Friday, November 13, 2015

Investasi Sampingan

Bukan rahasia lagi, sebagian karyawan punya akun FB dan BB tersendiri yang nggak diketahui oleh boss-nya. Kenapa? Rupanya dia jualan di sana, hehe. Buat sampingan, katanya. Yang saya lihat, mereka ini kurang fokus dan kurang serius dengan kerja hariannya. Walhasil? Bisnis cuma sekadarnya. Kerja pun alakadarnya. Serba setengah-setengah.

Karena itulah saya selalu berpesan kepada direksi-direksi yang pernah saya temui. Daripada karyawan dibiarin jualan nyambi-nyambi dan nggak fokus, lebih baik mereka diajarin ilmu investasi yang tidak menganggu kerja harian mereka. Toh, UUD alias ujung-ujungnya duit. Itu kan yang mereka mau?

Begitulah. Bagi karyawan, disarankan untuk berinvestasi. Kecil-kecilan pun nggak masalah. Baiknya berinvestasi pada apa? Bisnis, properti, reksadana, atau emas? Baiknya investasi dulu pada ilmu. Biar paham apa yang di-invest dan apa konsekuensinya. Kalau nggak paham, ludes juga semuanya. Beneran, ludes.

Demikianlah, yang nggak berbisnis, memang sangat dianjurkan untuk berinvestasi. Gaji tanpa investasi, tentulah tergerus inflasi. Yang sering saya bikin in-house di perusahaan-perusahaan adalah training MPP alias #MasaPersiapanPensiun. Dan training semacam ini lebih baik diberikan awal-awal, agar efek compound dapat bekerja. Pun dapat dinikmati.

Adapun reksadana atau emas bisa dipraktekkan dengan modal ratusan ribu rupiah setiap bulannya. Kapan-kapan akan kita bahas bagaimana berinvestasi pada reksadana dan emas, yang bisa mencetak hasil puluhan juta, bahkan ratusan juta dengan ilmu compound.

--- ditulis oleh Ippho Santosa (semua tulisan kami boleh di-share, tak perlu izin)

No comments:

Post a Comment

Related Posts