Kalau Mau Sukses Berkarier, Hindari 10 Kesalahan Ini!
Ingin sampai di puncak tangga karier? Perlu usaha dong! Dan satu lagi yang penting: tetap melakukan segala sesuatunya dengan penuh perhitungan dan pertimbangan. Dunia karier bisa sangat berbeda dari apa yang selama ini kita bayangkan. Ada hal-hal baru dan juga tantangan-tantangan yang tak kalah beratnya.
“Happiness does not come from a job. It comes from knowing what you truly value, and behaving in a way that’s consistent with those beliefs.”― Mike Rowe
Ada 10 kesalahan dalam berkarier yang perlu kita hindari jika ingin sukses. Untuk lebih jelasnya, simak uraiannya di bawah ini.
Hanya Bersosialisasi dengan Orang-Orang di Dalam Kantor
Temukan peluang baru dengan memperluas jejaring pertemanan. Jika hanya bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di dalam kantor, kita bisa kehilangan banyak kesempatan baru di luar sana.
Terlalu Memikirkan Gaji
Kepuasan dalam bekerja itu penting. Dan itu tak bisa diukur hanya berdasarkan pada gaji atau upah yang didapat. Peluang untuk belajar hal-hal baru bisa lebih berharga dibandingkan gaji yang didapatkan.
Takut Gagal
Lakukan sesuatu, beranilah untuk gagal, lalu belajarlah dari kegagalan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Bill Gates, “Success is a lousy teacher. It seduces smart people into thinking they can’t lose.”
Membeli Properti di Awal Karier
Jika Anda belum benar-benar mantap dengan jalur karier yang Anda pilih, sebaiknya jangan terburu-buru membeli properti di awal perjalanan karier Anda.
Menghindari Tantangan
Jangan takut untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja. Bisa jadi dengan menerima tantangan tersebut, Anda bisa semakin mengenali kelebihan dan kelemahan diri Anda.
Mengabaikan Masukan
Banyak sekali pebisnis yang membuat keputusan yang salah ketika merilis produk atau bisnis barunya karena mengabaikan masukan dari para pelanggannya. Tak memperhatikan kebutuhan pelanggan juga menjadi salah satu penyebab gagalnya seseorang yang ingin berkarier sebagai pebisnis atau wirausahawan.
Terlalu Fokus pada Kesuksesan Sendiri
Penelitian yang dilakukan oleh James Citrin dan Richard Smith menunjukkan bahwa para wirausahawan sukses itu justru empat kali lipat lebih banyak membantu rekannya dibandingkan wirausahawan yang tidak sukses. Ternyata ketika kita membantu rekan kita dan tak hanya fokus pada kesuksesan sendiri, kita pada dasarnya sedang membangun ikatan silaturahim yang nantinya pasti akan berguna suatu saat nanti.
Menghindari Kerja Keras
Selain disiplin diri dan kepercayaan diri, faktor apa yang menentukan kesuksesan seseorang? Jawabannya adalah kerja keras.
“The price of success is hard work, dedication to the job at hand, and the determination that whether we win or lose, we have applied the best of ourselves to the task at hand.” —Vince Lombardi
Takut Melakukan Perubahan
Mungkin lingkungan kerja Anda terlalu ketat dan Anda merasa tak bisa mencapai puncak tangga karier. Tapi jika Anda ingin berhasil, lakukan perubahan. Jangan terkalahkan oleh rasa rendah diri atau hanya karena alasan bosan.
Mengesampingkan Kecerdasan Emosi
Mengatur tim dan memimpin perusahaan akan sangat sulit jika tak memiliki kecerdasan emosi yang baik. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kesuksesan seseorang itu tergantung pada 25 persen kemampuan dan kecerdasan sementara sisanya dipengaruhi oleh keterampilan dan empati orang tersebut--yang merupakan inti dari kecerdasan emosi.
Sumber:
http://www.vemale.com
Saturday, November 8, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
MANAGER adalah mereka yang berada di level middle management dan LEADER adalah mereka yang berada di posisi / hirarki puncak perusahaan...
-
Film Avatar, Perubahan Iklim, dan Gerakan Biru: Menyelamatkan Laut dari Krisis Lingkungan Film Avatar karya James Cameron tidak hanya menar...
-
Menemukan Keseimbangan antara Dunia yang Semakin Personal dengan One Solution for All Dalam era digital saat ini, ada dua pendekatan utama ...
-
Kita terlalu sibuk menginginkan dan mengejar yang besar, tanpa menyadari bahwa kehidupan ini dibangun dari hal-hal kecil yang dilakukan d...
-
A Bridge to Connect Imaginary Idea and Real Product Value proposition canvas terbagi menjadi dua bagian yaitu customer segment dan value pro...
No comments:
Post a Comment