Wednesday, August 13, 2025

Kemunduran Strategis Starbucks

Ujian Berat Bisnis Global

Penurunan Penjualan yang Konsisten

Starbucks tengah menghadapi periode kritis dengan penurunan penjualan di berbagai pasar utama. Laporan menyebutkan penurunan penjualan per toko (same-store sales) global sebesar 2–7% secara beruntun dalam beberapa kuartal terakhir. Di Amerika Utara, kunjungan pelanggan turun hingga 10%, dan di China—pasar penting bagi ekspansi Starbucks—penjualan per toko bahkan turun hingga 14%.

Starbucks bakal memangkas 1.100 karyawannya. CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan rencana ini merupakan bagian dari upaya perombakan karena perusahaan sedang mengalami penurunan penjualan. Dia memaparkan bahwa perusahaan kini beroperasi secara lebih efisien. Starbuck ingin meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas dan mendorong integrasi yang lebih baik.

Krisis Citra dan Kepercayaan Brand

Bukan cuma angka penjualan, tapi juga reputasi brand Starbucks sedang terkikis. Dalam peringkat most valuable brands, Starbucks jatuh dari posisi 15 ke 45—penurunan terbesar di antara 100 merek global teratas. Selain itu, kampanye-kampanye boikot dan isu ketenagakerjaan seperti anti-union dan demonstrasi konsumen turut membayangi citra publik Starbucks.

Bulan November lalu, Starbucks menjadi sorotan berita negatif terkait cara mereka menangani hubungan dengan pekerjanya. Pada Red Cup Day, berita mengenai kondisi kerja yang dianggap tidak memadai oleh sejumlah karyawan Starbucks menjadi perbincangan utama. Banyak pekerja yang memutuskan untuk mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap kondisi kerja yang mereka alami.

Selain itu, Starbucks juga terkena dampak dari boikot yang dilancarkan oleh kelompok aktivis. Kelompok ini menuntut Starbucks untuk menghentikan dukungan mereka terhadap militer Israel. Boikot ini menyebabkan sebagian pelanggan setia Starbucks beralih ke merek lain yang tidak terlibat dalam kontroversi tersebut. Berita-berita negatif ini merusak citra perusahaan secara keseluruhan dan menimbulkan kekhawatiran di antara pelanggan setia dan investor.

Berkembangnya berita negatif ini tidak hanya mempengaruhi opini publik terhadap Starbucks tetapi juga mengancam stabilitas bisnis mereka. Kondisi tersebut semakin memperumit upaya Starbucks untuk memulihkan nilai pasar mereka yang telah mengalami penurunan.

Overekspansi dan Penyesuaian Strategi yang Berat

Pada dekade sebelumnya, ekspansi agresif membuat Starbucks mendominasi banyak kota—termasuk San Francisco, yang kini menjadi sorotan dengan penutupan lebih dari selusin lokasi dalam dua tahun terakhir. Model toko ala "pickup-only" juga ditinggalkan karena dinilai menghilangkan kehangatan brand. Starbucks bahkan berencana menutup hingga 90 toko jenis ini dan menggantinya dengan konsep yang lebih human-centered—seperti penambahan area duduk dan peningkatan pelayanan langsung.

Starbucks akan mengembangkan kehadirannya secara substansial di Timur Tengah dengan rencana membuka ratusan gerai baru, Chief Executive Officer Brian Niccol mengatakan kepada Bloomberg Television pada hari Jumat.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jaringan kopi global ini untuk pulih di wilayah tersebut setelah mengalami kesulitan dan boikot konsumen tahun lalu.

Rencana ekspansi perusahaan mencakup penambahan sekitar 500 lokasi baru selama lima tahun ke depan, kata Niccol, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan ini juga akan menciptakan sekitar 5.000 lapangan kerja baru di wilayah tersebut.

Biaya Transformasi Sangat Tinggi

Upaya perombakan melalui program "Back to Starbucks" digalakkan, termasuk merekrut lebih banyak barista, peningkatan layanan (Green Apron Service), dan pelatihan intensif—tapi di sisi lain, biaya tersebut membuat laba merosot keras: laba bersih kuartal turun 47%, meski pendapatan naik 4% menjadi USD 9,5 miliar.

Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 2002, Starbucks selalu menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Melalui sistem kemitraan waralaba, Starbucks Indonesia membuka peluang bagi para pengusaha lokal untuk turut serta dalam bisnis kopi spesialitas yang modern dan berkelas.

Dengan mengusung konsep kafe kontemporer yang berfokus pada kualitas. Starbucks menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin merambah dunia usaha kuliner, khususnya segmen minuman premium.

Krisis Micro & Makro: Harga Tinggi vs Konsumen Hemat

Starbucks terganggu oleh persepsi konsumen bahwa produknya terlalu mahal—terlebih di tengah tren rumah-rumah memilih kopi buatan sendiri yang lebih hemat. Competitor seperti McCafĂ©, Dutch Bros, dan chain lokal di China juga menawarkan harga lebih bersahabat dan tetap kompetitif.

Harga kopi starbucks mahal, alasan pertama adalah kualitas biji kopi yang dimiliki merupakan terbaik dunia. Pemilihan biji ini dilakukan dengan cermat hingga sempurna. Ibaratnya ada kualitas tinggi maka harga produksinya juga mahal.

Alasan kedua adalah biaya tenaga kerja. Starbucks mempekerjakan barista terampil yang meluangkan waktu untuk membuat setiap cangkir kopi dengan tepat. Perhatian terhadap detail ini menambah harga produknya mahal. Alasan ketiga adalah biaya sewa.

Kedai kopi Starbucks biasanya berlokasi di lokasi real estat utama. Biaya sewa yang tinggi ini diteruskan ke pelanggan dalam bentuk harga lebih tinggi.

Evaluasi Analisis Analis & Masa Depan yang Tidak Jelas

Jefferies baru-baru ini menurunkan rating saham Starbucks—karena strategi perusahaan, termasuk di China dan kurangnya fokus pada tren minuman dingin atau layanan drive-through, dianggap kurang menjanjikan untuk pemulihan jangka panjang. Sementara itu, peralihan CEO ke Brian Niccol (mantan CEO Chipotle) membawa harapan baru, meski pasar masih menunggu bentuk strategi jangka panjang yang jelas.

Starbucks mungkin sedang menuju fase yang menarik. Baru-baru ini kampanye terbaru "Back to Starbucks" di bawah CEO Brian Niccol dan menaikkan target harga saham Starbucks. Niccol, yang sebelumnya berhasil membawa Chipotle melewati krisis, kini menerapkan strategi menyeluruh untuk menghidupkan kembali jaringan kedai kopi ini. 

Antara tahun 2024 dan 2025 ada peningkatan aliran pengunjung yang sedikit lebih baik di gerai-gerai Starbucks. Niccol merencanakan penyesuaian yang bertujuan mendorong pergerakan pelanggan, termasuk keberagaman kuliner dan layanan yang ditingkatkan. 

Namun, pelaksanaan penuh dari rencana-rencana ini akan membutuhkan waktu, terutama karena konsumen di Amerika Serikat merasa harga Starbucks tinggi. 

Pandangan Publik di Media Sosial

Beberapa pengguna Reddit mencerminkan kecemasan terhadap masa depan Starbucks:

“Starbucks is desperate and trying everything they can hoping something works”—(Starbucks sangat putus asa dan mencoba segala cara berharap ada yang berhasil)

“Starbucks announced it will lay off over 1,000 corporate workers and cut complex and unpopular drinks... sales have slipped for four straight quarters…”—(Starbucks akan memangkas lebih dari 1.000 pekerja korporat dan mengurangi menu yang rumit karena 4 kuartal berturut-turut penjualan menurun)

Bukan Kebangkrutan, Tapi Krisis Eksistensial

Akhir-akhir ini diketahui bahwa ternyata penjualan Starbucks menurun sangat drastis di beberapa negara. Banyak yang berspekulasi bahwa hal ini bisa terjadi di Sturbucks karena aksi boikot yang dilakukan masyarakat di beberapa negara.

Penurunan penjualan ini tentu saja berpengaruh terhadap pendapatan Starbucks yang semula bisa mencapai 9,1 miliar USD setara Rp148.1 triliun, ternyata pada kuartal terakhir pendapatan mereka hanya bisa mencapai 8,6 miliar USD setara Rp139,9 triliun.

Walau belum menyentuh tahap kebangkrutan, Starbucks saat ini menghadapi kemunduran serius—dari penurunan penjualan, melemahnya brand, hingga tantangan operasional dan strategi. Transformasi diperlukan, namun biayanya tinggi dan pemulihan tidak instan. Starbucks bukan hanya berusaha untuk “bertahan”, tapi perlu mendefinisikan ulang identitasnya agar relevan di tengah kompetisi dan ekspektasi konsumen yang berubah.


Sumber :

https://www.tempo.co/ekonomi/penjualan-turun-starbucks-bakal-phk-1-100-karyawan-1212383#goog_rewarded

https://bithourproduction.com/blog/brand-starbucks-kehilangan-nilai-pasar/

https://id.investing.com/news/stock-market-news/starbucks-akan-menambah-ratusan-gerai-baru-dalam-ekspansi-di-timur-tengah-93CH-2721459

https://franchiseness.com/franchise-starbucks/

https://economy.okezone.com/read/2023/08/20/455/2866554/mengapa-harga-kopi-starbucks-mahal-ternyata-ini-alasannya?page=all

https://eulerpool.com/id/news/all/angin-segar-untuk-starbucks-analis-memandang-optimis-ke-masa-depan

https://www.hops.id/trending/29412870893/starbucks-menuju-bangkrut-apakah-penyebab-utamanya-karena-boikot-ini-tanggapan-schultz-pendiri-starbucks

No comments:

Post a Comment

Related Posts