Pada lingkungan kerja, Anda pasti akan menemui ragam kepribadian dan karakter manusia yang susah ditebak. Salah satu yang paling menyebalkan adalah si manipulator yang sangat pintar memanfaatkan rekan kerja lainnya untuk kepentingan pribadi.
Menghadapi si manipulator memang menjengkelkan sekaligus melelahkan. Pada ilmu psikologi, sifat manipulatif didefinisikan sebagai perilaku yang menyebabkan distorsi mental dan eksploitasi emosional. Tujuannya untuk mencari perhatian, merebut kekuasaan, dan mengendalikan dengan mengorbankan orang lain.
Selanjutnya, para manipulator piawai dalam menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dan mengeksploitasi korban untuk mencapai tujuannya.
Ada beberapa karakteristik orang manipulatif yang bisa Anda deteksi tanpa harus mengenal mereka lebih dalam dan dekat. Mereka cekatan dalam menyasar kelemahan lawan, yang kemudian dimanfaatkan sebagai “alat serang” untuk melayani kepentingan pribadi. Betapa egoisnya!
Lalu, apa yang harus kita lakukan jika harus bekerja bersama seorang manipulator? Berikut panduannnya.
1. Kenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri
Ketika Anda sedang berhadapan dengan seorang manipulator adalah Anda harus tahu dulu kekuatan diri sendiri dan mengetahui lingkup kerja serta hak sebagai karyawan, dan mengenali ketika mereka dilanggar. Selama Anda tidak merugikan orang lain, Anda punya hak membela diri sendiri.
2. Jaga Jarak
Latar belakang keluarga, trauma masa lalu, dan guncangan psikologis lainnya bisa menjadi penyebab mengapa seseorang jadi manipulatif. Namun, ingat, bukan tugas Anda untuk mengubah dan menyelamatkan mereka. Disarankan untuk jaga jarak secara sehat dengan orang yang demikian.
3. Jangan menyalahkan diri sendiri
Si manipulator selalu berupaya untuk mencari-cari kesalahan dan kelemahan Anda, yang akhirnya membuat Anda merasa lemah dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Dalam situasi ini, penting untuk diingat bahwa masalahnya bukan pada Anda, jadi jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.
4. Gunakan waktu Anda untuk "keuntungan" dan kepentingan Anda sendiri
Si manipulator sering memberikan tugas-tugas yang tak masuk akal dan mengharapkan dalam waktu yang cepat. Tujuannya untuk memaksimalkan tekanan dan mengontrol Anda dalam segala situasi. Alih-alih menanggapi permintaan manipulator yang tak masuk akal, sebaiknya pertimbangkan kemampuan diri sendiri, mulai dari batasan waktu dan apa keuntungannya untuk Anda.
Dalam situasi yang demikian, sebaiknya latih kepemimpinan diri sendiri secara realistis dan tepat sasaran.
5. Berani berkata "tidak" dengan diplomatis tapi tegas
Belajarlah untuk berani berkata tidak dengan cara yang diplomatis tapi tegas. Anda juga harus belajar untuk mengatakan tidak tanpa rasa bersalah. Tenang saja, Anda tidak salah kok.
6. Berani ambil risiko
Seorang manipulator adalah “kerikil” pada jalur karier Anda, terutama kalau dia sampai mengintimidasi, merugikan dan mengadu domba. Hal utama yang harus Anda ingat adalah manipulator biasanya mencari orang yang paling lemah untuk jadi korbannya. Maka dari itu, Anda harus selalu berani membela diri sendiri. Selama apa yang Anda lakukan sesuai dengan ketentuan dan berada pada jalur yang benar. Anda tidak perlu takut terhadap siapa pun, terutama si manipulator.
Ketika Anda bertindak lebih berani (tentu dengan alasan yang tepat) dan menunjukkan “taring” Anda, maka si manipulator akan berpikir beribu-ribu kali untuk mengintimidasi.
Sumber :
Psychology Today
http://female.kompas.com
Wednesday, June 11, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Pernah mendengar ungkapan, "Today is the first day of the rest of your life"? Ya, gunakan kesempatan ini untuk mengusung karier...
-
Membentuk masyarakat yang sadar terhadap perubahan iklim, berarti akan memahami pentingnya menjaga wilayah laut dan pesisir. Hal itu akan te...
-
Jadi Korban Gosip di Kantor? Ini 6 Cara Menghadapinya Percaya atau enggak, gosip kantor menciptakan lingkungan yang enggak sehat bagi karyaw...
-
Hasil survei pada situs ECC UGM menunjukkan 55,4% pencari kerja fresh graduate memiliki ekspektasi gaji di atas Rp 5 juta jika bekerja di...
-
Konsultan bekerja tidak sendirian untuk itu konsultan harus bekerja bagus dalam tim. Proses brainstorming juga jelas melibatkan peer kita...
No comments:
Post a Comment