Wednesday, September 9, 2015

Pentingnya Penolakan

Pernah gagal? Pernah ditolak? Sama, saya juga pernah. Yang sebenarnya, kegagalan dan penolakan itu biasa. Malah ada baiknya juga. Gimana mungkin? Yah, mungkin saja.....

Menurut Sharon Kim, seorang peneliti dari Sekolah Bisnis John Hopkins Carey, Amerika, mereka yang mendapat penolakan sosial umumnya justru memperoleh keuntungan tersendiri, berupa pikiran yang lebih independen dan lebih intuitif.

“Tampaknya, penolakan mendorong mereka untuk berpikir lebih kreatif,” ujar Sharon Kim seperti yang dimuat di Journal of Experimental Psychology.....

Untuk menjadi pecundang sejati saja, Anda perlu bersungguh-sungguh, nggak bisa seketika. Yah, apalagi untuk menjadi pemenang sejati. Menariknya, action dan amal memiliki banyak persamaan. Ending-nya pun sama. Apakah itu? Sukses!

--- dari Ippho Santosa

Sang Dermawan

Ant-Man dan Iron-Man, sudah nonton kedua film itu? Nah, selain pahlawan (hero), ternyata mereka juga dermawan. Terbukti, mereka gemar sekali membantu sesama dengan tenaga dan harta.

Terlepas dari itu, menariknya, orang atheis saja percaya pada kekuatan sedekah. Menariknya lagi, bahkan para mafia dan yakuza juga percaya pada kekuatan sedekah. Lha, kalau kita tidak percaya, mungkin pola pikir kita lebih parah daripada pola pikir mafia dan yakuza!

Jika orang-orang yang tidak soleh saja mau bersedekah, coba tanyakan diri kita yang kadang merasa soleh: sudah rutinkah kita bersedekah?

Sejatinya, bersedekah, berterima-kasih, dan memaafkan itu manfaatnya untuk diri kita sendiri. Right? Rezeki membaik, kesehatan membaik, kerugian menjauh, bencana menjauh, dan lain-lain. Nggak perlu ditanyain lagi, itulah sederet manfaat bagi pelaku sedekah.

Dengan kata lain, pemurah itu mendekatkan kita pada berlimpah. Jadi, benarkah sedekah itu untuk orang-orang yang membutuhkan? Tidak sepenuhnya benar. Yang sebenarnya, kitalah yang lebih butuh untuk bersedekah.

(dari sahabatmu, Ippho Santosa)  

Ilmu ATM

ATM itu ampuh. Bener-bener ampuh. Maksudnya, Amati-Tiru-Modifikasi. Misal, bisnis orang lain yang terbukti dan teruji sukses, yah kita tiru saja.

Namun di sini bukan sekedar meniru. Perlu kreativitas juga. Iya tho? Di mana kita harus melakukan sedikit modifikasi agar sesuai dengan perusahaan kita (C1, Company), sesuai dengan selera pelanggan kita (C2, Customer), dan berbeda dengan pesaing kita (C3, Competitor).

Kisah sukses Uber, Go-Jek, dan Grab Bike menginspirasi entrepreneur-entrepreneur lokal untuk menjadi jagoan di kotanya masing-masing. Bahkan ada pula yang memodifikasi, sehingga hadirlah ojek syariah. Pizza murah, laundry murah (kiloan), dan umrah murah adalah modifikasi atas merek-merek besar.

Ibaratnya fasilitas copy paste di pengetikan, kita harus menambahkan editing-editing agar hasilnya lebih apik dan lebih menarik.

--- dari Ippho Santosa

Ibu Sang Milyarder

5 orang terkaya Indonesia, siapakah mereka? Dalam setahun, Forbes bisa menemukan sekitar 1.600 miliarder (dalam dollar) di dunia. Ini jumlah yang banyak dan ternyata belasan di antaranya berasal dari Indonesia.

Adapun 5 di antaranya, yaitu Budi Hartono, Michael Hartono, Chairul Tanjung, Sri Prakash, dan Peter Sondakh. Yang menarik adalah Chairul Tanjung, karena posisinya yang melompat tinggi dari tahun ke tahun. Salah satu resep suksesnya adalah ia sangat menyayangi, juga sangat membanggakan ibunya.

Di dunia ini, ibu adalah segalanya baginya. Dan ternyata orang terkaya di dunia, Bill Gates, juga pernah mengaku "Saya sangat sayang dan bangga sama ibu saya. Dialah yang selalu mengingatkan saya untuk berbuat lebih banyak demi orang lain."

Kembali terbukti, berbakti kepada orangtua terutama ibu adalah resep sukses sepanjang masa! Luar biasa!

--- dari Ippho Santosa

Investasi Terbaik

Investasi apa yang baik? Properti, reksadana, atau emas? Semua ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Makanya perlu ilmu.

Sekarang, kita ambil emas sebagai contoh. Gimana ilmu dan strateginya? Yah, macam-macam. Salah satunya, beli sedikit, lama-lama jadi bukit. Kalau tidak mampu membeli langsung dalam jumlah besar, maka pilihannya adalah beli sedikit demi sedikit sampai jumlahnya mencapai target yang kita inginkan.

Kuncinya, disiplin. Ini cocok sekali buat karyawan. Kalau gajian tanggal 4, maka tanggal 5 langsung beli emas. Sekitar 7% - 10% dari gaji. Beli, berapapun harganya. Jika belinya rutin, maka akan muncul cost rata-ratanya. Dan dalam jangka panjang nilai emas pastilah naik, insya Allah.

Walaupun dalam jangka pendek, nilainya naik-turun. Emas dalam bentuk koin dinar bisa lebih mudah dibeli sedikit-sedikit. Atau Logam Mulia yang juga bisa diperoleh dengan berlangganan dan memesan terlebih dahulu di toko emas yang besar.

Lantas, gimana dengan emas perhiasan? Silakan saja dimiliki sebagai perhiasan, tapi bukan sebagai investasi.

--- dari Ippho Santosa

Tuesday, September 1, 2015

Mental Switching

Tadi malam saya dan istri pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungan. Istri saya hamil 5,5 bulan, alhamdulillah. Sekian lama, kami belum mengetahui jenis kelamin sang bayi. Nah, tadi malam adalah moment di mana kami bisa mengetahui jenis kelamin sang bayi. Penasaran? Hm, itu sudah pasti.

Selama ini, saya dan istri berharap anak ketiga ini adalah laki-laki. Harapan ini kami bawa dalam doa dan sholat. Bukan apa-apa, karena dua anak kami sebelumnya adalah perempuan. Wajar-wajar saja tho, harapan kami? Kami pun telah mempersiapkan nama istimewa untuk anak yang kami asumsikan laki-laki ini. Benar-benar istimewa.

Sampai saya masuk ke ruangan dokter, saya masih berasumsi, sang bayi adalah laki-laki. Setelah sekian menit si dokter memeriksa istri saya, tahu-tahu dia berseru, "Perempuan nih!" Saya pun sedikit tersentak, karena berbeda dengan harapan dan bayangan saya sebelumnya.

Namun detik berikutnya, saya langsung bereaksi, "Alhamdulillah!" Kami lalu bertanya detail ke dokter tentang kondisi sang bayi. Bertanya ini-itu. Syukurlah, semuanya baik-baik saja. Normal insya Allah.

Apa yang membuat saya mental switching? Mengalihkan pikiran? Mensyukuri sesuatu yang berbeda dengan yang saya harapkan sebelumnya? Yah, hanya satu pemahaman saja. Saya memahami bahwa Tuhan-ku adalah My Best Planner. Dia telah menyiapkan rencana terbaik, yang pastinya lebih baik daripada rencana dan harapan saya.

Karena, yang sebenarnya, diberi sesuatu oleh-Nya, itu nikmat. Kalau pun tidak diberi, itu juga nikmat. Karena kita semua memahani bahwa Dia adalah The Best Planner, tahu persis apa yang lebih baik bahkan terbaik untuk kita.

Mohon doa dari teman-teman untuk saya dan keluarga saya...

--- ditulis oleh Ippho Santosa
Ini forum WA resmi dari Ippho Santosa.
Silakan save semuanya. Dan setiap tulisan di forum ini, boleh di-share ke manapun, ke siapapun.

Related Posts