Mengapa David yang mempunyai tubuh lebih kecil sanggup mengalahkan Goliath yang bertubuh raksasa?.
Berikut adalah tips dan jawabannya.
Goliath adalah raksasa bertubuh tinggi besar. Tingginya 2 meter lebih, berbaju zirah dari metal, mengenakan helm dan membawa tombak dan pedang di pinggang.
Sementara itu David hanyalah seorang gembala. Ia hanya memiliki sebuah ketapel. Namun dengan ketapel itu ia melontarkan batu yang kemudian menembus kepala sang raksasa hingga membuatnya tumbang.
Goliat sebagai sosok besar dan raksasa punya banyak kelemahan, dan hal ini yang menjadikan ‘si underdog’ bisa menang dengan memanfaatkan kelebihannya.
Salah satunya adalah karena faktor kepepet.
Ketika kepepet orang bisa berbuat luar biasa bahkan berdampak besar bagi banyak orang.
Banyak tokoh sukses muncul dari kalangan yang tidak diunggulkan. Berbagai potensi bisa dimunculkan dari kalangan underdog.
Belajar dari kisah Goliath, keadaan bisa berbalik.
Dalam psikologi, ini disebut sebagai underdog mentality, yaitu sifat pantang menyerah walaupun selalu diremehkan dan dipandang rendah oleh orang-orang. Mental ini sendiri memang harus dimiliki oleh setiap manusia.
Dengan memiliki mental underdog, seseorang dapat terus maju, percaya diri, dan yakin dalam menggapai tujuan walaupun dianggap remeh dari berbagai arah.
Underdog adalah sebutan untuk orang yang dianggap akan mengalami kekalahan, namun ternyata dialah yang akan mendapatkan dan membawa kemenangan.
Umumnya, mereka yang dianggap underdog akan selalu diremehkan oleh orang lain. Tetapi, hal ini dapat dengan mudah dilawan sehingga mereka berhasil mencapai tujuan tersebut.
Underdog mentality adalah keberanian seseorang dalam mencapai suatu tujuan di mana ia selalu diremehkan, namun tetap berjuang dan tidak mudah menyerah.
Mereka yang memiliki mental underdog umumnya akan sulit untuk dijatuhkan. Selain itu, para underdog tidak akan pernah peduli dengan omongan orang-orang yang selalu meremehkan mereka.
Satu hal yang menjadi fokus pemilik mental underdog adalah berhasil dalam mencapai tujuan utama walaupun tujuan tersebut telah membuat mereka dihina, direndahkan, dan diremehkan.
Salah satu cara untuk mendapatkan mental underdog adalah selalu percaya diri dan yakin pada diri sendiri. Umumnya, para underdog akan selalu percaya bahwa mereka dapat mencapai suatu hal yang mustahil untuk diraih.
Dengan percaya diri, seseorang dapat mencapai tujuan yang ingin diraih tanpa perlu takut gagal dan diremehkan orang lain.
Mereka yang memiliki mental underdog adalah orang yang selalu bersyukur walaupun telah diremehkan dan direndahkan. Pasalnya, tujuan utama mereka bukanlah mendapatkan pujian, tetapi keberhasilan.
Kunci penting untuk mendapatkan mental underdog adalah tekun. Dengan ketekunan, seseorang dapat mengatasi segala hambatan yang terjadi saat ingin mencapai suatu tujuan.
Itulah dia penjelasan singkat mengenai underdog mentality dan cara untuk mendapatkannya. Jika diremehkan dan direndahkan oleh orang lain, tidak ada salahnya untuk menganggap hal tersebut sebagai proses pertumbuhan.
Underdog adalah sebutan bagi orang yang DISANGKA akan mengalami kekalahan, tapi pada akhirnya, dialah yang mendapatkan kemenangan.
Seorang “Underdog” awalnya sering Diremehkan oleh orang lain, tapi setelah mereka sukses atau berhasil, orang lain yang meremehkannya terdiam.
Dengan underdog mindset, kami akan terdorong untuk terus berusaha lebih keras, tidak mudah merasa puas, selalu berinovasi, dan terus mencari yang berbeda dari yang lain.
Tutup Telingamu jika orang lain memberikan pendapat NEGATIF, seperti Ngomel, Kritik yang tidak membangun, karena itu hanya membuat sakit hati. Jadi, tutup telinga.
Hindari argumen adalah untuk MENGHEMAT ENERGI dan WAKTU. Karena jika kita menggunakan waktu hanya untuk Meladeni Perdebatan maka akan sia-sia waktu dan energi yang kita punya, lebih baik bilang saja “Iya", singkat dan padat.
Terakhir HARUS KONSISTEN berjuang. Jangan setengah-setengah kalau kamu mau mengejar sesuatu. Sekali lagi JANGAN PERNAH BERHENTI BERJUANG.
No comments:
Post a Comment