Tips Mudah Meningkatkan Imunitas Tubuh Cegah Corona
Virus Corona sangat rentan menyerang sistem kekebalan tubuh yang lemah. Berikut Tagar berikan Tips meningkatkan imun tubuh.
Virus Corona atau Covid-19 sangat rentan menyerang sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sehingga, disarankan meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mudah dan sehat agar terhindar dari upaya penyebaran virus mematikan tersebut.
Berikut cara meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang virus Corona.
1. Pola Makan Teratur
Makan teratur dan tepat waktu mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini karena asupan vitamin mineral dalam makanan bisa membantu kondisi tubuh kembali pulih, dikala memiliki imunitas tubuh yang kurang baik.
Memilih bahan makanan yang dikonsumsi juga sangat penting dan pastikan mengandung antioksidan, vitamin A, C, E, serta nutrisi lainnya. Namun, tetap memperhatikan pola makan meski memiliki kegiatan yang padat.
2. Konsumsi Sayur dan Buah
Memperbanyak konsumsi sayur dan buah sangat membantu menjaga dan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Sebab, kandungan vitamin dan mineral di dalam sayuran serta buah memiliki khasiat melawan virus atau bakteri yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Sebuah penelitian mengatakan orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah cenderung tidak mudah terserang penyakit. Jadi, usahakan konsumsi sayur setiap makan siang dan malam, serta buah untuk sarapan.
3. Rutin Konsumsi Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat sudah sejak lama dipercaya dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Nutrisi ini mampu menstimulasi sistem imun saat melawan sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sebuah penelitian menyebutkan suplemen vitamin C bisa meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi tubuh. Sehingga, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C secara rutin, seperti jeruk, jambu biji, stroberi, dan pepaya.
4. Penuhi Cairan Tubuh
Memenuhi cairan tubuh bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi air putih. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Air mampu membawa oksigen ke sel-sel dalam tubuh, sehingga sistem organ menjadi lancar. Bahkan, bisa membantu proses pembersihan racun-racun berbahaya yang ada dalam tubuh.
Jadi, konsumsilah air setidaknya delapan gelas per harinya agar cairan tubuh terpenuhi dan tidak mudah terserang penyakit berbahaya, seperti Corona atau Covid-19.
5. Olahraga Rutin
Selain menyehatkan, olahraga rutin dan teratur juga mampu melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Dengan melakukan aktivitas olahraga, tentu dapat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melancarkan peredaran darah.
Beragam jenis olahraga bisa dipilih untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Disarankan memilih yang mudah dan tidak terlalu berat, seperti jalan kaki, lari, dan lompat tali dengan waktu 30 menit.
6. Istirahat yang Cukup
Sebuah penelitian mengungkapkan kurang istirahat atau tidur sangat rentan terserang penyakit, lantaran sedikitnya antibodi yang dihasilkan. Namun untuk mencegahnya, istirahat atau tidur yang cukup agar sistem imunitas tubuh bisa meningkat dan tidak terganggu.
Kurang istirahat bisa membuat seseorang rentan mengalami stres hingga insomnia. Sebaiknya mencukupi kebutuhan waktu tidur sesuai dengan usia, idealnya untuk orang dewasa 7 sampai 8 jam setiap harinya.
7. Hindari stres
Menghindari stress menjadi kunci utama untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kondisi ini bila tak terkendali dapat mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh.
Meluangkan waktu untuk bersantai serta melepas lelah sejenak bisa menjadi cara untuk menghindari stres. Misalnya, menonton film, mendengarkan musik, berendam di air hangat, hingga meditasi.
Sumber :
https://www.tagar.id/tips-mudah-meningkatkan-imunitas-tubuh-cegah-corona
Sunday, March 22, 2020
Sunday, March 8, 2020
Fungsi Administrasi
Fungsi Administrasi Beserta Tujuan dan Penjelasannya Secara Umum
Fungsi administrasi – Administrasi adalah suatu usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Kegiatan administrasi memiliki fungsi penting dalam sebuah industri perkantoran atau pemerintahan.
Secara umum pengertian administrasi adalah usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk dalam kegiatan administrasi antara lain adalah kegiatan mencatat, menyurat, pembukuan ringan, mengetik, membuat agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan di berbagai bidang.
Unsur-unsur yang terkait dengan administrasi antara lain yakni organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan hubungan masyarakat. Kegiatan administasi pun diperlukan pada berbagai bidang, mulai dari industri, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan lain-lain.
Adapun tugas administrasi antara lain adalah membuat agenda perkantoran, menginput dan mengentry data, mengelola dokumen, menerima surat dan panggilan masuk, menyiapkan akomodasi kunjungan kerja, memesan persediaan alat tulis kantor, melakukan perekapan dan pengarsipan data, dan sebagainya.
Tentu kegiatan administrasi ini memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Selain tujuan umum guna memajukan kesuksesan sebuah perusahaan atau instansi, fungsi administrasi juga bisa dibagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan manfaat yang didapatkan.
Fungsi Administrasi
Apa saja fungsi dan tujuan administrasi? Terdapat 7 fungsi administrasi secara umum, yakni planning, organizing, coordinating, reporting, budgeting, staffing, dan directing. Berikut ini adalah beberapa fungsi administrasi beserta penjelasan lengkapnya.
1. Planning (Perencanaan)
Salah satu fungsi administrasi yang utama adalah fungsi perencanaan atau planning. Yang dimaksud fungsi perencanaan adalah kegiatan administrasi yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan perencanaan dalam sebuah perusahaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Berikutnya ada fungsi pengorganisasian atau organizing. Administrasi memerlukan pengorganisasian yang baik di berbagai bidang. Yang dimaksud pengorganisasian adalah kegiatan menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antar individu sehingga terwujud kesatuan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan atau instansi.
3. Coordinating (Pengkordinasian)
Fungsi administrasi selanjutnya adalah fungsi pengkordinasian atau coordinating. Fungsi ini dilakukan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan benar sehingga tidak ada kekacauan, kerusakan, atau kekosongan aktivitas dalam sebuah kesatuan usaha. Kordinasi antar divisi dan bagian juga sangat diperlukan agar saling sinkron.
4. Reporting (Pelaporan)
Fungsi pelaporan atau reporting adalah aktivitas pemantauan dan penyampain perkembangan hasil dan progress suatu kegiatan, wujudnya dengan membuat laporan baik lisan atau tertulis. Laporan ini akan diserahkan pada pihak terkait, biasanya dengan jabatan yang lebih tinggi, guna evaluasi kinerja ke depannya.
5. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Administrasi juga memiliki fungsi budgeting atau penyusunan anggaran. Hal ini meliputi kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran dalam organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya agar semua anggaran keuangan bisa dimanfaatkan secara optimal dan efisien.
6. Staffing (Penempatan)
Fungsi administrasi juga meliputi fungsi penempatan atau staffing. Yang dimaksud fungsi penempatan adalah kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja, yakni proses perekrutan, pelatihan dan pengembanga, serta pembagian tugas sesuai dengan keahlian masing-masing.
7. Directing (Pembimbingan)
Fungsi pembimbingan atau directing aktivitas berinteraksi dengan anggota organisasi dalam bentuk memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Sumber :
https://www.zonareferensi.com/fungsi-administrasi/
Administrasi Umum & Logistik
1.1 KONSEP DASAR ADMINISTRASI
Administrasi berasal dari kata Yunani "Ad" dan "ministrate" yang berarti pengabdian atau service atau pelayanan. Manusia ingin hidup bersama dengan membentuk suatu kelompok guna untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, hal ini yang menjadi landasan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri.
Selain itu, kata administrasi diambil pula dari kata "administrate" yang merupakan bahasa belanda yang artinya lebih sempit dan terbatas pada sebuah aktivitas ke-tata usahaan, yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis, yang berfungsi mencatat hal-hal yang terjadi dalam organisasi sebagai bahan laporan bagi pimpinan, di dalamnya merupakan kegiatan tulis-menulis, mengirim, dan menyimpan keterangan dan dikaitkan pula dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas administrasi sebenarnya.
Administrasi dalam arti luas mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu :
1. Kelompok Manusia
2. Kerja Sama
3. Tujuan Tertentu
Administrasi sendiri dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yang saling melengkapi antara satu dan lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Administrasi Sebagai Ilmu
Ilmu merupakan objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif, dan ada beberapa alasan yang melatar belakangi fungsi administrasi disebut sebagai ilmu dan sekarang dikenal menjadi disiplin ilmu pengetahuan yang mandiri. Sebagai disiplin ilmu artinya :
a. Memiliki objek material yaitu manusia sebagai sosok yang dibahas dalam pokok masalah tersebut.
b. Administrasi dapat diterima secara universal diseluruh dunia. Walaupun kemudian dilihat dari corak berpikir masih terdapat kutub yang masih bertolak belakang.
c. Memiliki sistematika yang khas artinya setiap sistem administrasi di setiap negara tidak sama dengan sistem adminsitrasi di negara lain.
d. Administrasi dapat dipelajari dan diajarkan.
2. Adminsitrasi Sebagai Pekerjaan
Selain sebagai ilmu, administrasi juga sebagai pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan pembagian kerja dalam berbagai macam karakteristik manusia yang berbed aantara satu dan lainnya. Pola administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian hasil tertentu dikerjakan dengan profesional sesuai dengan tuntutan kegiatan yang dilakukan.
1.2 RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
Menurut Rahmat dalam buku "Filsafat Administrasi" (2013:66), mengemukakan bahwa:
Secara umum ruang lingkup administrasi meliputi bidang kegiatan berikut :
1. Manajemen Administratif (Administrative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of administrative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat susuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Management Operatif (Operative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of operative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, dilaksanakan dengan tepat dan benar.
1.3 UNSUR-UNSUR ADMINSITRASI
Dalam prosesnya, administrasi memiliki unsur-unsur yang saling terikat antara satu sama lain meliputi sebagai berikut:
1. Organisasi
Yaitu wadah bagi segenap kegiatan usaha kerja sama.
2. Manajemen
Yaitu kegiatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan fasilitas kerja.
Hubungan ini meliputi:
a. Perencanaan
b. Pembuatan Keputusan
c. Pembimbingan
d. Pengorganisasian
e. Pengawasan (kontrol)
f. Penyempurnaan dan perbaikan tata struktur dan tata kerja
3. Komunikasi
Yaitu pencapaian berita dan pemindahan pikiran seseorang kepada yang lainnya dalam rangka terwujudnya kerjasama.
4. Kepegawaian
Yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai atau karyawan yang diperlukan.
5. Keuangan
Yaitu pengelolaan segi-segi pembiayaan dan pertanggung jawaban keuangan.
6. Perbekalan
yaitu perencanaan, pengadaan, pengaturan pemakaian barang-barang keperluan kerja.
7. Tata Usaha
Yaitu penghimpunan, pencatatan, pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan berbagai keterangan yang diperlukan.
8. Hubungan Masyarakat
Yaitu perwujudan hubungan yang baik dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap usaha kerja sama.
Sumber :
Siswandi, S.E., M.M. 2017.Administrasi Logistik & Gudang. Jakarta: Penerbit.
https://e5tudy.blogspot.com/2019/04/administrasi-umum-logistik.html
Administrasi berasal dari kata Yunani "Ad" dan "ministrate" yang berarti pengabdian atau service atau pelayanan. Manusia ingin hidup bersama dengan membentuk suatu kelompok guna untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, hal ini yang menjadi landasan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri.
Selain itu, kata administrasi diambil pula dari kata "administrate" yang merupakan bahasa belanda yang artinya lebih sempit dan terbatas pada sebuah aktivitas ke-tata usahaan, yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis, yang berfungsi mencatat hal-hal yang terjadi dalam organisasi sebagai bahan laporan bagi pimpinan, di dalamnya merupakan kegiatan tulis-menulis, mengirim, dan menyimpan keterangan dan dikaitkan pula dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas administrasi sebenarnya.
Administrasi dalam arti luas mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu :
1. Kelompok Manusia
2. Kerja Sama
3. Tujuan Tertentu
Administrasi sendiri dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yang saling melengkapi antara satu dan lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Administrasi Sebagai Ilmu
Ilmu merupakan objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif, dan ada beberapa alasan yang melatar belakangi fungsi administrasi disebut sebagai ilmu dan sekarang dikenal menjadi disiplin ilmu pengetahuan yang mandiri. Sebagai disiplin ilmu artinya :
a. Memiliki objek material yaitu manusia sebagai sosok yang dibahas dalam pokok masalah tersebut.
b. Administrasi dapat diterima secara universal diseluruh dunia. Walaupun kemudian dilihat dari corak berpikir masih terdapat kutub yang masih bertolak belakang.
c. Memiliki sistematika yang khas artinya setiap sistem administrasi di setiap negara tidak sama dengan sistem adminsitrasi di negara lain.
d. Administrasi dapat dipelajari dan diajarkan.
2. Adminsitrasi Sebagai Pekerjaan
Selain sebagai ilmu, administrasi juga sebagai pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan pembagian kerja dalam berbagai macam karakteristik manusia yang berbed aantara satu dan lainnya. Pola administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian hasil tertentu dikerjakan dengan profesional sesuai dengan tuntutan kegiatan yang dilakukan.
1.2 RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
Menurut Rahmat dalam buku "Filsafat Administrasi" (2013:66), mengemukakan bahwa:
Secara umum ruang lingkup administrasi meliputi bidang kegiatan berikut :
1. Manajemen Administratif (Administrative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of administrative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat susuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Management Operatif (Operative Management)
Bidang kegiatan ini disebut juga management of operative function, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, dilaksanakan dengan tepat dan benar.
1.3 UNSUR-UNSUR ADMINSITRASI
Dalam prosesnya, administrasi memiliki unsur-unsur yang saling terikat antara satu sama lain meliputi sebagai berikut:
1. Organisasi
Yaitu wadah bagi segenap kegiatan usaha kerja sama.
2. Manajemen
Yaitu kegiatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan fasilitas kerja.
Hubungan ini meliputi:
a. Perencanaan
b. Pembuatan Keputusan
c. Pembimbingan
d. Pengorganisasian
e. Pengawasan (kontrol)
f. Penyempurnaan dan perbaikan tata struktur dan tata kerja
3. Komunikasi
Yaitu pencapaian berita dan pemindahan pikiran seseorang kepada yang lainnya dalam rangka terwujudnya kerjasama.
4. Kepegawaian
Yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai atau karyawan yang diperlukan.
5. Keuangan
Yaitu pengelolaan segi-segi pembiayaan dan pertanggung jawaban keuangan.
6. Perbekalan
yaitu perencanaan, pengadaan, pengaturan pemakaian barang-barang keperluan kerja.
7. Tata Usaha
Yaitu penghimpunan, pencatatan, pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan berbagai keterangan yang diperlukan.
8. Hubungan Masyarakat
Yaitu perwujudan hubungan yang baik dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap usaha kerja sama.
Sumber :
Siswandi, S.E., M.M. 2017.Administrasi Logistik & Gudang. Jakarta: Penerbit.
https://e5tudy.blogspot.com/2019/04/administrasi-umum-logistik.html
Thursday, March 5, 2020
The 4 Pillars of Education
Ada 4 pilar-pilar pendidikan universal yang dirumuskan oleh UNESCO (Geremeck, 1986) yaitu, belajar untuk mengetahui ( learning to know) , belajar untuk melakukan (learning to do) , belajar menjadi ( learning to be), belajar dengan berkerjasama ( learning to live together) merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap peserta didik.
A. Learning to Know (belajar untuk menguasai)
Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi pada proses belajar. Dalam proses belajar, peserta didik bukan hanya menyadari apa yang harus di pelajari tetapi juga diharapkan menyadari bagaimana cara mempelajari apa yang seharusnya dipelajari. Kesadaran tersebut, memungkinkan proses belajar tidak terbatas di sekolah saja, akan tetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar secara berkesinambungan. Inilah hakekat dari semboyan "belajar sepanjang hayat". Apabila hal ini dimiliki peserta didik, maka masyarakat belajar (learning society) sebagai salah satu tuntutan global saat ini akan terbentuk.
Oleh sebab itu belajar untuk mengetahui juga dapat bermakna belajar berpikir karena setiap individu akan terus belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kemauan dan kemampuan untuk berpikir. Learning to know, dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan keseempatan untuk mempelajari secara mendalam pada sejumlkah kecil mata pelajaran. Pilar ini juga berarti learning to learn (belajar untuk belajar), sehingga memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan pendidikan yang disediakan sepanjang hayat.
Tidak hanya memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik memperoleh pengetahuan tersebut. Pilar ini berpotensi besar untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan akademik yang tinggi. Secara implisit, learning to know bermakna belajar sepanjang hayat (Life long education). Asas belajar sepanjang hayat bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik didalam maupun diluar sekolah. Sehubungan dengan asas pendidikan seumur hidup berlangsung seumur hidup, maka peranan subjek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia.
Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar, maka kita mendorong supaya tiap pribadi sebagai subjek yang bertanggung jawab atas pedidikan diri sendiri menyadari, bahwa:
1) Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dalam kandungan hingga manusia meninggal.
2) Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu. Artinya tidak ada kata terlambat atau terlalu dini untuk belajar.
3) Belajar/ mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integral/ totalitas kehidupan (Burhannudin Salam, 1997:207).
Menurut Isjoni (2008:47), guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa. Di tangan gurulah tunas-tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitasnya, sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini di masa yang akan datang.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kemampuan belajar bagi siswanya, dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar-mengajar. Guru bisa dikatakan unggul dan profesional bila mampu mengembangkan kompetensi individunya dan tidak banyak bergantung pada orang lain.
Konsep learning to know ini menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu berperan sebagai berikut:
a. Guru berperan sebagai sumber belajar
Peran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi pembelajaran. Dikatakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar-benar berperan sebagi sumber belajar bagi anak didiknya.
b. Guru sebagai Fasilitator
Guru berperan memberikan pelayanan memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
c. Guru sebagai pengelola
Guru berperan menciptakan iklim blajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu:
a) Sesuatu yang dipelajari siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri.
b) Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-masing.
c) Siswa akan belajar lebih banyak, apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
d) Penguasaan secara penuh.
e) Siswa yang diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar.
d. Guru sebagai demonstrator
Guru berperan untuk menunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.
e. Guru sebagai pembimbing
Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Perbedaan inilah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.
f. Guru sebagai mediator
Guru selain dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang Media pendidikan juga arus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media dengan baik.
g. Guru sebagai Evaluator
Yakni sebagai penilai hasil pembelajaran siswa. Dengan penilaian tersebut, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan/ keefektifan metode mengajar (Fakhruddin, 2010:49-61).
Kiat-kiat Agar Menjadi Guru Favorit menurut Fakhruddin (2010:97) yaitu:
a) Sabar
b) Bisa menjadi sahabat
c) Konsisten dan komitmen dalam bersikap
d) Bisa menjadi pendengar dan penengah
e) Visioner dan misioner
f) Rendah hati
g) Menyenangi kegiatan mengajar
h) Memaknai mengajar sebagai pelayanan
i) Bahasa cinta dan kasih sayang
j) Menghargai proses
B. Learning to do (belajar untuk menerapkan)
Learnning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan sesuatu aktivitas dengan tujuan akhir untuk menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Kompetensi akan dapat dimiliki oleh pesrta didik apabila diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan apa yang harus dipelajarinya secara langsung.
Dengan demikian learning to do juga berarti proses pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung (learning by experience). Learning to do, untuk memperoleh bukan hanya suatu keterampilan kerja tetapi juga lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam tim. Ini juga belajar berbuat dalam konteks pengalaman kaum muda dalam berbagai kegiatan sosial dan pekerjaan yang mungkin bersifat informal, sebagai akibat konteks lokal atau nasional, atau bersifat formal melibatkan kursus-kursus, program bergantian antara belajar dan bekerja.
Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat/ mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Sasaran dari pilar kedua ini adalah kemampuan kerja generasi muda untuk mendukung dan memasuki ekonomi industry (Soedijarto, 2010). Dalam masyarakat industri tuntutan tidak lagi cukup dengan penguasaan keterampilan motorik yang kaku melainkan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti “controlling, monitoring, designing, organizing”.
Peserta didik diajarkan untuk melakukan sesuatu dalam situasi konkrit yang tidak hanya terbatas pada penguasaan ketrampilan yang mekanitis melainkan juga terampil dalam berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain, mengelola dan mengatasi suatu konflik. Melalui pilar kedua ini, dimungkinkan mampu mencetak generasi muda yang intelligent dalam bekerja dan mempunyai kemampuan untuk berinovasi.
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar hendaknya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan ketrampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” dapat terealisasi. Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan minat adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Meskipun bakat dan minat anak dipengaruhi factor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan . Lingkungan disini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan social
Yang termasuk dalam lingkungan social siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
2) Lingkungan nonsosial
Factor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, dan keadaan cuaca. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa (Muhibbin Syah, 2004:138).
Sekolah juga berperan penting dalam menyadarkan peserta didik bahwa berbuat sesuatu begitu penting. Oleh karena itulah peserta didik mesti terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Tujuannya adalah agar peserta didik terbiasa bertanggung jawab, sehingga pada akhirnya, peserta didik terlatih untuk memecahkan masalah.
C. Learning to be (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus. Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa keterampilan merupakan sarana untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan semata
Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha memfasilitasi peserta didik agar bealajar mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian utuh dan bertanggung jawab sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Dalam pengertian ini terkandung makna bahwa kesadaran diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yakni makhluk hidup yang memiliki tanggung jawab sebagai khalifah serta menyadari akan segala kekurangan dan kelemahannya. Learning to be, sehingga dapat mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak mandiri, membuat pertimbangan dan rasa tanggung jawab pribadi yang semakin besar, ingatan, penalaran, rasa estetika, kemampuan fisik, dan keterampilan berkomunikasi.
Tiga pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang mampu mencari informasi dan/ menemukan ilmu pengetahuan, yang mampu melaksanakan tugas dalam memecahkan masalah, dan mampu bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleran terhadap perbedaan. Bila ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasa percaya diri pada masing-masing peserta didik.
Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat.
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be) (Atika, 2010). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapain aktualisasi diri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendidikan menurut Djamal (2007:101) yaitu:
1) Motivasi
Yaitu kondisi fisiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan/ kebutuhan.
2) Sikap
Sikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai jenis tindakan pada situasi yang tepat.
3) Minat
4) Kebiasaan belajar
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai kolerasi positif dengan kebiasaan atau study habit. Kebiasan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.
5) Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.
Dengan pilar ini , peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang berkepribadian mantap dan mandiri (Aezacan, 2011).
D. Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama)
Learning to live together adalah belajar untuk bekerjasama melalui proses bekerjasama. Hal ini sangat diperlukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global dimana manusia baik secara individual maupun secara kelompok tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini termasuk juga pembentukan masyarakat demokratis yang memahami dan menyadari akan adanya perbedaan pandangan antar individu.
Learning to live together, learning to live with others , dengan jalan mengembangkan pengertian akan orang lain dan apresiasi atas interdependensi—melaksanakan proyek-proyek bersama dan belajar memenej konflik—dalam semangat menghormati nilai-nilai kemajemukan, saling memahami dan perdamaian.
Dari keempat pilar pendidikan di atas terlihat bahwa pilar learning to live together, learning to live with others, dalam konteks kemajemukan merupakan suatu pilar yang sangat penting. Pilar ini sekaligus juga menjadi pembenar pentingnya pendidikan multikultur yang berupaya untuk mengkondisikan supaya peserta didik mempunyai kemampuan untuk bersikap toleran terhadap orang lain, menghargai orang lain, menghormati orang lain dan sekaligus yang bersangkutan mempunyai tanggunga jawab terhadap dirinya serta orang lain.
Sehingga bila proses pembelajaran di sekolah diarahkan tidak hanya pada learning to know, lerning to do dan leraning to be, tetapi juga diarahkan ke learning to live together, masalah kemajemukan akan dapat teratasi dengan melakukan manajemen konflik dan dengan demikian akan juga diikuti oleh tumbuhnya kebudayaan nasional yang tidak melupakan kebudayaan daerah, tumbuhnya bahasa nasuonal dengan tidak melupakan bahasa daerah, tumbuhnya sistem politik nasional dengan tanpa mengabaikan sistem politik daerah, (pemerintahan daerah).
Kemajuan dunia dalam bidang IPTEK dan ekonomi yang mengubah dunia menjadi desa global ternyata tidak menghapus konflik antar manusia yang selalu mewarnai sejarah umat manusia. Di zaman yang semakin kompleks ini, berbagai konflik makin merebak seperti konflik nasionalis, ras dan konflik antar agama. Apapun penyebabnya, semua konflik itu didasari oleh ketidakmampuan beberapa individu atau kelompok untuk menerima suatu perbedaan. Pendidikan dituntut untuk tidak hanya membekali generasi muda untuk menguasai IPTEK dan kemampuan bekerja serta memecahkan masalah, melainkan kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, dan pengertian.
Dalam kaitan ini adalah tugas pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa hakekat manusia adalah beragam tetapi dalam keragaman tersebut terdapat persamaan. Itulah sebabnya Learning to live together menjadi pilar belajar yang penting untuk menanamkan jiwa perdamaian.
Sumber :
http://maul15.blogspot.com/2019/02/learning-to-know-learning-to-do.html
https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000109590?posInSet=12&queryId=f9897ad1-e31b-4acf-a2d8-e64997ad28ab
Sumber foto :
https://www.slideshare.net/statisense/the-4-pillars-of-education
Wednesday, March 4, 2020
Bimbel Online Vs Bimbel Offline
Beberapa tahun lalu bimbingan belajar bak jamur dimusim hujan. Hampir setiap daerah ada bimbel yang berdiri. Siswanya pun juga tak kalah dengan sekolah. Seiring dengan perubahan paradigma ujian nasional bimbel ini sedikit demi sedikit berguguran hingga pada akhirnya tutup. Pada saat nilai ujian nasional sudah bukan menjadi syarat kelulusan seolah bimbel menjadi kehilangan pamornya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi bimbel online juga banyak bermunculan dengan berbagai kemudahan dan fasilitasnya. Mulai dari gratis pendaftaran hingga bonus biaya bulanan yang menggiurkan. Bimbel online ini seolah menjadi revolusi dalam bidang bimbingan belajar karena perkembangan fitur dan membernya cukup cepat.
Dari kedua model bimbingan ini sebenarnya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada bimbel online siswa akan lebih mudah untuk mengakses materi, berlatih soal hingga berkonsultasi dengan tutor pendamping tanpa ada batasan waktu. Materi yang disajikan juga lebih menarik karena dalam bentuk gambar dan video yang memudahkan siswa untuk memahami materi.
Sedangkan kekurangan bimbel online adalah dari segi psikologi siswa kurang dapat berinteraksi dengan temannya karena mereka belajar secara mandiri. Dalam bimbel online bisa berhasil jika ada kemauan yang kuat sedangkan jika minat dan kemauan siswa rendah mereka akan cenderung meninggalkan aplikasi tersebut.
Pada bimbel offline memiliki kelebihan siswa dapat berinteraksi langsung dengan tutornya sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dapat dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa.
Para tutor biasanya membantu siswa yang memiliki perkembangan kognitif yang lambat dengan telaten sehingga hambatan-hambatan dan kesulitan dapat teratasi sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Siswa juga dapat berinteraksi dengan sesama siswa sehingga jiwa sosialnya bisa terbentuk.
Kelemahan bimbel offline adalah sisawa terpaku oleh waktu sehingga siswa hanya dapat belajar sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh bimbel. Kadang orantua juga harus repot karena harus antar jemput dari rumah ke tempat bimbel.
Untuk era saat ini yang penuh dengan kesibukan menjadikan bimbel offline kurang praktis. Harga yang ditawarkan pun juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan bimbel online.
Untuk memilih bimbel online atau bimbel offline perlu memperhatikan motivasi anak dalam mengikutinya. Jika anak termotivasi untuk mengikuti bimbel online secara mandiri maka biasa memilih bimbel online.
Tetapi jika anak mengalami masalah dalam belajar sebaiknya ditempatkan pada bimbel offline sehingga ia akan mendapatkan pembimbingan dari tutor sesuai dengan kemampuan anak. Jika terpaksa diikutkan bimbel online orangtua harus memantau perkembangan anak secara intensif.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/donypurnomo/5c5e3fa5c112fe40e6643a67/bimbel-online-vs-bimbel-offline
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi bimbel online juga banyak bermunculan dengan berbagai kemudahan dan fasilitasnya. Mulai dari gratis pendaftaran hingga bonus biaya bulanan yang menggiurkan. Bimbel online ini seolah menjadi revolusi dalam bidang bimbingan belajar karena perkembangan fitur dan membernya cukup cepat.
Dari kedua model bimbingan ini sebenarnya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada bimbel online siswa akan lebih mudah untuk mengakses materi, berlatih soal hingga berkonsultasi dengan tutor pendamping tanpa ada batasan waktu. Materi yang disajikan juga lebih menarik karena dalam bentuk gambar dan video yang memudahkan siswa untuk memahami materi.
Sedangkan kekurangan bimbel online adalah dari segi psikologi siswa kurang dapat berinteraksi dengan temannya karena mereka belajar secara mandiri. Dalam bimbel online bisa berhasil jika ada kemauan yang kuat sedangkan jika minat dan kemauan siswa rendah mereka akan cenderung meninggalkan aplikasi tersebut.
Pada bimbel offline memiliki kelebihan siswa dapat berinteraksi langsung dengan tutornya sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dapat dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa.
Para tutor biasanya membantu siswa yang memiliki perkembangan kognitif yang lambat dengan telaten sehingga hambatan-hambatan dan kesulitan dapat teratasi sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Siswa juga dapat berinteraksi dengan sesama siswa sehingga jiwa sosialnya bisa terbentuk.
Kelemahan bimbel offline adalah sisawa terpaku oleh waktu sehingga siswa hanya dapat belajar sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh bimbel. Kadang orantua juga harus repot karena harus antar jemput dari rumah ke tempat bimbel.
Untuk era saat ini yang penuh dengan kesibukan menjadikan bimbel offline kurang praktis. Harga yang ditawarkan pun juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan bimbel online.
Untuk memilih bimbel online atau bimbel offline perlu memperhatikan motivasi anak dalam mengikutinya. Jika anak termotivasi untuk mengikuti bimbel online secara mandiri maka biasa memilih bimbel online.
Tetapi jika anak mengalami masalah dalam belajar sebaiknya ditempatkan pada bimbel offline sehingga ia akan mendapatkan pembimbingan dari tutor sesuai dengan kemampuan anak. Jika terpaksa diikutkan bimbel online orangtua harus memantau perkembangan anak secara intensif.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/donypurnomo/5c5e3fa5c112fe40e6643a67/bimbel-online-vs-bimbel-offline
6 Tips Belajar Maksimal Lewat Kursus Online
Mengikuti bimbingan belajar (bimbel) atau kursus konvensional macam pembelajaran di kelas memang sudah biasa. Namun berbeda rasanya kalau kamu mengikuti bimbel online. Kursus atau mengikuti bimbel online punya cara tersendiri agar maksimal.
Untuk mengetahui itu, kumparan bertanya pada siswa pengguna bimbel online yaitu Muhammad Erhan Hermawan dan Halimah Tusa’Diyah dari SMA 43 Jakarta. Mereka memberikan enam tips belajar maksimal lewat bimbel online.
1. Belajar ketika mood bagus
Mood bagus akan membuat otak kita lebih mudah mencerna materi yang disampaikan. Pasalnya, kondisi tersebut membuat kita dapat belajar dengan suasana hati senang.
“Kalau mood kita bagus otomatis otak kita nanti nangkepnya lebih mudah, percuma juga kalau kita belajar tapi nggak nangkep,” kata Erhan.
2. Belajar senyaman mungkin
Kamu bisa memilih tempat belajar di manapun kamu merasa nyaman. Kalau kamu nyaman belajar saat hendak tidur, saat subuh, atau habis salat, ya lakukanlah di saat-saat tersebut.
Erhan mengatakan, “Kalau emang pengen belajarnya di kasur sambil tiduran ya udah kenapa enggak, kalau (pakai) bimbel online kan bisa sambil lihat video.”
3. Belajar di manapun
Menurut Halimah kelebihan Bimbel online itu praktis. “Bisa kapan aja (belajarnya), terus bisa di mana aja,” kata dia.
Asalkan terdapat gawai yang terkoneksi internet, maka menonton video materi pembelajaran di kereta, taman, dan perpustakaan tak jadi masalah. Enaknya, belajar secara online ini juga tidak perlu repot-repot membawa buku yang tebal-tebal.
4. Perbanyak latihan
Selain menonton materi pembelajaran lewat video, latihan secara mandiri juga penting. Latihan itu bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal lain dengan tema serupa yang sudah diajarkan.
Dengan begitu kita dapat memahami pola soal yang dimaksud sehingga tidak akan gagap jika model soalnya diganti atau dimodifikasi.
5. Jangan belajar terus
Erhan memberi saran kepada para pembelajar bimbel online bahwa belajar secara terus-terusan juga tidak baik. Menurutnya belajar pun harus diberi jeda istirahat.
“Misalnya di rumah belajar online full, 1 jam, 2 jam, itu gak bagus juga. Musti kasih break misalnya 25 menit (belajar) nanti istirahat 5 menit. Nah, nanti istirahatnya jangan dipake main handphone atau apa, buat jalan-jalan ke luar, nikmati alam jadi sel otak kita lebih ke-refresh,” jelas siswa yang ingin masuk jurusan Teknik Fisika ITB tersebut.
6. Bisa diulang
Halimah mengungkap kalau salah satu kelebihan bimbel online adalah ia bisa diulang-ulang kalau tidak mengerti. Jadi jika perlu penjelasannya diulang supaya paham dan mantap.
“Penjelasannya bisa diulang-ulang. Jadi kalau belum paham, bisa diulang lagi penjelasan dari tutornya,” kata Halimah.
Sumber :
https://kumparan.com/millennial/6-tips-belajar-maksimal-lewat-kursus-online-1539413505486732398
Untuk mengetahui itu, kumparan bertanya pada siswa pengguna bimbel online yaitu Muhammad Erhan Hermawan dan Halimah Tusa’Diyah dari SMA 43 Jakarta. Mereka memberikan enam tips belajar maksimal lewat bimbel online.
1. Belajar ketika mood bagus
Mood bagus akan membuat otak kita lebih mudah mencerna materi yang disampaikan. Pasalnya, kondisi tersebut membuat kita dapat belajar dengan suasana hati senang.
“Kalau mood kita bagus otomatis otak kita nanti nangkepnya lebih mudah, percuma juga kalau kita belajar tapi nggak nangkep,” kata Erhan.
2. Belajar senyaman mungkin
Kamu bisa memilih tempat belajar di manapun kamu merasa nyaman. Kalau kamu nyaman belajar saat hendak tidur, saat subuh, atau habis salat, ya lakukanlah di saat-saat tersebut.
Erhan mengatakan, “Kalau emang pengen belajarnya di kasur sambil tiduran ya udah kenapa enggak, kalau (pakai) bimbel online kan bisa sambil lihat video.”
3. Belajar di manapun
Menurut Halimah kelebihan Bimbel online itu praktis. “Bisa kapan aja (belajarnya), terus bisa di mana aja,” kata dia.
Asalkan terdapat gawai yang terkoneksi internet, maka menonton video materi pembelajaran di kereta, taman, dan perpustakaan tak jadi masalah. Enaknya, belajar secara online ini juga tidak perlu repot-repot membawa buku yang tebal-tebal.
4. Perbanyak latihan
Selain menonton materi pembelajaran lewat video, latihan secara mandiri juga penting. Latihan itu bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal lain dengan tema serupa yang sudah diajarkan.
Dengan begitu kita dapat memahami pola soal yang dimaksud sehingga tidak akan gagap jika model soalnya diganti atau dimodifikasi.
5. Jangan belajar terus
Erhan memberi saran kepada para pembelajar bimbel online bahwa belajar secara terus-terusan juga tidak baik. Menurutnya belajar pun harus diberi jeda istirahat.
“Misalnya di rumah belajar online full, 1 jam, 2 jam, itu gak bagus juga. Musti kasih break misalnya 25 menit (belajar) nanti istirahat 5 menit. Nah, nanti istirahatnya jangan dipake main handphone atau apa, buat jalan-jalan ke luar, nikmati alam jadi sel otak kita lebih ke-refresh,” jelas siswa yang ingin masuk jurusan Teknik Fisika ITB tersebut.
6. Bisa diulang
Halimah mengungkap kalau salah satu kelebihan bimbel online adalah ia bisa diulang-ulang kalau tidak mengerti. Jadi jika perlu penjelasannya diulang supaya paham dan mantap.
“Penjelasannya bisa diulang-ulang. Jadi kalau belum paham, bisa diulang lagi penjelasan dari tutornya,” kata Halimah.
Sumber :
https://kumparan.com/millennial/6-tips-belajar-maksimal-lewat-kursus-online-1539413505486732398
Tips Memilih Bimbingan Belajar Untuk SMA
Sulit Menentukan Cara Belajar? Berikut Tips Memilih Bimbingan Belajar Untuk SMA
Hal yang paling krusial dan menjadi masalah pada masa SMA adalah proses belajar. Pada masa ini siswa seringkali susah belajar. Oleh karena itu, banyak orang tua yang memilih untuk lebih intens memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dengan cara pemberian pelajaran tambahan di luar jam sekolah berupa bimbingan belajar. Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA sangat dibutuhkan.
Masa SMA menjadi sama yang paling berkesan bagi kebanyakan orang. Pada masa ini, kebanyakan siswa lebih memilih menghabiskan waktu bermain atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan semasa SD maupun SMP. Namun pada masa ini pula seorang siswa dapat menentukan sendiri arah pendidikan selanjutnya. Terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tips Memilih Bimbingan Belajar Yang Dapat Menumbuhkan Minat Belajar Kamu
1. Lokasi yang nyaman dan mengasyikkan
Salah satu alasan mengapa siswa SMA kebanyakan malas mengikuti bimbingan belajar, karena lokasi yang kurang berkenan bagi mereka. Pada masa-masa SMA, siswa sangat menyukai tempat yang asyik sehingga mereka betah berlama-lama mengikuti proses belajar mengajar. Biasanya lokasi bimbel akan mengikuti arus keramaian dan berada di lokasi yang sekiranya ramai dikunjungi.
Namun hal tersebut justru akan membuat siswanya mudah bosan karena di sekeliling lokasi bimbel hanya ada gedung atau bangunan yang itu-itu saja. Sebaiknya dalam memilih lokasi bimbingan belajar, siswa hendak mempertimbangkan lokasi kenyamana ini. misalnya lokasi bimbel berada di dekat taman, dekat pusat kuliner, atau dekat dengan lokasi hiburan yang biasanya cepat menarik perhatian siswa SMA
2. Ketahui metode pembelajarannya
Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang perlu diperhitungkan selanjutnya adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh bimbingan belajar tersebut. Tidak seperti siswa SD yang tingkat ke ingin tahuan-nya terhadap sesuatu yang baru sangat tinggi, siswa SMA cenderung lebih bersikap tidak mau tahu serta acuh terhadap sesuatu sehingga dalam menumbuhkan minta belajarnya lebih sulit.
Untuk itu, sebuah bimbingan belajar harus menyesuaikan dengan kondisi psikologis siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar tersebut. Misalnya sebuah bimbingan belajar menggunakan metode pendektana selayaknya teman kepada siswanya. Dengan metode tersebut siswa akan lebih nyaman terutama ketika mengalami kesulitan dan bertanya. Metode ini perlu diperhatikan oleh orang tua siswa.
3. Ketahui latar belakang tenaga pengajar
Tentunya dalam memberikan materi pembelajaran terhadap siswa SMA tidaklah sama dengan siswa SMP ataupun SD. Biasanya, siswa SMA akan lebih nyaman belajar dengan seseorang yang lebih muda dan cerdas. Menurut hasil survei, siswa akan lebih sering bertanya dan merasa lebih rileks belajar dengan tenaga pengajar yang lebih muda dan merasa lebih gugup jika belajar dengan pengajar senior.
Selain itu, hal yang lebih perlu diperhatikan dari latar belakang tenaga pengajar adalah kualitas tenaga pengajar tersebut. tenaga pengajar yangcerdas akan mudah beradaptasi dengan siswanya terutama siswa SMA yang memiliki tingkat emosi yang tidak stabil. usahakan dalam memilih bimbingan belajar untuk siswa SMA, pastikan tenaga pengajarnya dapat membuat siswa senyaman mungkin belajar.
4. Beradaptasi dengan mencoba trial
Beberapa bimbingan belajar menyediakan trial bagi calon siswa yang hendak mengikuti bimbingan belajar. Trial ini berguna untuk mengukur tingkat kenyamanan siswa terhadap metode dan proses pembelajaran. Sangat disarankan bagi orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar untuk mengikuti trial ini. Bila siswa merasa cocok, maka tidak ada salahnya untuk meneruskan.
Namun bila siswa merasa kurang cocok, maka bis amencoba bimbingan belajar lainnya. biasanya trial akan dikenakan biaya per pertemuan saja. Hal ini juga untuk menghindari kerugian orang tua apabila langsung memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar dan ternyata anaknya merasa kurang cocok sedangkan orang tua telah membayar kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak.
5. Memilih bimbingan belajar yang fokus pada materi sekolah
Pada sebuah instansi bimbingan belajar, ada banyak materi yang ditawarkan mulai dari materi pelajaran umum hingga khusus seperti pelajaran jurusan yang ada di SMK. Dalam hal ini, siswa SMA juga tentunya memiliki program pendidikan yang terdiid dari IPA, IPS, dan Bahasa. Usahakan ketika hendak mencoba bimbingan belajar non-formal sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu fokus pembelajarannya di bagian apa.
Memang tidak ada salahnya mencoba pelajaran baru, namun untuk lebih intens lagi sebaiknya menanyakan pada pihak bimbingan belajar terkait fokus pelajaran yang akan di terima siswa. Jika memang cocok dengan program pendidikan yang diambil di sekolah maka tidak ada salahnya untuk mencoba. Sedangkan jika berbeda sebaiknya mencari yang lain agar tidak terkesan buang-buang waktu.
6. Menyesuaikan dengan budget
Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang terakhir adalah masalah budgeting. Seringkali alasan ini menjadi alasan yang paling sering digunakan untuk tidak mengikutsertakan siswa pada sebuah bimbingan belajar. Seperti yang kita ketahui bahwa, siswa SMA tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar terutama bila mereka hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang atau perguruan yang lebih tinggi.
Dengan meminimalisir budget selama mengikuti proses bimbingan belajar non formal, maka orang tua dapat menyimpan budget untuk biaya lain. Selama ini orang tua selalu berpikir bahwa semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin baik pula kualitas bimbingan belajar yang didapat. Namun sebenarnya hal tersebut sangatlah keliru, meski di beberapa kasus kualitas selalu diikuti biaya tinggi.
Sumber :
https://wirahadie.com/tips-memilih-bimbingan-belajar-untuk-sma/
Hal yang paling krusial dan menjadi masalah pada masa SMA adalah proses belajar. Pada masa ini siswa seringkali susah belajar. Oleh karena itu, banyak orang tua yang memilih untuk lebih intens memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dengan cara pemberian pelajaran tambahan di luar jam sekolah berupa bimbingan belajar. Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA sangat dibutuhkan.
Masa SMA menjadi sama yang paling berkesan bagi kebanyakan orang. Pada masa ini, kebanyakan siswa lebih memilih menghabiskan waktu bermain atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan semasa SD maupun SMP. Namun pada masa ini pula seorang siswa dapat menentukan sendiri arah pendidikan selanjutnya. Terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tips Memilih Bimbingan Belajar Yang Dapat Menumbuhkan Minat Belajar Kamu
1. Lokasi yang nyaman dan mengasyikkan
Salah satu alasan mengapa siswa SMA kebanyakan malas mengikuti bimbingan belajar, karena lokasi yang kurang berkenan bagi mereka. Pada masa-masa SMA, siswa sangat menyukai tempat yang asyik sehingga mereka betah berlama-lama mengikuti proses belajar mengajar. Biasanya lokasi bimbel akan mengikuti arus keramaian dan berada di lokasi yang sekiranya ramai dikunjungi.
Namun hal tersebut justru akan membuat siswanya mudah bosan karena di sekeliling lokasi bimbel hanya ada gedung atau bangunan yang itu-itu saja. Sebaiknya dalam memilih lokasi bimbingan belajar, siswa hendak mempertimbangkan lokasi kenyamana ini. misalnya lokasi bimbel berada di dekat taman, dekat pusat kuliner, atau dekat dengan lokasi hiburan yang biasanya cepat menarik perhatian siswa SMA
2. Ketahui metode pembelajarannya
Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang perlu diperhitungkan selanjutnya adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh bimbingan belajar tersebut. Tidak seperti siswa SD yang tingkat ke ingin tahuan-nya terhadap sesuatu yang baru sangat tinggi, siswa SMA cenderung lebih bersikap tidak mau tahu serta acuh terhadap sesuatu sehingga dalam menumbuhkan minta belajarnya lebih sulit.
Untuk itu, sebuah bimbingan belajar harus menyesuaikan dengan kondisi psikologis siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar tersebut. Misalnya sebuah bimbingan belajar menggunakan metode pendektana selayaknya teman kepada siswanya. Dengan metode tersebut siswa akan lebih nyaman terutama ketika mengalami kesulitan dan bertanya. Metode ini perlu diperhatikan oleh orang tua siswa.
3. Ketahui latar belakang tenaga pengajar
Tentunya dalam memberikan materi pembelajaran terhadap siswa SMA tidaklah sama dengan siswa SMP ataupun SD. Biasanya, siswa SMA akan lebih nyaman belajar dengan seseorang yang lebih muda dan cerdas. Menurut hasil survei, siswa akan lebih sering bertanya dan merasa lebih rileks belajar dengan tenaga pengajar yang lebih muda dan merasa lebih gugup jika belajar dengan pengajar senior.
Selain itu, hal yang lebih perlu diperhatikan dari latar belakang tenaga pengajar adalah kualitas tenaga pengajar tersebut. tenaga pengajar yangcerdas akan mudah beradaptasi dengan siswanya terutama siswa SMA yang memiliki tingkat emosi yang tidak stabil. usahakan dalam memilih bimbingan belajar untuk siswa SMA, pastikan tenaga pengajarnya dapat membuat siswa senyaman mungkin belajar.
4. Beradaptasi dengan mencoba trial
Beberapa bimbingan belajar menyediakan trial bagi calon siswa yang hendak mengikuti bimbingan belajar. Trial ini berguna untuk mengukur tingkat kenyamanan siswa terhadap metode dan proses pembelajaran. Sangat disarankan bagi orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar untuk mengikuti trial ini. Bila siswa merasa cocok, maka tidak ada salahnya untuk meneruskan.
Namun bila siswa merasa kurang cocok, maka bis amencoba bimbingan belajar lainnya. biasanya trial akan dikenakan biaya per pertemuan saja. Hal ini juga untuk menghindari kerugian orang tua apabila langsung memasukkan anaknya ke sebuah bimbingan belajar dan ternyata anaknya merasa kurang cocok sedangkan orang tua telah membayar kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak.
5. Memilih bimbingan belajar yang fokus pada materi sekolah
Pada sebuah instansi bimbingan belajar, ada banyak materi yang ditawarkan mulai dari materi pelajaran umum hingga khusus seperti pelajaran jurusan yang ada di SMK. Dalam hal ini, siswa SMA juga tentunya memiliki program pendidikan yang terdiid dari IPA, IPS, dan Bahasa. Usahakan ketika hendak mencoba bimbingan belajar non-formal sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu fokus pembelajarannya di bagian apa.
Memang tidak ada salahnya mencoba pelajaran baru, namun untuk lebih intens lagi sebaiknya menanyakan pada pihak bimbingan belajar terkait fokus pelajaran yang akan di terima siswa. Jika memang cocok dengan program pendidikan yang diambil di sekolah maka tidak ada salahnya untuk mencoba. Sedangkan jika berbeda sebaiknya mencari yang lain agar tidak terkesan buang-buang waktu.
6. Menyesuaikan dengan budget
Tips memilih bimbingan belajar untuk SMA yang terakhir adalah masalah budgeting. Seringkali alasan ini menjadi alasan yang paling sering digunakan untuk tidak mengikutsertakan siswa pada sebuah bimbingan belajar. Seperti yang kita ketahui bahwa, siswa SMA tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar terutama bila mereka hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang atau perguruan yang lebih tinggi.
Dengan meminimalisir budget selama mengikuti proses bimbingan belajar non formal, maka orang tua dapat menyimpan budget untuk biaya lain. Selama ini orang tua selalu berpikir bahwa semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin baik pula kualitas bimbingan belajar yang didapat. Namun sebenarnya hal tersebut sangatlah keliru, meski di beberapa kasus kualitas selalu diikuti biaya tinggi.
Sumber :
https://wirahadie.com/tips-memilih-bimbingan-belajar-untuk-sma/
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Golden Dome: Sistem Pertahanan Rudal Masa Depan Amerika Serikat Pada 20 Mei 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana ambisius untuk m...
-
Apa Artinya Pergantian Sri Mulyani Bagi Ekonomi Indonesia? Pada 8–9 September 2025, Presiden Prabowo Subianto mengejutkan publik dengan menc...
-
Membaca Masa Depan dari Ghost Fleet Novel Ghost Fleet karya P. W. Singer dan August Cole bukan hanya sebuah fiksi militer, tetapi juga sebu...
-
Hidup tak selamanya sesuai harapan, tapi itulah yang akan kita kenang di masa depan. Ambisi tanpa pengetahuan yang cukup layaknya kapal...
-
15 Rules of Negotiation by Peter Barron Stark Negotiation is a process that can be learned. By following the 15 rules outlined here...