Kadang dunia ini tidak ideal. Dalam perjalanan hidup, mungkin kita bertemu dengan orang-orang yang menzalimi kita dan menganiaya kita. Pada akhirnya, ini memancing kita untuk mendendam atau sikap-sikap negatif lainnya. Ini sebenarnya nggak baik.
Adalah 3D yang bisa menghalangi rezeki dan menutupi potensi. Bahkan juga bisa merusak kesehatan. Ya, merusak kesehatan.
Apa saja 3D itu?
Dengki, Dongkol, Dendam.
Sebaliknya, lapang hati dan memaafkan, seperti dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, terbukti menyehatkan. Manfaatnya, antara lain, terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi. Benarkah sampai seperti itu?
Ya, benar.
Para peneliti dari University of California, San Diego, menemukan bahwa orang-orang yang mampu mengelola amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.
Sekiranya kita sadar bahwa dendam itu berdampak buruk terhadap rezeki dan kesehatan kita, tentulah kita akan membuang jauh-jauh sikap negatif ini. Kita pun semakin berhati-hati karena dendam ternyata juga memberangus amal-amal alias membuat hangus amal-amal.
Ngeri.
Kesimpulannya, kalau lapang hati, akan lapang rezeki. Kalau sempit hati, akan sempit rezeki. Pilih mana? Saya yakin Anda akan menjatuhkan pilihan pada sikap yang memberdayakan untuk masa depan Anda.
Sekian, semoga bermanfaat.
Wednesday, December 11, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Cristiano Ronaldo adalah contoh paling nyata bahwa atlet modern tidak lagi hidup dari gaji dan bonus semata. Ia membuktikan bahwa lapangan h...
-
Resolusi Tahun Baru 2026: Tahun untuk Bertumbuh, Bangkit, dan Menentukan Arah Hidup Setiap pergantian tahun selalu membawa harapan baru, tet...
-
Messi-nomic: Dampak Ekonomi Lionel Messi di Inter Miami dan Liga MLS Kehadiran Lionel Messi di Inter Miami sejak 2023 bukan sekadar soal sep...
-
Konsultan atau pakar runding adalah tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan dalam bidang keahlian tertentu, misalnya aku...
-
Reputasi dan Kebaikan Di dunia investasi, Warren Buffett dikenal sebagai raja saham, maestro pasar modal, dan sosok yang pikirannya dijadika...
No comments:
Post a Comment