ia kemudian pindah ke Bowdoin College untuk mempelajari liberal arts dan kemudian memperoleh gelar di bidang Sejarah.
2. Michael Dell
Dell adalah CEO dan pendiri Dell, salah satu perusaahaan komputer. Ia berkuliah di University of Texas di Austin pada jurusan kedokteran. Tak seperti CEO lainnya yang setidaknya memiliki gelar sarjana, Dell tidak menyelesaikan kuliahnya.
Berasal dari keluarga dokter, Dell malah memiliki naluri bisnis yang kuat. "Orangtua saya tidak senang saya tidak selesai kuliah. Saya mengambil jurusan biologi tapi kemudian saya menggemari komputer, saya melihat peluang yang luar biasa di bisnis," kata Dell.
3. Carly Fiorina
Carly merupakan mantan CEO Hewlett-Packard. Siapa sangka, ia lulus dari Stanford University dengan dua gelar sekaligus, yakni Sejarah Abad Pertengahan dan Filsafat. Saat kuliah, Carly bekerja di salon kecantikan dan sebagai sekretaris. Carly juga memperoleh gelar MBA dalam bidang marketing dari University of Maryland, College Park dan magister manajemen dari MIT. Sebelumnya ia pernah kuliah pula di UCLA School of Law, tetapi tak selesai.
"Hanya di Amerika mahasiswa Sejarah Abad Pertengahan, didepak dari fakultas hukum, dan pernah bekerja sebagai resepsionis kemudian menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar dunia," kata Carly.
4. Robert Iger
Robert adalah CEO The Walt Disney Company. Ia memiliki gelar di bidang komunikasi jurusan televisi dan radio dari Ithaca College dengan predikat "magna cum laude". Setelah lulus, ia membawakan rubrik ramalan cuaca di stasiun televisi lokal. Berkat gelarnya, ia menapaki karier yang lebih menjanjikan. Ia menjadi eksekutif di ABC sebelum beralih ke Disney pada tahun 1999.
5. Denise M Morrison
Denise adalah CEO The Campbell Soup Company. Ia memiliki dua gelar sarjana, yakni Ekonomi dan Psikologi dari Boston College dengan predikat "magna cum laude". Ia memulai karier di industri makanan yang akhirnya ia geluti selama tiga dekade. Ia didaulat sebagai salah satu wanita kuat versi majalah Fortune. Ia menjadi Presiden dan CEO Campbell pada tahun 2011.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com
Labels:
Kisah Sukses,
Leadership
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Pernah mendengar ungkapan, "Today is the first day of the rest of your life"? Ya, gunakan kesempatan ini untuk mengusung karier...
-
Membentuk masyarakat yang sadar terhadap perubahan iklim, berarti akan memahami pentingnya menjaga wilayah laut dan pesisir. Hal itu akan te...
-
Jadi Korban Gosip di Kantor? Ini 6 Cara Menghadapinya Percaya atau enggak, gosip kantor menciptakan lingkungan yang enggak sehat bagi karyaw...
-
Hasil survei pada situs ECC UGM menunjukkan 55,4% pencari kerja fresh graduate memiliki ekspektasi gaji di atas Rp 5 juta jika bekerja di...
-
Konsultan bekerja tidak sendirian untuk itu konsultan harus bekerja bagus dalam tim. Proses brainstorming juga jelas melibatkan peer kita...
No comments:
Post a Comment